...~pada akhirnya Ikhlas itu berkaitan dengan jarak MU dan Tuhan. Semakin dekat seseorang dengan ciptaan-Nya maka semakin mudah menerima segala ketetapannya~...
.........
Pagi-pagi, suara ketukan rumah membuat Dian yang tadi sibuk di dapur segera membuka pintu.
" Iya sebentar.." sembari buru-buru menggunakan jilbab instan panjang
Ceklek..
" Assalamu'alaikum Dian." Salam umi Halimah, abi Aburizal, bang Taufik serta suaminya, Malik. Membuat Dian terkejut
Ada apa ini? Pikirnya. Tidak mungkin sang suami mengadu 'kan " Wa'alaikum salam. Ayo masuk." Walaupun terkejut Dian tetap mempersilahkan mereka masuk
Keempat orang itu pun duduk di sofa " Biar Dian buatkan minuman dulu." Hendak berlalu ke dapur
" Gak usah." Seru Umi Halimah yang memang sedari tadi melihatnya dengan tatapan sendu.
Terlihat abi Aburizal menggenggam tangan istrinya lalu melemparkan senyuman kearah sang menantu " Kopi tanpa gula yah Nak."
Dian mengangguk sembari tersenyum " Iya Abi." Lalu berlalu ke dapur.
Wajah Taufik yang tadinya sangat ramah saat ada Dian sekarang berubah garang " Turuti perkataan Dian! " Serunya tidak bisa di ganggu gugah
" Tidak bang! Dian akan selalu jadi istriku." Tegas Malik walaupun tidak Setegas Taufik
" Sudah.. sudah.. kita disini untuk menyelesaikan masalah. Jangan bertengkar." Tegur Umi Halimah. Abi hanya diam, kalau ia angkat bicara mungkin akan lebih parah dari Taufik
Tak lama Dian pun keluar membawa sebuah nampan berisikan lima cangkir kopi. Setelah di susun di atas meja, Dian duduk tepat di sebelah umi Halimah.
Dian melihat tatapan orang-orang kepadanya " Hmm ada apa? Kenapa umi, abi sama bang Taufik kemari? " Walaupun sebenarnya ia sudah tahu mengapa mertuanya datang kemari, namun Dian mencoba untuk basa-basi.
Umi Halimah memegang tangan Dian. Tiba-tiba air mata wanita paruh baya tersebut luruh melihat anak menantunya yang sangat tenang seakan tak punya masalah " Maafin Malik nak, maaf..."
Dian tersenyum, hatinya bergetar melihat Umi Halimah yang sudah ia anggap ibu kandungnya sendiri menangis dan menghibah " Gak apa-apa Umi, Dian udah ikhlas. Tapi, Dian tetap ingin minta cerai." Jawab dengan suara yang lembut
" Tidak Dian! Mas gak akan menceraikan mu." Seru Malik yang tetap pada pendirian nya
" Cukup Malik! Dengarkan apa perkataan Dian! " Bentak umi Halimah
Dian mengelus punggung tangan wanita paruh baya tersebut. " Maaf Dian.."
" Gak papa, asalkan mas Malik menceraikan Dian. Dian ikhlas, apalagi wanita itu sudah hamil bahkan sudah menikah siri dengan mas Malik."
" Maaf kami menyembunyikan nya padamu Dian." Abi Aburizal menunduk bersama dengan Taufik
Deg..
" Ma.. maksudnya, abi? " Melihat tidak percaya kepada orang-orang disana yang menunduk merasa bersalah
" Ja.. jadi kalian sudah tahu. Ta.. tapi kenapa? " Kini suara wanita cantik itu bergetar.
" Maaf, abi yang waktu itu menikahkan mereka."
Duar...
Bagai tersambar petir, sekali lagi kenyataan pahit menghantam sanubari Dian. Mengapa mereka semua membohongi nya? Ia merasa di khianati
Dian kembali tersenyum, menahan air mata yang ingin tumpah. Matanya memanas " Begitu yah, syukurlah abi cepat-cepat menikahkan mereka sebelum jadi dosa. Tapi, Dian tetap tidak bisa mempertahankan pernikahan ini." Tegas Dian
Saat Malik ingin angkat bicara, abi Aburizal melihat tajam putra yang sama sekali tidak ia sangka kelakuan nya akan seperti ini. " Baiklah, terserah kamu nak."
Semakin getirlah hati Dian. Memejamkan mata, wanita cantik itu menatap sang suami yang melihat sendu kearahnya. Terlihat beberapa lebam di wajah pria yang pernah ia cintai namun pria itu pula yang menorehkan luka paling dalam. Seperti Malik sudah di pukul habis-habisan oleh Taufik
" Kalau begitu, Dian ingin mas Malik mengatakan talak disini sekarang juga." Dian benar-benar sudah membulatkan tekad. Ia tidak ingin di cap sebagai wanita lemah.
Perkataan Dian tentu membuat semua orang terkejut " A.. apa? Bukannya itu terlalu cepat? Kenapa terlalu buru-buru nak." Seru umi Halimah yang seperti tak rela jika menantu kesayangan nya tersebut harus berpisah dengan Malik.
Abi Aburizal mengusap punggung istrinya. Seakan mengatakan tak apa, biarlah Dian yang memutuskan sebab wanita itu memang yang korban disini.
" Terima kasih Dian, kamu sudah memaafkan kami." Ucap bang Taufik. " Lakukan sekarang Malik! " Tegasnya lagi
Malik enggan mengatakan nya, namun tatapan semua orang menuntut. Mengambil nafas berkali-kali untuk menangkan diri, jika memang keputusannya ini dapat membuat Dian bahagia akan ia ambil.
" Hahhhhhh."
" Dianra Akila Rahman, saya Muhammad Malik Aburizal menalak mu tanpa paksaan dan dari hati dan mental ku! " Ucapnya tegas. Walaupun sebenarnya ia dipaksa tapi memang ia bisa membantah sekarang.
Deg..
Ada rasa sesak nan lega yang datang bersamaan. Dian tersenyum " Terima kasih mas. Nanti Dian akan ajukan surat gugatan ke KUA."
.........
Di sisi lain
Seorang pria gagah, Tegap nan tampan masuk kedalam sebuah mansion mewah. Sontak para pelayan menunduk hormat menyambut pria gagah dengan diikuti dua orang yang tak kalah gagahnya.
Pria gagah dengan wajah datar tersebut langsung duduk di sofa di ikuti oleh dua orang pria lainnya. Yang satu berwajah dingin sedangkan yang satunya berwajah ramah.
" Bagaimana dengan cecunguk itu? " Pria tampan dengan wajah datar tersebut membuka suara
" Sudah dibereskan seperti perkataan anda tuan." Jawab pria yang berwajah dingin
" Maaf tuan, tadi tuan besar menelpon anda menanyakan apakah Anda benar-benar tak ingin menikah? " Pria berwajah lembut nan ramah tersebut membuka suara
Pria berwajah datar itu menghela nafas " Katakan padanya aku tidak tertarik menikah dan aku juga tidak tertarik dengan makhluk yang bernama wanita." Sarkasnya
" Baik tuan." Menjawab dengan tegas " Atau apa anda tidak tertarik dengan janda tuan? Katanya perawan memang menarik namun janda lebih menggoda." Keusilan yang tak bisa lepas dari diri pria ramah tersebut keluar.
Pria dingin yang ada di sampingnya melihat sinis temannya tersebut. Apa-apaan sih, gerutu dalam hati
" Jangan bercanda. Urus istrimu, jangan membawa-bawa ku." Seru pria berwajah datar yang sedari tadi di panggil tuan
" Maaf tuan." Lirihnya menunduk, walaupun ia meminta maaf bukan berarti ia akan kapok.
Pria datar tersebut berdiri " Jalankan rencana dengan baik, jangan sampai ada kesalahan." Setelah mengatakan hal itu pria tersebut pun masuk kedalam sebuah lift.
Sedangkan kedua pria yang di perintahkan menunduk hormat sampai lift yang membawa tuannya naik
" Baiklah, aku pulang dulu. Istri dan anak ku menunggu ku." Menepuk bahu pria dingin tersebut
" Hmm."
.........
Dian menghempaskan tubuh diatas sofa. Ia baru saja dari kantor urusan agama untuk memberikan ajuan gugatan cerai kepada sang suami.
Menatap langit-langit rumah " Ah.. aku harus bersiap-siap untuk pindah." Baru sadar kalau rumah yang sekarang ia tempati adalah rumah suaminya.
Seperti yang ia pernah katakan, Dianra tak akan menuntut harta gono-gini
Beranjak dari tempat duduk, Dian masuk kedalam kamar dan mengemas semua barang-barangnya. Secara hukum Memang mereka masih sah suami istri, namun tidak dimata agama. Kemarin suaminya sudah mengatakan kata-kata talak untuk nya.
Setelah mengemas semua barang-barangnya yang hanya ada beberapa pakaian syariah, ia pun keluar dari dalam rumah yang menyimpan kenangan indah yang palsu bersama sang suami lebih dari lima bulan. Namun yang palsu memang akan selalu menjadi palsu.
Untung saja hari itu, kompleks sedikit sepi karena ada tetangga yang mengadakan acara pernikahan membuat semua tetangga sibuk membantu, lain halnya dengan Dian. Ia harus memikirkan dirinya juga sebelum memikirkan orang lain.
Dian kembali ke rumah kecilnya sebelum menikah dengan Malik. Tepat di belakang warung.
" Assalamu'alaikum.. hahhh kita bertemu lagi." Mengucap salam saat masuk. Keadaan dirumahnya memang tidak ada yang berubah sebab Dian selalu menyempatkan untuk membersihkan rumahnya sebelum ke warung.
Wanita itu segera masuk lalu merapikan barang-barang nya, setelah itu ia pun mandi untuk melepas lelah dan penat. Ia akan mencoba untuk tetap tegar menghadapi kenyataan, karena ia yakin semuanya pasti akan ada jalannya.
.
.
TBC
Follow ig othor🤭😅🙏 \=> HimaSun_05
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian. Like komen dan votenya 😘 banyakin hadiah nya juga biar othor tambah semangat nulis nya ✌️
...Subscribe yah manteman😖...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
bunda sekar
masak marahin anaknya setelah ketahuan istrinya thor...padahal orang tua yang menikahkan
2023-05-13
2
Osie
busyet dah malik..nama dah luar biasa..bokap n nyokapnya sptinya sanagt paham agama..eh kelakuan malik kayak iblis..aku sumpahin deh hdp malik nestapa nanti nya
2023-02-17
4
Mujiningsih
baru mau keluar pemeran utama pria yg sesungguhnya
2023-02-12
1