Bab 13

Raihan masuk ke dalam ruangannya dan langsung di sambut oleh gerakan cepat Bu Flo yang tengah duduk di sofa ruangannya.

"Selamat pagi menjelang siang bapak Raihan.." Bu Flo menggelayut di lengan Rai dengan erat tanpa ingin di lepas. Melihat itu Andika meringis geli karena bagian dada yang sengaja di tempelkan oleh wanita itu.

Andika pun sejak tadi di buat mati gaya saat menemani kliennya yang satu ini. Ocehan yang tak kunjung reda menanyakan kapan kedatangan Rai yang ternyata masih tertidur nyenyak di rumahnya.

"Bisa lepas dulu Bu...."

"Ngga bisa."

Raihan kehabisan kata-kata, cukup alot memang dengan klien yang satu ini. Kalo bukan karena kerjasama mereka yang menguntungkan sudah di pastikan Rai tidak akan mau.

Bu Flo terus saja mengikuti Raihan hingga ke meja kebesarannya mengambil beberapa berkas yang ia simpan di laci. Begitu sulit bagi Rai untuk gerak, sedangkan Bu Flo diem anteng seperti baru bertemu pawangnya.

"Dik!"

"Urusan loe!" Andika sudah cukup stres menghadapi, kini gantian Raihan yang di uji.

Mereka sudah kembali duduk di sofa dengan Bu Flo yang terus menempel seperti sedang di beri perekat tikus. Kencang dan cukup lancang karena sesekali jemarinya jail berjalan di dada Raihan.

"Maaf Bu, bisa lebih fokus dan memberi jarak?"

"Oh oke fokus ya, tapi pesona pak Rai terlalu kuat untuk saya. Jadi cukup begini saja ya pak, mata fokus tapi kita berdua tetap rapat."

"Rapat, abis loe minuman jamu Rai rapat?" sahut Andika.

Raihan memijit pelipisnya, kalo sudah begini ia harus mengupayakan bagaimana caranya agar cepat kelar. Dan kliennya yang satu ini bisa segera pulang.

"Saya sudah setuju dengan yang ibu ajukan kemarin, tapi untuk branding dan advertising tetap perusahaan saya yang bergerak. Jadi Bu Flo hanya tinggal menyediakan model yang cocok saja untuk menyempurnakan produk kita agar lebih di terima di pasaran."

"Oh ok, tapi saya boleh tau ide yang perusahaan bapak sudah rencanakan tentang produk kita yang satu ini? agar saya tau model mana yang pas buat iklannya nanti."

"Dik, panggil staf pemasaran untuk menyerahkan laporannya. Erna atau Heru suruh ngadep gue!"

"Oke...!" Andika segera beranjak menuju meja kerja Rai dan menghubungi bagian marketing.

"Selamat siang, saya Erna dari divisi marketing ada yang bisa di bantu."

"Er, udah kelar belum tugas yang gue kasih kemarin?"

"Eh Pak Dika, udah siap lagi di copy berkasnya, tapi Pak Heru lagi keluar. Harus presentasi sekarang banget ya pak?"

"Yang penting berkasnya aja bawa sini dulu, si bos udah minta soalnya di tungguin sama kliennya."

"Oh oke.."

"Makasih cantik...."

tut

"Aish di matiin lagi, kalo nggak lagi bunting udah gue culik loe. Nggak apa-apa di kata pebinor juga. Salah siapa gue di tinggal kawin!" Andika meletakkan kembali gagang telponnya. Kemudian duduk di tempat semula.

"Gimana udah kelar di kerjain?"

"Udah, tapi si Heru lagi keluar. Nggak butuh persentasi sekarang kan?" tanyanya sambil melirik klien yang sibuk mengusap rahang Raihan.

"Maaf Bu jangan gini, saya bisa saja tegas dengan ibu. Tapi saya menghormati ibu seperti ibu saya sendiri."

Mendengar ucapan Rai, Bu Flo segera menatapnya dengan tatapan tajam sedangkan Andika sudah menahan tawa.

"Saya ini masih muda loh pak Rai, masih kencang, masih kuat, masih rapet, masih awet muda. Apa lagi dengan pak Rai duda tampan impian sejuta umat. Dari pada sama janda yang sekarang semakin di depan mendingan sama saya, tua tapi masih ganas di ranjang."

Raihan seakan ingin mendorong wanita itu hingga terjengkang kebelakang. Dirinya sudah tidak tahan, kalo bukan sang mamah yang mendesak harus sabar dalam setiap menghadapi klien mungkin sejak tadi sudah murka.

"Ganas Rai, Ganas.....kalah donk yang di rumah." Andika sudah tak mampu menahan tawa. Bu Flo yang tak peduli kembali menempel di lengan Rai.

Suara ketukan pintu membuat Andika terdiam, sudah banyak yang tau tentang kelakuan kliennya yang satu ini, jadi tak perlu di jadikan masalah jika di lihat oleh anak buahnya malah justru Rai mendapat pahala karena membuat hiburan sendiri untuk orang lain.

"Masuk."

Orang tersebut masuk dengan membawakan berkas yang di pesan tadi.

Andika berdiri melihat siapa yang datang, matanya menyapu penampilan yang beda dari ujung kepala hingga ujung kaki. Langkah jenjangnya menghampiri dengan belahan yang memamerkan sebagian paha mulusnya.

"Maaf pak, ini berkas yang bapak minta."

Raihan yang sedang fokus melihat latar laptop tiba-tiba kaku di tempat, mendengar suara yang tak asing baginya. Begitu mendayu di telinga, matanya melirik dari high heels yang ia pakai sampai wajah yang begitu anggun beda dari biasanya.

"Lo Andin?" tanya Andika yang sudah gatal ingin mengoceh.

"Maaf, bapak bicara dengan saya?" tanya Andini seakan tak kenal. Kesel juga melihat Rai yang ternyata bukan bekerja malah berduaan dengan wanita.

"Adek gue anjriiitt.....cakep banget loe, kesalon mana? gila ini belahan minta di sabet mamah kaki loe! tapi montok juga adek gue!"

Andini membuang muka, tak menghiraukan ocehan Andika. Kemudian fokusnya teralihkan pada Raihan dan wanita di sampingnya.

"Maaf pak, ini berkasnya. Kenapa jadi melamun liat saya? bukannya yang di sebelah lebih asyik di lihat?"

"Nah betul banget dek, kamu divisi marketing? anak baru ya, kalo nggak betah kerja di sini bisa melamar di Perusahaan saya, langsung saya ACC.

"Terimakasih Bu, saya sangat tertarik dengan penawaran yang ibu berikan."

Raihan mengambil berkas yang ada di tangan Andini, masih tak menyangka Andini bisa menjelma dari gadis manja dan imut menjadi wanita dewasa dan anggun.

"Makasih." Raihan mengambil berkas tersebut tanpa mengalihkan pandangannya.

"Kalo gitu saya permisi dulu pak." Andini segera melangkah keluar ruangan, meninggalkan Raihan yang sedikit kesal. Mana mungkin dia membiarkan Andini berpenampilan seperti itu, apa lagi di lihat staf yang lain. Ingin mengejar tetapi tak ingin membuat curiga. Hanya memendam rasa hingga kembali tenang.

"Ngapa? terpesona kan loe? baru permulaan. Masih banyak lagi yang bakal buat loe keliyengan."

Andika tersenyum miring melihat wajah padam sahabatnya. Raihan tak menggubris ucapannya, sekarang waktunya menyelesaikan meeting agar wanita jadi-jadian di sampingnya ini cepat pergi.

Hampir dua jam mereka di buat kesal tetapi akhirnya semua selesai. Bu Flo telah keluar dengan senyuman mengembang. Selain mendapat hasil yang memuaskan dia pun bisa lama bergelendot mesra dengan duda tampan.

"Hhaaahhh......gila tuh lampir bikin gue gila!" Raihan merebahkan tubuhnya di sofa, begitupun juga Dika yang segera melepas dasi karena terasa sesak sejak tadi.

"Rasanya pengen gue jitak palanya, loe betah banget lagi. Enak ya anget-anget empuk!"

"Mana ada, yang ada badan gue merinding udah kayak di templokin demit. Satu modelan begini aja bikin darah tinggi apa lagi 5 hhiiihhh langsung resign gue dari CEO."

"Hahahhaha....butuh kopi nich kita kayaknya, ayo ke cafe. Butek otak gue!"

"Hhmm...."

Kini keduanya keluar ruangan dengan penampilan yang cukup acak-acakan tetapi malah menambah pesona tak tertahankan. Apa lagi Rai yang begitu menawan.

Tepat keluar lift, di sana Rai melihat Andini yang keluar juga dengan Tara di sebelahnya. Mereka tak tau jika ada atasannya di belakang, berjalan santai menuju keluar gedung untuk mencari tempat makan di sekitar kantor.

"Nggak usah megang tangan gue Tara!"

"Salah pacar megang tangan?"

"Salah karena loe ex pacar, ngerti?"

"Terserah, tetapi loe tetap pacar gue. Harus berapa kali gue bilang, hati gue cuma ada loe dan nggak ada yang lain!"

"Tapi tubuh loe penghianat bukan cuma buat gue tapi udah buat perempuan lain. Jangan pernah loe sentuh gue!" Andini memberi jarak tetapi Tara terus mendekat, tak perduli kemarahan yang Andini layangkan. Karena baginya Andini hanya marah sesaat.

"Oke gue nggak dekat-dekat, tapi normal aja nggak usah menghindar. Please.."

"Hhmm...."

Andika melirik Raihan yang hanya diam memperhatikan, cukup awas telinganya mendengar. "Kenapa?"

"Nggak ada."

"Loe cemburu?"

"Nggak secepat itu."

Andika tertawa tersenyum miring mendengar ucapan Raihan, dia tau betul gimana sahabatnya.

"Loe bisa mati berdiri nahan kesel dan emosi kalo cuma diem ngebiarin yang loe punya di deketin pria lain. Pahami hati loe!"

Andika segera mengambil mobil yang berada di parkiran meninggalkan Raihan yang terus memandang Andini dalam diam.

Terpopuler

Comments

Ima Kristina

Ima Kristina

makin seru ceritanya lanjut kakaaa

2024-12-25

0

Tama Ngenana

Tama Ngenana

ya kalau dh sah nggak ada salahnya di tegur kan demi kebaikan 🙏🙏🙏🙏

2024-08-28

1

Reeka Rsm

Reeka Rsm

gatel

2024-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Rintih Pernikahan
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 ISTRI KEDUA DOSENKU
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Baba 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab 102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
110 Bab 108
111 Bab 109
112 Bab 110
113 Bab 111
114 Bab 112
115 Bab 113
116 Bab 114
117 Bab 115
118 Bab 116
119 Bab 117
120 Bab 118
121 Bab 119
122 YOU'RE MINE ADIK NAKAL
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Rintih Pernikahan
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
ISTRI KEDUA DOSENKU
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Baba 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab 102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107
110
Bab 108
111
Bab 109
112
Bab 110
113
Bab 111
114
Bab 112
115
Bab 113
116
Bab 114
117
Bab 115
118
Bab 116
119
Bab 117
120
Bab 118
121
Bab 119
122
YOU'RE MINE ADIK NAKAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!