20.Akhirnya Meisya tau

Setelah beberapa bulan kemudian,Davin dan Alex sering berkunjung ke rumah sakit tanpa sepengetahuan Meisya dan juga biaya yang telah di tanggung oleh Alex.Alex sering mengetahui hidung Davin berdarah.Dan dokter mengatakan langkah terakhir adalah mencari pendonor sumsum tulang belakang.Namun sampai hari ini juga Alex tidak mendapat kabar yang baik dari pihak rumah sakit.Satu-satunya cara adalah memberitahu Meisya atau mencari keberadaan ayah Davin untuk mendonorkan sumsum tulangnya.

Karena urusan yang sangat mendesak Alex tidak bisa menjemput Davin,pada akhirnya Meisyalah yang menjemputnya sendiri.

Meisya tersenyum,kali ini dia tidak datang terlambat.Terlihat Davin keluar dari kelasnya.Meisya tidak sabar untuk memeluk putranya.Banyak murid lainpun yang berhamburan keluar kelas termasuk Davin.

Meisya terkejut ketika seorang anak tidak sengaja menabrak Davin,Davin langsung terjatuh seketika.

Meisya langsung menghampiri putranya,begitupun ibu dari anak yang menabraknya.Ibu tersebut berniat meminta maaf karena ulah anaknya.

Keluar banyak darah dari hidung Davin,membuat Meisya sangat terkejut.Ibu dari anak tersebut juga sama-sama terkejut.Ibu tersebut berfikir apa yang terjadi dengan Davin sehingga keluar darah dari hidungnya di tambah Davin yang tidak sadarkan diri,padahal menurut penglihatannya anaknya tidak sengaja membentur Davin dan benturannya tidak terlalu keras.Ibu tersebut hanya bisa meminta maaf kepada Meisya.

"DAVIN..."Meisya berteriak membangunkan putra kesayangannya.Namun Davin tidak sadarkan diri,tanpa basa-basi Meisya membawa Davin ke rumah sakit.Entah mengapa Davin langsung di bawa ke ruang ICU.Meisya mengantar Davin ke rumah sakit yang sama dengan Alex membawanya saat mengontrol Davin.

Meisya sangat cemas dan mondar-mandir di depan ruang ICU menunggu kabar keadaan Davin.

"Ya allah,ada apa denganmu sayang?"Batin Meisya,pertanyaan tersebut berputar-putar dalam otaknya.

Beberapa jam kemudian,Dokter yang sama,yang biasa mengecek dan mengobati Davin keluar dari ruangan ICU.

"Dok..bagaimana keadaan putra saya,Mengapa sampai ke ruang ICU segala?"Ucap Meisya cemas tidak mengerti.Mengapa Davin sampai dilarikan ke ruang ICU.

"Keadaan Davin semakin buruk,Davin harus operasi transplantasi sumsum tulang belakang.Jika tidak usianya semakin berkurang"Jelas dokter seakan Meisya telah mengetahui keadaan putranya.

"Maksud dokter?operasi sumsum tulang belakang?usia Davin berkurang?"Meisya bertanya tidak mengerti dengan pernyataan dokter.Sampai disini sudah membuat Meisya sangat terkejut.Jangan sampai hal yang tidak di inginkan terjadi.Meisya terus berdoa di dalam hatinya.

"Ibu adalah ibu Davin kan?Apa ibu tidak tau kalau Davin mengidap Leukemia?"Jelas dokter.Dan Mata Meisya terbelalak,hampir saja Meisya kehabisan nafasnya.Meisya sangat terkejut.Davin adalah putra satu-satunya.Pengemangat hidupnya.Meisya tidak bisa hidup tanpanya.Cobaan apalagi yang sekarang menimpanya.Seakan cobaan tiada henti menghampiri hidupnya.

"Apa dok?Leukimia?Apa maksud dokter?"Ucap Meisya tidak percaya.Menurutnya selama ini putranya baik-baik saja.Tidak ada gejala yang mengarah ke sana.Tapi jika di ingat kembali,berat badan Davin yang drastis walaupun banyak makan,dan kulit yang putih pucat.Namun Meisya tidak pernah sedikitpun untuk ke arah penyakit yang mematikan itu.

"Ibuk benar-benar tidak mengetahuinya,apa suami ibuk tidak memberi tau tentang penyakit Davin?"Ucap Dokter yang menganggap Alex adalah suami Meisya.

"Suami?Suami saya tidak berada disini dok?"Ucap Meisya semakin heran mungkin dokter salah orang.Meisya berfikir itu benar dokter pasti salah memeriksa anaknya.

"Lalu siapa yang mengantar Davin untuk kemoterapi dan Radioterapi setiap minggu kesini?"Ucap Dokter.Sampai di sini Meisya mengarah ke Alex.Tapi hatinya berkata tidak mungkin.

"Dokter periksa ulang putra saya,saya yakin putra saya baik-baik saja"Air mata Meisya sudah tidak terbendung lagi berharap tidak mungkin.

"Maaf buk,Davin memang benar-benar mengidap leukimia semenjak delapan bulan yang lalu.Davin mengalami leukimia stadium tiga.Walaupun pak Alex sering membawanya,kami tidak bisa berbuat banyak.Keadaan Davin berangsung-angsur semakin baik namun hari ini,sel darah ganasnya menyerang lebih banyak.Satu-satunya cara adalah transplantasi sumsum tulang.Namun sampai saat ini masih belum ada pendonor.Jika memungkinkan salah satu sumsum kalian,orang tua Davin ada yang cocok"Jelas dokter.

Penjelasan dokter membuat hati Meisya bergetar,dan tubuhnya menjadi gemetar.Setelah dokter pergi dan mengatakan bahwa dirinya akan mendonorkan sumsung tulangnya,Meisya terduduk di lantai dengan perasaan yang cukup menyakitkan hatinya,dan rasa cemas yang begitu kuat.

Bagaimana jika dirinya di tinggalkan Davin?bagaimana jika Meisya hidup tanpa Davin?padahal arah tujuannya adalah membesarkan Davin dengan baik dan sehat.Apakah Meisya telah gagal menjadi bunda yang baik bagi Davin?Meisya menangis terisak tak tertahankan mengetahui kondisi anaknya yang mengidap penyakit kronis.

Mengapa Davin yang masih kecil dan mempunyai masa depan yang baik memiliki penyakit mematikan?Meisya sungguh tak menduganya.Kalau bisa Meisya ingin menukar sakit yang di derita putranya,Davin terlalu kecil memikul beban sebesar ini.

Tiba-tiba Alex datang,sebelumnya Meisya mengirim pesan kepada Alex jika Davin di larikan ke rumah sakit.Alex memeluk Meisya yang terduduk bersimpu di lantai,lalu mengangkat bahunya agar duduk di atas kursi.Alex tahu benar yang terjadi.Alex berfikir Meisya telah mengetahui penyakit Davin.

"Lex..mengapa kau tidak memberitahuku,aku bundanya lex...hiks..."Ucap Meisya sambil menangis.Alex kembali memeluknya hingga Meisya berada di pundaknya.

"Maafkan aku sya,tapi ini permintaan Davin agar aku tidak memberitahumu.Aku ingin mengatakannya semenjak lama"Jelas Alex.

"Tapi aku bundanya Lex..Davin putraku.Davin bukan anakmu"Ucap Meisya melepas pelukan Alex dan menatapnya.

"Ia aku tau sya,namun sudah terlambat,aku juga baru tau ketika Leukimia Davin telah stadium tiga.Aku sudah semaksimal mungkin membawa Davin berobat.Namun dokter bilang,Davin tidak bisa sembuh hanya menambah usia Davin agar semakin lama.Satu-satunya cara adalah transplantasi sumsum tulang belakang.Aku sudah coba mendonorkan sumsumku,namun tidak cocok untuk Davin"Jelas Alex.

Seharus Meisya tidak menyalahkan Alex.Benar kata Alex jika semuanya telah terlambat.Alex pun mengetahui penyakit Davin ketika memasuki stadium tiga.Alex juga telah melakukan segala cara,bahkan biaya termasuk berniat mendonorkan sumsum tulangnya.Namun tidak cocok.Meisya sadar atas kesalahannya,mungkin karena kesibukannya Meisya tidak dapat lebih awal mengetahui keadaan Davin.Dia sangat menyesal atas kecerobohannya.

"Maafkan aku Lex,aku akan mendonorkan sumsum tulangku,aku berharap sumsum tulangku cocok untuk Davin"Ucap Meisya.Meisya masih tidak berhenti menangis dan masuk ke dalam untuk melihat keadaan Davin.Namun Davin belum sadarkan diri juga.

Terpopuler

Comments

Sri Wartuti

Sri Wartuti

like 72

2021-03-27

0

Aruna Zahrani

Aruna Zahrani

semoga meisya cocok. jd g hrs melibatkan laki2 itu lg dlm hidup meisya dan davin

2020-12-09

0

Ellis Hung

Ellis Hung

nangis

2020-09-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!