Kencan?*

Begitu keluar gedung, Jono bergegas mengendarai mobilnya untuk mencari toko yang menjual sebuah ponsel. Hadiah level 2 berupa uang tunai senilai 20 juta dirasa baginya sangat cukup untuk membeli sebuah smartphone baru. Jono sengaja menyimpan uangnya sedikit lebih banyak kali ini tak seperti waktu itu. Ketika ia merasa mendapatkan rejeki nomplok lalu menghabiskan rupiah tersebut dalam satu hari.

Akibatnya, saat ia masuk ke level 3, dirinya kesulitan karena uang yang dimilikinya terbatas dan harus berpuasa untuk berhemat. Jono tak mau membuat dirinya menderita selama menjalani sistem level karena sudah pernah merasakan hal menyebalkan itu sebelumnya. Jono tak ingin mengulang kesalahan yang sama.

"Gak ada diskon, Bro?" tanya Jono menawar, tapi karyawan di toko ponsel tersebut hanya tersenyum dengan gelengan kepala. "Ya udah. Gue ambil ponsel ini aja. Tolong urus semua ya. Install beberapa aplikasi seperti yang gue minta tadi," pintanya.

"Siap, Mas. Oia, masnya orang Jakarta ya?" tanya petugas itu seraya memasang baterai baru di ponsel Jono.

Jono diam sejenak lalu mengangguk. Jono yang bosan menunggu ponselnya bisa diaktifkan dan siap pakai, memilih untuk mencari tempat di dalam mal tersebut. Ia menyusuri sekitar sembari memilih tempat yang cocok untuk mengajak Cantika mengobrol sore.

"Wah, cafe ini boleh juga," ucap Jono di depan sebuah cafe yang menyajikan aneka kopi, kue, dan makanan lainnya.

Usai menentukan pilihannya, Jono kembali ke tempat penjualan ponsel. Beruntung, ponselnya sudah siap digunakan dan telah tersambung ke jaringan. Nomor pertama yang ia masukkan adalah Cantika. Jono tersenyum saat menyimpan ponsel itu di saku celananya.

Jono tak ingin terlihat terlalu formal mengingat janji bertemu dengan Cantika di luar jam kantor. Jono mengganti pakaiannya dengan gaya casual yang ia beli di salah satu toko dalam mal tersebut. Ia sengaja mencari barang diskon untuk berhemat. Jono mengenakan topi dari hadiah misi level 1 untuk membuatnya tetap terlihat keren.

Jono kemudian mendatangi mobilnya setelah dirasa misi level 2 selesai dengan sempurna. Ia membuka tas kerjanya di mana semua benda yang dimiliki disimpan apik di sana.

"Oke. Uang gue sisa 17 juta. Haish, gue gak suka angka ganjil. Katanya bikin sial, semoga kali ini enggak," gumannya kesal saat menghitung uang tunai dalam amplop cokelat yang telah ia jadikan satu agar tak tercecer.

Uang Jono tadinya 5 juta dari hadiah misi level pertama. Lalu uang dari misi level 2 sejumlah 20 juta. Total keseluruhan 25 juta. Jono membeli ponsel seharga 5 juta sudah termasuk pembelian kartu, pulsa dan aksesoris tambahan seperti earphone wireless. Perjalanan menuju Semarang menghabiskan 1,5 juta rupiah termasuk bensin, tol, makan dan penggunaan lainnya. Pembelian satu set pakaian baru senilai 500 ribu rupiah. Jono memasukkan uang tunai di dompet sebanyak 1 juta rupiah dan sisanya ke dalam amplop. (malah kaya bikin soal cerita matematika, kwkwkw).

Hingga tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul 5 sore. Jono telah meninggalkan mal karena ingin tepat waktu saat menjemput wanita cantik itu. Ternyata, Cantika menepati janjinya. Jono mendatangi si rambut hitam saat Cantika menunggunya di lobi.

"Yuk," ajak Jono to the point dengan penampilan barunya.

Cantik mengangguk dengan malu. Keduanya bergegas pergi meninggalkan gedung menuju ke mal tempat Jono tadi asyik bersolek untuk meningkatkan kualitas ketampanannya. Cantika terlihat sungkan saat Jono mengajaknya ke cafe pilihannya.

"Suka tempat ini?" tanya Jono tampak cemas karena ia baru ingat tak menanyakan pendapat kawan barunya itu. Cantika mengangguk dengan senyum tipis.

"Jujur. Sebenernya udah lama banget aku pingin ke cafe ini, tapi belum kesampaian," jawabnya seraya menyelipkan rambut panjangnya ke samping telinga.

"Kenapa?"

"Gak ada temennya. Masa sendirian?" jawabnya terdengar lugu, tapi membuat Jono bahagia. Keduanya tertawa canggung.

Jono yang sudah pernah menjalin asmara sebelumnya tak terlihat kaku, sedang Cantika tampak gugup dan seperti salah tingkah karena tak berani menatap Jono. Padahal saat di kantor tadi, Cantika terlihat berani bertatapan dengan lawan bicaranya.

"Santai aja. Jangan anggap acara ini sebuah tekanan," ujar Jono saat menu yang dipilihnya telah terhidang di meja.

"Ini kaya kencan gak sih? Eh, maaf," celetuk Cantika yang membuat Jono diam untuk sepersekian detik karena terkejut. Spontan, Jono terkekeh.

"Mau dianggap kencan juga boleh," jawabnya terlihat tenang padahal jantungnya berdebar. Cantika makin salah tingkah. "Hanya saja, jangan sampai aku dihadang di jalan karena pacarmu anggap kamu selingkuh. Wah, bisa berantem kita nanti. Aku jago kelahi lho," sambungnya malah pamer.

Praktis, Cantika melongo mendengar penuturan Jono tersebut. Jono hanya tersenyum seraya menyeruput kopinya.

"Aku masih single kok. Susah cari pacar zaman sekarang," jawabnya seraya meraih gelas orange juice dingin pesanannya.

"Masa sih?" tanya Jono heran karena baginya Cantika sangat cantik.

Ia yakin, wanita itu cukup berdiri di pinggir jalan saja, sudah banyak pejantan yang akan mendatanginya, termasuk dirinya. Namun, Jono tak mengutarakan hal itu takut Cantika menjadi besar kepala nantinya. Dan, acara kencan pun berlangsung hingga malam menjelang. Jono merasa senang menghabiskan waktu dengan wanita yang baru ditemuinya itu. Bahkan, Cantika mengajak selfi dengan ponselnya. Jono tak keberatan dan menunjukkan senyum menawan.

Cantika juga sudah mendapatkan kadonya di mana Jono membelikan sebuah kalung emas putih dengan liontin huruf J padanya. Itu karena, setiap Cantika ditanya ingin meminta apa darinya, wanita itu mengatakan tidak tahu. Jono paling sebal dengan jawaban tak konkrit itu, tapi tak diutarakan. Akhirnya, ia yang memutuskan di mana sebelumnya ia pernah berjanji pada mantan kekasihnya Riska untuk memberikannya kalung. Namun, janji itu tak terlaksana karena Riska sudah pergi untuk selamanya.

"Jono? Hei," panggil Cantika saat pria itu malah terbengong ketika mengantarkan kawan wanitanya pulang ke rumah dengan mobil.

"Oh, maaf," jawabnya tak enak hati langsung mengusap wajah.

"Capek ya? Maaf ya ngrepotin," ucap Cantika tak enak hati, tapi Jono menggeleng. "Makasih ya udah dianter pulang. Kapan-kapan mampir. Aku tinggal sendiri kok. Aku perantauan," ucapnya.

"Oh gitu. Kamu asli mana?" tanya Jono yang baru menyadari hal tersebut.

"Jakarta. Ya udah, kamu istirahat," jawabnya. Jono tersenyum dengan anggukan. "Sampai ketemu besok. Bye!" sambung Cantika seraya melambaikan tangan.

Jono balas melambai lalu melaju kendaraannya meninggalkan sebuah rumah di tepi jalan di mana Cantika mengatakan jika itu rumah kontrakannya.

Sayangnya besok gue udah gak di sini lagi, Tika. Maaf, ucapnya dalam hati dengan lesu.

Jono mengemudikan kendaraannya menuju ke wilayah dekat pintu tol agar mudah saat meninggalkan Semarang nanti. Jono akhirnya menyewa sebuah kamar di penginapan hotel bintang tiga karena merasa sangat lelah dan butuh tempat yang nyaman untuk beristirahat sebelum melanjutkan misi esok hari. Jono melucuti pakaiannya dengan cepat dan hanya menyisakan celana boxer untuk menutup keperkasaannya. Ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur begitu mendapatkan sebuah kamar. Dengan cepat, Jono tertidur lelap.

Perlahan, Jono melihat kegelapan dari pandangannya. Namun tiba-tiba, cahaya samar terlihat. Kenangan masa kecil seperti membawa ingatan lamanya kembali.

"Itu siapa, Paman? Cantik sekali," ucap Jono sedang berbicara dengan seseorang, tapi parasnya terlihat samar. Hanya saja, suaranya terdengar jelas.

"Oh, dia Nona Muda. Anak dari majikanmu. Dia jarang datang kemari. Biasanya tiap akhir pekan untuk menemui neneknya, Nyonya Maryam. Setelah itu, ia kembali ke rumahnya di Jakarta Selatan. Ia tinggal sendirian. Ayah ibunya telah tiada dan hanya pelayan yang menemaninya. Kasihan Nona Muda," jawab pria itu yang membuat Jono remaja mengangguk pelan di kejauhan.

TOK! TOK! TOK!

Jono terperanjat dan langsung membuka mata. Ia terkejut saat mendengar suara ketukan pintu di kamar hotelnya. Jono masih mengantuk dan merasa baru sebentar memejamkan mata. Selain itu, waktu masih menunjukkan pukul 4 pagi.

Ia tak merasa meminta layanan kamar dan semacamnya. Namun, pintu terus diketuk dan hal itu membuat Jono risih. Jono yang hanya memakai celana boxer tanpa baju menutup bagian atas tubuhnya, berjalan dengan malas menuju pintu.

CEKLEK! BUAKK!

"Ugh!"

BRUK!!

"Agh! Hei!" teriak Jono marah karena lagi-lagi sosok Arif muncul di depannya.

Jono yang masih belum sadar sepenuhnya berusaha memberontak ketika Arif memegangi tangannya, tapi kemudian pria itu menghentikan aksi kasarnya. Jono memanfaatkan hal itu dan mendorong dada Arif kuat hingga pria itu jatuh terjungkal.

"Kau lagi! Apa yang kau inginkan?" tanya Jono memekik langsung berdiri dan mempersenjatai dirinya dengan membawa remote AC karena hanya benda itu yang paling dekat dengan gapaiannya.

"Mana jam tanganmu? Kenapa bisa lepas?" tanya Arif yang membuat mata Jono melebar seketika.

Ia melihat jam tangan di pergelangannya hilang. Jono panik dan kebingungan. Ia mencari di kamarnya dengan tergesa dan hal itu membuat kening Arif berkerut.

"Oh, mungkinkah?" ucap Arif yang membuat Jono langsung menghentikan aksinya saat mendengar ucapan dari lawannya itu.

"Apa? Tentang apa?" tanya Jono melotot.

Namun, bukannya menjawab, Arif malah pergi begitu saja. Pria itu berlari kencang di koridor meninggalkan Jono yang kebingungan. Jono yang merasa Arif mengetahui sesuatu segera keluar dari kamar dan ikut mengejar. Akan tetapi ....

"AAAA!" teriak salah satu pelanggan kamar saat mendapati Jono hanya memakai celana boxer sepaha sedang berdiri di depannya.

"Oh, ma-maaf. Maaf," jawabnya panik dan segera kembali ke kamar untuk berpakaian.

Jono kesal karena ia kehilangan Arif. Jono dengan sigap mengemasi barang-barangnya karena ia merasa jika tak akan kembali lagi ke kamar hotel itu apalagi untuk beristirahat.

***

ILUSTRASI

SOURCE : GOOGLE

wah dapat tips berlimpah😍 tengkiyuw lele padamu😘 semoga gak ada tipo yang menyakitkan mata. kwkwkw😆

Terpopuler

Comments

◤✧ 𝕯𝖊𝖜𝖎𝖖 𝕹𝖔𝖚𝖗𝖆 ✧◥

◤✧ 𝕯𝖊𝖜𝖎𝖖 𝕹𝖔𝖚𝖗𝖆 ✧◥

detail amat ya kak aju
apa udah survey pengeluaran /Smirk//Smirk//Smirk/

2023-11-08

2

Wati_esha

Wati_esha

Tq update nya.

2023-10-24

0

Wati_esha

Wati_esha

😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

2023-10-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!