Hari Minggu, Ayah tirinya itu libur kerja. Biasanya ia akan pergi keluyuran entah kemana. Namun hari ini, ia bahkan tidak pergi kemana-mana dan juga tidak menyiksa dirinya dan sang Ibu seperti biasa. Tak ada teriakan, tak ada pukulan dan tak ada tendangan lagi ke tubuhnya.
Akan tetapi, entah kenapa firasat Fatimah saat ini merasa tidak enak, terlebih tadi malam ia mimpi buruk. Dan itu membuat dirinya merasa gelisah dari pagi. Namun Fatimah berusaha untuk tidak menampakkannya, ia tetap bekerja ke pasar jadi kuli panggul, memandikan Ibunya, memasak, menyuapi Ibunya dan membersihkan rumah.
Hanya saja, saat FAtimah ingin membuat adonan untuk membuat gorengan dan kue yang biasanya ia jual. Ayah tirinya itu meminta Fatimah untuk mandi dan memakai baju bagus. Dari sini, firasat Fatimah semakin buruk. Ia tak tau apa yang kini telah di rencanakan oleh Ayahnya. Ia takut, Ayahnya akan membawa dirinya ke tempat yang jauh dan memisahkan dirinya dengan sang Ibu.
Jadi, Fatimah menolak untuk mandi dan memakai baju yang bagus. Namun melihat Fatimah yang tidak menuruti keinginannya, Ayah Tirinya pun langsung menampar Fatimah dan menjambak rambutnya dengan keras hingga membuat Fatimah kesakitan. Namun FAtimah tetap kekeh tidak ingin mandi dan pakai baju bagus, ia gak mau meninggalkan sang Ibu.
Ayah tirinya yang mulai putus asa, pun langsung mendorong Fatimah dan menendang perut Fatimah dan punggung FAtimah dengan keras. Sang Ibu yang melihatnya pun hanya bisa diam dan menangis. Karena ia gak bisa membantu karena tubuhnya yang tidak bisa bergerak bahkan saat ia berusaha menggerakkan tangannya pun juga tidak bisa. Jadi yang bisa dilakukan sang Ibu hanya bisa menangis dan memohon pertolongan Tuhan.
Fatimah hanya bisa melindungi kepalanya takut jika Ayahnya akan melakukan sesuatu pada kepalanya, bagaimanapun bagian kepala itu sangatlah penting. Andai Fatimah tidak ingat akan Ibunya, ia bahkan rela jika di bunuh sama Ayah tirinya saat ini, karena ia juga sudah lelah hidup seperti ini.
Namun memikirkan sang Ibu, membuat Fatimah harus bertahan, ia ingin melawan tapi tidak bisa. Ayah tirinya kalau sudah mengamuk, seakan lupa segalanya.
Melihat Fatimah yang sudah mulai batuk darah, Ayah tirinya pun tak lagi menendangnya. Namun ia mengambil pisau dan ingin membunuh sang Ibu. Melihat hal itu, Fatimah pun memohon pada sang Ayah tiri.
Ayah tirinya yang melihat Fatimah menyerah pada akhirnya tersenyum senang. Lalu Ayah tirinya menyuruh Fatimah untuk mandi dan pakai baju bagus. Fatimah pun menurutinya, dengan susah payah, ia berdiri untuk membersihkan tubuhnya dan memakai bajunya yang jauh lebih layak karena baju yang lain kebanyakan warnanya sudah memudar dan robek sana sini.
Setelah Fatimah selesai mandi dan pakai baju bagus. Barulah Ayah tirinya menyeret Fatimah pergi keluar. Awalnya Fatimah ingin berontak, namun karena Ayah tirinya mengancam akan membunuh Ibunya, akhirnya Fatimah hanya bisa diam. Bagaimanapun saat ini yang ia punya adalah sang Ibu. Sedangkan keluarga besarnya sudah tak ada yang peduli, apalagi tetangganya. Mereka seakan tak peduli jika Fatimah dan Sang Ibu itu mati.
Mungkin karena merek hidup miskin, sehingga banyak tetangga dan keluarga yang menjauhinya karena takut di hutangi. Padahal Fatimah sudah berusaha keras hidup dengan hasil jerih payahnya tanpa menyusahkan orang lain, namun tetap saja FAtimah dan sang Ibu tidak di pedulikan sama mereka.
Ayah tirinya menyeret Fatimah dan meminta Fatimah untuk naik ke atas jok sepeda motor. Ingin rasanya menolak, hatinya masih berat meninggalkan sang Ibu, terlebih ia gak tau mau di bawa kemana. Namun lagi dan lagi, jika ia sampai berontak, maka nyawa sang Ibu yang jadi taruhannya.
Sepanjang jalan, Fatimah hanya bisa menangis dalam diam. Di dalam hati, ia menyebut nama Tuhan berkali-kali, ia berharap Tuhan mau menolongnya, ia berharap akan ada keajaiban yang mau membantu dirinya keluar dari semua masalah ini. Ia hanya ingin hidup tenang bersama sang Ibu, namun kenapa Tuhan seolah ingin terus menguji kesabarannya.
Padahal Fatimah sudah lelah, lelah menghadapi kehidupan yang menyakitkan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments