Setelah Kenzo bertemu dengan dokter Fika yang menangani Messi di ruang kerjanya. Kenzo tampak kesal karena keinginannya untuk mengajukan permohonan rawat jalan saja untuk Messi ditolak mentah-mentah. Dengan alasan permohonan maaf dari dokter Fika atas kejadian pegawai perawat yang menyerang Messi hingga tubuh Messi bertambah luka lecet di bagian kepalanya.
Kenzo berjalan gontai menuju keluar pintu utama rumah sakit. Kepalanya terasa pusing memikirkan kerjasamanya dengan Zico.
"Aku harus melakukan apa sekarang? Messi tidak diperbolehkan pulang hari ini. Sedangkan Zico mau bertemu dengan Messi hari ini juga," ucap Kenzo saat menerima pesan singkat dari Zico di ponselnya.
"Apa aku batalkan saja kerjasama dengan keuntungan fantastis ini? Hem... Tapi, aku rugi besar jika tidak melanjutkan kerjasama ini dan kepercayaan Zico runtuh karena gagal kerjasama ini." Kenzo berjalan menuju area parkiran dan ia melangkah masuk ke dalam mobilnya.
Kenzo memukul stir mobilnya merasa kesal bercampur rugi. Ia tidak ingin kehilangan kesempatan emas ini.
"Huh... Sepertinya aku butuh hiburan untuk menenangkan pikiranku." Kenzo mencari nomor seseorang untuk menemaninya makan siang.
Setelah menemukan nomor yang dicarinya, ia mulai melakukan sambungan telpon.
"Hallo, dimana kamu sekarang?" tanya Kenzo melalui sambungan panggilan masuk di ponselnya.
"Aku ada di apartemen." jawab suara wanita di seberang sana.
"Bisa kita bertemu di kafe sweet dekat Mall?" tanya Kenzo lagi.
"Tentu saja bisa, kamu merindukanku?" Wanita itu bertanya balik.
"Aku butuh teman untuk mengobrol saja. Sekarang temui aku di Mall dan tidak boleh terlambat. Kalau begitu aku pergi dulu." jawab Kenzo lalu mematikan sambungan panggilan secara sepihak.
Kenzo menyimpan ponsel di saku celananya dan ia mulai menstarter laju mobil untuk meninggalkan area rumah sakit.
Setengah jam kemudian, Kenzo telah berada di depan kafe sweet. Ia melangkah masuk ke dalam ruangan dan mencari seseorang yang dicarinya.
"Hai, aku disini!" ucap Wanita cantik berpakaian seksi yang melambaikan tangan ke arah Kenzo agar mendekati meja makan yang ditempatinya.
Kenzo hanya mengangguk dan ia berjalan cepat menuju wanita itu.
"Baguslah kamu cepat datang kemari, aku tidak perlu membuang waktu untuk menunggumu," ucap Kenzo cetus lalu mendudukkan diri di kursi yang berhadapan dengan wanita cantik itu.
Wanita cantik bernama Aura memberikan senyuman manis saat menanggapi perkataan Kenzo yang biasa diterimanya.
"Iya, aku tidak mau kamu merasa bosan saat bersamaku. Aku senang kamu mencariku, pasti kamu sedang ada masalah dengan istrimu?" tanya Aura.
Kenzo mengangguk saja dan ia melambaikan tangan pada pelayan untuk memesan makanan.
"Kamu mau pesan apa? Lebih baik makan dulu, baru bisa berbicara," ucap Kenzo tanpa menghiraukan perkataan Aura tadi.
Aura hanya menghela nafas kasar saat pria yang dicintainya selama ini tetap bersikap kasar padanya.
"Baiklah, aku mau pesan makanan seperti biasa." sahut Aura dan Kenzo memberitahu karyawan wanita untuk mencatat pesanan makanannya.
"Aku kesana dulu, aku lupa memesan makanan tambahan," ucap Kenzo bangun dari duduknya dan meninggalkan Aura duduk sendirian.
Setelah Kenzo datang membawa makanan yang dipesannya, ia melihat karyawan wanita membawa makanan yang dipesannya tadi.
Kenzo langsung memakan makanan yang dipesannya dengan lahap. Ia tidak menghiraukan tatapan penuh cinta dari Aura -- Mantan pacarnya yang telah mengkhianatinya.
"Jangan menatap wajahku saja, aku tahu wajahku tampan tapi makanlah makananmu agat tetap nikmat," ucap Kenzo dan Aura yang sedari tadi menatapnya langsung memalingkan wajahnya merasa malu karena kepergok melihat Kenzo secara terang-terangan.
Kenzo dan Aura terlihat menikmati makan siang bersama. Ia tidak menyadari ada seseorang yang mengawasinya.
Sementara Nayra yang melihat suaminya sedang duduk bersama wanita lain. Ia berniat untuk menghampiri mereka tapi ia menyadari keberadaan Rico sedang sibuk memakan makanannya.
"Aku harus segera kesana, aku tidak mau terjebak dalam permainan pengkhianatan Kak Kenzo." batin Nayra.
"Rico, mama pergi kesana sebentar ya nak. Mama mau beli minuman dulu, Rico mau tambah makanan lagi," ucap Nayra dan Rico mengalihkan pandangan dari makanan ayam menuju ke arah mamanya.
"Ico mau pesan makanan bulgel Ma." sahut Rico dengan mulutnya yang dipenuhi oleh makanan.
"Baiklah, mama pesan dulu. Tapi, Rico tetap duduk disini saja dan jangan mau ada orang yang mengajak Rico pergi karena orang itu adalah penculik anak."
"Baik Ma." setelah menerima jawaban dari anaknya, Nayra melangkah pergi dari meja makan menuju meja makan Kenzo bersama wanita lain.
Nayra memperlambat langkah kakinya untuk mendengar perkataan mereka tampak romantis.
"Bagus, ternyata Kak Kenzo masih berhubungan dengan mantan pacarnya. Rupanya Kak Kenzo masih mencintai wanita di masa lalunya. Sedangkan aku sebagai istri sahnya sebagai pelampiasan cintanya." kata Nayra dalam hati. Hatinya benar-benar merasa geram saat melihat wajah wanita yang pernah dilihatnya di salah satu kumpulan foto mantan pacar Kenzo.
Aura yang melihat ada sedikit nasi yang menyangkut di sudut bibir Kenzo, ia berinisiatif untuk mengambil sisa makanan itu. Diusapnya bibir Kenzo dengan tangannya dengan lembut.
"Sudah aku bersihkan Kak, sisa makananmu," ucap Aura yang duduk kembali di kursinya.
Nayra yang melihat suaminya diperlakukan romantis seperti itu oleh seorang wanita yang pernah menjadi mantan pacarnya. Membuat Nayra menjadi murka, wajah Nayra memerah menahan marah dengan kepalanya yang ingin tumbuh dua tanduk untuk menyerang wanita itu.
"Kurang ajar, Wanita tidak tahu malu. Berani-beraninya bermain pada suamiku. Walaupun suamiku tukang selingkuh tapi hatiku tetap sakit melihat mereka bermesraan di hadapanku." batin Nayra.
Saat langkah kaki terakhir Nayra untuk sampai di depan meja makan suami dan wanita lain yang terletak di sudut jendela. Ia mendengar suara notifikasi panggilan masuk di ponselnya. Ia tak menghiraukan suara panggilan masuk itu dan tetap fokus berjalan menuju ke arah mereka. Tapi, suara panggilan masuk yang terdengar nyaring dan berisik membuat dirinya dengan terpaksa menghentikan langkah kakinya. Ia mengambil ponsel dari saku celananya dan tatapannya memeriksa layar ponselnya.
"Rhia? Kenapa dia menelponku?" tanya Nayra dalam hati. Ia terpaksa melangkah menjauhi tempat meja makan Kenzo dan wanita lain. Ia menutup wajahnya merasa malu pada pelanggan lain yang menatap heran pada dirinya.
Sesampainya di dalam ruang toilet wanita, Nayra menerima sambungan panggilan masuk dari ponselnya.
"Hallo Rhia," ucap Nayra yang mengangkat sambungan panggilan masuk di ponselnya.
"Hallo Nay, apa kabarmu disana? Bagaimana nasib pernikahanmu?" tanya Rhia melalui sambungan panggilan masuk yang berada di negara berbeda.
"Alhamdulillah baik, untuk nasib pernikahanku sedang diujung tanduk. Jangan pikirkan nasib pernikahanku karena aku tidak mau memikirkannya." jawab Nayra.
"Iya, aku mengerti. Aku ingin memberikan kabar baik, aku berhasil membobolkan data internal perusahaan suamimu dan semua saham perusahaan suamimu sudah ditanganku." perkataan Rhia membuat Nayra tersenyum bahagia.
"Benarkah? Alhamdulillah, aku bisa mengambil alih harta suamiku menjadi milikku. Sejatinya, harta suami milik istri dan aku harap kamu bisa membantuku untuk membalikkan nama pemilik perusahaan suamiku menjadi namaku," ucap Nayra melalui sambungan teleponnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Yuki Onna
Seburuk2nya pelakor, lebih buruk si Kenzo sih. Gak cukup punya dua cewek, eh ketemu laui cewek lain. Mau jadi apa kamu, Kenzo?
2022-11-21
0