BAB 09 - Tidak Bisa Menerima

Siangnya Justin kembali menjalani hidup sebagai manusia normal tentu saja. Datang terlambat untuk pertama kalinya, setelah makan siang dan itu sukses membuat Keny menyambutnya dengan sejuta kalimat tanya yang khawatir tentang keadaannya.

"Jawab jujur kau kenapa? Mabuk atau kenapa?" tanya Keny begitu dekat bahkan membuat Justin merasa terganggu dengan napas Keny, sontak pria itu mendorong kepala Keny agar segera menjaga jarak.

"Kau makan apa hari ini? Napasmu bau hama," ungkap Justin tanpa sedikitpun menjaga perasaan Keny, jelas saja hal itu membuat pria itu mememastikan napasnya sendiri.

"Hah!!"

Memang dasar tollol, Justin mengerutkan dahi kala Keny memastikan bau napasnya. Dia hanya bercanda, tapi memang jika ada yang melihat khawatir jika pandangan mereka berubah jadi macam-macam.

"Wangi ya mohon maaf, aku sudah tidak merokok lagi jadi kau jangan fitnah."

"Terserah kau saja, menurutmu memang tidak ... tapi bagi orang lain ya bau," ungkap Justin kemudian hendak berlalu dan masuk ke ruangannya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, tadi malam kau kemana? Tidak ada di apartement dan kau juga datang terlambat pagi ini ... sangat tidak mencerminkan seorang Justin."

Keny sangat memahami Justin sejak lama, rasanya tidak mungkin pria ini ada urusan bisnis seperti yang Keyvan katakan. Sekalipun memang ada, tidak mungkin dadakan karena kemarin Justin terlihat baik-baik saja tanpa ada urusan yang tampak mendesak.

"Bisnis, Ken."

"Halah!! Aku bukan Evan yang bisa kau bodohi, jangan berbohong ... apa yang kau lakukan sebenarnya?" selidik Keny tidak mau mengalah dan dia merasa memang perlu mengetahui apa yang dilakukan sahabatnya ini.

"Kau tidak percaya? Tanya Edward saja," ucap Justin kemudian menghempaskan tubuhnya di kursi kebanggaan itu, Justin terpejam sesaat dan dia merasakan hari ini rasanya lebih baik daripada kemarin-kemarin.

"Hadeeuh ... sudah kuduga, pakai alasan bisnis segala, bilang saja jajan," tukas Keny sudah menduga pasti bisnis itu yang Justin maksudkan, apalagi ketika melihat sahabatnya terkekeh seakan tidak memiliki masalah sama sekali.

"Hahaha itu tetap saja bisnis, di sana sama-sama cari keuntungan juga, 'kan?"

"Ck, kukira sudah berhenti ... kapan kau berhenti, Justin? Kau tidak khawatir penyakitan?" tanya Keny menggeleng pelan jika mengetahui bagaimana rumitnya seorang Justin, hanya karena kecewa dengan satu wanita dia berubah dan membalaskan sakit hatinya ke banyak wanita bahkan sudah dia coba menikah tetap saling menyakiti juga.

"Tenang saja, aku pakai pengaman ... jadi tidak perlu khawatir."

Justin mengetukkan jemarinya di atas meja, pria itu tengah menikmati betapa leganya hari ini. Seakan beban-beban kemarin hilang begitu saja, padahal biasanya dia akan sakit kepala jika saldonya berkurang sebegitu banyaknya.

"Setidaknya kurangi, Justin ... pengaman tidak menjamin hidupmu baik-baik saj_"

BRAK

"Aaays!! Kenapa harus membuatku terkejut begini?"

"Pengaman ... semalam, aku pakai atau tidak ya?"

Justin berusaha ingat, dia lupa pakai atau tidak. Akan tetapi seingatnya sebelum bertemu Edward di saku celananya sudah dia siapkan beberapa, akan tetapi kenapa justru dia bingung sendiri saat ini.

"Bagus!! Rasakan!! Sampai hamil bagaimana? Kemana juga otakmu sampai lupa," gerutu Keny sebal sendiri melihat sahabatnya bingung persis dalam pengaruh obat-obatan terlarang.

"Diam sebentar, Ken ... aku berusaha ingat, tapi aku yakin pakai. Kau tenang saja, tidak ada ceritanya aku melupakan benda penting itu," tegas Justin seyakin itu, padahal sebenarnya dia ragu dan tidak ingat sama sekali secara pasti.

Itu adalah hal paling penting dalam hidup Justin, akan tetapi dia tidak terlihat benar-benar panik. "Semoga saja tidak, kasihan dia kalau sampai hamil," ujar Justin kemudian dan itu sontak membuat Keny mengerutkan dahi.

"Kenapa kasihan? Kalau sampai hamil kau yang rugi, Just."

Di tengah perbincangan penting mereka, pemimpin penuh wibawa itu kini datang dengan tatapan seriusnya. Justin melihat ke arahnya sekilas, sama sekali tidak peduli walau Keyvan akan marah besar padanya.

"Kalian membicarakan aku?"

Memang bencana kala dua orang tengah bicara kemudian tiba-tiba terdiam ketika seseorang bergabung, jelas akan menimbulkan fitnah hingga Keyvan memperlihatkan wajah seperti itu.

"Percaya diri sekali, Zavia tidak kau ajak hari ini?"

"Tidak, kenapa memangnya?"

Sempat mengeluh kemarin-kemarin dan kini Justin kembali bertanya tentang bidadari kecil Keyvan, entah karena dia sedang berusaha meluluhkan hati sang presdir atau memang merindukan Zavia.

"Tanya saja, aku merindukan dia."

"Halah jangan percaya, Van!! Dia tengah berusaha merebut hatimu ... kau tahu, tadi malam dia_ aaaarrrgghh!!" pekik Keny bahkan berhenti bicara kala Justin melemparkan pulpen tepat mengenai kening Keny.

"Dia kenapa?"

"Tidak ada, Van ... jangan dengarkan mulut Keny," ungkap Justin cepat-cepat beranjak dari tempat duduk dan membekap mulut Keny dengan telapak tangannya.

"Ppffft ciuh!! Asin, tanganmu menjijikkan, Just," ucap Keny usai menjilat telapak tangan Justin demi membuat pria itu menjauhkan tangannya.

"Najiss!" maki Justin seraya menggosokkan telapak tangannya di pundak Keny.

"Ck, bisnis yang kau maksud ... bersama Edward kah? Barangnya bagus, Justin?"

Susah payah dia berusaha membungkam mulut Keny, nyatanya Keyvan tahu sendiri. Memang benar salah sekali jika dia berbohong pada Keyvan karena koneksi pria itu jangan ditanya seluas apa, sangat luas tentu saja.

"Edward kurang ajar."

"Santai saja, sejak dulu kau memang begitu ... kenapa kali ini berbeda?"

Benar juga, biasanya Justin santai saja. Kenapa kali ini dia seakan baru saja melakukan kesalahan di belakang Keyvan dan juga Keny. Dia mengacak rambutnya asal kemudian kembali duduk ke kursi kebesarannya.

"Kau kenapa? Cerita jika memang ada masalah."

"Biarkan saja, Ken. Privasi dia, mungkin menyesal bayar 500 juta sekali pakai," ungkap Keyvan kemudian membuat Justin memerah seketika, mulut Edward memang lebih dari perempuan, ingin sekali Justin hantam.

"What? 500 juta hanya untuk sewa PSK?! Kau gila, Justin?"

"Iya, gila ... kau mau apa?" sentak Justin kemudian berlalu keluar meninggalkan ruangannya, ucapan Keny tidak dapat dia terima walau memang nyata.

.

.

.

- To Be Continue -

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI LO GK PKE, EMANG ENAK BUKA SEGEL PKE PNGAMAN..

2024-01-04

1

Ainin Mu

Ainin Mu

ohoo kita buat si Justin Bucin

2023-06-19

1

Nur Cahya

Nur Cahya

horotoyoh.......
sori just aq ga bisa bantuin ingetin kamu soalnya pintu kamu tutup rapet . juga di skip ama othor nya jadi aq ga bisa tau kmu pakai atau enggak..🤭🤭
hamil... hamil deh itu si agny...😁😁

2023-06-07

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - All About Money
2 BAB 02 - Nego
3 BAB 03 - Don't Cry Baby Girl
4 BAB 04 - Ingin Membuktikan
5 BAB 05 - Pantang Berkhianat
6 BAB 06 - Mahkota Itu di Kepala.
7 BAB 07 - Mati Rasa
8 BAB 08 - Tidak Ada Yang Gratis
9 BAB 09 - Tidak Bisa Menerima
10 BAB 10 - Izinkan Dia Istirahat
11 BAB 11 - Justin?
12 BAB 12 - Wanita Memang Sama
13 BAB 13 - Malu
14 BAB 14 - Tidak Sadar Diri
15 BAB 15 - Malam Kedua
16 BAB 16 - Ratu Semalam
17 BAB 17 - Bukan Ceker Biasa
18 BAB 18 - Ilfeel Seketika
19 BAB 19 - Bukan Balita
20 BAB 20 - Jangan Berharap Lebih
21 BAB 21 - Simbiosis Mutualisme
22 BAB 22 - Tatut
23 BAB 23 - Dokter Dadakan
24 BAB 24 - Salah Pertama
25 BAB 25 - Penyesalan Agny
26 BAB 26 - Jalan Pintas
27 BAB 27 - Tertangkap Basah
28 BAB 28 - Pesan Terakhir
29 BAB 29 - Belajarnya Cukup Hari ini (Justin)
30 BAB 30 - Lagi
31 BAB 31 - Selesaikan
32 BAB 32 - Bercanda Tapi Serius
33 BAB 33 - Seberapa Cantiknya
34 BAB 34 - Saran Dan Permintaan
35 BAB 35 - Takut
36 BAB 36 - Penolakan
37 BAB 37 - Jalan Pintas
38 BAB 38 - Tujuan Yang Berbeda
39 BAB 39 - Tidak Sesuai Harapan
40 BAB 40 - Perseteruan Pagi
41 BAB 41 - Tanyakan Pada Ahli
42 BAB 42 - Larangan Justin
43 BAB 43 - Tidak Perlu!! (Justin)
44 BAB 44 - Pindah Sungguhan
45 BAB 45 - Salah Dugaan.
46 BAB 46 - Belum Siap
47 BAB 47 - Serba Salah
48 BAB 48 - Larangan Mutlak
49 BAB 49 - Tawaran Kemarin?
50 BAB 50 - Kesalahan Pertama
51 BAB 51 - Salah Menduga
52 BAB 52 - Restu Saudara
53 BAB 53 - Penutup Kisah
54 BAB 54 - Seperti Mama
55 BAB 55 - Tidak Perlu Disesali
56 BAB 56 - Tenggelam
57 BAB 57 - Kamu Pakai Cukuranku?
58 BAB 58 - Bukan Mimpi
59 BAB 59 - Tidak Penting
60 BAB 60 - Rumitnya Wanita
61 BAB 61 - Banyak Mau
62 BAB 62 - Kecelakaan Kecil
63 BAB 63 - Dendam Tanpa Sengaja
64 BAB 64 - Jadilah Manja
65 BAB 65 - Sisi Lain
66 BAB 66 - Tauge Semua
67 BAB 67 - Keinginan Justin
68 BAB 68 - Sesulit Itu Memahami Wanita
69 BAB 69 - Curiga
70 BAB 70 - Janji Setia
71 Wanita Milik Tuan Mafia - Nurmay
72 BAB 71 - Makan Malam Pertama
73 BAB 72 - Kamu mengingatu?
74 BAB 73 - Firasat Buruk
75 BAB 74 - Tidak Malam Ini
76 BAB 75 - Jalan Tengah.
77 BAB 76 - Isu Tak Sedap
78 BAB 77 - The Power Of Keny
79 BAB 78 - Maaf, Hidupmu Semakin Sulit.
80 ISTRI KONTRAK CEO DUDA - UNCHIHA SANSKEH
81 BAB 79 - Pertemuan Pertama
82 BAB 80 - Anak Siapa?
83 BAB 81 - Bicaralah!!
84 BAB 82 - Justin Yang Sama
85 BAB 83 - Meyakinkan Diri
86 BAB 84 - Dejavu
87 BAB 85 - Kita Harus Bicara
88 BAB 86 - Aku Belum Punya Anak!!
89 BAB 87 - Dramatis
90 BAB 88 - Dunia Berputar
91 BAB 89 - Tidak Sadar Diri (Justin)
92 Promo Karya Baru - Istri Rahasia Sang Presdir
93 BAB 90 - Kepastian
94 BAB 91 - Seperti Diriku
95 BAB 92 - Ketakutan
96 BAB 93 - Bukan Salahmu
97 BAB 94 - Penyesalan
98 BAB 95 - Like Father Like Son
99 BAB 96 - Berbagi
100 BAB 97 - I'M Not Dragon
101 BAB 98 - Saingan
102 BAB 99 - Hijau/Merah
103 BAB 100 - Sudah Dewasa
104 BAB 101 - Hampir Berlalu
105 BAB 102 - Masih Berlanjut
106 BAB 103 - Pengorbanan.
107 BAB 104 - Pertanda Buruk
108 BAB 105 - Luka
109 BAB 106 - Piranha
110 BAB 107 - Masih Berlanjut
111 Promo Novel Indah Mala - Hi Doctor
112 BAB 108 - Best Brother
113 BAB 108 - Wanita Memang Merepotkan.
114 BAB 109 - Takdir Tak Terduga
115 BAB 110 - Keluarga Sempurna
116 BAB 111 - Ngidam Mandiri
117 BAB 112 - Dia Dewasa
118 BAB 113 - Menyulut Api
119 BAB 114 - Imbas Kecemburuan
120 BAB 115 - Devano
121 BAB 116 - Sempurna
122 BAB 117 - Tanda-Tanda
123 BAB 118 - Kisah Kita - Ending
124 Bonus Chapter #Part 01
125 Bonus Chapter #Part 02
126 Bonus Chapter #Part 03
127 Bonus Chapter #Part 04
128 Bonus Chapter # Part 05
Episodes

Updated 128 Episodes

1
BAB 01 - All About Money
2
BAB 02 - Nego
3
BAB 03 - Don't Cry Baby Girl
4
BAB 04 - Ingin Membuktikan
5
BAB 05 - Pantang Berkhianat
6
BAB 06 - Mahkota Itu di Kepala.
7
BAB 07 - Mati Rasa
8
BAB 08 - Tidak Ada Yang Gratis
9
BAB 09 - Tidak Bisa Menerima
10
BAB 10 - Izinkan Dia Istirahat
11
BAB 11 - Justin?
12
BAB 12 - Wanita Memang Sama
13
BAB 13 - Malu
14
BAB 14 - Tidak Sadar Diri
15
BAB 15 - Malam Kedua
16
BAB 16 - Ratu Semalam
17
BAB 17 - Bukan Ceker Biasa
18
BAB 18 - Ilfeel Seketika
19
BAB 19 - Bukan Balita
20
BAB 20 - Jangan Berharap Lebih
21
BAB 21 - Simbiosis Mutualisme
22
BAB 22 - Tatut
23
BAB 23 - Dokter Dadakan
24
BAB 24 - Salah Pertama
25
BAB 25 - Penyesalan Agny
26
BAB 26 - Jalan Pintas
27
BAB 27 - Tertangkap Basah
28
BAB 28 - Pesan Terakhir
29
BAB 29 - Belajarnya Cukup Hari ini (Justin)
30
BAB 30 - Lagi
31
BAB 31 - Selesaikan
32
BAB 32 - Bercanda Tapi Serius
33
BAB 33 - Seberapa Cantiknya
34
BAB 34 - Saran Dan Permintaan
35
BAB 35 - Takut
36
BAB 36 - Penolakan
37
BAB 37 - Jalan Pintas
38
BAB 38 - Tujuan Yang Berbeda
39
BAB 39 - Tidak Sesuai Harapan
40
BAB 40 - Perseteruan Pagi
41
BAB 41 - Tanyakan Pada Ahli
42
BAB 42 - Larangan Justin
43
BAB 43 - Tidak Perlu!! (Justin)
44
BAB 44 - Pindah Sungguhan
45
BAB 45 - Salah Dugaan.
46
BAB 46 - Belum Siap
47
BAB 47 - Serba Salah
48
BAB 48 - Larangan Mutlak
49
BAB 49 - Tawaran Kemarin?
50
BAB 50 - Kesalahan Pertama
51
BAB 51 - Salah Menduga
52
BAB 52 - Restu Saudara
53
BAB 53 - Penutup Kisah
54
BAB 54 - Seperti Mama
55
BAB 55 - Tidak Perlu Disesali
56
BAB 56 - Tenggelam
57
BAB 57 - Kamu Pakai Cukuranku?
58
BAB 58 - Bukan Mimpi
59
BAB 59 - Tidak Penting
60
BAB 60 - Rumitnya Wanita
61
BAB 61 - Banyak Mau
62
BAB 62 - Kecelakaan Kecil
63
BAB 63 - Dendam Tanpa Sengaja
64
BAB 64 - Jadilah Manja
65
BAB 65 - Sisi Lain
66
BAB 66 - Tauge Semua
67
BAB 67 - Keinginan Justin
68
BAB 68 - Sesulit Itu Memahami Wanita
69
BAB 69 - Curiga
70
BAB 70 - Janji Setia
71
Wanita Milik Tuan Mafia - Nurmay
72
BAB 71 - Makan Malam Pertama
73
BAB 72 - Kamu mengingatu?
74
BAB 73 - Firasat Buruk
75
BAB 74 - Tidak Malam Ini
76
BAB 75 - Jalan Tengah.
77
BAB 76 - Isu Tak Sedap
78
BAB 77 - The Power Of Keny
79
BAB 78 - Maaf, Hidupmu Semakin Sulit.
80
ISTRI KONTRAK CEO DUDA - UNCHIHA SANSKEH
81
BAB 79 - Pertemuan Pertama
82
BAB 80 - Anak Siapa?
83
BAB 81 - Bicaralah!!
84
BAB 82 - Justin Yang Sama
85
BAB 83 - Meyakinkan Diri
86
BAB 84 - Dejavu
87
BAB 85 - Kita Harus Bicara
88
BAB 86 - Aku Belum Punya Anak!!
89
BAB 87 - Dramatis
90
BAB 88 - Dunia Berputar
91
BAB 89 - Tidak Sadar Diri (Justin)
92
Promo Karya Baru - Istri Rahasia Sang Presdir
93
BAB 90 - Kepastian
94
BAB 91 - Seperti Diriku
95
BAB 92 - Ketakutan
96
BAB 93 - Bukan Salahmu
97
BAB 94 - Penyesalan
98
BAB 95 - Like Father Like Son
99
BAB 96 - Berbagi
100
BAB 97 - I'M Not Dragon
101
BAB 98 - Saingan
102
BAB 99 - Hijau/Merah
103
BAB 100 - Sudah Dewasa
104
BAB 101 - Hampir Berlalu
105
BAB 102 - Masih Berlanjut
106
BAB 103 - Pengorbanan.
107
BAB 104 - Pertanda Buruk
108
BAB 105 - Luka
109
BAB 106 - Piranha
110
BAB 107 - Masih Berlanjut
111
Promo Novel Indah Mala - Hi Doctor
112
BAB 108 - Best Brother
113
BAB 108 - Wanita Memang Merepotkan.
114
BAB 109 - Takdir Tak Terduga
115
BAB 110 - Keluarga Sempurna
116
BAB 111 - Ngidam Mandiri
117
BAB 112 - Dia Dewasa
118
BAB 113 - Menyulut Api
119
BAB 114 - Imbas Kecemburuan
120
BAB 115 - Devano
121
BAB 116 - Sempurna
122
BAB 117 - Tanda-Tanda
123
BAB 118 - Kisah Kita - Ending
124
Bonus Chapter #Part 01
125
Bonus Chapter #Part 02
126
Bonus Chapter #Part 03
127
Bonus Chapter #Part 04
128
Bonus Chapter # Part 05

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!