Kekejaman Tuan Ray

Malam hari, sehabis makan malam, mereka di kejutkan dengan kepulangan Tuan Ray dan Asisten Rio. Fatimah yang mendengar kepulangan Tuan Ray pun segera berlari ke kamar dan mengunci pintunya dari dalam. Tubuhnya kembali bergetar karena merasa ketakutan.

Bibi Aisyah, Della, Anggi, Sofi serta yang lainnya pun merasa khawatir dengan keadaan Fatimah. Bagaimanapun Fatimah sudah mereka anggap sebagai adik dan saudara mereka sendiri.

Jujur, mereka takut, takut jika Tuan Ray lagi-lagi menyakiti Fatimah dan membuat Fatimah harus berakhir di rumah sakit. Mereka sudah cukup sedih saat mendengar cerita Bibi Aisyah dimana Fatimah sempat berada antara hidup dan mati. Namun untung saja, Fatimah tidak menyerah dan kembali hidup sampai detik ini.

Mereka senang saat Tuan Ray pergi, mereka merasa cukup bebas, walaupun ada Pak Han yang berwajah datar dan dingin, tapi paling tidak, mereka bebas dari Tuan Ray. Namun jika Tuan Ray sudah pulang, mereka pun kembali tertekan namun yang lebih penting dari semua itu, adalah bagaimana nasib Fatimah selanjutnya, itu yang mereka fikirkan.

Tuan Ray langsung masuk kamarnya tanpa mencari keberadaan Fatimah, sedangkan asisten Rio, ia juga kembali ke kamarnya yang ada di mension Ray, kali ini asisten Rio akan memilih menginap karena ia lelah setelah perjalanan cukup jauh.

Di sebuah kamar, Fatimah terus merasa ketakutan, ia bahkan duduk di pojok sambil memeluk kakinya sendiri. Ia menangis dalam diam, ia takut Tuan Ray akan datang ke kamarnya dan melakukan apa yang dulu pernah ia lakukan.

Jam sepuluh, semua orang sudah masuk ke kamar masing-masing, tak ada lagi yang berkeliaran termasuk Pak Han dan Bibi Aisyah. Bagaimanapun jam sepuluh wajib berada di kamar, dan tidak ada yang boleh berkeliaran ke sana ke mari.

Jam sebelas malam, Tuan Ray, masuk ke kamar Fatimah dengan kunci cadangannya.

Tuan Ray melihat Fatimah yang tertidur di pojok kamar dengan memeluk lututnya, lalu saat mendengar suara kaki yang melangkah mendekat ke arahnya, Fatimah bangun. Dan saat ia melihat Tuan Ray tersenyum menyeringai, tubuh Fatimah langsung gemetaran lagi.

Ia ingin mundur namun di belakangnya hanya ada dinding.

"Kenapa? Hem? Kamu gak senang, aku pulang?" tanyanya dengan mendekatkan wajahnya ke arah Fatimah.

Fatimah gak menjawab, ia terus merasa ketakutan. Namun entah kenapa, wajah takut Fatimah seakan membuat dirinya tersenyum senang.

"Ayo duduk di atas, jangan di sini," ajaknya namun Fatimah menggelengkan kepalanya, ia tidak mau menerima ajakan Tuan Ray.

"Jangan bikin saya marah!" suara dingin mulai terdengar membuat wajah Fatimah semakin pucat.

"Berdiri!" ucapnya memberikan perintah, karena ketakutan, Fatimah pun berdiri dengan kaki gemetar.

Lalu Tuan Ray yang sudah kesal, langsung menyeret Fatimah ke kasur.

"Beberapa bulan ini, kamu sudah hidup lebih baik, bukan?" tanyanya sedangkan Fatimah berusaha untuk bangun dan pergi dari sana. Namun Tuan Ray menahannya dan menahan tubuh Fatimah agar tidak kemana-mana.

"Dan sekarang, saatnya kamu membuat saya senang," ujarnya menyeringai. Fatimah ingin berteriak tapi ia takut jika Tuan Ray kembali menamparnya berulang-ulang seperti dulu. Jadi Fatimah pun hanya bisa diam, di dalam hati ia terus menyebut nama Tuhan. Ia terus melafalkan segala doa yang ia tau.

Namun sayangnya, pertolongan itu tidak ada. Malam ini, Tuan Ray kembali merobek daster yang di pakai oleh Fatimah dan mulai melakukan sesuatu yang mampu membuatnya puas berkali-kali.

Fatimah hanya bisa mencengkram seprainya dengan erat. Sedangkan air mata terus mengalir. Namun, Tuan Ray tidak memperdulikannya, berjam-jam mereka melakukannya hingga pada akhirnya, Fatimah lagi-lagi tumbang karena sudah tak tahan lagi menahan rasa sakit dan perih. Sedangkan Tuan Ray tetap melampiaskan naf-sunya walaupun Fatimah sudah tak lagi sadarkan diri. Dan setelah puas, barulah Tuan Ray pergi dari kamar Fatimah dan kembali ke kamarnya.

Terpopuler

Comments

muthia

muthia

Astagfirullah, di halalin dulu kasihan segitunya k nasib perempuan cm di jadikan alat penuas napsu, 😭😭

2022-12-16

1

lihat semua
Episodes
1 Kisah Hidup Neng Fatimah
2 Derita Fatimah dan Sang Ibu
3 Kekejaman Seorang Ayah Tiri
4 Mension Tuan Ray
5 Masa Lalu Tuan Ray
6 Air Mata Tuan Rayyan
7 Menangis Bersama
8 Kritis
9 Tangisan Fatimah Yang Memprihatinkan
10 Pertolongan Tak Terduga
11 Kebohongan Nana
12 Pulang Dari Rumah Sakit
13 Baju Kurang Bahan
14 Fatimah Mulai Terbuka Dengan Yang Lain
15 Perubahan Fatimah
16 Kekejaman Tuan Ray
17 Mengakhiri Hidup
18 Kekecewaan Semua Orang
19 Keajaiban Itu Ada
20 Tangis Haru
21 Mental Bermasalah
22 Tuan Ray Menemui Fatimah Di Rumah Sakit
23 Ajakan Tuan Ray Yang Membuat Fatimah Merinding
24 Ketakutan Itu Masih Ada
25 Hari Itu Tiba
26 Jodoh Yang Tidak Diinginkan
27 Malam Pertama F dan R
28 Perlakukan Rayyan Yang Semakin Parah
29 Kemarahan Asisten Rio
30 Operasi Untuk Fatimah
31 Kesakitan Rayyan
32 Ingin Membunuhnya
33 Asisten Rio Menjenguk Fatimah
34 Asisten Rio Mulai Bertindak
35 Rasa Yang Berbeda
36 Sikap Yang Menghangat
37 Harapan Yang Besar
38 Melayani Suami Dengan Baik
39 Cara Fatimah Membuat Suaminya Jatuh Cinta
40 Bulan Madu
41 HB
42 Sikap Dingin Rayyan
43 Kemesraan Di Pagi Hari
44 Penyambutan Fatimah Di Kantor Rayyan
45 Sifat Manja Rayyan
46 Kejadian Di Lampu Merah
47 Kemarahan Rayyan Di Sebuah Pesta
48 Cara Fatimah Menenangkan Amarah Rayyan
49 Kejahilan Rayyan
50 Cemburu
51 Bulan Madu Kedua
52 Digoda
53 Jatuh Cinta Berkali-kali
54 Tangisan Fatimah
55 Kepanikan Rayyan
56 Dia Telah Tiada
57 Rayyan Kembali Bersikap Dingin
58 Penyesalan Fatimah
59 Bersujud di Kakinya
60 Program Hamil
61 Moment Di Pantai
62 Ingatan Yang Terus Meningkat
63 Tanda-Tanda Kehamilan
64 Kebahagiaan Rayyan dan Fatimah
65 Ngidam
66 Kenangan Itu Akhirnya Pulih Sepenuhnya
67 Akhirnya Sifat Rayyan Kembali Lagi
68 Alfian dan Rayyan
69 Trik Alfian Untuk Menyelamatkan Fatimah
70 Ketegangan Rio Menghadapi Rayyan
71 Isi Hati Rayyan
72 Rahasia Yang Menjadi Jalan Fatimah Untuk Keluar
73 Rayyan pergi ke psikolog
74 Akhirnya Fatimah Pergi
75 Tangisan Rayyan
76 Kedekatan Rio dan Ratih
77 Rayyan Menggila
78 Berubah 180 derajat
79 BD
80 Keadaan Yang Telah Berubah
81 Apakah Kesempatan Itu Masih Ada?
82 Jika Takdir Sudah Berkehendak
83 Ketika Bahagia Berdampingan Dengan Duka
84 Detik-detik The End
85 The End
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kisah Hidup Neng Fatimah
2
Derita Fatimah dan Sang Ibu
3
Kekejaman Seorang Ayah Tiri
4
Mension Tuan Ray
5
Masa Lalu Tuan Ray
6
Air Mata Tuan Rayyan
7
Menangis Bersama
8
Kritis
9
Tangisan Fatimah Yang Memprihatinkan
10
Pertolongan Tak Terduga
11
Kebohongan Nana
12
Pulang Dari Rumah Sakit
13
Baju Kurang Bahan
14
Fatimah Mulai Terbuka Dengan Yang Lain
15
Perubahan Fatimah
16
Kekejaman Tuan Ray
17
Mengakhiri Hidup
18
Kekecewaan Semua Orang
19
Keajaiban Itu Ada
20
Tangis Haru
21
Mental Bermasalah
22
Tuan Ray Menemui Fatimah Di Rumah Sakit
23
Ajakan Tuan Ray Yang Membuat Fatimah Merinding
24
Ketakutan Itu Masih Ada
25
Hari Itu Tiba
26
Jodoh Yang Tidak Diinginkan
27
Malam Pertama F dan R
28
Perlakukan Rayyan Yang Semakin Parah
29
Kemarahan Asisten Rio
30
Operasi Untuk Fatimah
31
Kesakitan Rayyan
32
Ingin Membunuhnya
33
Asisten Rio Menjenguk Fatimah
34
Asisten Rio Mulai Bertindak
35
Rasa Yang Berbeda
36
Sikap Yang Menghangat
37
Harapan Yang Besar
38
Melayani Suami Dengan Baik
39
Cara Fatimah Membuat Suaminya Jatuh Cinta
40
Bulan Madu
41
HB
42
Sikap Dingin Rayyan
43
Kemesraan Di Pagi Hari
44
Penyambutan Fatimah Di Kantor Rayyan
45
Sifat Manja Rayyan
46
Kejadian Di Lampu Merah
47
Kemarahan Rayyan Di Sebuah Pesta
48
Cara Fatimah Menenangkan Amarah Rayyan
49
Kejahilan Rayyan
50
Cemburu
51
Bulan Madu Kedua
52
Digoda
53
Jatuh Cinta Berkali-kali
54
Tangisan Fatimah
55
Kepanikan Rayyan
56
Dia Telah Tiada
57
Rayyan Kembali Bersikap Dingin
58
Penyesalan Fatimah
59
Bersujud di Kakinya
60
Program Hamil
61
Moment Di Pantai
62
Ingatan Yang Terus Meningkat
63
Tanda-Tanda Kehamilan
64
Kebahagiaan Rayyan dan Fatimah
65
Ngidam
66
Kenangan Itu Akhirnya Pulih Sepenuhnya
67
Akhirnya Sifat Rayyan Kembali Lagi
68
Alfian dan Rayyan
69
Trik Alfian Untuk Menyelamatkan Fatimah
70
Ketegangan Rio Menghadapi Rayyan
71
Isi Hati Rayyan
72
Rahasia Yang Menjadi Jalan Fatimah Untuk Keluar
73
Rayyan pergi ke psikolog
74
Akhirnya Fatimah Pergi
75
Tangisan Rayyan
76
Kedekatan Rio dan Ratih
77
Rayyan Menggila
78
Berubah 180 derajat
79
BD
80
Keadaan Yang Telah Berubah
81
Apakah Kesempatan Itu Masih Ada?
82
Jika Takdir Sudah Berkehendak
83
Ketika Bahagia Berdampingan Dengan Duka
84
Detik-detik The End
85
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!