Dokter Rania begitu membenci Ray, andai ia punya kekuasaan, ia mungkin akan membunuh Ray dengan kekuasaannya itu. Sambil menangani kondisi Fatimah yang kembali kritis, Dokter Rania pun mencoba untuk menekan hatinya agar tidak menangis dan membuyarkan konsentrasinya dalam menangani Fatimah. Hatinya sakit, melihat Fatimah kembali di perko-sa. Tidak perlu Dokter Rania tau dari mana, sudah terlihat dari Fatimah yang tidak memakai apapun selain selimut yang menutupi tubuhnya, luka lecet di area kemalu-annya, dan juga bercak merah di bagian leher dan dadanya. Hanya orang bodoh yang tidak tau apa yang terjadi pada Fatimah.
Luka di tangan Fatimah cukup serius karena mengenai urat nadinya, lukanya begitu menganga dan darah terus mengalir. Dokter Rania dengan dokter lainnya terus berusaha menangani kondisi Fatimah yang sudah semakin pucat. Sedangkan di tempat yang beda, Ray yang mendapatkan laporan jika Fatimah kembali kritis pun tetap tidak peduli dan fokus sama pekerjaan yang ada di hadapannya.
Asisten Rio, mulai merasa kasihan terhadap kondisi Fatimah. Bagaimanapun ia hanyalah manusia biasa, ada yang terluka, pasti hatinya tergerak ingin menolongnya.
Namun Asisten Rio gak bisa berbuat apa-apa. Jika dulu, Asisten Rio melihat Ray membunuh kakek serta orang tuanya, mungkin Asisten Rio bisa memakluminya karena mereka penyebab Ray tersiksa dari kecil. Tapi Fatimah? Ia tak ada salah, ia hanyalah korban dari keegoisan ayah tirinya yang tega menjual dirinya.
Dan kini hidupnya hancur karena kelakuan busuk Ray.
Asisten Rio memilih diam dan fokus bekerja, dengan suasana hati yang buruk, ia tetap memaksakan diri untuk bekerja.
Sedangkan Ray, ia bahkan terlihat biasa aja dengan wajah datarnya itu.
Di rumah sakit, Fatimah masih dalam keadaan kritis. Bukan hanya fisiknya aja yang terluka tapi jiwanya juga tergoncang akibat ulah Ray.
Bibi Aisyah terduduk di lantai, dengan keadaan lemah. Ia sudah tak tahan lagi ingin membawa Fatimah kabur dari mension terkutuk itu. Bibi Aisyah sangat kecewa terhadap perlakuan Ray kepada Fatimah.
Benar apa kata Fatimah, emang dia salah apa, sampai dia harus di siksa seperti itu?
Berjam-jam lamanya, Fatimah berada di ruang ICU. Bibi Aisyah terus memohon sama Tuhan agar tidak mengambil Fatimah darinya. Bagaimanapun Bibi Aisyah sangat menyayangi Fatimah layaknya putrinya sendiri. Fatimah orang baik, dia sabar, ramah, murah senyum, ceria, sholehah, dan juga cantik.
Bahkan bukan hanya dirinya yang menyukai Fatimah, bahkan orang-orang di mension pun juga menyukainya karena sifat dan watak Fatimah yang begitu baik dan peduli kepada mereka. Fatimah bahkan tak segan membantu mereka walaupun mereka melarangnya.
Fatimah seakan lelah dengan kehidupannya di dunia, lambat laun, jantungnya mulai melambat. Para dokter semakin was was dan mulai mengambil tindakan dengan alat pacu jantung.
Sayangnya, Fatimah seakan tidak ingin berjuang lagi. Dokter Rania pun mulai menangis. Ia tak ingin Fatimah pergi begitu saja, ia terus berusaha menolong Fatimah. Tapi, sayangnya pada akhirnya. Fatimah memilih pergi dari mereka semua.
Ya, kini Fatimah sudah tak lagi bernyawa.
Dokter Rania langsung merasa lemas, begitupun dengan dokter yang lain. Mereka semua merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan Fatimah. Mereka yang ada di ruangan itu langsung menitikkan air mata dan menatap Fatimah dengan wajah pucatnya.
"Suster, tolong catat jam kematiannya," ucap Dokter Rendi. Dokter Rania bahkan sudah tak lagi memikirkan yang lain, ia masih duduk di lantai dan menangis.
Semua yang ada di ruangan itu, mengutuk Ray. Mereka semua berdoa agar Ray, mendapatkan karma secepatnya. Agar ia bisa merasakan pedihnya sebuah kehilangan.
Ya, mereka tau, Fatimah seperti ini akibat ulah Ray. Dulu saat pertama kali Fatimah di bawa ke sini, dokter yang menangani Fatimah, ingin melaporkan kasus Fatimah ke kepolisian. Namun Dokter Rania melarangnya dan menceritakan semuanya.
Karena akan percuma saja jika di laporkan, Ray tidak akan bisa di tahan, dengan kekuasaan yang ia miliki. Yang ada karir mereka yang akan lenyap karena sudah berani melaporkan Ray ke polisi. Dan Dokter Rania gak mau itu terjadi, bagaimanapun mereka adalah rekan kerjanya. Dokter Rania gak akan membiarkan mereka kehilangan pekerjaan mereka, yang susah payah mereka perjuangkan selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
muthia
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2022-12-16
0