Episode 6

Reyhan berjalan melewati Bianca tanpa bicara sepatah katapun.

"Dasar monster..." omel Bianca.

Arjuna sengaja bersembunyi di balik pintu. setelah benar benar yakin kalau Abangnya sudah berangkat, dia bergegas ke kamar Reyhan.

Dia masuk begitu saja tanpa permisi. membuat Bianca sangat terkejut.

"Tidak sopan!" bentak Bianca dengan kasar, dia terkesiap mundur saat melihat Arjuna semakin mendekat.

"Sekarang kesopanan, tatakrama dan semacamnya tidak berlaku lagi padaku. tau kenapa? karna kalian yang mengajarkan padaku, kalau sikap toleransi sudah tidak di perlukan disini!" jawab Arjuna.

"Jangan mendekat! atau aku akan.." Bianca mengancam Arjuna yang terus memepetnya.

"Akan apa Manis, berteriak? ayo silahkan saja." tantangnya.

Bianca semakin ketakutan. "Entah pada kemana para penghuni di rumah ini." rutuk Bianca dalam hati.

"Kau pasti berpikir kemana para pelayan, iya kan? sekarang apa yang tidak bisa di bungkam dengan uang?"

"Apa maumu Jun?" tanya Bianca ketakutan.

"Begitu dong sayaang, bicara yang baik. lemah lembut"

"Aku mohon keluarlah dari kamar ini." rengek Bianca. Arjuna tersenyum menyeringai menatapnya.

"Kamu tidak usah munafik Bi, semua orang tau kalau pernikahanmu dengan bang Rey karna terpaksa. kau tidak bahagia,, begitu juga sebaliknya. ayolah Bi, jangan bohongi hati nuranimu, kita mulai dari awal ya," bujuk Arjuna mulai melunak.

"Apa maksudmu Juna? mau tidak mau, suka atau tidak suka sekarang aku ini adalah istri abangmu!"

Bianca menarik nafas dalam dalam.

"Owh begitu ya? aku juga tau kau kesepian. malam pengantin yang kau dambakan penuh gairah kehangatan ternyata lain kenyataan."

Arjuna tersenyum sinis menatapnya.

" Tutup mulutmu! aku dan Reyhan memang tidak saling cinta. tapi kalau kupikir pikir dia jauh lebih berkualitas dalam segi apapun darimu." jawaban Bianca langsung menusuk telak hingga membuat muka Arjuna memerah.

" Sudahlah Bi, aku kesini bukan untuk berdebat, seperti kesepekatan kita, aku mau kau temani aku keluar!'

Tanpa memberi kesempatan Bianca bicara, Arjuna sudah menutup pintu dengan keras.

Bianca menarik nafas lega saat Arjuna keluar.

namun tiba tiba pintu terbuka kembali dan kepala Arjuna nongol disana.

"Lima menit! jangan lebih, aku tunggu di bawah."

Setelah itu Arjuna benar benar sudah menghilang. Bianca mengacak rambutnya sendiri.

"Huh dasar laki laki brengsek!" umpat Bianca kesal.

Dia mondar mandir sendiri dalam kamar memikirkan cara untuk menghindar dari Arjuna. lalu siapa yang bisa menolongnya. Mona sahabat dekatnya? tidak mungkin, dia kan lagi pulang ke Manado karna ada upacara adat katanya. lalu siapa? Reyhan? ucapnya tak percaya. saat dalam kebingungannya tak semgaja menatap foto Reyhan yang sedang tersenyum manis.

"Apa benar aku harus minta tolong padanya?" ucapnya ragu.

Lalu bagaimana aku minta tolong padanya, nomor HPnya saja aku tidak tau. keluhnya putus asa.

Saat itu terdengar klakson mobil dari halaman.

"Aduh gimana ini, Arjuna sudah memanggilku"

Dengan tergesa dia bersiap. saat meraih tas kecilnya di meja tiba tiba dia melihat sesuatu terjatuh.

Bianca mengamati benda itu. ternyata itu kartu nama Reyhan.

"Ya Allah . ini mukjizat atau apa namanya?" ucapnya girang. tanpa pikir panjang dia menyimpan nomor Reyhan.

"Pasti berguna pada saatnya," ucapnya yakin

Lalu dia berlari keluar menemui Arjuna yang sudah tidak sabar menunggunya.

"CK ck ck ! luar biasa Bi, walaupun kamu hanya berdandan sederhana tapi sudah bak putri raja" puji Arjuna.

Bianca membuang muka.

Saat ini Arjuna sudah benar benar berubah di matanya, tak ada lagi kata lemah lembut seperti dulu yang Bianca suka darinya.

Di mata Arjuna yang terlihat hanyalah amarah dan dendam.

Mobil hitam itu meluncur kesebuah tempat yang Bianca tidak tau.

"Kita kemana?" Bianca merasa curiga.

"Ha ha ha.. kenapa gugup begitu sayang, seperti baru kemarin kamu mengenal kekasihmu ini." Arjuna tertawa lebar.

Hati Bianca semakin tak tenang.

Mobil berhenti di depan sebuah restauran yang cukup mewah.

Arjuna membukakan pintu mobil.

"Ayo Bi,.. jangan tegang begitu dong, kamu hanya perlu temanin aku duduk makan saja." kata Arjuna sambil meraih tangan Bianca hendak menggandengnya tapi Bianca menepisnya.

"Jaga batasanmu Jun" ucap Bianca ketus.

Arjuna hanya tersenyum kecil.

Mereka duduk di sebuah meja sebelah kiri.

"Bi, kamu pesan saja dulu, aku mau ketoilet sebentar." ucap Arjuna sambil melenggang pergi.

Keringat dingin mulai bercucuran. beberapa kali Bianca mengusap keningnya.

"Mumpung Arjuna tidak ada, aku coba hubungi Reyhan, mudahan dia mau menolongku" pikirnya.

(Saya mohon tolongin saya. saat ini saya dan Arjuna sedang di restoran melati, jalan Kusuma. Bianca.) pesan terkirim.

Mudahan Reyhan mau menolongku," ucapnya penuh harap.

Di liriknya pesan yang terkirim ke Reyhan sudah ada dua centang biru.

"Kenapa dia tidak merespon pesanku?" geram Bianca.

" Kau bilang apa?" tanya Arjuna yang tiba tiba sudah berdiri di belakangnya.

"Aah tidak apa apa, tempat ini lumayan ramai." elak Bianca gugup.

"Hay kenapa kau keringetan begitu sayang,

walaupun tidak sering, tapi sudah beberapa kali kita keluar seperti ini kan?"

Bianca hanya mengangguk.

"Hai Jun." tiba tiba tiga orang cowok mendekati mereka.

" Waw.. siapa dia bro? koleksi baru ya?" bisik salah seorang dari mereka, tapi masih sangat jelas di telinga Bianca.

"Ah bisa saja, kenalin ini Bianca,. dia...."

Arjuna berhenti sejenak melirik kearah Bianca.

"Dia siapa?" desak temanya.

"Dia temanku" ucap Arjuna ahirnya.

" Kenalin dong, kalau yang beginian lu sembunyiin dari kita." seloroh mereka.

Bianca semakin tidak nyaman saat satu persatu mereka menyalaminya sambil menggoda.

"Juna, aku mau pulang!" bisik Bianca

"Tanggung Bi, tuh pesananmu saja belum di sentuh," ujar Arjuna menunjuk minuman yang di pesan Bianca.

"Ayolah cantik, temani kami dulu," kata teman Arjuna sambil menyentuh tangan Bianca tidak sopan. anehnya Arjuna hanya diam menyaksikanya, seolah dia sengaja melakukan itu untuk menyakitinya.

"Siapa yang bisa menolongku saat ini" keluh Bianca. sesekali dia melirik kearah ponsel di tangannya.

"Dasar monster sombong! awas saja suatu saat dia butuh bantuanku aku tidak akan sudi menolongnya" umpat nya dalam hati.

Sedangkan tidak begitu jauh dari tempat duduk mereka...

"Maaf tuan, saya tidak sengaja" ucap seorang pelayan restoran kepada seorang pria

"Lain kali hati hati."

"Maafkan atas ketidak nyamanan ini tuan"

"Tidak apa apa" ucap pria itu sambil mengibas ngibas jaketnya yang. ketumpahan minuman.

Pria itu melangkah dengan tenang hendak keluar dan melewati meja Arjuna.

"Bang Rey??" tiba tiba Arjuna memanggilnya, dia begitu terkejut melihat kehadiran Reyhan disana. begitu juga dengan Bianca.

"Hey kalian disini rupanya. mata Reyhan menatap Arjuna dan Bianca bergantian.

"Ah iya Bang, aku ngajak Bianca makan, dan ini kenalin teman temanku."

Satu persatu mereka menyalami Reyhan.

Diam diam Bianca merasa lega, entah Reyhan hadir di situ untuk menolongnya atau hanya kebetulan lewat, dia tidak perduli yang jelas dia bisa bebas dari Arjuna dan teman temanya.

"Abang ngapain disini?" tanya Arjuna kemudian.

"Ada meeting. dan kebetulan mereka memilih tempat ini." jawab Reyhan santai sambil menunjuk kearah beberapa orang berdasi yang baru keluar dari tempat itu.

"Owh begitu."

"Abang masih pantas kan gabung bareng kalian?" tanya Reyhan sambil menyapukan pandanganya ke teman teman Arjuna.

"Kenapa tidak, boleh kok Bang." jawab mereka.

Reyhan hanya tersenyum menanggapinya.

"Koq malah ikut reoniani sih?" sungut Bianca dalam hati.

Dari mulai duduk di tempat itu tak sekalipun Reyhan memandangnya.

Bianca. meraba tengkuknya dengan gelisah.

" Kenapa Bi?" tanya Arjuna.

"Aku kurang enak badan, aku mau pulang dengan taxi saja," ujarnya.

"Bentar lagi ya.." pinta Arjuna.

Bianca menggeleng dan bangkit menuju parkiran.

"Yaach nggak seru dong kalau lu pulang Jun," ucap teman Arjuna.

"Tapi..." Arjuna terlihat bingung antara mengantar Bianca atau bersama teman temanya.

Reyhan yang melihat kebimbangan adiknya mendapat ide

" Kebetulan Abang mau pulang ngambil berkas yang ketinggalan,. biar dia sama Abang saja, gimana?"

Arjuna terdiam sesaat, namun ahirnya dia mengangguk.

"Boleh juga Bang"

Reyhan bangkit dan menyapa teman teman Arjuna.

"Waah sorry banget ya, Abang cabut duluan, ada keperluan"

"Ok Bang tidak apa apa."" jawab mereka. kemudian Arjuna kembali larut dalam obrolan bersama teman temanya.

,Reyhan melihat Bianca sedang berdiri menunggu taxi lewat.

Tanpa bicara dia menarik tangan Bianca menuju mobilnya dan membukakan pintu.

"Masuk!" perintahnya tanpa menatap Bianca.

Bianca tak bisa menolak. dia tak habis pikir dengan sikap Reyhan yang kadang baik, kadang juga jutek dan tegas.

" Kenapa Allah menciptakan mahluk seperti monster ini."keluhnya dalam hati.

YANG MASIH MAU LANJUT,. JANGAN LUPA DUKUNGANYA YA!!

Terpopuler

Comments

Suhartati

Suhartati

suka dgn rayhan laki banget

2023-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!