Episode 4

"Sementara ini kesehatan Bu Widya lebih penting, yang lain bisa di bahas lagi nanti" kata Bianca dalam hati.

Bu Widya terlihat lesu, wajahnya pucat dan nafasnya tersengal sengal.

Reyhan dan Arjuna sangat khawatir melihat keadaan mamanya.

"Juna cepat hubungi dokter Ira!' ujar Reyhan panik sambil membopong tubuh Bu Widya dan menidurkanya di sofa. sedangkan Arjuna berusaha menghubungi dokter keluarga mereka.

Bu Widya meraih tangan Bianca dan menyatukanya dengan tangan Reyhan.

"Berjanjilah kalian tidak akan berpisah.. " ucapnya lemah.

"Ma, tidak usah bahas itu, yang penting sekarang mama sehat dulu" bujuk Reyhan.

"Tidak! kalian harus janji pada mama.. baru mama akan baik baik saja."

Reyhan dan Bianca saling pandang.

"Lalu Juna?" gumam Reyhan pelan.

"Apakah dengan kalian berpisah semua akan membaik? apakah Juna bisa bersatu kembali dengan Bianca? tidak nak, percayalah pada mama, semua sudah terlanjur terjadi. karna itu perbaikilah sesuatu yang sudah terjadi saja."

Reyhan dan Bianca terdiam. Reyhan merasa terjebak dalam kebimbangan. Di satu sisi dia tidak mau mengecewakan mamanya, di sisi lain dia juga tidak bisa membuat adiknya berduka. namun saat ini pilihannya hanya satu, yaitu menahan Bianca bagaimanapun caranya, itu demi kesehatan mamanya.. walaupun itu harus di bayar dengan kekecewaan Arjuna.

"Baiklah ma, Rey berjanji tidak akan menceraikanya," ucap Reyhan seraya melirik Bianca. Bianca terkejut dan hendak protes.

"Tapi..' belum selesai Bianca bicara Rey sudah menempelkan telunjuknya di bibir gadis itu.

Sebenarnya Bianca mau bilang tidak setuju.

"Kamu tidak bisa menolak!" kata Reyhan tegas.

Arjuna datang tergopoh,.

"Dokter akan segera datang bang."

melihat Arjuna datang, tangan Bu Widya melambai padanya.

Arjuna pun mendekat.

"Mama baik baik saja," ucapnya sambil meraih tangan Arjuna.

" Arjuna kecilku yang manis, ternyata sudah tumbuh menjadi pria yang gagah ya.." Reyhan menempelkan tangan Bu Widya di pipinya.

"Kalian masih ingat? saat kecil dulu Arjuna sering makan kembang gula diam diam. karna itu mama selalu memarahinya dan memukulnya, lalu dengan gagah berani abang Rey datang untuk membela dan merelakan tubuhnya di pukul demi melindungi adiknya.mama sangat bangga dengan ke kompakan kalian."

"Sudah ma, jangan terlalu banyak bicara dulu."

Reyhan menenangkannya. tapi bu Widya memberi tanda pada Rey untuk membiarkannya bicara.

"Dan sekarang apakah kamu tidak bisa berkorban perasaan sedikit saja buat abangmu nak? tidak usah buat Reyhan tapi demi mama," ujar Bu Widya menatap Arjuna.

Saat itu Dokter Ira datang.

"Ibu Widya kenapa mas Rey?" tanya Dokter cantik itu dengan ramah.

" Hanya terkejut saja dok, anak anak terlalu melebih lebihkan." bu Widya yang menjawab.

lalu dokter mengecek kadaan bu Widya.

"Ibu tidak apa apa, tekanan darahnya normal. istirahat yang cukup, minum vitamin insya Allah akan cepat pulih. satu lagi yang perlu di ingat, . ibu tidak boleh stres."

"Iya dok," jawab Reyhan.

"Baiklah saya permisi dulu."

dokter itu mohon diri.

"Terimakasih dok" ucap Reyhan.

"Biar saya antar kedepan." tawar Arjuna .

"Pokoknya saya mau cerai!" bisik Bianca kearah telinga Reyhan saat dokter itu sudah berlalu.

Reyhan pura pura tidak mendengarnya hingga Arjuna sudah bergabung lagi bersama mereka.

"Mama baik baik saja, kalian tidak usah khawatir begitu."

Bu Widya menatap Bianca dan Reyhan bergantian lalu beralih ke Arjuna.

"Mama tidak minta banyak, mama hanya mau kamu restui pernikahan mereka." suara Bu Widya memecah keheningan.

Arjuna terdiam, begitu pula dengan Reyhan dan Bianca.

"Mama tidak setuju mereka bercerai." lanjut bu Widya.

"Pernikahan adalah ikatan suci, bukan untuk sehari dua hari. karna itu nak.. kamu ihlaskan mereka!" matanya menatap Arjuna.

Arjuna menelan ludahnya.

Reyhan hanya menunduk tak berani menatap mata adiknya. sedang Bianca membuang pandanganya kearah lain.

Suasana hening kembali.

"Baiklah.." suara Arjuna memecah keheningan.

"Aku akan terima. tapi dengan satu syarat."

Reyhan, Bianca dan Bu Widya saling pandang.

"Syarat? tanya Reyhan.

"Iya Bang, kalian semua tau kejadian ini membuat aku sangat terpukul. semua terjadi secara tiba tiba, karna itu, aku mau selama tiga bulan kedepan jangan halangi aku dekat dengan Bianca."

Mata Bianca membulat sempurna mendengar syarat dari Arjuna. enak saja dia membuat syarat seperti itu, memangnya aku mau deket sama dia apa? batin Bianca.

Hampir saja dia protes tapi Reyhan menahanya. lalu Arjuna kembali bicara.

"Bianca juga tidak boleh menolak kalau seandainya aku ingin jalan atau sekedar ngobrol dengannya, gimana?"

"Itu saja? kalau itu untuk kebahagiaan mama Abang tidak ada masalah."

tanpa pikir panjang Rey menyanggupinya

"Aku yang tidak setuju!" kata Bianca ketus.

"Aku juga berhak bersuara, karna ini melibatkan aku juga. kenapa kalian tidak minta pendapatku, memangnya aku boneka yang tidak kalian anggap kehadirannya?" ucapnya dengan amarah yang membuncah

"kalau tidak mau ya suda. aku tidak akan merestui kalian, dan aku akan terus dan terus menganggumu Bi, sampai kamu mau balik sama aku." ancam Arjuna.

Arjuna tertawa puas melihat kebingungan Bianca.

Bu Widya mengangguk pada Bianca.

"Terimalah Bi.. tiga bulan hanya sebentar"

"Tapi ini hanya sebatas menemani jalan ya Jun, kau harus tau batasanya. karena Bianca statusnya adalah istri oarang," tegas Bu Widya.

Arjuna mengangguk.

Bianca bertambah serba salah. waktu tiga bulan mungkin sebentar buat mereka,tapi buatku itu seabad, tapi ketimbang di ganggu terus terusan oleh pria itu, ahirnya Bianca memilih setuju, toh hanya tiga bulan. setelah itu dia akan menghilang dari kehidupan Arjuna, Reyhan dan rumah ini.

"Ok kita , deal!!" seru Arjuna lalu pergi begitu saja.

Bianca sempat menghentakkan kakinya di lantai karna kesal lalu berlalu dari tempat itu.

Kini hanya tinggal Reyhan dan mamanya.

"mau Rey papah ke kamar ma?" tanyanya.

"Tidak usah, mama masih ingin disini, tidak usah khawatirkan mama, kan ada bik Yam,

sekarang temani istrimu sana, bujuk dia!"

"Benar mama tidak apa apa?"

"Yakiin." ujar bu Widya tersenyum sambil mengusap tangan Reyhan.

Sepeninggal Reyhan, mimik wajah Bu Widya seketika berubah tegang.

" Arjunaa ngapain dia mengajukan syarat segala, untung saja Bianca menerimanya." dia bergumam sambil mengurut dada.

Di kamar. Bianca sedang berjalan mondar mandir sambil mengepalkan tangannya.

dia terkesiap saat handle pintu terlihat bergerak.

Pintu terbuka dan sesosok mahluk tampan yang sedang di tunggu Bianca pun muncul di sana. masih dengan ekspresi wajah datarnya. Bianca terpaku tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya.

Tanpa melihat kearah Bianca sedikitpun dia langsung masuk kamar mandi untuk mencuci muka.

"Iiish.. keberadaan ku di anggap nyamuk kali ya sama monster itu," ucap Bianca kesal. niat hati mau melabraknya atas keputusan sepihak yang di buat, eeh malah lupa oleh sikap dinginnya itu.

Reyhan keluar dari kamar mandi dengan wajah segar. dia menoleh kearah Bianca yang sedang kesal sambil menggigit jarinya.

"Masih kesal sama saya?"

"Pake nanya lagi? eh monster, berani sekali anda membuat keputusan sepihak. intinya sekarang saya mau cerai mau anda setuju atau tidak."

"Kalau saya tidak mau?" ujar Reyhan menantang.

"Saya memaksa!" jawab Bianca.

" Saya yang akan ajukan surat ce..."

Derrrt derrt..

Tiba tiba ponsel Bianca bergetar.

"Iya ayah, Bianca baik baik saja. ayah jangan khawatir."

Bianca melirik kearah Reyhan yang tersenyum senyum melihatnya.

"Apa? tidak usah saja yah, dia sudah tidur."

ucap Bianca berbohong karna ayahnya mau bicara pada Reyhan.

"Assalamualaikum ayah mertua, ayah sehat?" Bianca melotot karna tiba tiba Reyhan merebut ponselnya dan bicara manis dengan ayahnya. Bianca mau merebut nya kembali tapi Reyhan menghalanginya sambil terus bicara

"Iya, dia sangat bahagia kok ayah, waalaiqum salam"

Tiit telpon terputus.

Reyhan mengembalikan handpon Bianca.

"Tuu kan, ayahmu saja sangat bahagia dengan pernikahan ini, kenapa kamu mau berpisah?" tanya Reyhan santai.

"Karna saya tidak cinta pada anda tuan monsteeer" ucap Bianca sengit.

"Semua juga tau kalau kamu cintanya sama Juna, tapi apa kamu tega menghancurkan harapan orang tuamu yang terdengar begitu bahagia dengan pernikahan ini?"

Bianca terdiam, memang benar Ayahnya terlihat sangat bahagia menerima kenyataan dirinya menikah dengan Reyhan bukannya dengan Arjuna.

lalu apakah ayahnya juga siap mendengar kenyataan kalau dirinya berpisah dengan Reyhan?"

"Sudahlah besok kita bahas lagi, ini sudah malam, kamu tidurlah!"

Reyhan mengambil selimut dan bantal dari lemari lalu tidur di sofa.

Tak lama pria itu sudah terlelap dan terdengar dengkuran halusnya.

"Baik juga monster ini, dia rela tidur di sofa demi aku" kata Bianca pelan.

Sampai tengah malam mata Bianca belum bisa terpejam. semua kejadian yang merubah taqdir hidupnya begitu tiba tiba terbayang kembali. dia hampir tak percaya kalau dirinya kini sudah menikah dengan calon kakak iparnya.

"Hai para readers.! semoga sehat selalu, kalau sempat mampir' disini jangan sampai lupa ya like, koment, dan vote nya"

makasiii

Episodes
1 episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!