Episode 12

"Kamu memang sok jual mahal Bi, padahal dalam hatimu sangat berharap kita bisa jalan berdua. cuma egomu itu terlalu tinggi untuk mengakuinya."

Arjuna ikut tersenyum karna merasa mengetahui kebenaran Bianca.

Bianca melengos saat tau Arjuna sedang menatapnya dengan serius.

"Yang fokus nyetirnya!" ucap Bianca mengingatkan.

"Makasi ya Bi, ternyata kamu masih perhatian sama aku."

"Kata siapa aku perhatian?"

"Tuh barusan kamu ingatkan agar aku fokus."

Bianca mengernyitkan keningnya.

" GR, aku menghawatirkan diriku sendiri, jangan sampai kenapa napa karna kecerobohanmu."

Arjuna hanya tersenyum dan terdiam, dia tidak membantah lagi. di matanya kini, Bianca hanya masih merasa malu mengakui perasaanya.

Saat tiba di lampu merah jantung Bianca hampir melompat karna kaget.

sebuah mobil sport putih berhenti sejajar dengan mobil Arjuna. dan yang membuat Bianca kaget adalah Pria yang ada di mobil itu.

"Reyhan.." ucap Bianca pelan hampir tak terdengar.

Dari kaca mobil yang terbuka sedikit dia bisa melihat jelas bahwa pria yang memakai kaca mata hitam itu Reyhan.

Untung Arjuna tidak melihat kegugupanya.

harapan Bianca terkabul dengan menyalanya lampu hijau.

Mobil Reyhan sudah terlebih dulu melesat pergi.

Bianca menarik nafas lega.

"Kenapa?" tanya Arjuna, mungkin dia melihat ketegangan di wajah Bianca.

"Tidak ada, hanya bosen saja."

"Duuh jangan sampai Arjuna melihat Reyhan tadi." batin Bianca.

"Sebenarnya dia mau kemana ya, jelas sekali kalau tadi dia tidak sendirian, sayang aku tidak bisa melihat orang yang duduk di sebelahnya." pikiran Bianca sangat terganggu dengan apa yang barusan di lihatnya.

"Sudah sampai, ayo turun!"

Karna asik melamun, Bianca tidak sadar sudah sampai di tujuan.

Bianca mengedarkan pandangan keseluruh area tempat itu.

"Kok sepi Jun, kau bilang ada party?"

"Ya iyalah sepi di luar. yang rame itu di dalam" jawab Arjuna seadanya.

"Tidak usah mikir macam macam, ayo masuk!" Arjuna menggamit tangan Bianca.

Mereka memasuki sebuah rumah besar yang mewah. mereka di sambut oleh seorang satpam.

"Silahkan, kalian sudah di tunggu."

Arjuna mengangguk, sedangkan Bianca bertanya tanya siapa yang sudah menunggu mereka. hati Bianca merasa was was.

"Jun aku mau pulang saja" rengek Bianca.

"Jangan norak gitu dong. nanggung nih, sudah sampai juga." sungut Arjuna.

Mereka masuk lebih kedalam dari bagian rumah besar itu. hingga mereka tiba di sebuah ruangan yang cukup besar.

"Hai Juna,. ternyata datang juga."

seorang wanita berpakaian minim yang cukup cantik menyambut mereka.

Bianca melihat ada beberapa muda mudi berpasangan sedang duduk duduk dengan bebas.

Bianca bergidik sendiri.

"Hai sayang!"

Seorang pemuda menyapa Bianca.

Bianca merasa risih oleh cara mereka menyapa.

"Juna aku mau pulang," ucap Bianca sambil berbalik hendak keluar.

Tapi beberapa orang dari mereka menahanya.

"Pesta belum di mulai, kenapa si cantik ini mau kabur."

Mereka menggiring Bianca kembali ketempat semula. anehnya Arjuna hanya diam menyaksikan semuanya seolah dia yang sudah merencanakan semuanya.

"Ayolah Bi, nikmati hidanganya dulu," kata Arjuna seolah tidak melihat ketakutan di mata Bianca.

"Arjuna, kalau mau balas dendam padaku jangan gini caranya," ucap Bianca namun Arjuna tak menggubrisnya.

Seorang gadis mendekati Bianca dengan menawarkan segelas minuman.

dari aromanya saja Bianca bisa menebak kalau itu alkohol dan membuatnya terbatuk batuk.

Bianca menolak dengan halus, namun muka cewek itu terlihat tidak senang.

"Jangan sok alim disini nona, semua juga tau cewek yang bagaimana yang bisa masuk kesini," ujarnya sinis.

Bianca tak mengerti dengan ucapan gadis itu.

Sedangkan Arjuna bukanya menolong malah ikut menikmati suasana dan mulai larut dengan keadaan.

Terbesit keinginan untuk minta tolong pada Reyhan tapi dia merasa segan karna mengira saat itu mungkin saja Reyhan sedang bersama Clara.

Dua orang cewek maju memegangi Bianca dan yang satunya berusaha mencekoki mulutnya dengan minuman.

Bianca melawan semampunya, dia meronta ronta dan berteriak. hingga gelas minuman itu jatuh dan pecah. tapi Arjuna tidak memperhatikannya karna dia sibuk dengan seorang wanita yang berada di pangkuanya.

"Kuat juga tenaganya," keluh seorang dari mereka.

"Lepaskan aku! aku tidak mau barang haram itu"

Mereka semakin terbahak oleh kata kata Bianca.

"Harusnya kau pake kerudung yang panjang itu kalau mau masuk kesini Nona," ledek seorang pria.

Bianca mendengus kesal.

Mereka mentertawakan Bianca.

Dan di saat mereka agak lengah Bianca

menggigit tangan kedua cewek yang memeganginya.

"Aw!!." teriaknya kesakitan.

"Dasar cewek gila!" umpatnya.

spontan pegangan terrlepas, dengan sekuat tenaga dia berlari keluar,.tak di perdulikanya satpam yang menghadang.

"Kejar dia !" suara seseorang memberi komando.

Bianca melepas sepatunya dan terus berlari ke arah jalan. setibanya di pinggir jalan besar dia celingukan mencari taxi.

" Cepat naik!" perintah seorang kurir KFC

sedang duduk manis di atas motornya.

"Jangan banyak mikir, lihat di belakangmu." Bianca menoleh, benar saja di lihatnya dua orang pria sedang menuju kearah mereka.

Tanpa bertanya lagi Bianca naik. di boncengan motor itu sambil menjinjing sepatunya.

Bianca kehabisan energi untuk sekedar bertanya siapa dan mau di bawa kemana dirinya Saat itu. dia sudah pasrah, yang penting sekarang adalah aman dari para pengejar itu dulu.

Semua kejadian yang barusan di alaminya membuatnya shock.

"Turun! mereka tidak mungkin mengejar sampai kesini." kata kurir itu tanpa menoleh sedikitpun. wajahnya terbenam oleh masker dan topi yang di pakainya.

Bianca merasa tidak asing dengan suara itu.

tapi dia tidak bisa berpikir jernih untuk mengingatnya.

"Siapa anda dan kenapa menolong saya?"

"Tidak usah banyak tanya , tuh ada taxi, pulanglah sekarang!" masih dengan nada perintah.

Benar saja di tempat itu sudah ada taxi yang mangkal.

"Siapa yang pesan,?" pikirnya.

Bianca tidak sempat melihat wajah penolongnya, namun siapapun dan apapun alasanya Bianca merasa perlu mengucapkanya.

"Terimakasih!" teriak Bianca.

Pria misterius itu hanya mengangkat tangannya dan menghilang di tengah laju kendaraan yang begitu padat.

Dengan nafas yang masih tidak beraturan Bianca masuk kedalam rumah. suasana sangat sepi.

Berjalan dengan tertatih menuju kamarnya. tapi saat hendak membuka pintu terdengar suara dari balkon samping.

Karna tak punya energi untuk memikirkan hal lain dia pun mengacuhkannya. namun telinganya masih sempat menangkap sedikit percakapanya.

"Saya serius pak, kapan saya main main dalam hal ini. iya saya mengerti, syaratnya harus ada anak kan?

Bianca masuk kedalam kamar dan menguncinya rapat rapat.

lalu tubuhnya luruh kebawah.

Peristiwa yang baru di alaminya sangat membuatnya tergoncang. dia tak pernah menyangka Arjuna begitu tega pada dirinya.

Saat itu Bu Widya yang tadinya sedang menelpon di balkon merasa penasaran.

"Seperti ada suara, tadi datangnya dari arah sini ini" Bu Widya berdiri di depan kamar Reyhan.

"Apa mungkin Rey sudah pulang? kalau Bianca aku pasti tau kepulangannya, Arjuna kan tidak bisa tidak membuat kegaduhan kalau pulang" pikirnya.

Dia mengamati pintu yang masih tertutup rapat.

"Ah sudahlah mungkin hanya kucing lewat"

Bu Widya meninggalkan kamar itu sambil mengirim pesan ke Reyhan.

(Rey jangan lupa hari ini kalian mau pindah)

pesan terkirim.

(Rey sudah pesan pada Bianca bahwa dia akan di antar sopir Ma, apartemen sudah siap di tempati)

Balasan chat Reyhan membuat Bu Widya mengernyitkan keningnya.

"Di antar sopir? lalu dia kemana?"

Bu Widya juga mengirim pesan ke Arjuna agar segera pulang karna Bianca mau pindahan.

tapi tidak ada balasan.

" Kebiasaan ni anak mengacuhkan pesan Mamanya" gerutu Bu Widya.

Pukul dua siang bik Yam sudah selesai memasukkan barang Reyhan yang harus di bawa. hanya dua koper kecil, yang satu berisi baju dan perlengkapan lainya dan yang satu berupa berkas berkas yang sudah di pilih sendiri oleh Reyhan.

"Ayo mbak, ibu sudah nunggu."

Bianca melangkah gontai di ikuti bik Yam.

Bu Widya yang sudah stanbay di dekat .mobil sedari tadi terkesiap melihatnya.

"Kamu baik baik saja Bi? Mama sudah mengabari Rey tentang apa yang sudah menimpamu, dia akan segera pulang ke apartemen." Biancaa hanya mengangguk.

"Sekali lagi mama minta maaf atas nama Arjuna, bagaimanapun semua ini terjadi karna dia."

Bianca masih tetap diam.

"Ayo bik Yam kau ikut juga mengantar, bawa baju seperlunya, kondisi Bianca belum pulih, mungkin sementara ini di butuh teman bicara"

Dengan senang hati bik Yam melaksanakan titah majikanya .

Bu Widya tidak bisa menyembunyikan rasa gelisahnya karna Arjuna belum ada kabar. ponselnya pun tidak bisa di hubungi. walaupun tidak mengatakannya tapi Bianca tau persis bagaimana khawatirnya wanita itu.

Di saat mobil mau berangkat tiba tiba ponsel Bu Widya berbunyi.

Dia terlihat serius menerima telpon.

"Bi, Mama ada urusan mendadak, kalian berangkat duluan nanti Mama nyusul"

Ahirnya bisa up juga, ternyata menulis juga butuh energi. karna itu biar othornya tambah semangat, jangan lupa DUKUNGANYA!!🙏🙏

Terpopuler

Comments

Suhartati

Suhartati

terima kasih thor

2023-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!