Episode 2

"Kau masih mencintaiku kan, seperti aku mencintaimu. itulah yang membuatmu mau bertahan dirumah ini." kata Arjuna penuh percaya diri sambil meraih tangan Bianca.

Tapi Bianca menepisnya dengan kasar.

"Segitu bencinya sama aku Bi, semua yang terjadi bukan atas kehendak ku, aku di jebak, tolong percayalah!" suara Arjuna meratap.

"Owh.. di jebak ya? lalu apakah ini juga jebakan?" Tanya Bianca sinis sambil memperlihatkan sebuah rekaman video adegan panas berdurasi pendek antara Arjuna dan seorang wanita.

Arjuna tercengang. dia heran kenapa Bianca bisa punya rekaman itu.

"Kau dapat darimana rekaman itu?' tanya Arjuna kaget.

"Masih mau ngelak? sindirnya saat melihat Arjuna menjadi gugup.

Bianca berusaha menata hatinya yang bergemuruh.

" Aku akui, dulu aku cinta mati sama kamu, bahkan sampai dua jam yang lalupun aku masih mengharapkan dirimu. tapi mulai detik ini aku merasa muak bahkan jijik melihatmu," teriak Bianca dengan muka merah padam karna amarah.

Arjuna masih terdiam.

"Ternyata selama ini kamu sering jalan dengan perempuan lain di belakangku. bahkan tidak hanya satu mungkin sama puluhan cewek di luar sana. bodohnya aku selama ini percaya seratus persen sampai sampai aku tidak mau mendengar kebenaran, walaupun itu dari mulut sahabatku sendiri." sesal Bianca di sertai airmata yang membanjiri pipi mulusnya.

"Tidak Bi, itu tidak benar. entah siapa yang ada di balik semua ini," bantah Arjuna.

"Tidak usah mencari kambing hitam. karena kau sudah tertangkap basah," pekik Bianca.

Mau tak mau suara keributan itu memancing semua penghuni rumah besar itu untuk menyaksikan perdebatan mereka.

Di antara para pelayan di rumah itu terdapat sepasang mata yang mengawasi mereka dengan serius.

"Ok, aku ngaku salah. aku akui kalau sering jalan dengan mereka, tapi itu cuma sekedar jalan saja, mereka itu cuma selingan disaat kamu tidak ada waktu buatku, kau kan tau kalau kau susah banget di ajak jalan. dan kalau tentang rekaman itu, sumpah B, aku tidak tau," kata Arjuna membela diri.

Bianca membuang muka. mengatur nafasnya yang memburu karena emosi.

Memang Bianca akui, jarang bisa menemani Arjuna. dirinya adalah tipe gadis rumahan yang tak suka foya foya, shoping dan lainya. Arjuna sering mengeluhkan semua itu. namun Bianca tak pernah menganggapnya serius.

namun itu bukanlah alasan untuk selingkuh menurutnya.

"Oow jadi begitu ya? mereka cuma selingan? dan bukan tidak mungkin kau juga bilang pada mereka bahwa aku juga cuma selingan." ucap Bianca dengan nada semakin tinggi.

"Bukan gitu maksud aku sayang.." Arjuna menggaruk kepalanya yang tidak gatal. dia tidak menyangka Bianca akan membalikkan kata katanya.

"Bi.. harus gimana lagi aku jelasinnya?" Arjuna merasa putus asa.

Di lubuk hatinya yang paling dalam, Bianca merasa bersyukur karna tidak jadi menikah dengan lelaki hidung belang di depannya.

"Sudahlah Jun, aku mau istirahat. mulai sekarang aku tidak akan menangisimu lagi. Air mataku terlalu mahal untuk pria sepertimu."

Setelah berkata demikian Bianca hendak melangkah meninggalkan tempat itu. tapi dengan sigap Arjuna menangkap pergelangan tangannya.

"Jangan hukum aku seperti ini Bi." Arjuna menarik tubuh Bianca kedalam pelukannya.

"Lepaskan!" Bianca meronta dalam dekapan Arjuna.

"Tidak akan aku lepaskan sampai kau mau maafin aku." Arjuna semakin mengeratkan dekapanya. sedangkan Bianca terus meronta dan memukuli dada pria itu.

"Lepaskan Bianca Jun!!"

sebuah suara nyaring berwibawa memaksa Arjuna untuk menoleh ke arah suara itu.

"Lepaskan dia, Mama akan jelaskan semua." Bu Widya mendekati mereka.

"Mama." ucap Arjuna lirih sambil melepaskan dekapanya pada Bianca.

"Mama minta maaf, Mama lah yang paling bersalah dalam hal ini. mama juga penyebab kalian berpisah."

"Apa maksud Mama?"

Bu Widya menarik nafas panjang.

"Mama panik saat tau kamu tidak ada. sedangkan waktu ijab kabul hendak di mulai, para tamu sudah menunggu. ahirnya mama minta kesediaan abangmu untuk duduk di pelaminan." Bu Widya mengahiri kalimatnya dengan tatapan bersalah dan berlinangan air mata.

"Jadi..?" Arjuna terduduk lesu di lantai saat tau yang sebenarnya terjadi.

"Iya nak, lepaskan Bianca!"

Bu Widya memeluk pundak anaknya. sedang Arjuna terdiam tidak tau harus berkata apa.

"Kau harus belajar menerima kenyataan, masih banyak wanita cantik yang menantimu di luar sana," ucap bu Widya menghiburnya. "sebenarnya mereka sudah menolak, tapi Mama yang paksa demi nama baik keluarga."

Bianca membuang mukanya saat Aruna menatapnya dengan sendu.

Entahlah.. setelah mengetahui perbuatan Arjuna selama ini di belakangnya membuat gadis cantik itu sangat membencinya. bagaimana tidak? dalam video yang di kirim oleh nomer yang tidak di kenalnya itu, juga memperlihatkan kemesraan Arjuna dengan beberapa wanita cantik di berbagai tempat dan waktu. Bianca pun bertekad akan mengahiri drama ini dan secepatnya angkat kaki dari rumah megah namun bagai neraka untuknya itu.

Arjuna tidak bisa menerima kenyataan bahwa kekasihnya kini menjadi kakak iparnya. dia menangis sambil mengacak acak rambutnya.

Bu Widya memberi isyarat pada Bianca agar meninggalkan mereka berdua.

Bianca yang mengerti langsung beranjak pergi ke kamar tanpa memperdulikan tatapan Arjuna padanya.

"Sebenarnya kau menghilang kemana Jun? ponsel tidak aktif, dan kau tau kan kalau kemarin itu adalah hari penting buatmu?" tanya Bu Widya sambil membelai rambut anaknya.

"Aku tidak mengerti Ma.. seingatku, aku hanya minum kopi bersama temanku di sebuah kafe, setelah itu aku tidak ingat apa apa lagi. saat aku tersadar, aku sudah bersama perempuan itu di sebuah rumah kosong. aku tidak tau apa pa Ma," ucap Arjuna menggeleng gelengkan kepalanya.

"Iya, Mama percaya.. " polisi sudah mengurusnya, nanti pasti ketahuan siapa dan apa motif dari semua ini." hati Bu Widya terenyuh melihat keadaan putranya.

"Ah paling juga ini hanya untuk beberapa hari saja. Arjuna akan segera melupakan Bianca,"

kata Bu Widya dalam hatinya.

Setelah itu dia menuntun anaknya menuju kamar.

"Bersihkan badan! Mama akan menyuruh bik Yam untuk membawakan makanan."

Arjuna tak menjawab.

Bu Widya menatap Arjuna sejenak sebelum dia menutup pintu,

"Mama janji, Mama akan ganti dukamu dengan sesuatu yang lebih berharga," gumam nya sebelum benar benar meninggalkan kamar Arjuna.

Sementara itu, Bianca merasa gelisah dan tidak sabar untuk melihat kepulangan Reyhan.

Ia bertekad malam ini juga semua harus selesai. Ia juga sibuk mondar mandir di dalam kamar itu sambil memainkan ponselnya.

"Bagaimana aku menghubungi Reyhan kalau nomernya saja tidak punya," gumamnya.

Ahirnya seharian itu di lewatkan Bianca dengan mengurung diri di kamar sambil menyusun rencana.

Malam pun tiba, saat yang sangat di tunggu tunggu oleh Bianca. namun sialnya tiba tiba dia merasakan sakit perut.

"Mudahan monster itu tidak datang dulu sebelum aku selesai.."

Reyhan si pria berwajah manis dan kharismatik itu pun datang saat Bianca masih di dalam kamar mandi.

Sepert kebiasaanya kalau pulang kantor, dia langsung masuk kamar lalu menanggalkan baju kebesaranya terus menghempaskan tubuhnya di ranjang yang empuk. Memejamkan mata sejenak dan melepas semua penat.

Baru saja matanya terpejam, tiba tiba ia kaget menyadari sesuatu.

"Ohya, dimana gadis itu?"

matanya mencari cari di seluruh ruangan, yang ada hanya beberapa barang milik gadis itu yang tercecer di lantai.

"Dasar gadis jorok." pikirnya.

Setelah beberapa menit berlalu gadis itu tak jua muncul, membuat Reyhan penasaran.

"Ngapain juga aku perduli sama dia, gadis jutek." lalu Reyhan mengambil handuknya di lemari dan masuk kamar mandi.

"Astaga kamu ngagetin saya saja. ngapain disitu?" tanyanya dengan suara agak keras.

Gadis itu tak menjawab, malah terus meringis memegangi perutnya yang kram.

menyadari ada yang tidak beres, Rey mengulurkan tangannya.

"Ayo bangun!"

Tapi Bianca menolaknya.

"Tidak usah sok baik,"

ucapnya terbata menahan sakit.

"Bukanya saya sok baik, masalahnya kamu itu di kamar saya, kalau ada apa apa kan saya terseret juga."

"Huh terseret terseret... emang banjir apa?"

Bianca masih sempat menggerutu sebelum menyadari tubuh kekar itu sudah mengangkatnya.

"Hey.. apa apaan ini? lepasin saya!" teriak Bianca meronta. namun apalah daya tenaganya di bandingkan tenaga pria seperti Reyhan.

Ada yang mau lanjut lagi nggak? kalau iya tolong tinggalkan jejaknya ya! biar kita tambah semangat nulisnya🙏🙏

Terpopuler

Comments

Suhartati

Suhartati

biasa laki 2 ga cukup 1wanita

2023-09-25

2

Anisa Nurapiah

Anisa Nurapiah

monster?

2023-01-27

0

Anisa Nurapiah

Anisa Nurapiah

enggak ah!

2023-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!