Sementara Messi yang berada di rumah sakit untuk mengobati luka di sebagian tubuhnya hingga ia diberi perawatan intensif untuk rawat inap di rumah sakit. Hal ini membuat Messi yang menatap tangan, kaki dan beberapa cakaran di wajah cantiknya menjadi korban amukan Nayra dan Ibu-ibu komplek.
"Aw... Sakit sekali." ringis Messi yang ingin bangun dari posisi duduknya untuk mengambil gelas di meja yang bersebelahan dengan kasur tidurnya.
Bukannya Messi berhasil menggapai gelas untuk menghilangkan dahaganya, malahan gelas yang digeserkannya terjatuh di atas meja.
Prang!
Suara gelas terdengar jelas di indera pendengaran Messi dan perawat wanita yang ingin memeriksa kondisi Messi langsung berjalan mendekati dan melihat pecahan kaca ada dimana-mana.
"Nona Messi, apa ada yang terluka? Kalau mau sesuatu bisa minta bantuan sama saya," ucap Perawat bernama Mei dengan sopan di hadapan Messi yang mengangguk saja.
"Nona, saya ambil air minum dulu." lanjut Mei dan Messi langsung melarangnya.
"Tidak perlu, tolong bersihkan pecahan gelas itu. Aku butuh istirahat saja." tolak Messi dan ia yang sedari tadi menunduk karena menahan rasa sakit tangannya kini ia mengangkat kepalanya ke arah atas. Betapa terkejutnya Messi saat melihat wajah Perawat Mei.
Begitupun dengan Perawat Mei membulatkan kedua bola matanya saat melihat wajah wanita yang menghancurkan rumah tangganya.
"Kamu, wanita yang merebut suamiku hingga mati," ucap Perawat Mei dengan tatapan tajam bak elang ke arah Messi.
Messi menelan salivanya dengan susah payah dikala ia mendengar suara tak bersahabat dari korban istri yang direbutnya dulu.
"Maaf, kamu salah orang." Messi terlihat berhati-hati pada wanita di hadapannya yang sepertinya bersiap untuk menyerangnya.
Perawat Mei langsung menarik rambut Messi dengan kasar, dijambaknya rambut itu tanpa ampun.
"Bohong, jangan berpura-pura tidak tahu pelakor! Gara-gara kamu, rumah tanggaku hancur dan suamiku mati karena dibunuh oleh rentenir! Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan kejimu," ucap Perawat Mei terus menyerang Messi tanpa menghiraukan perkataan Messi yang meminta ampun.
"Kamu jahat! Wanita sejahat dirimu yang tega merebut kebahagiaan orang lain tidak pantas hidup bahagia!" teriak Perawat Mei dengan tangan yang masih menyiksa Messi.
Messi yang berusaha melepaskan tarikan kuat di rambutnya itu ia ingin membalas serangan Perawat Mei. Tapi, ia lupa dengan kondisi dirinya sedang lemah dan kekuatan Perawat Mei lebih kuat dari dirinya.
"Tolong! Tolong aku sedang disiksa! Tolong!" teriak Messi meminta tolong.
Untunglah teriakannya didengar oleh salah satu perawat laki-laki -- Leon yang berlalu lalang langsung menolong Messi dari serangan Perawat Mei.
"Mei! Hentikan penyiksaanmu ini Mei! Kamu bisa terjerat di jeruji besi." perkataan Perawat Leon berhasil membuat Perawat Mei melepaskan tarikan kuat di rambut Messi.
Perawat Mei meludahi wajah Messi dan ia memberikan jari telunjuk di hadapan Messi.
"Awas kamu pelakor! Tunggu pembelasanku." setelah mengatakan itu Perawat Mei melangkah pergi dari ruangan itu.
Messi yang mendengar perkataan wanita yang teraniaya karena kebodohannya yang berhasil merebut suaminya dulu. Ia merasa takut karena ancaman itu tidak main-main.
"Terima kasih sudah menolongku," ucap Perawat Leon yang sedang memeriksa kondisinya.
"Iya Nona tidak apa-apa, apa ada yang terluka? Supaya saya bisa obati dan mohon maafkan teman saya yang sedang emosi." sahut Perawat Leon.
"Tidak, aku yang salah dan kamu bisa kembali bekerja." balas Messi tidak ingin merepotkan orang lain.
"Baik Nona, saya permisi dulu." pamit Perawat Leon dan Messi langsung mengambil ponselnya.
Sementara di tempat yang berbeda, di ruangan yang didekorasi animasi anak-anak. Disinilah Nayra, Rico dan Kenzo sedang bermain bersama.
Nayra tampak menahan tawanya saat anaknya yang mengajukan pertanyaan pada suaminya.
"Rico, mau main permainan lain?" tawar Nayra dan Rico langsung menggeleng cepat.
"Tidak mau, Ico mau papa jawab dulu peltanyaan Ico." sahut Rico dan Kenzo tersenyum manis di hadapannya.
"Papa, jangan buat Ico jadi anak kecil-kecil mulut cabe lawit ya udesnya. Ico ndak cuka kalau papa bohong," ucap Rico cetus.
"Kenzo yang tidak ingin membuat Anaknya mengamuk karena tidak mendapatkan jawaban dirinya. Ia langsung menjawab jujur saja karena hatinya masih mencintai Nayra.
"Iya, Papa sangat mencintai mama Nayra." jawab Kenzo dengan mengelus kepala Rico dengan lembut.
Rico langsung mengambil tangan kekar Kenzo dan dihempaskannya dengan kasar.
"Bohong, kalau papa cinta cama mama. Kenapa Papa menempel mulu ama Tante menol." perkataan Rico memang judes bukan main. Masih kecil mulutnya pedas apalagi sudah besar mulutnya bisa mengalahkan wanita.
"Anak mama, jangan berbicara kasar seperti itu. Rico ini anak laki-laki," ucap Nayra membuat Rico menyilangkan tangannya di dadanya.
"Ini bukan soal aku anak laki-laki atau pelempuan, Ma. Tapi, aku wajib tahu kejujulan papa," ucap Rico membuat Kenzo menelan salivanya dengan susah payah.
"Ayo Pa, jawab!" Rico menatap tajam ke arah Kenzo.
"Rico sayang, Papa sangat mencintai mamamu. Mana mungkin Papa mengkhianati cintanya."
"Cih, papamu sedang berbohong Rico. Jangan mudah percaya dulu." sahut Nayra ceplos dan Rico merasa kesal langsung melayangkan tamparan bertubi-tubi.
"Kulang ajal, Papa jahat! Papa pengkhianat! Telnyata benal kata Tante menol kalau papa cinta ama dia." Rico mengamuk histeris, dengan kedua tangan mungilnya terus menghajar papanya tanpa ampun.
Nayra yang menyaksikan anak kesayangannya terlihat murka dan menyerang suaminya seperti itu. Ia merasa binggung pada sikap kasar anaknya, ia tidak pernah mengajarkan tindakan kriminal seperti kekerasan anak pada orang lain. Tapi, kenapa anaknya bisa bersikap kasar seperti sekarang?
"Rico, jangan pukul papamu! Kasihan dia!" ucap Nayra mencoba melerai Rico dari tubuh Kenzo yang tidak mampu melawan anaknya yang masih kecil.
"Biarin Ma, Ico mau beli pelajalan agal papa kapok! Ico sudah banyak mendelita atas siksaan Tante menol."
"Iya, Mama mengerti Rico kecewa. Tapi, tolong jangan pukul Papa terus. Kasihan papa merasa tersakiti. Siapa yang ngajarin Rico bersikap kasar seperti ini?" tanya Nayra membuat Rico menoleh sekilas ke arah dirinya.
"Tante menol." jawab Rico dan tetap memukul papanya.
"Tante Messi yang menjadi pengasuh Rico itu?" tanya Nayra dan Rico langsung mengangguk cepat.
Seketika Nayra mengepalkan kedua tangannya merasa murka atas kejahatan Messi yang tidak hanya merebut suaminya tapi menyiksa anaknya yang masih kecil.
"Kurang ajar Messi! Takkan ku biarkan kamu hidup bahagia." Nayra ikut-ikutan memukuli Kenzo hingga tubuh Kenzo dipenuhi oleh luka lebam.
"Sudah cukup memukuliku, salah aku apa?" ucap Kenzo yang terus melindungi dirinya.
"Salahmu berani menduakanku, Kak. Buktinya Rico sendiri yang berani berbicara seperti itu dan lihatlah anak kita sudah berani bersikap kasar padamu atas ajaran wanita murahan itu." sahut Nayra membuat Kenzo bungkam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sulati Cus
kirain mau bilang ico msu beli papa balu😂😂
2022-12-29
0
Sulati Cus
oh ternyata jiwa pelakor messi udah kyk penyakit kronis
2022-12-29
0
Yuki Onna
*tingkah
2022-11-11
0