Drt... Drt...
Suara notifikasi panggilan masuk terdengar di ponsel Kenzo. Membuat Nayra menghentikan aktivitas memukuli Kenzo.
"Rico, berhenti dulu memukuli Papamu. Nanti Papa Kenzo bisa mati," ucap Nayra sembari meraba saku celana suaminya.
"Bialin, bial papa tlauma." sahut Rico acuh.
Nayra mengabaikan perkataan anaknya yang berbicara cadel itu ia mulai memeriksa ponselnya. Seketika kedua bola mata Nayra membulat dengan sempurna saat Messi yang menelpon suaminya. Ia langsung mengangkat telpon itu dan dinyalakannya suara speaker agar Kenzo dan anaknya ikut mendengarkan suara cempreng Pelakor.
"Sayang, kamu dimana? Tolong aku! Aku habis diserang oleh perawat gila. Aku sedang di rumah sakit dan tubuhku sakit semua. Tolong kesini ya dan cepat ceraikan istrimu karena aku tidak sanggup menjadi selir hatimu tanpa status." perkataan Messi diakhir Kalimat benar-benar membangunkan singa betina sedang tertidur.
Nayra langsung menoleh ke arah Kenzo yang berhasil membekap tubuh anaknya yang tidak bisa menyerangnya.
"Apa maksud Messi ingin menceraikanku? Kamu bilang tidak mau berhubungan dengannya lagi," ucap Nayra dengan tatapan tajam bak elang ke arah Kenzo.
"Tidak sayang, bukan begitu konsepnya. Aku bisa jelaskan baik-baik." sahut Kenzo membuat Nayra menyuruh Rico agar keluar dari ruangan.
"Anak Mama sayang, kamu keluar dulu ya nak. Mama ingin berbicara penting pada papamu. Jangan khawatirkan mama, biarkan mama saja yang memberi hukuman pada papamu," ucap Nayra dan Rico mengangguk mengerti.
"Iya Ma." Rico langsung berjalan keluar dari ruang kamarnya dan menutup pintu dengan rapat.
Sekarang di dalam ruangan, tinggallah Nayra dan Kenzo. Suasana terasa dingin mencengangkan dan tak bersahabat. Nayra berjalan mendekati Kenzo untuk meminta penjelasan.
"Cepat jelaskan! Konsep seperti apa yang kamu katakan!" ucap Nayra dengan suara dinginnya.
"Okey, aku tidak bermaksud seperti itu, Nay. Percayalah, aku ingin rumah tangga kita tetap harmonis dan tidak ada orang ketiga diantara rumah tangga kita." jelas Kenzo membuat Nayra tersenyum miring ke arah dirinya.
"Oh maksud kamu, aku harus percaya begitu saja sama kamu. Setelah kamu berani bermain api padaku dan dengan mudahnya memaafkan semua kesalahan yang kamu buat padaku, begitu? Apa kamu tidak punya otak untuk berpikir? Jika kamu berada di posisiku, lalu apa kamu mudah memaafkan kesalahan yang perbuat, hem. Ayo jawab?" tanya Nayra membuat Kenzo tak bisa berkutik lagi.
Kenzo baru memahami dan mengerti dengan rasa sakit yang Nayra alami. Haruskah dia meninggalkan Messi yang telah menghabiskan banyak uangnya untuk berfoya-foya? Atau membangun rumah tangganya yang hampir runtuh? Entahlah, Kenzo bisa pusing sendiri jika memikirkan semua yang terjadi. Ia harus menenangkan Nayra agar bisa menjernihkan pikirannya untuk mengambil keputusan yang tepat.
"Sayang, maafkan aku. Aku benar-benar menyesal. Aku tidak bisa berbicara apapun untuk membuat kamu percaya kepadaku kecuali kata maaf yang bisa ku keluarkan dari mulutku. Tolong beri aku waktu untuk menyingkirkan Messi dari kehidupanku."
Nayra yang mendengar janji tak ditepati dari Kenzo, ia memilih pergi dari ruangan itu. Hatinya terasa sesak dan butuh ketenangan untuk mempertahankan rumah tangganya.
"Terserah." Nayra berjalan meninggalkan Kenzo yang ingin menahan tangannya agar tidak pergi tapi dihempaskannya tangan Kenzo dengan kasar untuk melanjutkan langkah kakinya keluar dari ruang kamar Rico.
"Daripada aku pusing memikirkan suami tukang selingkuh itu lebih baik aku ajak Rico jalan-jalan keluar. Sekalian untuk refreshing otak." kata Nayra dalam hati. Ia mencari keberadaan anaknya untuk mengajaknya jalan-jalan keluar tanpa mengajak Kenzo.
Sementara Kenzo yang ditinggal sendirian di dalam ruang kamarnya. Ia berteriak kesal, rasanya ia ingin menghancurkan barang-barang di dalam ruangan ini tapi otaknya masih waras karena tidak ingin anaknya semakin membencinya.
"Aku harus melakukan sesuatu untuk mempertahankan Nayra tetap menjadi istriku. Aku tidak ingin dianggap pria nakal dan tukang selingkuh. Bisa hancur citra baikku jika itu benar-benar terjadi. Mana yang aku sudah banyak habis lagi karena perawatan Messi selama ini. Bisa rugi aku tidak menikmati tubuhnya yang sudah cantik karena uangku." Kenzo berjalan mondar-mandir di dalam kamar, ia terlihat berpikir keras.
""Apa sebaiknya aku blokir saja ATM aku berikan pada Messi? Dengan begitu bisa mengurangi kerugianku." Kenzo memantapkan hatinya untuk mengambil keputusan.
"Iya, aku harus melakukan itu. Bila perlu aku jual saja Messi pada pria hidung belang untuk mengganti uangku yang habis karena dia." keputusan Kenzo benar-benar gila tapi nyata. Ia tidak ingin merasa rugi dan tidak punya hati untuk memikirkan nasib Messi di tangannya nanti.
Kenzo mengambil ponsel dari saku celananya dan ia menelpon seseorang.
"Bro, aku ingin mengajakmu kerjasama," ucap Kenzo setelah mendengar sambungan telepon diangkat oleh seseorang.
"Kerjasama bisnis lagi, membosankan bisakah tawarkan aku untuk bekerjasama di bidang lain. Contohnya mencarikan wanita untuk pemuas nafsuku." sahut Zico dalam sambungan teleponnya.
"Itulah bro, maksudku mengajakmu untuk bekerjasama. Dia wanita cantik, seksi dan muda. Aku jamin kamu pasti bisa," ucap Kenzo memilih duduk di sofa untuk membahas bisnis barunya.
"Menarik, apa dia masih cantik luar dalam?" tanya Zico.
"Tidak bro, dia sudah tidak asli lagi. Namanya juga wanita nakal pasti pernah dicicipi. Ayolah bro Zico, lihat dulu wanitanya pasti kamu mau mencoba." rayu Kenzo pada teman baiknya yang terkenal hipersex.
"Baiklah, siapa namanya? Bisa kirimkan fotonya padaku, aku jadi penasaran dengan wanita yang kamu tawarkan. Aku mau membandingkan seberapa cantiknya dia dengan wanita bayaranku."
"Namanya Messi, teman baikku. Okey, aku akan mengirimkan fotonya padamu. Tapi satu kali main bayarannya mahal ya."
"Gampanglah masalah bayaran, aku kaya raya dan tidak seberapa dengan biaya. Kiriman saja fotonya, aku mau melihat."
"Baik bro, terima kasih sudah mau bekerja sama denganku." setelah mendengar perkataan temannya, Kenzo tersenyum puas karena ia tidak sabar untuk mendapatkan uangnya yang habis karena perawatan Messi.
Sedangkan Nayra yang melupakan dompetnya, ia memilih berjalan menuju ke ruang kamarnya. Ia tak sengaja mendengar suara Kenzo yang menyebut nama Messi.
"Drama apa lagi ini Kak Kenzo menyebut Messi? Apa dia sedang berselingkuh melalui sambungan telepon? Jika itu benar, tak ku biarkan terjadi lagi. Aku harus memeriksanya sebelum menyerang kak Kenzo lagi." Nayra pun langsung mendekatkan telinganya pada pintu ruang kamar yang ditempati Kenzo. Ia mengerutkan keningnya saat mengetahui rencana Kenzo yang benar-benar menguras hatinya.
"Jadi, Messi mau dijual oleh Kak Kenzo pada temannya? Haduh, kasihan sekali nasib Messi. Syukurin, emang enak dia berani bermain api pada orang yang salah dan tidak mau rugi. Aku yakin Messi terkena hukum karma dan hidupnya menjadi menderita." kata Nayra dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Yuki Onna
Hoho, dijual rupanya. Bagus, biar makin murahan dia😂😂
2022-11-18
0
Susi Soamole
lanjut
2022-11-12
0