" kau ? Kau bocah kecil yang tempo hari menumpah kan minuman itu " teriak kevin shock
...****************...
Kevin memindai tubuh quin dari atas ke bawah. Berusaha menemukan persamaan dari bocah kecil kemarin dan yang sekarang. Tapi hasil nya nihil. Penampilan mereka tidak sama sekali.
" apa ? Kenapa om asisten melihatku seperti itu, HEH?" sewot quin yang merasa sedikit risih dengan pandangan kevin.
" apa ini benar - benar kau bocah songong? Kau kelihatan sangat berbeda. Dan apa pula ? Kau ahli waris adipati ? Perusahaan besar it ? Seu kevin takjub. Quin memutar bola mata jengah.
" memang kenapa om asisten? Apa masalahnya huh ?" protes quin.
Kevin terdiam masih mendalami hal yang mengejutkan yang di alami nya ini. Dia tak habis pikir, buat apa seorang nona muda harus merubah identitasnya? Sungguh dunia orang kaya susah untuk masuk nalarnya.
" hei, hei , om asisten ? Are you okay ? " tanya quin sambil mengibaskan tangan nya didepan wajah kevin. Kevin terkesiap malu menyadari a terpergok sedang melamun.
" hmm. Lupakan " jawab kevin shock.
" sudah, kata nya tadi ada jadwal rapat para petinggi, yuk pulang " sadar narendra sambil menyeret lengan narendra pergi. Narendra pamit ter;lebih dahulu kepada nakula yang sedari tadi hanya mengamati interaksi antara quin dan asisten nya.
💨💨💨
Jam 20.00
Di apartemen pribadi narendra.
TRING TRING
Terdengar bunyi ponsel narendra yang berbunyi. Menandakan ada yang menghubungi nya saat ini. Narendra bergegas mengambil ponsel nya yang ia taruh di natas nakas. Dia mengernyit heran saat menemukan siapa ID pemanggil yang tertera. Dengan tergesa dan sedikit menghirup napas berat ia akhirnya mengangkat telpon nya.
" hallo, assalamualaikum, bu " sapa narendra terlebih dahulu.
" waalaikumsalam, ren kenapa nggak pulang - pulang ke mansion ? Sudah hampir seminggu semenjak pulang dari london kamu blum menemui ibu " sahut suara dari ujung telepon nya. Ya, yang menelepon adalah sang ibunda tercinta. Rupa nya narendra sedikit lup untuk mengabari ibu nya.
" he he he , maaf bu, ren sibuk sekarang tapi besok akhir pekan insya allah ke mansion" jawab narendra sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Pasalnya, setiap bertemu ibunya selalu saja menyuruhnya untuk segera menikah. Bahkan tak jarang ibu nya mendesak untuk berkenalan dengan putri dari beberapa kolega dari sang alm. Ayah nya.
" bener ya, akhir minggu kesini. bawa calon mantu ibu ya ren. Ibu kesepian ren " nah kan. Belum apa - apa saja ibu nya sudah menuntut bawa menantu.
" ibu pikir calon menantu ibu makanan yang bisa di eli di pinggir jalan apa ? Sabar ya bu, rendra lagi mencari yang klik. Yang sayang sama ibu " rayu narendra dengan sabar.
" huh, selalu seperti itu, ya sudah. Ibu tunggu akhir pekan. Kalau kamu ingkar lagi, ibu akan datang ke apartemen mu " ancam sang ibu sebelum mematikan sambungan telepon secara sepihak. Narendra menghembuskan nafas kasar.
" haah, untuk kali ini lolos, " desah narendra. pikiran nya melanglang buana entah menuju apa. selama hampir 28 tahun ini dia merasa enggan untuk berdekatan dengan wanita. sering mendengar teman - teman nya yang sering patah hati dan banyak yang melampiaskan pada minum - minuman keras yang berakhir ONS (one night stand) bahkan ada yang sampai mencoba benda haram membuat nya bergidik ngeri sendiri. beruntung bagi nya karena didikan keras sang ayah yang sangat memantau setiap pergaulan nya. pertemanannya hanya sebatas dengan kevin yang paling dekat. Itu pun karena kevin sudah dianggap sebagai anak oleh ayah dan ibu narendra, karena kedua orang tua nya sudah meninggal. Kevin sendiri masih mempunyai hubungan persaudaraan dengan narendra. Tepat nya mereka saudara sepupu karena ayah kevin adalah adik ayah narendra.
Untuk sejenak, narendra langsung mengingat jika dia sudah memiliki nomor pribadi quin. Dia langsung mencari kontak nama quin di ponselnya.
📤
Bocah kecilku
" nona muda quin "
1 menit,
2 menit
5 menit
Narendra sesabar itu mengintip ponsel nya tiap menit. Setelah 15 menit belum ada balasan, dia memutuskan untuk menyiapkan makan malam untuk nya sendiri. Masak - masak sendiri, makan - makan sendiri.cuci baju sendiri, tidurpun sendiri. Hi hi hi.
💨💨💨
Kamar Quinsha.
Ting
Terdengar bunyi ponsel di samping nakas. Saat ini quin sedang sibuk dengan laptop nya. Ia sedang berusaha meretas cctv ruang manajer personalia. Rencana nya tengah berjalan dan dalam proses pengumpulan bukti. Kali ini dia akan membalaskan dendam nya.
Setelah 15 menit dia sudah selesai meretas cctv ruangan itu. Dan memasang mode menyimpan rekaman. Sekarang ia meraih ponsel pribadinya. Dia mengernyit heran siapa gerangan nomor asing yang menghubungi nya
📥
08561322xxxx
" nona muda quin "
' siapa ini?' batinnya. Dia heran karena tidak banyak orang yang tahu nomor pribadi nya. Hanya paman, bibi, kedua kakak kembarnya, dan rika. Rupa nya dia terlupa sudah memberikan nomor ponsel nya kepada narendra.
📤
08561322xxxx
" siapa ya ?"
Tak sampai 1 menit, ia mendapat balasan.
📥
08561322xxxx
" masa kamu lupa ? Mas ren "
' dih PD banget nyebut diri sendiri mas ' batin quin terkekeh, dia ingat sekarang, ini pasti sang tuan muda aldebaran.
📤
08561322xxxx
" dih pede banget,mas. Hi hi hi
ada apa mas?"
📥
08561322xxxx
" kalau aku bilang kangen, kamu percaya nggak?"
' dih, ini om om yang bener bae' batin quin geli. Entah dia merasa atau tidak, pipi nya merona merah dan hai nya menghangat. Mungkin karena dulu bagas tak pernah bersikap manis saat berkomunikasi di ponsel. ' huft, sudah jangan memikirkan si brengs*k itu lagi' gumam quin.
📤
08561322xxxx
" apa deh mas, nggak jelas banget "
📥
08561322xxxx
" he he he, yasudah.jangan lupa save nomor pribadi aku. Sudah malam, selamat tidur."
📤
Mas ren
" oke mas, selamat tidur juga"
💨💨💨
Dia apartemen narendra.
Narendra ber guling - guling di atas kasur nya. Jantung nya berdebar kencang hanya karena ber balas pesan dengan nona muda hati nya.
" gila,perasaan apa ini?" gumam narendra. Dia langsung menghubungi kevin .
TUT
" halo ad ap.."
" tolong cari tahu tentang quin, kehidupan nya dulu sebelum membuka identitas nya" sahut narendra sebelum kevin menyelesaikan kata - kata nya. Dia langsung menutup telepon nya secara sepihak. kevin di ujung telepon sana hanya bisa mengumpat dan langsung mengerjakan tugas yang di berikan oleh bos sekaligus sahabatnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Erma Erpiyana
eh emang minuman keras sama ONS gak haram??,, kan sama sama merusak tubuh, bukan hanya narkoba,
2024-08-24
1
Praised93
terima kasih👍
2023-12-26
2
Sri Rahayu
kepo ya mas Narendra Aldebaran....nyuruh aspri nya nyari tau ttg Quin 😇😇😇🤪🤪🤪
2023-12-19
4