Ayah tirinya membawa Fatimah memasuki sebuah hutan, jujur Fatimah semakin ketakutan, bahkan air mata pun membanjiri pipinya. Namun ia masih tidak mengeluarkan suaranya, ia berusaha meredam suaranya sendiri dengan menutup mulutnya agar tidak membuat ayah tirinya semakin murka.
Ingin rasanya ia melompat dan lari secepat mungkin memasuki hutan, namun ia tidak punya keberanian akan hal itu. Lagi dan lagi, ia memikirkan Ibunya yang ada di rumah. Ia takut jika dirinya kabur, itu akan memancing kemarahan sang Ayah tiri lalu membunuh Ibunya. Fatimah gak mau itu terjadi.
Jadi ia hanya mengucap istighfar berkali-kali, mencoba untuk menenangkan hatinya yang kini sedang bergemuruh.
Cukup lama mereka melewati hutan hingga akhirnya ada dua mobil di sana yang berhenti. Fatimah ingin berlari ke arah mereka dan meminta tolong. Namun baru aja Fatimah akan lari ke mereka, ia dikejutkan dengan kenyataan yang menyakitkan. Ternyata orang itu kenal dengan Ayah tirinya. Dan harapan Fatimah yang tadi ada pun kini langsung lenyap seketika.
"Kenapa datang terlambat?" tanya seorang pria tampan dengan wajah datarnya.
"Maaf, Tuan. Tadi masih ada urusan sebentar," jawab Ayah tirinya itu dengan ketakutan.
"Apa ini wanita yang kamu bicarakan kemaren?" tanyanya lagi sambil menatap Fatimah dengan tatapan tajam. Fatimah yang ditatap seperti itupun, hanya bisa menunduk ketakutan.
"Iya, Tuan," sahut Ayah tirinya.
"Baiklah, aku setuju. Rio, kasihkan uangnya!" Pemuda pria itu berteriak memanggil seseorang. Mendengar kata uang, Fatimah langsung mengerti, jika ia tengah di jual oleh ayahnya.
"Yah, aku mohon, tolong jangan jual aku!" Fatimah bersimpuh di kaki sang Ayah tiri. Sayangnya Ayah tirinya itu malah menendangnya hingga ia jatuh. Lalu setelah itu, sang Ayah tiri mengambil uang dari tangan seseorang laki-laki yang memakai jas hitam. Ayah tirinya mengecek uang itu, dan setelahnya ia pun tersenyum puas.
"Mulai hari ini, saya serahkan Fatimah pada Anda, Tuan." ucap sang Ayah tiri dengan senyum bahagianya.
"Yah, tolong jangan jual aku. Aku mohon. Jika aku pergi, siapa yang akan mengurus Ibu, yang yang akan memandikan Ibu, menggantikan popoknya, menyuapi Ibu makan. Aku mohon, Yah. Aku janji, aku akan kerja lebih keras lagi dan aku akan memberikan semua uangku buat Ayah. Tapi tolong jangan jual aku." Fatimah masih terus memohon, namun sayangnya sang Ayah tiri tidak memperdulikannya. Ia malah memeluk uang itu dengan sangat erat.
"Rio, bawa wanita ini masuk ke dalam mobil," tuturnya memberikan perintah sambil berjalan memasuki mobil. Sedangkan Fatimah, ia yang di pegang oleh Rio pun berusaha berontak, namun tubuhnya yang sudah lemah karena tadi mendapatkan pukulan dari sang Ayah tiri saat masih berada di rumah, membuat FAtimah tak berdaya. Ia hanya menatap wajah sang Ayah tiri yang masih tersenyum sambil memeluk sang Ayah.
Fatimah sangat kecewa padanya. Ia tak menyangka jika sang Ayah Tiri, sudah menjualnya kepada orang lain. Andai Tuhan bisa mendengar jeritannya. Fatimah cuma memohon, agar Tuhan memberikan karma yang pedih kepada Ayah tirinya karena dia penyebab dirinya dan sang Ibu menderita.
Fatimah di seret untuk masuk ke dalam mobil. Fatimah yang sudah merasa tubuhnya sakit semua pun, pada akhirnya hanya bisa diam menurut. Ia masuk ke dalam mobil yang berada di belakangnya. Sedangkan pemuda tampan tadi, ia masuk ke mobil yang ada di depan. Jadi, mereka tidak satu mobil.
Lalu setelah itu, mobil pun mulai berjalan meninggalkan hutan. Sedangkan sang Ayah tiri, ia juga pulang sambil menggenggam erat tas yang berisi uang lima ratus juta itu.
"Ibu aku akan pergi jauh, aku tidak lagi bisa merawat Ibu. Entah apa yang akan terjadi ke depannya. Aku tidak bisa membayangkan Ibu di atas ranjang tanpa bisa berbuat apa-apa," gumam Fatimah dalam hati. Ia menangis dalam diam.
"Tuhan, aku tau Engkau tidak pernah tidur. Engkau melihat segala penderitaan yang sudah aku dan Ibuku alami. Selama ini, aku pun tidak mengeluh atas apa yang terjadi. Tapi saat ini, untuk pertama kalinya, aku memohon, tolong selamatkan Ibuku, Tuhan." Fatimah berdoa dalam hati, ia berharap pertolongan Tuhan datang pada Ibunya. Dan jika Tuhan mengizinkan, ia ingin suatu saat nanti, ia bisa bertemu lagi dengan sang Ibu dengan keadaan yang lebih baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments