alex pulang ia kembali menjemput dinda ke kampusnya.
"dimana dia, biasanya dia disana" kata alex
alex melirik namun dinda belum juga muncul
"hay din"
"pulang bareng aku yuk" kata rafi
"emm aku sepertinya di jemput raf" jawab dinda tidak enak hati ia menolak rafi
dari kejauhan alex melihat dinda dan rafi mengobrol.
"siapa laki laki itu,apa ia pacarnya" heemm " hebat sekali dia bermain dibelakang ku,,awas saja akan ku beri pelajaran"
alex memutar balikkan mobilnya,ia tidak jadi menjemput dinda.
"ayo din naik,panas nih"
"yaudah deh aku naik"
rafi senang karna hari ini dinda ikut pulang dengan nya
"raf ko lambat banget ya bawa motornya,aku ingin cepet cepet pulang ke rumah nih"
"santai dong kan aku masih mau sama kamu"
"oiya din ko jalan rumah kamu kesini sih"
"o itu aku kan sekarang tinggal sama om ku"
"oh gitu, berarti kapan kApan aku bisa mampir dong ya"
"eemmmh ga bisa raf soalnya itu apartemen om ku"
"ya kamu selalu saja gitu jawabnya"
"maaf ya raf"
"iya gapapa din"
ckiiit "sudah sampai din"
"dinda turun dari motor nya rafi
"makasih ya raf udah anterin aku kerumah"
"sama sama din,ya udah aku pulang dulu din"
"daaah rafi"dinda melambaikan tangan nya
sedari tadi alex melihat dinda dan rafi,ia mengepalkan tangan nya.
"sial,awas kau gadis"
dinda memasuki apartemennya,sesampainya disana tiba tiba di kagetkan dengan alex
"ekheemm,dari mana saja kamu"
"aku baru pulang tuan,tadi di jalan macet"
"bohong,kami pacaran kan sama cowo tadi"
"engga tuan , dia hanya sahabat aku"
"kami selalu saja bohong "
"aku ga bohong tuan" jawab dinda sambil menunduk
"aku masuk dulu tuan"
"bisa bisanya kamu pergi,aku belum selesai bicara"
dinda menghentikan langkahnya
"mulai besok,aku tak mau melihatmu jalan dengan cowo lain .ingat itu"
"kenapa kamu suka melarang aku sedangkan kamu sendiri punya pacar" jawab dinda dengan berani
"kau tidak berhak membantahku"
"kalau begitu kau juga tidak berhak mengaturku"
"kau berani padaku hah" bentak alex
"lalu kenapa "
"sini kau"alex menyeret tangan dinda
"berani beraninya kamu melawanku hah"bentak alex
"lepas kan aku tuan"
"diam"
"kau jahat alex"
"ya aku memang jahat kenapa ha"
dinda menangis tapi alex tak menghiraukan nya,ia terus menyeret dinda ke dalam kamar
"tolong lepaskan aku tuan"
"tidak" alex bener bener marah
bugggggh dinda dilempar ke atas tempat tidur
"aaak , tolong jangan tuan" hiks hiks
alex mencium dinda dengan brutal
dinda menangis meraung raung namun alex tak menghiraukan nya.
"emmp emmmp"
dinda menggigit bibir alex
"awwwh,sial kau"
alex menghentikan aksinya karna dia tersadar dengan ulahnya
hiks hiks dinda menangis
"ma maafkan aku"alex menyesal
"hiks hiks ayah aku ingin pulang"
"dinda aku minta maaf,aku tadi emosi" alex mendekati dinda namun dinda semakin menjauh,ia takut dengan alex.
"tolong jangan mendekat"
"baik lah,tapi tolong berhenti menangis" kata alex
dinda lari ke kamar sebelumnya yg di tempati dia
"hiks ayah"
arrggghh "apa yang sudah aku lakukan" alex kesal pada diri sendiri
"bagaimana jika gadis itu bilang pada ayahku,ayah pasti kan marah padaku"
"ya aku harus membujuknya" kata alex
alex turun berjalan ke kamar dinda
"dinda buka pintu nya"
"aku ga mau"
"aku minta maaf, aku mau bicara sama kamu"
"kamu jahat" jawab dinda
"aku jandi ga bakal ngelakuin ini lagi aku janji"
dinda membukakam pintunya,mata dinda sembab karna terus menangis.
"dinda aku minta maaf soal tadi"
"dinda tidak menjawab,ia hanya menunduk"
tiba tiba saja alex memeluknya
dinda kaget.
"a..apa yg tuan lakukan"
"emm aku hanya minta maaf tapi kamu tak menjawabnya"
alex tak tau kenapa ada rasa nyaman memeluk dinda
"aku sudah maafkan tuan" jawab dinda
"benar kah,terima kasih" alex tersenyum
"oh iya besok kita ke rumah ayahku,ayahku ingin kita menemuinya"
"baiklah"
"ya sudah aku mau ke atas dulu,jangan luaa kamu makan ya"
"i..iya tuan" dinda canggung
"kenapa dia jadi perhatian sama aku"
"apa dia kerasukan malaikat"
huufff sudah lah aku tak mau memikirkanya"..
...****************...
pagi pagi dinda berkemas karna ia mau menginap dirumah tuan robert.
"kamu mau kemana " kata alex
"kita kan mau nginap ke rumah ayah" jawab dinda
"kenapa kau membawa baju banyak sekali"
"kan untuk gantiku tuan,memang nya tuan ga bawa baju"
"jangan banyak,cukup 2 aja"
"emm ya udah deh aku taro lagi"
"lagian ngapain sih banyak banyak"
"ya udah ayok" ajak alex
"emm tunggu dulu tuan" kata dinda
" kalau deket ayahku ,kamu harus mesra"
"mesra gimana maksud nya"
"masa kamu ga ngerti hm "
"aku kan ga pernah mesra mesra" jawab dinda enteng
"astaga dinda,kamu ini polos apa bodoh"
"kan emang kenyataan nya tuan,aku belum pernah punya pacar terus udah nikah sama tuan pun aku ga pernah mesra mesra"
"astaga dinda" kesal alex
"jadi kau ingin ku belai belai hm" alex tiba tiba mendekati dinda
"jangan tuan" dinda menjauh
"katanya kau belum pernah,makanya aku mau contohin seperti ini" alex mendekati dinda lagi,ia memeluk nya dari samping
tiba tiba saja jantung dinda ga karuan ada rasa nyaman dan hangat di hatinya.
"le..lepas tuan" dinda mendorong alex
"apa kau mengerti"
"ya aku mengerti tuan ,aku akan berakting di depan ayah mu''..
"nah bagus,ayok kita berangkat"
dinda dan alex memasuki mobilnya dan membawa barang barang yang sudah di siapkan.dinda naik di kursi belakang.
"hey kenapa kau di belakang,cepat ke depan"
"tapi tuan sepertinya aku nyaman di belakang bisa sambil tiduran"
"kau membantahku hah,apa kau pikir aku ini supirmu" ketus alex
"aa baik tuan,maaf kan aku hehe" sebenar nya dinda enggan duduk di depan,ia benar benar canggung di dekat alex
"kami ini harus nurut sama suami"
"sejak kapan tuan mengakuinya bahwa tuan suamiku"
"kita memang suami istri" jawab alex
"tapi aku merasa seperti pembantu tuan,tiap pagi aku harus beres beres rumah.tapi aku ikhlas sih ,aku lebih senang beres beres rumah hehe"
"lalu kamu ingin di perlakukan seperti apa hah"
"ya layaknya suami istri seperti tuan putri,aku melihat nya di drakor seperti itu" kata dinda
"kamu tuh jangan keseringan nonton drakor jadinya kamu baper"
"baiklah nanti malam kau siap siap aja,aku akan menidurimu" kata alex tersenyum menggoda dinda
" a..apa maksudmu tuan" dinda gugup
"aku belum ingin melakukannya" kata dinda
"kenapa, bukan kah itu kewajiban seorang istri"
"ya tapi aku hanya ingin melakukan nya sama orang yg benar benar mencintaiku" dinda menunduk karna takut salah bicara
"lalu kau anggap aku apa" kata alex
"ya suamiku tuan"
"apa seorang suami tak boleh meniduri istri nya"
"mm mmm a..aku tidak tau tuan kalo soal itu"
tiba tiba saja ponsel alex berbunyi, di sana ada pesan masuk bernama rival anak buah nya
ting
ting
kotak masuk dari pesan,alex langsung membukanya.
alex kaget dan marah dia melihat kiriman rival di sana ada foto jesica bersama laki laki.
"sial ternyata benar kata theo" alex memukul setirnya
"ada apa tuan"
"mmm ah tidak ada apa apa" alex benar benar marah ia ingin menemui jesica
alex membalas pesan rival " terus pantau dia" balasan dari alex.
"tuan apakah masih lama"
"ya paling setengah jam lagi sampai"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments