sesampai di tempat kontrakan nya, Renata cepat -cepat mandi dan memakai pakaian sederhana , dan segera keluar lagi .
Pak Arya memperhatikan sebentar tampilan Renata dari ujung kaki Samapi kepala.
baru kali ini ,dia melihat teman tuan Hendrawan yang sangat sederhana tanpa make-up dan dari kalangan bawah.
seingat dia temanya selalu kalangan elite dan tidak ada , wanita yang tidak cantik dan berdandan lebih seorang cewek yang anggun dan selalu membawa mobil sendiri atau di antar sopirnya.
saat menunggu dia juga melihat rumahnya yang sederhana, maksud rumah kontrakan bukan di apartemen,hanya kerja sebagai pelayan restoran.
pak Arya segera membukakan pintu untuk Renata dan segera melakukan kendaraan menuju kerumah nyonya Angi.
Renata memandangi jalan yang di lalui ya, sampailah dia masuk ke sebuah gapura lalu masuk kesebuah pos satpam , dan sang sopir berhenti sebentar memberi card nya untuk masuk ke sebuah kawasan super elite dengan banyak rumah mewah dan megah.
Sampailah mereka kesebuah rumah megah tinga lantai dengan taman yang luas .
Renata segera turun dari mobilnya setelah sang sopir membukakan pintu untuk nya .
Renata hanya menunggu di depan pintu, menunggu sang sopir memarkirkan mobilnya .
"mbak Renata ke apa masih menunggu disini, tanya pak Arya .
"Saya , menunggu anda memberiku tau kan nyonya saja kalau saya sudah sampai , jawab Renata canggung.
"kan mbak bisa telfon atau pencet bell nya ' kata pak Arya.
"tidak punya handphone pak rusak ,beberapa Minggu yang lalu jatuh , jawab Renata dengan polos dan senyum nyengir kudanya.
"Baiklah saya akan memberi tau nyonya ,kata pak Arya lalu masuk kedalam .
sementara Renata masih berdiri di depan pintu ,memperhatikan sekeliling melihat taman dan air mancur disana .
"Oh...indahnya taman ini, meski malam hari apalagi kalau siang hari pasti terlihat indah pandangan nya , Renata berdecak kagum.
Hendrawan teryata orang yang sangat kayak raya sama seperti Andini, mereka sebenarnya sangat cocok kalau bersanding pasangan sempurna karena Andini kaya dan cantik Hendrawan juga tampan dan kaya.
sayang sekali mereka beda keyakinan yang membuat tidak dapat restu dari kedua orang tuanya baik orang tua Hendrawan maupun Andini.
Namun orang tuanya Andini merelakan dia bertunangan dengan seorang yang sederhana yang bekerja sebagai karyawan sebuah bank swasta.
namun karena mereka satu keyakinan , dan Andini juga sudah jatuh cinta maka mereka merelakan daripada merelakan Andini harus pindah keyakinan demi menikah dengan Hendrawan.
"Hai, kenapa tidak masuk ? tanya nyonya Angi mengagetkan Renata.
"eh .nyonya Angi, saya sungkan masuk karena baru pertama datang . jawab Renata sambil membungkuk hormat .
"mari masuk ,kata Nyonya Angi sambil menggandeng tangan Renata.
Renata menurut saja seperti layaknya gadis kecil yang di gandeng ibunya .
Renata di bawa kesebuah ruangan makan yang megah layaknya, ruangan raja-raja meja yang panjang dengan dekorasi kain dan korden warna merah berhiaskan benang emas, Renata di buatnya terpana dan terkagum - kagum.
"Dra...kamu lihat siapa yang mama bawa untuk kamu, kata Nyonya Angi setelah dekat di meja makan.
Hendra yang dari tadi memandang layar handphone mendongak melihat wajah mamanya dan Renata.
Renata tersenyum manis dan melambaikan tangannya .
"Hai apakah kabar ,kata Renata.
mereka tak dapat menyembunyikan binar mata mereka saat bertatapan, dan nyonya Angi tau bahwa anaknya suka dengan Renata begitu juga dengan Renata , nyonya Angi menebak kalau mereka saling menyukai dan saling merindukan.
"duduklah Re , saya akan meminta asisten rumah tangga meyiapkan makanan kita kesini , perintah nyonya Angi lembut.
Renata pun duduk di tempat yang sudah di sediakan untuk nya , dan ibu berjalan ke dapur.
Hendrawan mengetahui bahwa ibunya memberi kesempatan dia berdua dengan Renata karena sebenernya di bawah meja mereka ada sebuah bell yang bila di pencet akan memangil asisten yang berada di dapur tidak perlu berjalan ke sana.
"Hai.. Hendra bagiamana kabar anda, apakah anda sudah sehat , tanya Renata.
"ya seperti yang kamu lihat, bagaimana kabar mu ? jawab Hendrawan.
"saya..baik Puji Tuhan ,jawab Renata.
"apakah kamu sangat sibuk sekarang ,dan kenapa WhatsApp ku tidak bisa masuk apakah ganti nomer ? tanya Hendrawan.
"bukan ganti nomer tapi handphone saya jatuh dan pecah saya belum ada uang untuk membeli lagi dan waktu aku datang kerumah sakit untuk menjenguk kamu, Suster yang ada disana bilang anda sudah pulang ke rumah, mereka tidak mau memberikan alamat anda , karena itu privasi," jawab Renta menjelaskan.
"O..begitu, ibuku apakah menemui kamu di tempat kerja mu ? tanya Hendrawan.
"ya..dia datang di sana, tapi tidak masuk warung hanya di parkiran warung saja, sopir anda yang memanggil saya keluar .
Hendrawan memencet bel yang ada di bawah mejanya , tidak lama kemudian pelayan dan ibunya datang ke meja makan dengan membawakan menu makanan.
"sorry ya , ya Re agak lama tadi saya minta pelayan untuk menambah rasa pada beberapa menu makanan , kata nyonya Angi.
Renata melihat menu makanan yang sangat banyak dan mewah.
"banyak sekali ,ini hanya kita yang makan nyoya atau ada orang lain lagi yang akan makan dengan kita ? tanya Renata.
"hanya kita bertiga Re, jawab nyonya Angi duduk di sebelah kanan Hendrawan sedang aku di sebelah kirinya.
lalu mereka makan tanpa bicara , meskipun Renata ingin bicara dan mengobrol tapi Hendrawan memberi kode untuk tidak bicara saat makan .
selesai makan nyonya Angi meminta Renata pindah ke ruang tengah dengan Hendrawan.
dia meminta , Renata tidak pulang dulu karena ada sesuatu yang ingin dia bicarakan.
beberapa lama kemudian nyonya Angi membawa tas kecil dan memberikan pada Renata .
"ini untuk kamu Re, kata Nyonya Angi
"apa ini nyonya " tanya Renata memandangi bungkusan itu.
"Buka saja, terimakasih sudah menjenguk anak saya dan memberi semangat untuk tetap bertahan , jawab nyonya Angi.
Renata membuka tas dan melihat Handphone di dalam , oh... Handphone yang selalu di inginkan dan tak kan pernah dia bisa membelinya selain merk terkenal juga harganya juga sangat mahal di atas 10 juta, Renata kembali ke tas nya.
"Nyonya ini sangat mahal dan saya tidak bisa menerima,saya hanya menjenguk saja , bahkan saat saya menjenguk anak anda saya tidak pernah membelikan apapun untuk nya, kata Renata menyodorkan tas yang berisi handphone itu sedang Hendrawan dan Nyonya saling berpandangan .
"Tidak apa-apa itu tidak seberapa di bandingkan nyawa anak saya ? kata Nyonya Angi.
"Maksud anda ? tanya Renata.
"ya..sejak dia kecelakaan dan di tinggalkan kekasihnya untuk bertunangan dia tak punya semangat hidup tapi sejak kamu sering menjenguk dia mulai bersemangat dan kesehatan mulai membaik, anggap saja itu tanda terimakasih dari kami,kata Nyonya Angi sambil kembali meyerahkan tas berisi Handphone itu .
Renata memandang Hendrawan , dan tersenyum menggagukan kepalanya memberi isyarat untuk menerima hadiah itu .
Renata akhirnya menerima dan membawanya pulang setelah berpamitan dengan Hendrawan dan Nyonya Angi.
nyonya Angi meminta pak Arya mengantar pulang, Renata sampai di rumah Renata segera membukakan handphone dan memasukan nomer nya ke situ.
dan segera menginstal WhatsApp , segera dia mengucapkan terimakasih pada Hendrawan melalui pesan WhatsApp .
----++++++++++ Bersambung +++++++++--------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
sukses selalu 😍
2023-03-19
1
Tebe'e
Semangat, Kak Esther 🤗
2023-01-31
1
Siti yulekha
tanda-tanda bunga cinta merekah indah
2022-11-22
2