Perpisahan

...~tidak akan ada yang baik-baik saja dengan kehilangan. Semanis apa pun perpisahan rasanya tidak akan pernah jadi menyenangkan~...

.........

Ketukan palu mengakhiri sidang perceraian yang dilaksanakan siang ini, dihadiri oleh beberapa keluarga Malik, wanita yang pernah Dian temui di rumah sakit serta Sarah, teman dekat Dian.

Detik ini juga, Dian dan Malik sudah dinyatakan cerai di mata hukum. Pernikahan Dian yang baru seumur jagung pun harus kandas. Tapi, wanita itu tak merasa kecewa dengan perceraian ini. Ia lega akhirnya beban yang ada di pikiran terlepas juga.

Sarah mengelus punggung sahabatnya itu " Sabar Di, yakinlah rencana Allah pasti yang terbaik." Ia juga merasa hancur dengan pernikahan sahabat nya yang ia kira berjalan mulus rupanya tidak.

Dianra tersenyum " Aamiin. Terima kasih Sarah, kamu memang sahabat terbaikku."

" Cieee.. baru sekarang kamu sadar." Celetuk Sarah untuk membuat suasana lebih bagus.

Mereka pun keluar dari dalam ruangan. Dian bisa melihat jelas wajah sedih dan kekecewaan keluarga mantan suaminya, orang-orang yang pernah Dian sangat percayai namun akhirnya ia di khianati. Lain halnya dengan seorang wanita hamil yang nampak tersenyum bahagia.

Dian tak ingin terlalu ambil pusing, keduanya pun melanjutkan langkah.

" Dian tunggu.." suara yang amat ia kenal memanggil.

" Ada apa lagi? Jangan ganggu Dian! " Ketus Sarah. Hatinya ikut memanas melihat pria dengan tampang domba namun berkelakuan serigala.

Tangan lentik Dian mengelus bahu sahabatnya yang ia yakini kini terbakar Jenggot " Ada apa mas? " Tanya Dian dengan suara lembut

" Mas hanya ingin minta maaf." Sekali lagi kata-kata yang sangat gampang di ucapkan namun tak segampang itu diterima keluar dari mulut pria serigala

" Aku udah maafin mas. Jangan di ambil pusing, sekarang mas fokus dengan keluarga baru mas saja." Ahh.. dimana lagi bisa mendapatkan istri seperti Dian, lembutnya membuat siapapun pasti terbuai.

" Nah dengar tuh." Ketus Sarah lagi

" Kalau gitu jangan nolak harta gono-gini yang mas kasi. Kamu gak perlu pindah dari rumah, Dian. Ambillah rumah itu. Mas ikhlas."

" Ihh apa sih mas, itukan nanti jadi rumah kita." Serly datang dan langsung membantah perkataan suaminya

" Benar mas, lagipula rumah ku yang sekarang lebih dekat dari warung." Tutur Dian

" Nah dengar tuh mas. Mantan istri mu ajah paham." Malik menggeram kesal melihat tingkah Serly. Sungguh ia ingin menyumpal mulut lambe turah nya itu.

Malik merogoh sakunya " Setidaknya terima handphone ini saja, Dian. Lagipula mas juga udah memberikannya padamu."

" Gak usah mas, Dian udah ada." Memang benar, ponsel yang selama ini Dian pakai adalah ponsel pemberian Malik. Katanya agar mereka bisa video call bila jauh, karena ponsel Dian adalah ponsel jadul yang tidak bisa digunakan untuk media sosial dan mempunyai banyak tombol-tombol.

Serly merbut kasar ponsel yang ada di tangan Malik " Gak Udah kalau dia gak mau mas. Jangan dipaksa napasih! " Ia benar-benar kesal melihat suami sirinya yang masih perhatian dengan mantan istri.

Dian tersenyum " Selamat yah mbak untuk kehamilan nya. Semoga nanti sampai persalinan semuanya lancar."

Serly memandang sinis wanita cantik yang levelnya di atas rata-rata. Serly mencebik " Siapa juga yang ingin doa darimu."

" Hissa di doain malas ngelunjak. Udah Di, kita pulang ajah. Lama-lama bisa jadi Singkong kita disini mulu." Menarik tangan Dian

Dian menahan tangan Sarah " Namanya siapa mbak? "

Serly tersenyum sinis " Putri Serly Sari." Dagunya di naikkan saat mengatakan namanya

" Begitu yah. Nama saya Dianra Akila Rahman, semoga pernikahan nya samawa yah. Yaudah kami pamit, mas kita jangan saling mengganggu urusan masing-masing lagi yah." Melihat Malik yang sedari tadi menatap sendu kepada nya

" Udah Dian kita pulang. Assalamu'alaikum." Salam mereka berdua

" Cih wa'alaikum salam." Serly mencebik

.........

Hari ini Dian membuka warung, walaupun hatinya masih belum membaik setidaknya ia ingin memperlihatkan pada dunia bahwa kini ia baik-baik saja. Ia sudah mencoba untuk iklhas. Memangnya siapa dia? Dia tak bisa melawan takdir yang sudah ditetapkan untuk nya.

Saat sedang asik menyusun beberapa bungkus nasi kuning di atas meja, tiga orang ibu-ibu lewat didepan warung. Dian yang memang ramah pun menyapa.

" Mari bu.." sapanya dengan senyum

Ketiga ibu-ibu itu hanya tersenyum canggung lalu lewar begitu saja

" Katanya dia diceraikan karna mandul."

" Iya aku juga dengar, terus mertuanya menikahkan anaknya lagi dengan seorang wanita dan sekarang wanita itu hamil." Timpal ibu-ibu yang lain

" Karena itu dia minta cerai, iya 'kan? "

" Eh?! Bukannya dia yang di ceraikan? "

" Bukan, tapi dia yang minta cerai karena diselingkuhi. Kasian kan, udah gak bisa punya anak, pernikahan nya yang baru seumur jagung udah bubar ajah."

" Cih itu mah salahnya karena mandul."

Ghibahan itu masih bisa Dian dengar namun ia mencoba untuk tetap tegar. Tapi, rasanya Dian ingin mengatakan kepada mereka

'kalau pengen ghibah pas jangan ada orangnya bu' bisakah ia berteriak seperti itu

Tiba-tiba terdengar suara...

" Ah.. maaf bu, sengaja." Suara yang sangat familiar itu membuat Dianra menoleh. Dan benar saja ia melihat Sarah yang kini berdebat dengan ketiga ibu-ibu itu.

" Sarah.." lirihnya

" Hei.. dasar anak tak tau sopan santun. Kamu gak diajar untuk sopan sama orang yang lebih tua yah! "

Sarah terkekeh " Maaf bu, saya diajar agar sopan sama yang sudah tua, tapi yang mulutnya gak lambe turah." Cibir Sarah. Sungguh hanya Sarah yang berani melawan ibu-ibu penguasa bumi.

Ketiga ibu-ibu itu semakin kesal " Anak muda jaman sekarang mulutnya gak bisa di sensor! Gak punya sopan santu sama yang tua."

Sarah mencebik semakin membuat ketiga ibu-ibu itu kesal " Udah tua tapi sukanya nyari dosa." Celetuk Sarah menggumam namun masih bisa di dengar ketiga ibu-ibu itu, membuat ketiga wanita paruh baya tersebut sudah seperti kebakaran jenggot.

" Kau..." Baru saja salah satu di antara ketiga ibu disitu ingin angkat bicara, Sarah sudah lebih dahulu menyela

" Makanya bu, kalau pengen di hormati. Hargai privasi orang, jangan asal ceplas-ceplos. Untung aku bukan anak seorang tentara, kalau enggak udah..__"

" Sarah, ngapain kamu disitu. Udah sini jangan ambil pusing." Suara lembut nan tegas itu memotong perkataan Sarah yang pasti sangat kasar apabila keluar.

Sarah menyinyir ketiga ibu-ibu itu, lalu melangkah melewati ketiganya. Namun wanita yang sangat berani itu menghentikan langkah lalu memutar tubuh " Oh yah ibu-ibu, terima kasih atas pahala ghibah yang udah di kasi." Dengan tersenyum mengejek lalu kembali berbalik.

Hijab panjangnya ia kibaskan layaknya rambut, seakan-akan ia mengatakan. Akulah pemenangnya, membuat ketiga ibu-ibu itu semakin kesal dan malu bercampur.

Dian segera menarik tangan Sarah " Astagfirullah Sarah. Mereka itu lebih tua loh, kamu ini. Kamu tau 'kan mereka kaya apa, gak usah di ladenin nanti makin jadi." Mendudukkan tubuh sahabatnya itu di kursi panjang depan warung lalu ikut duduk di samping

Meminum air putih yang ada di meja " Nah kalau dibiarin, nanti makin jadi. Makanya aku buat bungkam ajah sekalian." Menggerutu tidak jelas bahkan di barengi dengan sumpah serapah yang tak jelas

Dian hanya bisa geleng-geleng kepala. Kelakuan sahabatnya memang kasar, namun tak bisa ia pungkiri Dian merasa bahagia karena masih ada yang membela nya.

" Terserah kamu ajah deh."

" Huh! Baru juga tiga hari kamu cerai Di, tapi udah ajah ada rumor aneh. Kayaknya kamu memang cocok jadi seleb deh."

Dian tertawa kecil lalu memeluk tubuh Sarah dari samping. Ia tahu teman masa kecilnya ini hanya ingin menghiburnya dan melindunginya

" Kalau aku jadi selebriti, Susah loh buat ketemuan. Mungkin ajah aku harus pura-pura gak kenal sama kamu." Menggoda balik sahabatnya

Dan yah berhasil, Sarah mencebik lalu membalas pelukan Dian " Kalau gitu gak usah jadi seleb, jari istri aku ajah gimana? " Menaik turun 'kan alis

Menoyor kepala Sarah " Istighfar Sarah, dosa.. aku masih normal." Bangkit dan masuk kedalam warung

Sekarang giliran Sarah yang tertawa " Jangan di anggap serius kali Di, tapi kalau kamu mau. Gaskan.." di barengi dengan tawanya yang receh. Matanya mengikuti langkah sahabatnya yang masuk kedalam warung

" Namaku Dianra, bukan Di." Teriak Dian dari dalam

" Iya Di, aku tau." Goda yang di depan

" Ck. Dianra Akila Rahman!! "

" Iya Di sayang..." lalu kembali tertawa

Dian keluar dari dalam warung dan kembali duduk di samping Sarah Dengan wajah cemberut

" Ulululu.. muka cantiknya kok di manyunin sayang.." mencolek pipi Dian

Dian langsung terkekeh " ihhh aku nikahin beneran nih."

Mereka berdua tertawa terpingkal-pingkal. Untunglah ada Sarah yang selalu bisa menghibur Dianra. Entah bagaimana nasibnya jika tidak ada Sarah disampingnya saat ia sedang susah.

" Kamu pengen nikah lagi, Dian? " Suara seorang pria dari belakang mereka disertai dengan suara motor yang di parkir terdengar sontak menghentikan tawa mereka berdua

" Assalamu'alaikum.." barulah pria itu membuka suara

" Wa'alaikum salam." Jawab mereka berdua

Ibra duduk di samping Sarah namun sedikit jauh " Kopi yang biasa satu, Dian." Dian mengangguk lalu masuk kedalam warung dan membuat kopi.

" Tapi beneran kamu mau nikah lagi, Dian? " Pertanyaan yang pertama kembali ia lontarkan. Sembari menyambar gorengan dan melihat Dian yang sedang membuat kopi.

Dian tertawa kecil " Enggak bang, cuman bercanda tadi." Ucapnya mengaduk-aduk kopi

" Aku kira beneran." Mengunyah gorengan panas tersebut

" Memangnya kalau beneran kenapa? " Tanya Sarah yang ikut menyambar gorengan. " Auchh panas... Panas.."

" Hahah makanya hati-hati." Sarah mencebik " Enggak, kalau Dian pengen nikah lagi kali ajah abang bisa daftar, ehemmm."

" Ishhhh jangan mau Di." Ucap Sarah

Dian hanya terkekeh lalu memberikan Kopi kepada Ibra " oh yah Sarah, setahu aku bulan kemarin kamu sudah diwisuda 'kan." Duduk di sebelah Sarah

" Ehem.." tersenyum bangga " Iya dong."

" Wah.. jadi sekarang kamu kerja dimana? "

" Masih magang sih." Menggaruk kepala yang dilapisi hijab

" Itu mah udah bagus. Namanya juga kehidupan, semuanya memang harus dimulai dari nol." Seru Ibra

" Iya itu benar. Kamu yang semangat kerjanya. Kali ajah bisa sukses."

" Aamiin.. wahh udah di semangatin ayang nih, tiba-tiba aku ngerasa tambah semangat." Canda Sarah membuat mereka tertawa lagi.

.

.

TBC

Follow ig othor🤭😅🙏 \=> HimaSun_05

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘 banyakin hadiah nya juga biar othor tambah semangat nulis nya ✌️

...Subscribe yah manteman😖...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Keluarga yg kuat agama juga bisa kek gitu ya,,juga namanya manusia biasa,tapi aneh aja...

2024-01-05

0

Rita

Rita

kyky seru nich si sarah ma si frezzer😆

2022-12-08

0

Evi lidia Sari

Evi lidia Sari

semangat Dian, ingat semua bakalan indah pada masanya??

2022-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama
2 Keluar Kota
3 Hanya Diam
4 Seperti biasa
5 Perdebatan
6 Keputusan berat
7 Perpisahan
8 Pria Asing
9 Terlepas sudah status jandanya
10 Mas atau Abang
11 Rupanya Mereka
12 Nyonya rumah
13 Wanita memang merepotkan
14 Perhatian kecil
15 Tugas seorang Istri
16 Tidak Salah
17 Sesuai dugaan
18 Aura bahagia
19 Dibuang
20 Istri Sholehot
21 Melembut
22 Kemarahan Ilyas
23 Bunuh aku
24 Kotor
25 Tidak Menyesal
26 Tidak disangka
27 Istri polos
28 Kakek Arnold
29 Menekan Ego
30 Keluarga Sam
31 Konsultasi Sahabat
32 Agresif
33 Semua orang berhak hidup
34 Kepolosan Dian
35 Makan siang bersama
36 Ke Kantin
37 Penyesalan Malik
38 Jangan terlalu keras
39 Penghuni perusahaan
40 Pukulan Mike
41 Trauma Sarah
42 Aku milikmu Malam ini
43 Keinginan Dian
44 Sisi lain istriku
45 Di izinkan
46 Apa dia tidak malu?
47 Ujian
48 Melihat kampus
49 Menua bersama
50 Manisnya petaka
51 Tangisan pilu
52 Keluarga hangat
53 Hari pertama masuk kuliah
54 Cerita Cinta
55 Akhirnya Sadar
56 Ada yang salah!
57 Hanya Sementara
58 Kalau jodoh gak bakalan kemana
59 Cinta tidak memandang apapun
60 Dasar Posesif
61 Asisten Dosen
62 Dunia Milik mereka berdua
63 Diizinkan pulang
64 Sarah ketahuan
65 Pulang
66 Lamaran ala kadarnya
67 Malik kundang lagi
68 Ketegangan
69 Anggap saja ujian cinta
70 Hukuman untuk Malik
71 Kalah dari awal
72 Pernikahan Sarah & Ardo
73 Bahagia hanya dengan mu
74 Mencari tau sendiri
75 Itu lagi.. itu lagi..
76 Ide yang paling buruk
77 Tidak ada yang salah
78 Ilyas junior
79 Dua?
80 Sahabat Ilyas?
81 Laki-laki dan ??
82 Mereka akan menyempurnakan kebahagiaan ~End~
83 Ekstra part 1
84 Ekstra part 2
85 Ekstra part 3 [End]
86 Bukan yang kedua
87 Othor kembali
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Hari pertama
2
Keluar Kota
3
Hanya Diam
4
Seperti biasa
5
Perdebatan
6
Keputusan berat
7
Perpisahan
8
Pria Asing
9
Terlepas sudah status jandanya
10
Mas atau Abang
11
Rupanya Mereka
12
Nyonya rumah
13
Wanita memang merepotkan
14
Perhatian kecil
15
Tugas seorang Istri
16
Tidak Salah
17
Sesuai dugaan
18
Aura bahagia
19
Dibuang
20
Istri Sholehot
21
Melembut
22
Kemarahan Ilyas
23
Bunuh aku
24
Kotor
25
Tidak Menyesal
26
Tidak disangka
27
Istri polos
28
Kakek Arnold
29
Menekan Ego
30
Keluarga Sam
31
Konsultasi Sahabat
32
Agresif
33
Semua orang berhak hidup
34
Kepolosan Dian
35
Makan siang bersama
36
Ke Kantin
37
Penyesalan Malik
38
Jangan terlalu keras
39
Penghuni perusahaan
40
Pukulan Mike
41
Trauma Sarah
42
Aku milikmu Malam ini
43
Keinginan Dian
44
Sisi lain istriku
45
Di izinkan
46
Apa dia tidak malu?
47
Ujian
48
Melihat kampus
49
Menua bersama
50
Manisnya petaka
51
Tangisan pilu
52
Keluarga hangat
53
Hari pertama masuk kuliah
54
Cerita Cinta
55
Akhirnya Sadar
56
Ada yang salah!
57
Hanya Sementara
58
Kalau jodoh gak bakalan kemana
59
Cinta tidak memandang apapun
60
Dasar Posesif
61
Asisten Dosen
62
Dunia Milik mereka berdua
63
Diizinkan pulang
64
Sarah ketahuan
65
Pulang
66
Lamaran ala kadarnya
67
Malik kundang lagi
68
Ketegangan
69
Anggap saja ujian cinta
70
Hukuman untuk Malik
71
Kalah dari awal
72
Pernikahan Sarah & Ardo
73
Bahagia hanya dengan mu
74
Mencari tau sendiri
75
Itu lagi.. itu lagi..
76
Ide yang paling buruk
77
Tidak ada yang salah
78
Ilyas junior
79
Dua?
80
Sahabat Ilyas?
81
Laki-laki dan ??
82
Mereka akan menyempurnakan kebahagiaan ~End~
83
Ekstra part 1
84
Ekstra part 2
85
Ekstra part 3 [End]
86
Bukan yang kedua
87
Othor kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!