bab 6

" kak, quin boleh pergi ke kafe kakak ? Quin pengen me nenang kan diri dan pikiran Ben tar an aja, quin juga pengen ketemu kak rika, kangen banget sama dia " pinta quinsha sembari mengeluarkan jurus andalan nya, puppy eyes.

" loh, me nenang kan diri ? Jangan bilang kmu masih mikir in si breng...

" boleh, tentu boleh, kakak akan menghubungi rika kalau kamu besok mau ke sana biar di siap in ruangan dan masakan kesukaan kamu" sadewa me motong per kata an nakula. Biar bagaimana pun sadewa tahu jika quinsha mem butuhkan waktu untuk menjernihkan pikiran nya. Sadewa tahu ini adalah pengalaman pertama untuk quinsha, mengalami patah hati sekaligus di khianati dan di tambah pula di manfaat kan.

" tapi kak dewa, bantah nakula, sadewa meng geleng kan kepala pertanda untuk nakula agar tidak meneruskan ucapan nya. Nakula terdiam sejenak.

"makasih ka dewa, kalau gitu quin ke kamar dulu deh ka, " peluk quinsha ke sadewa, sedangkan ke arah nakula ia hanya memberi kan senyuman penuh kegetiran da ke sedih an.

Se pe ninggal an quinsha, nakula dan sadewa mengamati punggung yang perlahan lahan menghilang dari pandangan mereka.

" kak, kenapa kakak biarin quinsha nangis lagi, " ucap nakula sambil mengusap kepala nya dengan kasar.

" kula, quin butuh waktu, nggak mudah buatnya menghadapi ini semua, kamu bayangin, orang yang dia cintai, dia percaya, dia bela malah mengkhianatinya, memanfaatkannya,jika bukan quinsha mungkin wanita lain langsung lompat jembatan deh " jelas sadewa.

" hush, omongan mu ngawur woe " gidik nakula ngeri.

" beruntung dia mengetahui borok kutu busuk itu kak " sambung nakula dengan nada geram.

Ya, selama ini kita tidak bertindak karena meng hargai quin,sekarang sudah sat nya bertindak " jawab Sadewa dengan mata berkilat marah.

" jangan dulu kak, biar kan quin yang ber tindak. Aku ingin tahu apa yang akan dia laku kan untuk mem balas ba*ngan itu " kepalan tangan nakula meng eras seketika setiap mengingat perlakuan bagas terhadap adik nya.

" pembalasan wanita tersakiti itu men yeram kan kak " cengir nakula.

" sok tahu kamu " jawab sadewa sambil menoyor kepala adik kembar nya. Namun di hati nya ia mem benar kan ucapan sang adik.

💨💨💨

Ke esok an hari nya ..

Quinsha ter bangun agak siang an. Se malam an dia tidak bisa cepat ter lelap karena me mikir kan alasan kenapa bagas begitu tega. C'mon, meski di mulut dia ber bicara kuat,tega tapi siapa tahu apa yang di rasa kan di hati. Nama nya juga pengalaman pertama.

Quinsha ber siap, ia ber gegas mandi mem bersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke kafe yang juga di kelola oleh kakak kembar sepupu nya.

" selamat pagi paman, bibi,kak " quinsha menyapa keluarga nya di meja makan, nampak formasi lengkap.

" selamat pagi juga our princes, bagai mana ? Everything gonna be okay, right?tidur mu nyenyak ?" tanya sang paman.

" uhm.. Sedikit paman," jawab quinsha sembari mengusap tengkuk nya yang tidak gatal. Bagai mana pun ia tak bisa mem bohong i paman nya.

" loh , piye piye ? Ginio ?" ( gimana gimana, ada apa ? Sambung sang bibi.

" quin abis patah hati bun, " jawab nakula mengejek sang adik. Quinsha me manyun kan bibir nya.paman dan bibi nya hanya ter kekeh mendengar jawaban nakula.

" sudah, jangan hirau kan nakula, segera sarapan, lalu ke kafe. Kakak sudah bilang rika kalau kamu akan berkunjung." ujar sadewa me nengahi.

" iya kak, kak kula nyebelin," sungut quinsha. Ke _ empat nya te gelak melihat quinsha cemberut.

💨💨💨

Setelah sarapan, quinsha, nakula, sadewa, dan pak arjuna beranjak bangkit dan ber siap untuk memulai aktifitas masing _ masing.

" quin, mau di antar apa gimana ?sekalian kami mau berangkat ke kantor." tawar sadewa.

" nggak usah lah ka dewa, quin pengen bawa mobil sendiri, lambo quin udah lama nggak di ajak balapan " cengir quinsha.

" jangan macem _ macem dek, jangan ngebut _ ngebut. " delik nakula. Pasal nya nakula ngeri jika mengingat skill sang adik dalam men jalan kan mobil nya.

" iya _ iya , quin nggak ngebut _ ngebut, emang pernah liat quin ngebut apa?" canda quin sambil meng edip _ edip kan mata .

" ish ish pura _ pura amnesia, itu kenapa lagi mata nya ? Nggak usah ber tampang imut juga bakalan di ijin in sama bang dewa mah " ledek nakula sambil meng acak pelan rambut quinsha.

" kak kula isshh.. Berantakan nih rambut quin," keluh quinsha manyun.

" dek, kapan kamu akan merubah penampilan kamu ? Kamu nggak cape di hina terus ??" tanya sadewa dengan hati - hati. Quin terdiam, dia ter menung me memikirkan perkataan sang kakak. Benar apa yang di kata kan oleh sadewa. Suasana berubah hening, sadewa merasa bersalah sudah salah ber tanya, namun hal itu harus segera ia tanya kan. Karena ia sudah tidak tega melihat quin selalu di hina.

" dengar, mau bgai mana pun penampilan kamu, kakak akan hargai semua keputusan mu, tapi pikir kan juga perkataan kak dewa. Kami akan selalu di samping kamu " ujar nakula men cair kan suasana.

" he he he iya kak, nanyi quin akan pikir kan, terima kasih selama ini kalian selalu ada buat quin, maaf in quin kalau quin nggak dengerin nasehat kakak " jawab quinsha tersenyum sendu, bagai mana pun juga ia merasa bersalah karena baik nakula dan sadewa pernah memperingatkan nya perihal bagas.

" sudah sudah, jangan di ungkit lagi, jadi kan ini pelajaran ya dek," sela sadewa.

Ketiga nya lalu memasuki garasi di belakang bangunan putih tersebut. Memang jika nampak dari luar, bangunan yang besar hanyalah di cap sebagai pantai yang ter bengkelai, namun siapa yang tahu kalau itu bukan sekedar panti, hampir dari 30 penghuni panti adalah anak - anak dan pemda pemudi yang memiliki prestasi, karena keluarga quinsha memberi kan pendidikan yang tinggi untuk penghuni nya dan rata - rata dari mereka semua bekerja di perusahaan adipati di berbagai kantor cabang nya.

Qun mengeluarkan lamborghini aventador berwarna biru langit milik nya, dia mengusap pelan body sang lambo penuh sayang. Sudah hampir setahun dia tidak menggunakan sang kesayangannya ini, terhitung sejak ia ber hubungan dengan bagas, guna menutupi identitasnya tentu saja. Jika bagas melihat ia mengendarai lambo nya ini, di pastikan akan mimisan orang gila itu. Haah mengingat lagi bagas membuat quinsha sendu lagi.

" c'mon babe, kita let's go " ujar quinsha ke pada mobilnya. Ke dua kakak nya terkekeh melihat tingkah quin. Mereka juga mengeluarkan msing - masing Lamborghini hurrican nya dan mereka pun meluncur ke tempat tuan masing - masing.

Terpopuler

Comments

Dewi sri rezeki

Dewi sri rezeki

ceritanya bagus thor, cuma aku gak ngerti knapa bnyak banget kata yg gk seharusnya dipisah mlh dipisah. typokah? jd agak krg nyaman bacanya. tpi tetep suka ceritanya..

2024-08-15

5

Erni Sasa

Erni Sasa

hadeeuh gk nyaman thor,gk usah di putus"sih kalimatnya,berasa kaya orang gagap aja pas bacanya😌

2024-08-14

1

An

An

/Skull//Toasted//Casual//Hunger//Speechless//Doubt//Hammer//Curse//Yawn//Yawn//CoolGuy//Sob//Drool//Cleaver//Watermalon//Whimper//Kiss//Sly//Scare//Grievance//Pooh-pooh//Beer//Coffee//Rice//Rose//Wilt//Cake//Bomb//Moon//Good//Ok//Pray//Plusone//Doge//Hug//Gift//Sun//Brokenheart//Heart//Blackmoon//Doge//Plusone//Pray//Good/

2024-06-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!