Kedatangan Tetua 4 Mata Angin yang merupakan Penjaga Kelas Berat yang menopang Keluarga Mo dari kehancuran itu membuat suasana ruang persidangan menjadi tegang.
“Aku sudah menyuratimu Hakim Keluarga! Kenapa kamu tetap melaksanakan Sidang Hukuman hari ini? Apakah perkataanku sudah tidak didengarkan lagi oleh kalian semua,” marah Tetua itu.
Tidak ada yang berani memandang mata salah satu Tetua 4 Mata Angin itu secara langsung. Karena bahkan untuk ukuran Hakim Keluarga saja, tetua itu masih memiliki tingkatan lebih tinggi.
“Maafkan saya Tetua Mo Bingwen, ini adalah kesalahan besar dan harus segera diputuskan. Jika tidak, maka akan ada beberapa pihak yang tidak puas dengan hal ini,” jawab Hakim Keluarga dengan kata-kata manis.
“Oh jadi yang kamu maksud mereka semua? Sejak kapan para tetua baru ini begitu berharap bisa mengambil alih Keluarga Mo ini? Sepertinya aku sudah tidak dibutuhkan keluarga ini ya?”
Sontak saja semua tetua terdiam tak bisa berkata-kata, mereka semua merasa malu jika sampai Tetua Bingwen yang sudah terkenal karena prestasinya menggunakan reputasi untuk menyindir mereka semua.
“Janganlah berkata seperti itu Tetua Mo Bingwen, bagaimanapun Anda adalah salah satu dari 4 Pahlawan Besar Keluarga Mo, tidak pantas bagi kami untuk disandingkan dengan Anda,” ucap Hakim Keluarga.
“Dasar para penjilat ulung!” Tetua Mo Bingwen lalu menuju ke tempat Mo Chen dan Xia He berada, dia langsung menyentuh urat nadi dan memeriksa keadaan Mo Chen.
“Apa yang sudah kamu lakukan sampai tubuhmu seperti ini? Jika saja tidak ada yang menghentikan ketegangan otot ini, maka kamu bisa mati Mo Chen,” ucap Tetua Mo Bingwen khawatir.
“Bukan apa-apa Kakek Bingwen, aku hanya sedang melakukan sesuatu hal yang seharusnya aku lakukan, apalagi itu menyangkut harga diriku sendiri,” ucap Mo Chen tersenyum tapi ada ketegasan dalam kata-katanya itu.
“Bagus, memang sudah seharusnya Calon Patriark masa depan Keluarga Mo ini menjunjung tinggi harga diri, apalagi kamu tidak salah, aku menghargai itu,” puji Tetua Mo Bingwen.
“Aku akan membawa kedua anak ini dalam pengawasanku, katakan pada semua tetua yang ada di Aula Utama Keluarga mengenai hal ini!” tegas Tetua Mo Bingwen.
“Jika ada yang mengeluh dengan keputusanku ini, maka silakan mendatangiku dan menyatakan keberatannya di hadapan wajahku, sampai jumpa!” ucap Tetua Mo Bingwen santai.
Dia lalu menggendong Mo Chen di pundaknya dan menggandeng Xia He menjauhi Ruang Hukuman Keluarga itu, tidak ada yang berani menghentikannya.
“Kenapa Tetua Bingwen tiba-tiba pulang? Bukankah misinya mengharuskannya selesai sekitar 1 sampai 2 minggu lagi?” tanya Hakim Keluarga pada tetua di sekitarnya.
“Kami juga tidak tahu, kami tidak akan berani bertanya mengenai itu secara langsung, jangankan bertanya, menatap matanya saja, kami tidak berani,” jawab beberapa tetua yang ada di sana.
“Ya itu memang sudah wajar, kalau begitu mari kita laporkan kegagalan kita menghukum Mo Chen dan kedatangan Tetua Bingwen yang tiba-tiba ke Aula Utama Keluarga,” ajak Hakim Keluarga.
“Baik, mari kita kesana!” Hakim Keluarga dan Beberapa Tetua lainnya ikut meninggalkan ruangan itu, disusul semua orang yang juga tak mau terlibat lebih jauh lagi dalam perseteruan itu.
***
Di Paviliun Tetua Utara.
“Uhuk … uhuk … sepertinya luka ini semakin parah saja setiap hari,” gumam Tetua Mo Bingwen sesampainya di dalam kamarnya.
“Apa yang terjadi pada Kakek Bingwen? Pasti itu bukan hanya luka biasa kan?” tanya Mo Chen mendekati kakek angkatnya itu.
[Luka ini termasuk sangat parah, menurut penglihatan sistem, kemungkinan besar Kakek Bingwen terkena sebuah racun mematikan dari seorang musuh yang sangat kuat.]
[Dan racun ini hanya bisa disembuhkan dengan beberapa tanaman spiritual yang langka. Tapi yang paling mengejutkan adalah penyakit ini harus segera ditangani agar tidak mengancam nyawa.]
“Jangan pikirkan penyakit ini Mo Chen, ini hanya sebuah penyakit biasa saja, mungkin satu sampai dua tahun lagi akan sembuh dengan sendirinya,” jawab Tetua Mo Bingwen berbohong.
Mo Chen memandangi wajah kakek angkatnya yang teduh itu dengan penuh rasa bersalah, semua ingatan pemilik tubuhnya selama ini langsung memenuhi kepalanya.
Mulai dari bagaimana dari dulu kakek angkatnya itu selalu membela dan selalu mendukungnya dari balik bayangan. Dan menyelamatkannya beberapa kali dari tipu daya keluarga besarnya.
“Kakek Bingwen, mungkin aku tidak memiliki apa-apa sekarang, tapi aku berjanji untuk menyembuhkanmu. Mulai sekarang aku tidak akan mengecewakan kakek, aku berjanji!” ucap Mo Chen meyakinkan.
“Kamu selalu membanggakanku Mo Chen, malah kakek yang harusnya minta maaf, karena kegagalan kakek menyelamatkanmu waktu itu, sekarang Aura Elemen Cahaya level 5 milikmu hilang…”
Tetua Mo Bingwen merasa sangat bersalah, dia mengelus kepala Mo Chen penuh dengan kesedihan, anak kecil yang selalu dibanggakannya sekarang menjadi seorang cacat.
“Apakah Kakek akan percaya kalau sebenarnay Aura Elemen Cahaya milikku tidak menghilang sepenuhnya? Tapi aku membutuhkan beberapa hal untuk bisa mengembalikan Aura Elemen Cahayaku lagi?”
Tetua Mo Bingwen membelalakkan matanya, dia tahu bahwa cucu angkatnya itu tidak berbohong, hal itu bisa dilihat dari mata polos yang terpancar dari wajah Mo Chen.
“Tuan Muda? Apakah itu benar? Jadi apa yang saya lihat tadi dan ketika Anda menyelamatkan saya itu karena Aura Elemen Cahaya Anda tidak menghilang?” tanya Xia He ikut dalam percakapan.
“Benar sekali, hanya saja sekarang Aura Elemen Cahaya milikku kembali ke level 0 dan harus memulai pelatihan dari awal. Tapi ada cara cepat untuk mengembalikannya…” ucap Mo Chen misterius.
Tetua Mo Bingwen yang mendengar itu sangat antusias sekaligus senang, bagaimanapun kehidupannya sekarang hanya ingin menjadikan Mo Chen menjadi Patriark Keluarga tidak lebih.
Dan jika Mo Chen kembali memiliki bakat seperti itu, maka semua orang akan mengakuinya sekali lagi dan tidak akan ada orang yang mengolok Mo Chen cacat lagi.
“Apa yang bisa Kakek lakukan untukmu, Cucuku? Apakah kamu memerlukan beberapa obat-obatan di Paviliun Alkemis Keluarga? Jika iya, maka kamu tidak perlu khawatir, Kakek akan mengambilnya,” ucap Tetua Mo Bingwen semangat.
“Bukan, aku hanya memerlukan beberapa monster spiritual saja yang masih sekarat, biarkan aku nanti yang membunuhnya, karena aku memiliki sebuah metode untuk mengekstrak jiwa monster itu untuk mengembalikan Aura Elemen Cahayaku,” jawab Mo Chen polos.
“Kenapa itu terdengar seperti sebuah cara yang kejam? Itu bukan dari kekuatan iblis kan Tuan Muda? Jika tidak, bisa-bisa kita diburu oleh seluruh Aliansi Kultivator yang bermusuhan dengan iblis,” tanya Xia He bergidik ngeri.
[Untuk kali Sistem tidak akan mempermasalahkan mengenai hal ini, tapi berjanjilah untuk berburu sendiri suatu saat nanti. Jangan terlalu mengandalkan orang lain!]
‘Tentu saja Sistem, aku hanya akan melakukan ini sekali saja, jadi jangan diambil hati dan pastikan PP dan PS milikku penuh ya?’ batin Mo Chen sambil tersenyum pada sistemnya.
“Aku tidak akan mempertanyakan kenapa kamu membutuhkan hal itu, kalau begitu kalian berdua tunggulah disini. Kakek akan membawakan banyak monster spiritual yang cukup kuat agar bisa kamu bunuh dengan mudah nantinya!”
Tetua Mo Bingwen dengan senang hati mencarikan ratusan monster spiritual demi kesembuhan cucu angkatnya itu, dia pergi ke hutan yang tak jauh dari Kediaman Keluarga Mo itu.
***
Di Aula Utama Keluarga Mo.
“Biarkanlah dia melakukan apa pun yang dia mau, lagi pula kalian semua bukan tandingannya. Dan kami bertiga juga tidak berhak menantangnya karena kedudukan kami sama di mata keluarga.”
Salah satu dari Tetua 4 Mata Angin berbicara dengan berwibawa dan memerintahkan semua orang untuk tidak mengganggu Tetua Mo Bingwen.
“Tapi kami akan tutup mata jika ada diantara kalian semua ada yang berniat membunuh anak terkutuk itu diam-diam, tapi rencanakan hal itu dengan matang!”
“Jadi, kami bertiga akan membantu kalian menahan Tetua Mo Bingwen. Aku tahu kalian lebih licik daripada kami. Jadi, itu saja untuk hari ini, beritahu kami jika kalian semua sudah membuat rencana!”
3 Tetua Mata Angin itu meninggalkan Aula Utama Keluarga dan menyerahkan semua hal mengenai penghapusan Mo Chen dari Keluarga Mo pada tetua lainnya.
“Itulah yang kami tunggu, terima kasih 3 Tetua Mata Angin…”
“Sekarang mari kita buat rencana untuk menyingkirkan bajingan Mo Chen itu dari keluarga ini! Mari kita buat skenario yang tidak akan menimbulkan banyak celah dan kecurigaan!” ucap Patriark Sementara Keluarga Mo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Harman LokeST
seeeerriiiiiiiiiiiiiiuuuuuuuuuuuuuissssssssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Mo Chen untuk meningkatkan kultivasimu yaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnggg lebbbiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihh tinnnngggggggggggggggggggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii laaaaaggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
2023-08-31
0
Umi Dayu
up tor
2022-11-03
3
""wong baru""
lanjut thor
2022-11-02
1