Episode 13

Di saat mobil sudah mau berangkat. tiba tiba ponsel Bu Widya berbunyi.

Dia terlihat serius menerima telpon, lalu beralih menatap Bianca.

"Bi, kalian berangkat duluan nanti Mama nyusu.l"

" Ada apa bu?" tanya bik Yam yang penasaran karna perubahan ekspresi wajah majikanya.

"Arjuna bik" ucapnya pelan.

"Kenapa Arjuna Ma?" kali ini Bianca tidak tahan untuk tidak bertanya.

"Arjuna ikut di tangkap saat polisi menggerebek tempat mereka mengadakan pesta miras. Mama sangat malu dengan kelakuan Arjuna," sesal Bu Widya dengan wajah murung.

"Aku tidak menyangka Arjuna bergaul dengan mereka dan terlibat sampai sejauh itu," kata Bianca dalam hati.

"Ya, sudah. Mama mau hubungi Rey dulu, kalian berangkatlah!" Bu Widya keluar dari mobil dan terlihat menelpon seseorang.

Mobil yang membawa Bianca sampai di apartemen Reyhan. Walaupun tidak seberapa besar tapi cukup mewah untuk ukuran Bianca.

Semua sudah rapi seperti yang di katakan Reyhan pada Mamanya.

"Mbak, kopernya bibik taruh di mana? maksudnya kamar yang mana?" ulang Bik Yam.

Bianca bingung sendiri. karena di apartemen itu ada dua kamar utama dan satu kamar berukuran kecil yang terletak di dekat dapur, mungkin itu untuk kamar ART.

"Di kamar yang ini saja bik!"

Bianca memilih kamar yang yang mengarah ke samping.

"Dia sudah mempersiapkan semuanya, baguslah dia konsisten dengan isi perjanjian kita." Bianca mengangguk lega.

Bianca berbaring di ranjang yang empuk dan menatap langit langit kamar yang berwarna cerah itu.

pikiranya terbang ke angkasa.

****

Sementara itu di sebuah tempat yang sangat indah.

Clara yang baru terbangun merasakan pusing yang begitu hebat, dia terkejut mendapati dirinya tertidur di tempat asing itu.

Sebuah kamar yang bersih dan rapi seperti di penginapan penginapan tempat wisata.

" Di mana aku, kenapa bisa ketiduran disini?" ucapnya heran. sambil memegangi kepalanya yang terasa berat.

lalu dia mencari cari sosok Reyhan yang semula bersamanya.

"Mas Rey...!"

Clara bangkit dan menyeret kakinya keluar untuk mencari Rey, angin yang segar menampar wajahnya. matanya terbelalak oleh panorama sore yang begitu indah di tepi pantai. riak gelombang menambah syahdu suasana.

Clara mendapati Reyhan sedang duduk di ayunan yang menghadap ke laut.

"Mas kita dimana?" ucapnya penuh takjub.

"Sudah bangun?"

"Iya, baru saja."

"Indah bukan?" Rey balik bertanya.

"Bangeet,. kamu tau darimana tempat ini?" tanya Clara sambil terus mengagumi sekelilingnya.

"Dari teman" jawab Reyhan singkat.

"Tapi mas, kenapa aku tidak sadarkan diri. aku ketiduran ya?" tanya Clara penuh keheranan.

"Itu yang mau saya tanyakan, kamu baik baik saja kan? kenapa saat di mobil tiba tiba jatuh pingsan?"

"Iya.. aku baik, tidak ada keluhan apapun. cuma saat tersadar tadi kepalaku sangat berat," keluh Clara.

"Saya sudah menyuruh tenaga medis memeriksa. tadinya kamu itu sempat sadar tapi tertidur lagi. atas saran perawat itu saya biarkan kamu istirahat"

"Tapi sebelumnya tidak pernah seperti ini?" ucap Clara heran.

" Mungkin karna kecapean," kata Reyhan menghibur.

Mereka menikmati makanan yang sudah di pesan sebelumnya oleh Reyhan.

"Tempat yang indah," gumam Clara.

Matahari sudah condong ke barat saat Reyhan bangkit dari duduknya dan mengajak Clara pulang.

"Pulang? tapi aku masih betah disini Mas."

"Ini sudah sore Clara, lain kali kita kesini lagi kan bisa." bujuk Reyhan.

Clara tidak membantah lagi.

Dia masuk kepenginapan untuk cuci muka dan bersiap siap.

Reyhan memandanginya dari belakang.

"Maafkan saya Clara, ini terpaksa saya lakukan" gumam Reyhan penuh penyesalan.

Flashback..

Sebenarnya Saat di lampu merah Reyhan sengaja memepet mobil Arjuna.

Dia pun bepura pura tidak tau kalau Bianca terkejut melihat dirinya.

Reyhan juga sudah hendak berangkat saat mendengar perdebatan antara Juna dan Bianca di rumah. karna itu dia balik kekamar untuk memasang pelacak di ponsel Bianca.

Sebelum berangkat menjemput Clara dia juga mampir di suatu tempat untuk membeli obat tidur.

Setelah perkiraannya Arjuna sampai di tujuan, Reyhan menepikan mobilnya.

"Kenapa mas?" anya Clara.

"Tenggorokan saya kering, saya mau beli minum. kamu pesan apa?"

Clara tersenyum penuh arti.

"Masa tidak hafal kesukaanku?" jawabnya ambigu.

Reyhan bergegas membeli minuman.

tak lupa dia menambahkan sedikit obat tidur ke dalam minuman Clara.

"Sedikit dosis tidak akan membahayakanmu Clara." ucap Reyhan.

Sampai di mobil dia membukakan minuman cofee instan itu dan memberikanya pada Clara.

"Selamat menikmati!" kata Reyhan.

Tanpa curiga Clara menerimanya.

" Kamu beda banget mas."

"Maksudnya beda?"

"Yaa lebih romantis, jadi lebih hangat gitu."

"Perasaanmu saja barangkali, saya merasa biasa saja," kata Reyhan acuh.

Padahal dalam hatinya Reyhan menghitung detik detik Clara tidak sadarkan diri.

Benar saja seperti prediksi Reyhan. Clara merasa pusing lalu linglung dan jatuh di pangkuanya.

"Mungkin saya kejam, tapi saya tidak ada pilihan lain." ucap nya sambil menidurkan Clara di kursi belakang.

Setelah itu dia menghampiri seorang karyawan KFC yang kebetulan sedang bertugas mengantar pesanan.

Dia bernegosiasi sesaat, entah kesepakatan apa yang mereka buat. hingga akhirnya Reyhan berhasil meminjam motor dan kostum pemuda itu.

"Saya titip gadis yang sedang tidur di dalam mobil ya mas, ingat jangan sampai dia kenapa napa, pastikan dia masih tertidur sampai saya tiba di sini kembali"

Pemuda yang terlihat jujur itu mengangguk pasti. tentu saja dia menerima tawaran kerjasama Reyhan dengan imbalan yang begitu menggiurkan.

"Beres mas, sesuai perjanjian."

Tak lupa Reyhan meminta kartu identitas pemuda itu untuk jaga jaga.

Setelah itu dia meluncur ke tempat dimana Arjuna membawa Bianca.

Sepulangnya dari mengantar Bianca menuju taxi, Reyhan langsung menemui pemuda yang sedang menjaga Clara, menyelesaikan perjanjian dan ahirnya cus ke tempat rekreasi dimana saat ini mereka berada.

dia menidurkan Clara di dalam sebuah penginapan yang di sewanya.

" Jadi pulang nggak?" suara Clara membuyarkan lamunan Reyhan.

"Tentu," jawab Reyhan singkat.

baru saja hendak menyalakan mesin mobilnya, ponsel Reyhan berdering.

"Iya Ma, kenapa?"

Bu Widya menceritakan tentang Arjuna dan teman temanya yang di tangkap polisi. suaranya terdengar cemas.

"Tenang Ma, tidak akan terjadi sesuatu padanya, Rey sudah jalan pulang."

"Clara, saya. antar kamu pulang, setelah itu saya mau ke kantor polisi bersama Mama"

"Memangnya ada apa Mas?" tanya Clara penasaran karna sempat mendengar kata kantor polisi.

"Ada sesuatu yang harus di urus," jawab Reyhan sekenanya.

"Apakah Mama juga sudah tau apa yang di alami Bianca adalah gara gara Arjuna?" tanya Reyhan dalam hatinya.

"Kamu tidak apa apa Mas?" Clara merasa heran karna Reyhan terlihat gelisah.

"Saya baik baik saja"

Clara tidak berani bertanya lebih lanjut, dia sangat hafal sifat Reyhan yang tidak suka di recoki.

Setelah mengantar Clara, Reyhan langsung menuju tempat dimana Bu Widya sudah menunggunya.

"Gimana Ma?" Reyhan mendekati Bu Widya yang sedang duduk sendiri.

"Syukurlah kamu datang Rey, Mama bingung." Reyhan merangkul pundak Bu Widya.

Tiba tiba ponsel Reyhan berbunyi.di layar tertera nama Arjuna.

" Selamat pagi, apakah ini benar dengan saudara Reyhan?"

"Siapa?" tanya Bu Widya tak sabar.

Reyhan memberinya isyarat untuk diam sejenak.

"Ya betul saya sendiri."

"Saudara Arjuna mau bicara dengan anda."

Lalu terdengar suara Arjuna.

Bang keluarin Juna dari sini secepatnya, Juna tidak kuat." suara Arjuna merengek.

mendengar suara Arjuna Bu Widya merebut ponsel itu dari tangan Reyhan.

"Kamu bikin malu keluarga saja! kenapa sih Jun senang sekali bikin Mama jantungan!"

Bu Widya menutup telpon dengan gemas.

"Tenang Ma,. Rey sudah membahasnya tadi di telpon dengan pengacara, kita akan bertemu dia di kantor polisi.

Mama tidak usah marah marah begitu sama Arjuna, setelah di rumah kita akan beri dia pengertian." Reyhan menenangkan Bu Widya.

Sesuai perjanjian, pengacara sudah menunggu di kantor polisi.

"Sudah lama nunggu pak, Oya kenalkan ini Mama saya"

Pengacara itu langsung mengurus segala sesuatunya. Dan ahirnya Arjuna dapat bebas dengan jaminan.

"Sebenarnya apa yang terjadi Jun, cerita sama Mama" perintah Bu Widya saat mereka sudah berada di mobil.

"Aku juga tidak menyangka akan begini kejadiannya" jawab Arjuna.

"Coba mau dengerin Mama untuk ikut Bang Rey ke kantor.kamu tidak akan bergaul dengan orang orang begajulan seperti sekarang ini" omel Bu Widya.

Arjuna menatap tidak senang pada Mamanya.

"Setiap kata yang keluar dari mulut Mama cuma untuk menyudutkan Juna saja. tak pernah berusaha mengerti apa dan bagaimana sebenarnya yang terjadi. jadi sebaiknya Mama diam saja," jawab Arjuna ketus.

Bu Widya mau menjawab tapi Reyhan menahanya.

"Ma.. biarkan Arjuna berpikir dengan tenang dulu"

Bu Widya menarik nafas dalam dalam.

Arjuna melirik Reyhan dengan tatapan benci, menurutnya Reyhan hanya mencari muka di depan Mama mereka.

PARA EMAK EMAK HEBAT ,. MANA JEMPOLNYA?? di tunggu ya..!

Episodes
1 episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58.
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 139
140 Episode 140
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
Episodes

Updated 154 Episodes

1
episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58.
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 139
140
Episode 140
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!