Indahnya Cinta

Pagi-pagi Renata sudah berangkat kerja , dengan hati yang berbunga-bunga kadang tersenyum -senyum sendiri mengigat kata cinta yang di ucapkan oleh Hendrawan.

"bagaimana dia mengatakan ,aku mengijinkan kamu mencintai ku , puff sok cool padahal juga cinta dan lamaran macam apa itu , baru kali ini saya mendengar seorang lelaki menembak wanita dengan kata-kata antara butuh dan tidak ? " Renata membatin sambil membantu temannya mengelap meja.

sesekali terdengar senandung cinta keluar dari bibirnya ,membuat Melani teman kerja sekaligus teman baiknya bertanya-tanya.

setelah semua meja di lap ,Melani segera mendekati Renata.

"Re .. nampak bahagia hari ini " celetuk Renata sambil menyenggol bahu Renata.

" Ah . perasaan mu saja , biasa saja aku kan selalu bahagia " jawab Renata.

"tak usahlah kau tutupi ,macam kau baru jatuh cinta 'kata Melani.

"Ih ..kamu ini , seperti polisi saja main interogasi orang jawab Renata.

"aku yakin tebakan ku benar kah ,tak usah kau simpan-simpan rona wajah dan gerak-gerik mu menunjukan macam gadis belia yang baru jatuh cinta , kata Melani lagi .

"idih ... kamu ini kayak detektif saja , sanggah Renata.

"tak usah kau belit-belut cerita lah, biar tak penasaran teman kau ini , rengek Melani.

"Nati kita bisa tukaran hari libur supaya kamu bisa malam mingguan dengan pacar kau itu, bujuk Melani.

"ihh .. iyalah... aku baru jadian kemarin siang dengan tuan Hendrawan, jawab Renata.

"Tuan Hendrawan yang mana , yang anak nya nyonya Angi yang menjadi orang terkaya di kota ini itu, yang memiliki banyak butik dan properti hotel dan beberapa mall dan perkebunan juga ladang di beberapa kota lain itu ," kata Melani tak percaya.

"iya ..itu kau pasti tak percaya , aku'pun juga tak percaya, kalau dia mencintai wanita seperti ku, pendek , gemuk muka tembam cantik juga enggak ,jawab Renata antara ragu dan berbunga dia masih berfikir semua ini hanya mimpi semalam, sudah beberapa kali dia mencubit tangganya sendiri.

"kau lihat tanggan ku ini , beberapa ada yang biru karena aku mencubit nya sendiri memastikan ini semua bukan mimpi.

"Serius Re, kamu ada pacaran sama tuan Hendrawan " tanya Melani.

"iyalah...makanya aku malas cerita takut kamu tak percaya dan tolong jangan ada orang yang tau nanti takut aku di bilang halu, cukup aku dan kamu yang tau ya, janji , kata Renata sambil mengeluarkan tjari kelingking ke arah Melani.

" baiklah janji , jawab Melani sambil menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking punyak Renata sebagai tanda sah telah berjanji tidak akan membocorkan rahasia itu.

Lalu merekapun kembali bekerja dan sibuk dengan urusan masing -masing sampai tiba makan siang dan giliran jam rehat bagi Renata, dia baru saja duduk untuk makan siangnya di tempat dia istirahat namun terdengar suara agak ramai di ruang depan sehingga dia, meninggalkan makan siangnya untuk melihat apa yang terjadi di luar.

tampak beberapa pelanggan di persilahkan untuk membuka makanan dan di minta meniggalkan warung itu .

Renata mendekati Rio Febrian pemilik warung makan sekaligus bos nya.

"Bos ada apa, kenapa mengusir para pelanggan kita yang baru makan ? tanya Renata pada bosnya itu.

" Begini ada tamu peting memboking tempat kita untuk beberapa jam saja , katanya ada pertemuan yang akan di adakan disini dan kamu tau dia adalah tuan Hendrawan anak pengusaha yang kaya-raya di kota ini , jawab bos Rio bangga dan nampak sumringah.

"Serius... ! terik Renata tak percaya.

Baru saja bicara nampak beberapa orang tinggi besar turun dari mobil dan mengecek tempat mereka , setelah itu meminta membersihkan tempat yang mereka pilih , karena masih kurang percaya dia membersihkan tempat itu dan kembali mensterilkan tempat pilihannya itu.