Bab 04

Setelah keputusan yang di berikan oleh pak Gian, Papah dari Andini. Raihan pamit untuk pulang dan memberitahu kedua orang tuanya dengan apa yang terjadi. Andika yang sejak tadi menatap Raihan dengan sorot wajah kecewa akhirnya berusaha berdamai dengan keadaan yang ada.

Kakak dari Andini itu mendekati Raihan dengan melayangkan satu kali pukulan di perut Raihan yang membuat dia meringis kesakitan. Sang mamah dan papah yang melihat sempat ingin membentak tapi di urungkan saat melihat Andika menarik tubuh Raihan dan memeluknya.

"Gue kesel sama loe njir, loe sahabat gue, tapi ngapa adik gue juga harus jatuh di makan sama sahabat gue sendiri! tapi gue tau setiap yang loe lakuin sudah ada perhitungannya terlebih dahulu."

Andika dan Raihan saling menatap, Raihan sangat merasa bersalah dengan keluarga sahabatnya ini. Bahkan merasa tidak enak dengan Andika tapi semua sudah terjadi dan yang harus di lakukan saat ini adalah mempertanggungjawabkan semuanya.

"Sorry ...."

"Gue harap loe sabar ngadepin adik gue!"

"Hmm...."

"Om Tante aku pulang, nanti malam akan aku bawa kedua orang tuaku untuk melamar Andin." Raihan dengan sopan mencium tangan kedua orang tua sahabatnya.

Pulang dengan hati yang tak karuan, harus menghadapi papah yang mungkin akan murka. Dan wajah kekecewaan dari sang mamah.

Tak ada rencana akan menikah dalam waktu dekat, tapi karena insiden semalam harus cepat tanggung jawab. Pusing nya bertambah kala pesan masuk dari Andini yang mengatakan tak ingin dinikahi olehnya.

...Maaf jika aku semalam tanpa sadar sudah menggoda kakak, tapi aku pun tak ingin menikah dengan kakak. Aku harap kakak mengerti dan anggap semua tak pernah terjadi....

"Tapi aku bukan seorang pecundang yang lari dari tanggung jawab!"

Raihan masuk kedalam rumah ke dua orang tuanya. Kebetulan sang papah baru akan berangkat ke kantor tetapi di tahan oleh Raihan.

"Pah bisa duduk sebentar, ada yang ingin Rai katakan dengan papah dan mamah." Raihan menghentikan sang papah yang akan keluar rumah.

"Duduk dulu pah!"

Vino dan Sifa pun menurut, mereka duduk kembali di ruang keluarga. Melihat raut wajah sang anak yang babak belur membuat Sifa segera mendekati.Tetapi menjadi tanda tanya besar karena Raihan tak pernah seperti ini sebelumnya.

"Sayang kamu kenapa nak?"

"Biasa mah lelaki." Raihan berusaha untuk tersenyum dan meraih tangan sang mamah yang ada di pipinya. Ia genggam dengan penuh kasih sayang. Tak tega jika setelah ini membuat sang mamah kecewa.

"Lelaki apa harus sampai babak belur begini nak, kamu ada masalah apa?" tanya Sifa dengan raut wajah khawatir.

Raihan tersenyum mendengar pertanyaan mamah, kemudian beralih menatap sang papah yang sejak tadi menatapnya tajam.

"Ada apa?"

"Aku ingin mamah dan papah malam ini melamarkan seorang gadis untukku."

Pernyataan itu jelas membuat kedua orangtuanya terkejut, apa yang terjadi sebenarnya, kenapa mendadak seperti ini.

"Kamu ingin menikah nak?"

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Vino penuh selidik.

"Pah..."

"Anakmu tak akan begini jika tak terjadi apa-apa mah, kamu menghamili anak gadis orang?" tanya Vino lagi.

Raihan menarik nafas dalam kemudian menatap kedua orangtuanya dengan bergantian. "Raihan tidur dengan Andini semalam mah Pah, adik dari Andika."

Sang mamah tercengang mendengar ucapan putranya, yang bener saja jika anaknya yang kalem dan begitu sayang dengan kedua orang tua bisa melakukan hal memalukan dan mencoreng nama baik keluarga.

PLAK

PLAK

"Papah nggak pernah ngajarin kamu menjadi pria bejat seperti ini Rai! papah mengerti kamu sudah lama menduda tapi bukan berarti kamu seenaknya saja melakukan itu dengan wanita!" bentak papah sedangkan mamah sudah terisak melihat kemarahan suaminya dan kenyataan yang terjadi pagi ini.

"Maafin Rai Pah," Rai turun dan bersimpuh di depan kedua orang tuanya. Dia terima apapun konsekwensi yang ada karena nyatanya memang ia salah.

"Mah, maaf ngecewain mamah."

"Kenapa sampai seperti ini Rai?"

"Maaf jika Rai tak bisa menahan saat godaan itu datang mah, tapi Rai akan bertanggung jawab atas apa yang Rai perbuat. Rai minta tolong pada mamah dan papah untuk datang ke rumah keluarga Andika malam ini," lirih Raihan.

"Bangun!"

"Pah...." Sifa sudah takut jika suaminya akan bertindak kasar lagi pada Raihan.

Raihan bangun dan berdiri di hadapan papah, "Cepat persiapkan semuanya dan segera menikahinya sebelum membuat malu keluarga!" tegas Vino kemudian pergi dari sana meninggalkan Raihan yang masih tertunduk dan istrinya yang hanya diam termenung.

"Maaf mah..."

Sifa tersenyum kemudian memeluk Rai, tangannya mengusap lembut kepala Rai. " Nanti malam kita temui calon mantu mamah, semoga ini yang terbaik. Dan menjadi jodohmu untuk selamanya nak!"

"Aamiin, makasih mah."

Sampai sore hinggap menjelang malam Andini tak kunjung keluar dari kamar membuat sang mamah khawatir, apa lagi kedua orang tua Rai sebentar lagi akan datang.

"Andin....buka pintunya nak, kamu belum makan dari pagi."

Mamah terus mengetuk pintu kamar Andini yang terkunci rapat. "Nak....."

"Sayang jangan gini, jangan buat mamah semakin sedih."

ceklek

Andin keluar dengan penampilan yang berantakan, mata sembab rambut acak-acakan dan baju yang semalam di pakai.

"Anak mamah belum mandi? apa sabunnnya habis? atau airnya yang nggak mau bersahabat sama kamu hari ini?"

"Mah...."

Mamah tersenyum menatap wajah kesal Andin, beliau mengajak anaknya untuk masuk ke kamar mandi. "Mau ngapain sich mah?"

"Mandi lah, apa mau mamah mandikan?"

"Males mah." Andin yang ingin kembali menuju ranjang segera di tarik oleh mamah hingga masuk ke kamar mandi.

"Kamu ini jorok banget, cantik-cantik nggak mau mandi, kamu betah ya nyium aroma tubuh Rai?"

"Mamah nich bicara apa sich mah?"

"Wangi tubuh Rai masih nempel di badan kamu, bilang nggak mau tapi betah." mamah sengaja meledek Andin agar suasana hatinya membaik, mamah tau betapa terpuruknya Andin saat ini. Beliau pun merasakan hal yang sama malah lebih dari ini, tapi tak ingin terus diam dan meratapi semuanya.

Andin mencium badannya sendiri, memang benar kata mamah, aroma tubuhnya beda. Dengan kesal Andin segera mandi dan membersihkan diri.

"Mamah tunggu di bawah ya sayang, pakai baju yang sudah mamah persiapkan!" seru mamah kemudian meletakkan sebuah dress yang sudah ia persiapkan sejak tadi siang.

Setelah mandi Andin memakai baju yang sudah di persiapkan sang mamah, malas sebenarnya. Ingin berganti baju tidur saja dari pada harus memakai dress yang seperti ini. "Eh....kamu mau kemana lagi Andin?" seru mamah yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Andin.

"Mau ganti baju tidur, ngapain juga pakai baju begini."

"Sayang, mamah mohon. Orang tua Raihan sudah sampai, jangan buat mamah dan papah semakin malu dan kecewa nak. Kami juga nggak akan memaksamu untuk menikah jika bukan karena kesalahan kamu sendiri."

"Mah...." Andin segera memeluk tubuh sang mamah, dia menyesal sangat menyesal tapi memang semua karena dia yang mulai.

Mamah keluar dari kamar Andin dengan perasaan lega, akhirnya putrinya bisa luluh juga. Mamah mendekati kedua orang tua Rai yang sudah duduk di ruang tamu.

"Maaf jika kedatangan kami tak membawa buah tangan apapun. Ini semua mendadak dan saya minta maaf atas kesalahan anak saya." papah Vino dengan ramah meminta maaf.

"Nggak apa-apa pak Vino, ini semua karena kesalahan anak-anak dan saya berterima kasih atas itikad baik bapak dan bu Sifa yang sudah berkenan datang kesini."

Raihan hanya diam menundukkan kepala, sedangkan Andika sejak tadi diam memperhatikan. Tak tega melihat wajah sahabatnya yang bertambah merah, jelas pasti karena tangan papahnya sendiri.

"Iya, Rai ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya pak, dia ingin menikahi putri bapak."

"Andinnya kemana jeng?" tanya Sifa yang sudah tak sabar ingin bertemu dengan calon menantunya, karena memang sudah lama Andin tak ikut Andika ke rumah.

"Owh iya jeng, sebentar biar di panggilkan." mamah menatap Andika yang sejak tadi diam di samping papahnya. "Andika panggil adik kamu di kamar!"

"Iya mah, eh....itu dia mah."

Andini turun dari tangga dengan langkah perlahan. Matanya fokus pada pria yang semalam bergelut di ranjang bersamanya. Hingga tatapan itu terbalaskan, Raihan menatap Andini tanpa berkedip.

"Mau menolak tapi kenapa berpenampilan seperti ini..."

Terpopuler

Comments

Tama Ngenana

Tama Ngenana

terusin aja sampai selesai😂😂😂

2024-08-28

0

sherly

sherly

bodoh banget kalo kamu nolak Rai, dah mau dia tanggung jwb, cakep, dewasa, punya kerjaan yg jls dr PD si Tama tu dah ngk setia, msh kost, msh kuliah... ngk ada yg bisa diharap

2024-02-10

3

devaloka

devaloka

sayang dong di tolak

2023-02-11

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Rintih Pernikahan
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 ISTRI KEDUA DOSENKU
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Baba 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 YOU'RE MINE ADIK NAKAL
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Rintih Pernikahan
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
ISTRI KEDUA DOSENKU
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Baba 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
YOU'RE MINE ADIK NAKAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!