Tok..
Tok...
Tok..
Terdengar suara pintu kamar diketuk, Dian yang sedari tadi hanya duduk di sisi ranjang berdiri dan membuka pintu tersebut.
" Ada apa bu? " Tanya Dian melihat bu Mega diambang pintu
" Ada yang mencari anda dibawah." Kening wanita itu mengerut
" Siapa bu? " Setahunya ia tidak punya kerabat lain, dan temannya pun hanya Sarah. Sedangkan Dian belum memberitahu Sarah dimana rumahnya sekarang.
" Pegawai dari butik nyonya." Lagi-lagi Dian dibuat bingung. Tak ingin dibuat penasaran, Dian pun akhirnya turun bersama bu Mega.
Di ruang tengah, ada dua orang wanita dan sebuah gantungan pakaian. Dimana disana terlihat sangat banyak pakaian syariah. Saat sampai di ruang tengah, kedua orang itu menunduk hormat.
Duduk di sofa " Katanya mbak cari saya yah? Ada apa? " Tanya Dian
" Kami dari Lady Butique, diminta kesini untuk memberikan pakaian yang sudah dipesan oleh tuan Ilyas. Dan sekalian untuk mencobanya cocok atau tidak." Jawab seorang wanita yang menggunakan pakaian spam sepaha
Dian hanya tersenyum. Katanya pakaian yang dipesan tuan Ilyas, tapi mengapa semua nya pakaian wanita? " Tuan Ilyas sedang tidak ada." Jawab Dian
Wanita itu terlihat bingung. Ia menatap pegawainya yang sedari tad berdiri di samping gantungan beberapa pakaian tersebut. Terlihat pegawai nya menggeleng " Maaf nyonya, apa tuan Ilyas belum memberi tahu anda? "
" Ya? Tentang apa? "
" Kami kesini untuk membawakan pakaian anda yang sudah dipesan tuan Ilyas dari semalam. Silahkan anda coba apakah cocok atau tidak." Jelasnya dengan tersenyum manis.
" Eh! Untukku? " Tentu ia terkejut. Tak ada angin tak ada badai, kok bisa seperti ini? Pikir Dian
Wanita Tersebut tertawa kecil " Iya nyonya. Anda sangat lucu." Dian jadi salah tingkah disebuat lucu
.........
Dian menghempaskan tubuhnya di sofa kamar. Ia masih tak habis pikir dengan pakaian-pakaian tadi. Dian tak sempat mencobanya, ia langsung menerima tanpa mencoba. Sungguh dirinya tidak tahu harus bagaimana saat ini.
Ingin sekali rasanya menelpon Ilyas untuk menanyakannya, namun ponselnya tak ada. Belum lagi nomor suaminya juga ia tidak tahu.
" Hahhhh sebenarnya ponselku dimana yah? " Tidak mungkin ada yang mencuri ponsel jadul seperti miliknya.
" Sudahlah. Ikhlas 'kan ajah, moga ajah ada gantinya."
Di sisi lain
Di ruangan Ilyas, Ardo masuk karena di panggil oleh atasannya.
" Ada yang bisa saya bantu, tuan? " Tanya Ardo
Ilyas mendongak menatap Ardo " Bagaimana dengan surat-surat yang aku perintahkan semalam? "
" Sudah selesai tuan. Buku serta sura nikah nya hampir rampung. Tinggal butuh tanda tangan serta foto anda dan nyonya."
" Baiklah, saat makan siang kita akan pulang untuk mengurus semuanya." Lagi-lagi Ardo dibuat terkejut. Bukankah selama ini atasannya sangat tidak suka apabila jam kerja digunakan dengan aktivitas lain.
Ah.. sudahlah, ia sudah tak bisa menebak jalan pikiran tuannya
" Apa anda tidak berencana memberitahu tuan besar? " Walau bagaimanapun, sebagai keluarga satu-satunya sang tuan. Seharusnya di beritahu
" Hmm belum waktunya." Singkat Ilyas. Ia memang berencana memberitahu kakek nya, namun masih mencari waktu yang tepat.
Dikibas-kibaskan tangannya di udara menyuruh Ardo keluar. Ardo mengangguk dan pamit undur diri. Sedangkan Ilyas kembali ke pekerjaannya.
.........
Jam makan siang pun tiba, Ilyas segera keluar dari dalam ruangan. Dua sekretaris wanita di dekat pintu ruangannya menunduk hormat begitu sang CEO keluar. Mereka berdua benar-benar tak berani untuk menunjukkan taring, hanya mencoba menggoda saja sudah membuat mereka mati kutu dengan tatapan pria tersebut.
Hingga Ilyas melewati ruangan Ardo dan Mike, pria itu tanpa kata terus berjalan kearah lift. Ardo yang melihat tuannya berjalan melewati ruangan nya terlihat dari pintu kaca yang transparan nampak terlihat. Ia segera berdiri
" Aku lupa sudah jam makan siang rupanya." Menyambar jas lalu keluar dari dalam ruangannya. Bersamaan, nampak Mike juga keluar dari ruangan nya buru-buru
" Do, tuan Ilyas ingin kemana? " Tanya Mike yang rupanya juga melihat tuannya berjalan melewati ruangan nya.
" Ikuti aku. Tuan pasti pulang ke mansion." Mereka pun berjalan dengan cepat menyusul sang tuan yang sudah ada di dalam lift. Dengan langkah cepat mereka berdua masuk kedalam lift sebelum tertutup.
" Maaf tuan, saya lupa anda ada urusan." Ucap Ardo menunduk bersama dengan Mike yang tak tahu apa-apa.
" Hmm." Singkat pria tersebut. Dia tak marah, lagipula ada atau tidak adanya asistennya tidak akan merubah apapun.
Mereka masuk kedalam mobil. Tanpa memberi tahu lokasinya dimana, Mike segera membawa mobil menuju ke mansion sesuai perkataan Ardo tadi.
Hingga mereka sampai di mansion. Di masukkan ke pekarangan mansion. Ardo segera membukakan pintu untuk sang tuan. Ilyas keluar dari dalam mobil dengan wajah datar nya seperti biasa.
Pria itu segera masuk kedalam mansion membuat para pelayan heran, tidak biasanya sang tuan pulang saat jam makan siang. Ilyas ingin naik ke kamarnya, tapi di urungkan saat ia mendengar suara sedikit berisik dari arah dapur.
Melepas jas nya lalu di taruh disofa ruang tengah yang ia lewati. Dasinya ikut ia lepas, sedangkan lengan kemeja digulung sampai siku. Ilyas terus berjalan ke dapur dengan tatapan yang tak lepas dari arah tersebut. Para pelayan yang melihat segera membungkuk.
Dengan gerakan tangan Ilyas mengisyaratkan agar tidak berisik dan segera pergi dari sana. Saat sudah sampai didapur, Ilyas melihat istrinya sedang memasak bersama para pelayan, mereka nampak sangat akrab sampai-sampai membuat Ilyas heran.
'dia sangat akrab dengan pelayan, tapi kenapa tidak denganku?' bahkan setelah mereka berhubungan badan pun, Dian masih canggung. Sungguh Ilyas sangat iri melihat pelayan yang dapat seenaknya melihat senyuman manis sang istri.
Ilyas menyuruh para pelayan untuk pergi meninggalkannya dengan sang istri. Tanpa Dian sadar kalau sekarang sudah tak ada orang di dapur kecuali dirinya dan suaminya.
" Mbak ambilin mangkuk dulu mbak." Seru Dian fokus pada sup di depannya. Ia sedang asik mengaduk sup tersebut
Tak..
" Makasih mbak." Ucap Dian mengambil mangkuk tersebut lalu mulai memindahkan sup yang ia masak kedalam mangkuk.
Mematikan kompor, tiba-tiba Dian tersadar. Mengapa menjadi hening? Saat akan berbalik, tanpa dia duga sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang.
" Kyaaa... Astagfirullah..."
" Dasar ceroboh! Bagaimana kalau orang jahat yang datang." Mengeratkan pelukan. Ia kesal melihat istrinya yang sama sekali tidak mempunyai sikap waspada.
'sudah tahu cantik, bagaimana kalau ada yang berbuat jahat' ah sudahlah, Ilyas sudah tak ingin menepis pikirannya lagi. Biarlah Semuanya mengalir. Lagipula Dian sekarang sudah menjadi miliknya.
Dian dibuat cengok, ia bergeming " Tu.__"
" Ck."
" Eh? Hu.. hubby, sudah pulang? Kok cepat bangat? " Tanya Dian basa-basi. 'ada apa lagi ini.. jantung tenanglah'
Senyum tipis tersungging di bibir Ilyas. Mendengar cara bicara informal istrinya kepada dirinya membuat Ilyas senang. " Apa yang kau masak? " Tidak menjawab tapi malah balik bertanya, yah itulah Ilyas
" Makanan makan siang? Apa hubby pulang karena ingin makan siang? " Tidak berani bergerak, bahkan bernafas saja ia lakukan perlahan.
Ilyas terdiam, niatnya kesini untuk mengajak sang istri menandatangani surat nikah serta mengambil gambar mereka. Tapi, melihat istrinya yang sudah memasak, Ilyas jadi lapar.
Mengelus perut rata sang istri, dagunya di letakkan di pundak Dian " Sebenarnya ada hal lain tapi nanti setelah kita makan siang."
Wajah Dian sudah memerah. Sungguh ia sangat malu, mana jantungnya sedari tadi berdegup kencang. Ilyas melepas pelukan nya, di balikkan tubuh sang istri yang lagi-lagi menunduk.
" Sudah berapa kali aku katakan tatap mata aku saat aku berbicara dengan mu." Menaruh kedua tangannya disisi kanan dan kiri Dian untuk mengukung Istri kecil nya.
Pelan-pelan Dian mendongak melihat suaminya. 'kan.. dia sangat tampan..' ingin rasanya Dian berteriak melihat tampilan suaminya yang terlihat sangat tampan.
" Bagus. Beginilah seterusnya. Siapkan makanan itu di meja makan, kita makan siang bersama." Titahnya, Dian hanya mengangguk.
Ilyas hanya diam menatap wajah sang istri yang sangat cantik. Membuat empunya membuang wajah malu dilihat dengan lekat. Tangan besar Ilyas memegan dagu sang istri dan membawanya melihat wajah nya.
Cup..
Satu kecupan di berikan di bibir istrinya " Sudah ku duga ini manis." Setelah mengatakannya ia segera pergi meninggalkan Dian yang lagi-lagi dibuat salah tingkah.
" Issshhh maunya apa sih, datang-datang bikin kaget pas pergi gitu juga." Walaupun ia menggerutu, tak ayal wajahnya memerah merona menahan malu dan senyum.
.........
Disaat yang ditunggu-tunggu malah asik bermesraan didalam, berbeda dengan yang menunggu. Mereka sudah karatan diluar rumah menunggu tuannya kembali bersama istrinya.
" Astagfirullah.. tuan Ilyas kok lama? " Celetuk Mike buka suara
" Entahlah, bagaimana kalau kita lihat? " Mike mengangguk. Mereka berdua pun masuk kedalam mansion.
Di ruang tengah terlihat jas serta dasi tuannya membuag keduanya bertanya-tanya. Ada jasnya kok orangnya tidak ada. Lalu mata mereka melihat para pelayan yang nampak curi-curi pandang kearah ruang makan.
" Ada apa ini? " Mike menghampiri mereka
" Itu pak Mike, tuan Ilyas tidak seperti biasanya." Menunjuk meja makan dengan dagunya.
Ardo dan Mike langsung mengalihkan pandangannya melihat sang tuan dan nyonya sedang makan siang bersama. Terlihat lagi-lagi aura bahagia yang dikeluarkan Ilyas walaupun tampang nya datar seperti biasa.
" Aduh, bagaimana ini? Aku tidak enak mengganggu." Ucap Mike
" Tidak usah diganggu. Kita tunggu saja sampai selesai. Kalian juga kembalilah bekerja, jika tuan Ilyas melihat kalian mengintip nya kalian bisa kehilangan pekerjaan kalian." Ucapan Ardo membuat mereka semua bubar dan segera mengerjakan pekerjaannya kembali.
Mike dan Ardo kembali ke ruang tengah untuk menunggu sang tuan selesai makan.
.
.
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘 banyakin hadiah nya juga biar othor tambah semangat nulis nya ✌️
...Subscribe yah manteman😖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Zнҽχу
gua takut thor, takut kakek ilyas ga setuju aja sama pernikahan mereka. tapi setelah aku ingat deskripsi novel ini "ga suka yg berat berat" gua jadi mikir lagi.
2023-03-17
1
Rice Btamban
tetap semangat
2023-01-15
1
Evi lidia Sari
aku padamu thoor 😍😍😍😍😍😍
aq suka ceritanya 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2022-12-14
3