Episode 5

Sampai tengah malam mata Bianca tidak bisa terpejam.

Semua kejadian yang sudah merubah taqdir hidupnya dengan begitu tiba tiba terbayang kembali.

Dia hampir tak percaya kalau dirinya kini sudah menikah dengan calon kakak iparnya.

"Kenapa aku terjebak dalam lingkaran drama yang tak berujung ini. ya Allah dosa apa yang sudah ku lakukan hingga harus menanggung kenyataan ini," ratapnya.

" Pernikahan yang seharusnya membawa beribu kebahagiaan kenapa harus terjadi sebaliknya. dan ayah... dia sudah sangat kecewa dengan kejadian yang menimpaku, dan akan lebih terpukul lagi kalau tau kenyataan aku sangat menderita dengan pernikahan ini." bulir bulir bening perlahan meleleh di pipinya.

Dia menatap sekeliling kamar itu,. kamar yang cukup mewah di bandingkan kamarnya sendiri. di dinding kamar terpajang sebuah foto berukuran besar yang menghadap kearah tempat tidur sedang tersenyum manis kepadanya.

Karna terlanjur kesal Bianca tidak mengakui kalau Reyhan sosok pria yang hampir sempurna.

"Kenapa sih harus dia? kalau memang aku harus menikah dengan seseorang pengganti Arjuna, tapi kenapa harus Abangnya?" tak henti hentinya dia meratapi nasibnya.

Dia bertambah gusar saat menatap foto Reyhan yang tersenyum seolah sedang mengejeknya.

Tanpa sadar Bianca mengamati foto itu lebih seksama.

Bianca berpikir kenapa antara Rey dan Juna tidak ada kemiripanya sama sekali. dari postur tubuh, wajah dan yang lainya. walaupun dia akui ketampanan kedua kakak beradik itu memang di atas rata-rata.

"Ah bodo amat! mau mirip kek enggak, bukan urusanku!" dia menepuk kepalanya sendiri.

"fokus, fokus. gimana caranya keluar dari masalah ini."

Dia kembali mengurut peristiwa sejak pertama kali bertemu Arjuna.

Ibarat kisah dalam pewayangan. Arjuna sang idola begitu banyak pengagumnya, banyak wanita cantik di sekitarnya.

Tapi ahirnya dia malah memilih Bianca si gadis cuek dan berpenampilan sederhana.

Mulanya Bianca tidak tertarik sama sekali pada Arjuna. sangat jelas prinsip hidup mereka berbeda.

Namun justru sikapnya yang acuh dan mandiri membuat Arjuna tertantang untuk mendekatinya. dengan usaha yang cukup keras ahirnya Bianca luluh dan menerima Arjuna. sejak itu mereka merajut kasih bersama.

Ada perasaan Bangga di hatinya saat itu, karna dari sekian banyak wanita yang mendamba cinta Arjuna hanya dirinyalah satu satunya pilihan sang idola.

Perlahan Bianca merasa benar benar jatuh cinta pada sang Arjuna.

lalu kemana cinta yang pernah membara itu?

Apakah mungkin cinta yang di rasakanya selama ini bukan CINTA tapi perasaan lain yang dia artikan sebuah cinta. entahlah...

"Ah kepalaku pusing" keluhnya seraya menutup mukanya dengan bantal.

Ahirnya semakin lama matanya terasa semakin berat. dan tak mampu berpikir lagi, diapun terlelap dalam mimpi.

****

Pagi itu Bianca terbangun oleh suara gemercik air dari arah kamar mandi.

Beberapa kali dia meregangkan otot otot tubuhnya yang terasa kaku.

tiba tiba dia di kagetkan oleh suara ponsel milik Reyhan.

Setelah cukup lama berbunyi namun Reyhan belum juga muncul.

iseng Bianca mendekati benda yang bersuara itu. tapi Reyhan sudah lebih dulu mengambilnya, Bianca sempat melihat nama yang muncul di ponsel itu 'Clara'

"Iyaa.. maaf." Reyhan menerima telpon dari nomer yang di beri nama Clara itu.

"Ok, di tempat biasa." setelah itu dia menutup telepon nya dan meletakkan kembali benda itu di meja.

"Mau kemana beres beres tas kayak gitu?"

tanya Reyhan saat melihat Bianca berkemas.

" Saya sumpek disini, saya mau pulang kerumah orang tua saya."

mendengar itu Reyhan tidak terkejut sama sekali. dia membiarkan Bianca melanjutkan bicaranya.

"Saya mau bebas, dan benar benar bebas dari sandiwara pernikahan ini."

Reyhan masih belum bereaksi, dia terus bersiap siap untuk berangkat ke kantor.

"Saya tidak mau terkurung di sini!" imbuh nya lagi.

Saat ini Reyhan berbalik dan menatapnya dengan tajam.

"Sebenarnya saya tidak mau mengaturmu. mau pulang atau mau apapun. yang saya pikirkan adalah perasaan keluarga kita, mama saya dan juga ayahmu." ucap Reyhan ahirnya.

Bianca terdiam sambil memeluk lututnya, dalam hati dia membenarkan kata kata Reyhan.

"Kamu pikir saya suka dengan keadaan ini?"

"Kalau memang anda tidak suka, lepaskan saya! simpel kan?"

Reyhan tersenyum tipis

"Kamu kira sesederhana itu masalahnya? kamu juga dengar kan permintaan mama saya agar kita tidak berpisah.saya tidak mau dia strees atau jantungnya akan kambuh." terang Reyhan panjang lebar.

Melihat Bianca masih terdiam Reyhan melanjutkan kata katanya.

"Begini saja, kita adakan kesepakatan atau surat perjanjian yang di dalamnya ada beberapa poin tentang.apa yang harus dan tidak boleh kita lakukan. setelah itu kita berpisah baik baik. itupun kalau kamu setuju saya tidak memaksa," ucap Reyhan acuh sambil menyisir rambutnya yang tebal.

"Semua kembali padamu, kalau kamu terus memaksa untuk berpisah saya tidak keberatan. biar nanti saya cari cara untuk memberi pengertian ke mama."

Kini Reyhan sudah rapi dan menjelma menjadi sosok CEO tampan seperti yang ada di cerita cerita fiktif dalam hayalan Bianca.

namun karna egonya yang tinggi Bianca tidak mau mengakuinya.

"Segera turun untuk sarapan! saya akan berikan surat perjanjian itu nanti sore," ucapnya lalu pergi meninggalkan Bianca yang masih duduk mematung.

"Surat perjanjian? kira kira tentang apa ya?" ucapnya berusaha menerka nerka.

Hal yang paling berat di rasakan Bianca saat ini adalah syarat dari Arjuna. akankah dia bisa bermanis manis muka padanya.

"Mbak Bianca, di minta ke bawah untuk sarapan" suara bik Yam mengagetkanya.

"Iya bik saya segera turun!"

bergegas dia mencuci muka, menyisir rambutnya dan memoles sedikit lipstik dan bedak dan segera turun untuk sarapan.

"Waah Bi, kau kelihatan cantik pagi ini?"

suara gombalan Arjuna menyambutnya.

"Terima kasih" ucapnya dengan wajah kesal dan sedikit senyum yang di paksakan.

Bu Widya ikut hadir di meja makan walau wajahnya masih kelihatan pucat.

"Bagaimana kabarmu pagi ini sayang?" sapa bu Widya ramah

"Baik ma, mama gimana?"

" Mama sehaat, gimana mama bisa sakit kalau punya dua jagoan yang selalu siap menjaga mama."

Bu Widya tersenyum melirik Reyhan dan Arjuna.

" Kesehatan mama yang terpenting buat kami," kata Reyhan.

"Makasi ya, sayang." Bu Widya mengusap bahu Reyhan.

"Apalagi di tambah ada menantu cantik seperti Bianca, iya kan ma?" ucap Arjuna yang membuat Bianca tersedak.

" Pelan pelan Bi" Arjuna menyodorkan minum padanya.

"Terimakasih" Bianca menolaknya.

Bianca melirik Reyhan yang terus saja makan tanpa terusik sedikitpun. Dia sama sekali tidak menoleh, padahal posisi nya duduk paling dekat dengannya.

"Dasar monster dingin!!" umpat Bianca dalam hati.

" "Apa rencanamu hari ini Bi, keluarlah biar pikiran fresh, kalau di rumah terus buntu pikiran kita, iya nggak?" saran Bu Widya pada Bianca.

Serentak Reyhan dan Arjuna mengangguk.

"Betul itu, bagaimana kalau temani aku saja mencari kado, ada temen aku yang mau ultah" kata Arjuna segera.

" Owh maaf, aku tidak bisa kemana mana, sebenarnya dari kemarin aku sakit perut" ujar Bianca cepat.

"Tapi tidak kelihatan seperti orang sakit perut?" celetuk Arjuna yang tau Bianca hanya mencari alasan untuk menghindarinya.

"Sudah kedokter Bi?" tanya Bu Widya mengalihkan pertanyaan Arjuna.

"Tidak perlu ma, sakit perut biasa yang di alami Wanita setiap bulan." jawab Bianca tersipu.

" Owh ya sudah istirahat saja." kata Bu Widya.

Saat itu bik Yam membertahu kalau ayah Bianca menelpon.

"Selamat pagi pak Burhan, kabarnya baik,

Bianca? dia juga baik baik saja, cuma masih agak canggung, maklumlah pengantin baru"

Bu Widya terkekeh.

Bianca merasa kikuk dengan istilah pengantin baru, sedang Reyhan seperti tidak terganggu dengan semua itu. tapi Arjuna membuang muka.

"Sekali lagi saya mohon maaf lho pak atas semua yang sudah terjadi, tentang Bianca, bapak tenang saja dia. akan aman bersama Reyhan saya berani jamin itu."

Lalu Bu Widya memanggil Bianca.

"Ayahmu mau bicara Bi" bu Widya menyodorkan handpon ke Bianca.

"Iya ayah, bener koq Bianca tidak apa apa.

iya waalaiqum salam" ayahnya memastikan kalau Bianca baik baik saja.

"Ma, Rey berangkat dulu" Reyhan mencium tangan mamanya.

" Bik Yam, jangan sampai mama telat minum vitamin."

"Iya mas," jawab bik Yam.

Rey berjalan melewati Bianca tanpa bicara padanya sepatah katapun.

"Monster dingin" kata Bianca dalam hati.

Hai shobat, yang sempat mampir tolong tinggalkan jejaknya ya, dukunganmu sangat berarti buat Author🙏🙏

Terpopuler

Comments

Suhartati

Suhartati

monster dingin /Angry/

2023-09-25

0

Zakkha

Zakkha

lanjuut

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!