Setelah bermain di taman belakang rumah dengan anak semata wayangnya -- Rico hingga tertidur nyenyak. Barulah Nayra dapat bernafas dengan lega. Ia menatap wajah polos Rico sedang tertidur di dalam ruang kamarnya. Ia meregangkan kedua ototnya merasa ngilu.
"Huh, melelahkan sekali hari ini. Seharian bermain dengan Rico dan sudah jam berapa sekarang?" Nayra melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 5 sore.
"Biasanya Kak Kenzo sudah pulang? Tapi, belum ada tanda-tanda suara mobilnya." Nayra berjalan menuju jendela kamar untuk melihat kondisi luar halaman utama rumah.
"Jangan-jangan, Kak Kenzo sedang bermesraan sama si pelakor itu atau masih nyangkut sama mantan pacarnya. Hem... Kenapa aku masih mengkhawatirkan Kak Kenzo? Bukankah dia sudah berkhianat pada diriku. Tapi, aku ini istri sahnya dan aku berhak mencari keberadaan suamiku." Nayra tampak berpikir keras untuk mencari ide untuk mencari jalan keluar.
"Oh, aku telpon saja Kak Kenzo. Aku tanya dimana dia sekarang?" Nayra ingin mengambil ponsel dari saku celananya tapi egonya berkata tidak.
"Tidak, aku tidak boleh duluan menelponnya. Aku masih benci dengan pengkhianatannya. Kalau aku telpon itu berarti aku sudah memaafkannya. Tidak semudah berkata maaf setelah apa yang dia lakukan padaku. Tidak, aku tidak boleh melakukan hal sebodoh itu. Biarkan saja dia pergi jauh, sekalian jangan pulang lagi."
Nayra memilih berjalan menjauhi jendela kamar tapi ia mendengar suara mesin mobil memasuki area pekarangan rumahnya. Ia menoleh ke arah bawah yang ternyata mobil suaminya.
"Panjang pantat, baru saja aku memikirkannya dan sekarang dia pulang ke rumah. Hem... Sepertinya urat malunya sudah putus dan tidak ada rasa malu lagi." maki Nayra lalu memilih pergi ke toilet untuk membuang hajat kecilnya.
Sementara Kenzo yang telah mendapatkan uang berkisar 1M dalam waktu satu jam saja. Ia sangat bahagia dan ia ingin cepat-cepat masuk ke dalam rumah untuk memberitahu istri dan anaknya.
"Istriku! Anakku! Dimana kalian? Papa sudah pulang nih Papa bawa uang yang banyak," ucap Kenzo sambil terus berjalan melewati setiap ruangan rumahnya. Ia tidak menemukan keberadaan istri dan anaknya. Ia pun menaiki anak tangga untuk mencari tempat terakhir yang biasanya dikunjungi oleh istri dan anaknya.
Sebelum Kenzo masuk ke dalam kamarnya bersama sang istri -- Nayra, ia memeriksa keberadaan anaknya -- Rico yang ternyata terlihat tidur nyenyak. Tidak ingin menganggu anaknya, ia berjalan masuk ke dalam kamarnya dan mendapati istrinya sedang berganti pakaian.
Nayra yang sedang berdiri membelakangi pintu untuk berganti pakaiannya, ia merasa pintu kamarnya terbuka lebar. Hal itu ia spontan menoleh ke arah belakang dan mendapati Kenzo sedang menatap lapar ke arah dirinya.
"Kenapa berdiri disitu? Tutup pintunya! Aku sedang berganti pakaian," ucap Nayra cetus dan tak menghiraukan tatapan mata Kenzo yang meminta sesuatu pada dirinya.
Nayra dengan cepat menyelesaikan aktivitasnya dan ia berjalan mendekati Kenzo yang sudah menutup pintu kamarnya.
"Kenapa kamu masih disini?" tanya Nayra dengan tatapan galaknya pada Kenzo.
"Sayang, jangan berbicara kasar seperti itu. Aku pulang karena aku memiliki istri dan anak di rumah. Mana mungkin aku mengabaikan kalian." jawab Kenzo membuat Nayra menatap kedua bola mata malas ke arahnya.
"Banyak bicara kamu! Sudah pergi sana dari sini! Aku muak melihatmu! Apa kamu tidak puas dimanja oleh pelakor murahan itu? Sehingga meminta hak padaku? Pergi sana! Aku jijik!" usir Nayra dengan mendorong tubuh kekar Kenzo.
Kenzo yang menerima pengusiran dari Nayra, ia tidak ingin semudah pembenci yang menginginkan rumah tangganya bubar. Ia akan mempertahankan rumah tangganya, walaupun rasa cinta pada Nayra sudah menipis.
"Sayang, tunggu dulu! Dengar dulu penjelasanku. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan,"
"Cukup Kak Kenzo! Aku lelah mendengar alasan klasik mu! Pergilah dari rumah ini dan jangan pulang lagi!" usir Nayra lagi.
Kenzo yang tidak mendapatkan kesempatan apapun dari istrinya. Dengan terpaksa, ia menarik tubuh istrinya masuk ke dalam pelukannya.
"Sayang, aku ingin memberitahu kabar baik untukmu. Hari ini aku mendapat uang 1M," ucap Kenzo membuat Nayra yang sedang berusaha melepaskan pelukan dari Kenzo Langsung terhenti.
Nayra mengangkat kepalanya ke atas untuk menatap wajah tampan Kenzo.
"Maksudnya?" tanya Nayra dengan mengerutkan keningnya merasa tidak mengerti.
"Aku mendapatkan uang 1M dalam waktu 1 jam." jawab Kenzo.
"Kak Kenzo serius dapat uang sebanyak itu? Dapat uang darimana?" tanya Nayra lagi.
Seketika senyuman nakal Kenzo terbit di wajahnya membuat Nayra merasa binggung.
"Apa kamu mau uang 1M?" tanya Kenzo.
"Tentu saja mau Kak, lumayan untuk beli alat make up aku dan tabungan. Hidup itu harus realistis jadi mana uangnya?" ucap Nayra dan Kenzo langsung melepaskan pelukannya.
"Pintar, tunggu sebentar aku mau ambil uangnya." Kenzo membuka tas kerjanya dan di dalam tasnya dipenuhi oleh ratusan lembaran merah.
Nayra yang melihat uang sebanyak itu dan untuk mengumpulkan uang itu membutuhkan 2 minggu tapi hari ini suaminya mendapatkan uang 1M dalam 1 jam membuat dirinya merasa bangga menjadi istri Kenzo.
"Masya Allah, banyak sekali uangnya Kak," ucap Nayra dengan menyentuh uang berlembar merah. Ia mengambil satu lembar uang merah untuk diperiksa keaslian uangnya.
"Uang ini asli tidak?" tanya Nayra dengan tatapan mata fokus ke arah uang yang dipegangnya.
"Uangnya asli, mana mungkin aku memberikan uang palsu pada istriku." jawab Kenzo yang menatap wajah bahagia istrinya yang sedang menarik tas kerjanya.
"Eh, kamu mau ngapain dengan tas kerjaku?"
Nayra menoleh ke arah Kenzo yang menahan tas kerjanya dari tangannya.
"Lepaskan tanganmu, kak! Aku mau memindahkan semua uang ini menuju tempat berkas uang kita. Aku tidak mau uangnya bilang." Nayra menarik tangan Kenzo agar melepaskan tas kerjanya.
"Baiklah, ambillah semua uangnya. Tapi, janji jangan marah lagi sama aku." Kenzo mengangkat jari kelingkingnya di hadapan Nayra.
Nayra yang melihat Kenzo yang sedang menunggu jawabannya, ia terlihat berpikir sesuatu.
"Untuk apa pake janji segala? Kakak tidak percaya kalau aku tidak marah lagi sama kakak?" tanya Nayra dengan memicingkan matanya pada Kenzo.
Kenzo mengaruk kepalanya yang tidak gatal, ia juga tidak tahu kenapa ia tidak memercayai istrinya.
"Iya, aku percaya sama kamu."
"Ya sudah, aku mau simpan dulu uangnya. Kalau kakak mau bisa ambil uang sesuai keperluan kakak."
"Tidak, ambil saja semuanya tapi janji ya."
"Janji apalagi kak? Aku tidak marah sama kakak. Lalu, kenapa kakak terus menghalangiku?"
"Bukan begitu maksudku, aku mau meminta hakku."
"Tidak boleh, aku tidak mau." tolak Nayra cepat lalu berlari meninggalkan Kenzo yang terdiam di tempat.
"Sayang, tolong jangan menolak. Asal kamu tahu, uang itu hasil kerjasama aku dengan temanku -- Zico untuk menjual Messi!" teriak Kenzo seketika membuat langkah kaki Nayra terhenti.
"Apa?" tanya Nayra dengan tatapan terkejutnya pada Kenzo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Yuni Ayu Izma
Wkwkwk... Keren kan kata-kata baru 2022😂
2022-11-22
0
Yuni Ayu Izma
Wkwkwk keren kan kata-kata manjanya 😂😂😂
2022-11-22
1