Setelah selesai makan malam dan sedikit berbincang di ruang keluarga, Ayah & Bunda kini sudah berada dikamar mereka untuk beristirahat. Acara hari ini memang sangat menguras tenaga, tidak terkecuali bagi kedua orang tua Dinda. Apalagi jika acara pestanya yang diadakan dirumah. Walau yang di undang tidak seberapa banyak tapi acara tetap diadakan secara maksimal dari mulai dekorasi pesta hingga jamuan catering untuk para tamu.
Sedangkan diruang keluarga masih tersisa dua orang dengan suasana hening yang menyelimuti keduanya.
"mau kemana," tanya Bima yang melihat Dinda tiba tiba bangun dari duduknya
"ke kamar Om, ngantuk," ucap Dinda
Dinda pun berjalan menuju kamarnya di lantai 2. Tak ada perbincangan lagi setelah itu diantara mereka berdua
Bima yang masih berada di lantai satu, melangkahkan kakinya keluar rumah. Bukan untuk kabur atau melarikan diri dari rumah mertuanya tapi dia berjalan menuju mobilnya untuk mengambil baju ganti yang sudah disediakan oleh David sang assisten sebelum dia berangkat ke surabaya.
drrtttt drrrtttt
ponsel Bima bergetar didalam saku celananya
Bima yang sudah tau siapa yang menghubunginya langsung menggeser tanda berwarna hijau di layar ponselnya
"Apa," tanya nya
"benar benar si kulkas ini, tidak ada kata lain selain itu apa saat kau mengangkat telepon," ucap seseorang diseberang sana
"Ada apa," Bima dengan nada bicara yang masih sama
"ck, kau ini," ucap Riko "hmm, Daddy ku mengundang kau dan Diki ke Bali untuk menghadiri pernikahan nya yang ke 3, ayo kita berangkat bersama aku sedang dijalan menuju mansionmu. Diki juga sudah siap dan sedang menunggu di apartemen nya," sambung Riko
"aku tidak bisa, lagipun aku tidak sedang berada di mansion," jawab Bima
"oh ayolah Bim, aku tau kau butuh hiburan sebelum acara pertunanganmu," Riko sambil meminggirkan kendaraan nya saat mendengar Bima sedang tidak berada di mansion nya "kau dimana, apa di apartemen mu," tanya nya lagi
"aku sedang berada dirumah mertuaku, dan aku tidak butuh hiburan sebelum pertunangan ku karna aku sudah menikah hari ini," ucap Bima
"Whatttt... menikah," Riko yang kaget dengan apa yang didengar nya "kau jangan bercanda Bim, bukankah kau hanya akan bertunangan,"
"apa aku pernah bercanda," ucap Bima datar "kalau tidak ada lagi yang ingin kau bicarakan, aku akan menutup teleponnya,"
"oh my god Bim, kau harus menjelaskan nya dulu padaku dan Diki,"
"nanti akan aku jelaskan, sekarang istriku sedang menungguku dikamarnya," ucap Bima lagi dan langsung menutup teleponya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya itu
"ck, kalau bukan sahabat baik ku sudah ku lempar kau ke mulut megadolon," umpat Riko mempelesetkan jenis hiu itu karna kesal saat mendengar suara ponselnya yang diputus sepihak oleh Bima
Bima yang kini sudah berada didepan pintu kamar Dinda merasa ragu untuk kembali masuk ke kamar itu. Tapi diapun tidak mungkin tidur dikamar tamu kan. Apa yang akan dikatakan mertuanya nanti, jika sampai tau pasangan suami istri baru itu tidur dikamar yang terpisah.
Bima pun memutar gagang pintu kamar Dinda. Dia pun melihat sekeliling tidak ada seorangpun di kamar itu. Bima pun berjalan menuju kamar mandi sambil membawa paperbag nya untuk berganti baju.
"aaaaaaaaaaa....." teriakan keduanya setelah pintu kamar mandi terbuka.
"Om. ngapain didepan pintu kamar mandi, mau ngintip ya," ucap Dinda setelah menetralkan degup jantungnya yang terkejut karna melihat Bima yang tiba tiba ada didepan pintu
"jaga bicara mu, untuk apa aku mengintipmu," ucap Bima yang tidak terima "tubuh mu itu halal bagiku, kalau aku mau sekarang pun aku bisa meminta hak ku," tanpa banyak bicara lagi Bima langsung masuk kedalam kamar mandi dan meninggalkan Dinda yang masih berdiri mematung
"apa tadi dia bilang, hak katanya," ucap Dinda dalam hati sambil bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi malam ini
Sementara itu didalam kamar mandi..
"mengintip katanya, dasar bocah aneh untuk apa aku mengintip dia," gumam Bima yang masih kesal dengan tuduhan Dinda padanya
Setelah selesai dengan ritual dikamar mandinya, Bima pun keluar dan melihat istri kecilnya itu sedang duduk di atas kasur sambil memangku laptopnya.
"yasudah besok ketemu ditempat biasa ya, bye," ucap Dinda pada seseorang dibalik teleponnya
Bima yang mendengarpun mencoba tidak memperdulikannya. Dia pun segera naik ke atas tempat tidur di sebelah Dinda.
"eh Om, mau ngapain," Dinda yang melihat Bima yang sudah memposisikan diri untuk tidurpun langsung bergeser ke ujung kasurnya
"Tidurlah, ngapain lagi," ucapnya ketus sambil memposisikan tidur membelakangi Dinda
Tak berselang lama suara nafas yang teratur pun terdengar ditelinga Dinda "Ya ampun, cepat sekali dia tidur," sambil bangun dari duduknya Dinda pun berjalan menuju posisi dimana suaminya itu tidur "jangan galak galak bisa nggak sih Om, aku itu lagi mencoba belajar jadi istri yang baik buat Om," gumam Dinda yang kini berjongkok sambil menatap wajah Bima, setelah membenarkan posisi selimut di tubuh suaminya
Setelah mematikan laptopnya Dinda pun menuju sisi bagian lain tempat tidurnya. Diapun langsung merebahkan diri dan tak berselang lama suara deru nafas teratur pun terdengar menandakan sang pemilik kamar sudah tertidur pulas.
Tidak ada kegiatan panas yang terjadi di malam pertama antara kedua insan yang telah resmi menyandang status sebagai suami istri baru itu. Malam pertama pernikahan yang biasanya dihabiskan dengan saling memburu kepuasan sama sekali tidak terjadi diantara Bima dan Dinda. Mereka yang kelelahan pun tertidur pulas hingga pagi menjelang.
...
...
...
...
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Juragan Jengqol
gapapa. nanti bisa nyusul malam pertamanya 🤭🤭
saya pun dulu begitu. bukan ga kepengen, tapi pintu kamarnya belum dipasang lagi (sebelumnya dilepas untuk keperluan hajatan).
gimana mau mp kalau kamar cuma tertutup tirai 🤣🤣🤣🤣
2023-09-19
1
Juragan Jengqol
wkwk....
2023-09-19
1