CHAPTER 014

Tepat ketika akan memasuki kota, sebuah penjagaan ketat dilakukan oleh pihak Keluarga Brown. Entah apa yang terjadi, tapi bahkan mereka juga melakukan pengecekan pada Kereta Kuda Nicholas Brown yang notabene adalah orangnya.

“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kami tidak diperbolehkan untuk lewat?” tanya Nicholas Brown sedikit marah.

“Jika hanya ada Anda dan Tuan muda Nick, maka tidak akan menjadi masalah. Namun kedua orang ini harus tetap diperiksa,” tegas Penjaga Gerbang itu.

“Apa yang sedang kalian lakukan, dia adalah temanku, jika kalian memeriksa mereka, mau ditaruh mana wajahku? Itu artinya aku sama saja dengan tidak mempercayainya,” jawab Nicholas, kali ini dia benar-benar marah.

“Tolong mengertilah Tuan Muda Nicholas, beberapa waktu ini semua populasi monster di sekitar ibukota tiba-tiba menghilang. Dan lagi kami mendapatkan beberapa laporan mengenai Makhluk Ungu Kehitaman yang sangat kuat dan tidak bisa mati dari mata-mata,” jelas Penjaga itu.

“Lalu apa hubungannya itu dengan teman-temanku? Sejak awal kamu melakukan perjalanan, mereka berdua tidak pernah keluar dari kereta kuda, apakah perkataanku ini tidak bisa menjadi bukti?” tanya Nicholas ngotot.

Jesse dan Anya yang melihat pertengkaran itu tidak diam, mereka turun dari kereta kuda dan menahan amarah Nicholas.

“Biarlah kami diperiksa, jika memang itu sudah menjadi bagian dari penjagaan keamanan kota, maka kami akan melakukannya, Tidak usah merasa kecewa begitu Nicholas, santai saja,” ucap Jesse santai.

“Aku minta maaf, aku nanti akan melaporkan kedua penjaga ini pada ayah, berani sekali mereka memeriksa orang yang sudah menyelamatkan adikku,” ucap Nicholas dengan pasrah.

Jesse dan Anya digiring ke ruangan khusus, mereka diperiksa mulai dari barang bawaan dan tujuan mereka ke kota ini, terutama mengenai identitas asli mereka.

Namun Jesse dan Anya sudah sering dilatih dulunya untuk menghadapi hal semacam ini, lalu pada akhirnya mereka dinyatakan aman dan bisa melanjutkan perjalanan.

*BRAK!

Ada seseorang yang menabrak Jesse sampai dia terjatuh dan darinya keluar sebuah surat kusut yang bertuliskan nama Anya dan Jesse.

Ketika Jesse melihat orang yang tadi menabraknya, orang itu sudah menghilang kemana, lalu dia membaca surat itu.

***

Dariku…

Bagaimana perjalanan kalian sampai di Ibukota Provinsi Batu Hitam ini? Menyenangkan bukan? Aku sudah memberikan hadiah mulai dari Keluarga Martinez dan Para Bandit Tengkorak Merah itu, apakah kalian senang dengan hadiah itu?

Yaaa… aku mengirimkan surat ini hanya untuk memberitahu kalian berdua bahwa meskipun kalian berpikiran di Ibukota Provinsi ini kalian akan aman, maka itu adalah kesalahan terbesar, aku malah lebih mudah memantau pergerakan kalian berdua!

Tidak usah aku jelaskan sekarang, tapi yang pasti, kalian akan menerima hadiah berikutnya dariku. Jadi tenanglah sementara waktu sampai akhirnya Hadiah lainnya datang pada kalian berdua, itu saja yang ingin aku sampaikan.

Semoga selamat dan bisa membuktikan bahwa kamu layak!

***

Dari kata-katanya dan tulisannya, Jesse dan Anya langsung memikirkan hal yang sama, dia adalah Kakak Anya yang memberikan ancaman sejak awal kepergian mereka membangkang dari Organisasi Hantu Abadi.

“Aku tidak menyangka bahwa kakak akan melakukan sampai sejauh ini, padahal dia dulu adalah yang terbaik untuk membantuku tidak terbully oleh saudaraku yang lain, kenapa dia tiba-tiba berubah,” sedih Anya.

“Sudahlah Anya, aku akan selalu menjagamu, lagipula aku juga sudah memiliki pasukan bayangan, kamu sudah melihatnya waktu itu bukan? Mereka semua sekarang sudah berada di level 100 ke atas, bukankah itu lebih dari cukup untuk menjaga kita sementara waktu?” tanya Jesse meyakinkan.

Anya cukup tersentak dengan perkataan Jesse, dia mengira bahwa makhluk-makhluk hitam itu akan meningkat setidaknya di level 60-70 saja, tapi siapa sangka bahwa pertambahan level mereka sangat mengejutkan.

Anya langsung menyembunyikan keterkejutannya dengan baik dan menjadi orang yang polos seperti biasanya. Dia lalu memeluk Jesse seakan-akan dia takut dan ada keraguan dalam tindakannya.

“Sudahlah kamu tenang saja, dengan ada aku disampingmu, maka tidak akan ada orang yang bisa menyakitimu, aku menjamin akan hal itu,” ucap Jesse sambil membalas pelukan Anya.

Keduanya langsung kembali ke tempat Nicholas, lalu mereka semua akhirnya memasuki kota tanpa kendala lagi. Nick sudah mengambil alih pembicaraan dengan menjelaskan seisi kota pada Jesse, sampai akhirnya mereka sampai di Kediaman Bangsawan Brown yang berada di pusat Ibukota.

“Selamat datang pada dua tuan muda, Tuan Besar sudah menunggu Anda untuk pergi ke ruangannya, sedangkan para tamu ini akan langsung diarahkan menuju kamar tamu,” ucap Kepala Pelayan.

“Baiklah Paman.”

“Jesse, silakan membersihkan diri dan melepaskan rasa lelah terlebih dahulu, kami akan memberikan laporan pada ayah sebentar, nanti malam kita akan makan bersama,” ucap Nicholas yang sudah merasa akrab dengan Jesse.

“Terima kasih atas perhatianmu, kalau begitu mohon bantuannya untuk mengantarkan kami ke kamar tamu. Maaf merepotkanmu,” ucap Jesse meminta tolong pada salah satu pelayan.

***

Di sebuah ruangan bawah tanah yang sangat lembab dan tak tersentuh matahari, terlihat seorang wanita berambut merah sedang menenggak secangkir anggur yang ada di tangan kanannya.

“Apakah kalian semua sudah menyiapkan semuanya? Mari kita berikan hadiah pada adikku dan kekasihnya itu. Dan berikan sedikit tes untuk adikku, apakah dia masih setia dengan keluarga dan misinya atau sudah terpengaruh oleh kekasihnya itu,” perintah wanita itu.

“Baik Nona, kami akan memastikan semuanya tidak akan ada kegagalan. Untuk gelombang monster yang akan datang, Anda mau sebanyak apa? 100 ribu? 1 juta?” tanya salah satu bawahannya itu.

“Sebanyak mungkin, bahkan jika bisa menenggelamkan Ibukota Provinsi Batu Hitam itu, maka lakukanlah!” tegas Wanita Berambut Merah itu.

“Bukankah hal itu akan membuat marah Bangsawan Brown? Dia pasti akan protes dengan hal ini akan sangat merugikan wilayahnya?” tanya salah satu bawahan itu lagi.

“Jangan pikirkan mengenai hal itu, aku akan menjelaskan padanya, jika dia tidak menerima penjelasanku, maka tinggal bunuh saja, kenapa harus repot-repot,” tegas Wanita Berambut Merah itu.

“Baik, kalau begitu kami akan menggunakan semua monster yang ada. Dan kami tidak akan memikirkan dampaknya sama sekali. Kami mohon undur diri dulu,” ucap salah satu bawahan, mereka kemudian menghilang begitu saja.

“Adikku, jika kamu sampai terpengaruh oleh pemuda itu, maka bersiaplah menerima kemarahan keluarga dan organisasi. Kami harap misi itu berhasil, karena kuncinya adalah kamu,” ucap Wanita Berambut Merah itu lirih.

***

Kembali ke Kediaman Bangsawan Brown.

Semua orang kini sedang makan di ruang makan kediaman itu sambil sedikit mengobrol. Di keluarga ini memang waktu paling pas untuk bercengkrama adalah ketika waktu makan dan itu bukanlah hal tabu untuk mereka, berbeda dengan para bangsawan lainnya.

“Sekali lagi terima kasih karena kalian berdua anak bungsuku bisa selamat, apakah kalian menginginkan sesuatu atau memiliki sebuah permintaan? Selama aku bisa memenuhinya, maka aku akan berusaha keras mewujudkannya,” ucap Dan Brown, Kepala Keluarga ini.

“Kami tidak menginginkan apa-apa Tuan, kami hanya minta izin untuk tinggal di Ibukota ini selama beberapa saat, tapi kami masih belum bisa menentukan sampai kapan,” jawab Jesse sopan.

“Dan sebelum Anda memberikan tawaran yang sama dengan Nicholas, kami sudah memutuskan untuk tidak tinggal di kediaman ini, karena kami tidak merasa pantas,” lanjut Jesse.

“Eh apakah kalian tidak senang tinggal disini?” ucap Kepala Keluarga Dan Brown menanggalkan alat makannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!