19.Radioterapi

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian,sangat mensupport author berkarya.

Happy reading guyss....💕cinta kalian.

Hari ini merupakan hari libur.Suara telfon rumah berbunyi,Davin yang mendengar telfon berdering langsung mengangkatnya.

"Hallo..."Ucap Davin.

"Hallo Davin"Ucap suara pemuda.Tentu dia adalah Alex terlihat dari suaranya yang jernih.

"Om Alex?ada apa om.Om rindu Davin ya?"Ucap Davin terkekeh dengan celotehannya sendiri.

"Ia om sangat rindu Davin.Davin sudah makan,minum obat?sekarang jadwal Davin radioterapi."Ucap Alex.

"Sudah semua om."Ucap Davin.

"Telfon dari siapa Davin?"Tanya Meisya berteriak dari arah dapur yang tak jauh dari tempat telfon rumah berada.

"Om Alex bun.Om Alex ajak Davin jalan-jalan."Ucap Davin.

"Ok..om..Davin mandi dulu"Ucap Davin mematikan sambungan telfon dan bergegas untuk mandi.

Dilain sisi Alex juga bersiap diri,namun panggilan dari Vanya cukup mengganggunya.

"Hallo my honey."Sapa Vanya di balik telfon.

"Ada apa van,aku sedang terburu-buru."Ucap Alex mengambil jaket dan kunci mobilnya.

"Kau mau kemana,aku bosan di rumah.Aku sudah mecancel semua jadwal pemotretanku."Ucap Vanya berharap Alex menemaninya dan memang sengaja mecancel semua jadwalnya untuk berkencan dengan Alex.

"Van,aku mau kerumah Davin.Aku sudah janji sama Davin mengajak Davin jalan-jalan"Ucap Alex berbohong,bukan jalan-jalan tapi kerumah sakit.

"What???lex aku berusaha mecancel jadwal pemotretanku dengan susah payah.Aku ingin berkencan.Apa Davin lebih penting darimu.Atau ibunya sudah menggodamu?"Ucap Vanya sudah tidak sabar dan mengeluarkan isi hatinya.

"What??Jangan berpikir aneh-aneh deh Van.Kamu tau kan aku tidak suka mengingkari janji.Aku sudah terlanjur berjanji dengan Davin"Jelas Alex.

"Aku ikut jalan-jalan."Ucap Vanya walaupun harus dengan bocah kecil.Hatinya gusar takut Alex berpaling darinya.

"Tidak bisa.Aku hanya berdua dengan Davin."Ucap Alex menolaknya.Alex kan bukan benar-benar mau pergi jalan-jalan dengan Davin.Tapi mengantar Davin ke rumah sakit.

"Kan aku gak boleh ikut,pasti dengan ibunya lagi kan."Ucap Vanya merengek seperti anak kecil.Memang Vanya pemikirannya tidak dewasa.

"Kamu tidak percaya denganku?Nanti malam aku ke apartementmu."Ucap Alex memilih tidak bertengkar dengan Vanya terlalu lama karena dirinya sedang terburu-buru.

"Percaya.Nah gitu dong sayang"Ucap Vanya lalu mematikan ponselnya.

***

Alex dan Davin telah sampai di rumah sakit.Davin sedang menjalani radioterapi,yaitu metode pengobatan menggunakan radiasi sinar untuk menghancurkan sel kangker dan juga menghambat perkembangannya.

Alex melihat Davin yang meringis kesakitan karena sinar radiasi.Alex mencoba mensupport dan juga memegang tangannya.Ingin rasanya Alex menumpahkan air matanya,Davin masih kecil dan begitu kuat menghadapi penyakitnya ini.

"Sakit om.."Ucap Davin,tubuhnya menggeliat.

"Yang kuat sayang..Om Alex disini.Kamu harus sembuh.Ingat bunda Davin ya.Davin pengen bunda Davin bahagia kan"Jelas Alex sambil memegang tangan Davin yang menggeliat sakit.

Davin teringat dengan bundanya,rasanya dia ingin kuat,namun selain penyakitnya yang menyakitkan dirinya,pengobatannya juga begitu menyakitkan.Ia menahannya demi Meisya.Davin juga mencoba agar dirinya bisa sembuh.Namun rasanya itu tidak mungkin mengingat penyakitnya sudah stadium tiga.

Sebelumnya Davin sering mencari tau,sakit yang di deritanya melalui internet yang berada di kamarnya.

Davin tau jika sudah mencapai stadium tiga itu sulit disembuhkan.Apalagi percakapan dokter dan Alex jika tingkat kesembuhannya hanya 30 persen.

Selesai dari Radioterapi di rumah sakit Alex membawa Davin pulang,ingin rasanya berada lama bersama Davin.Namun Alex teringat dengan janjinya kepada Vanya.

Sesampai di rumah Vanya.Alex melihat Vanya menggunakan gaun malamnya,menampakkan kesexyannya,namun Alex tidak begitu terpukau.Alex sudah terbiasa melihat Vanya yang sering menggodanya.

Vanya melihat Alex tidak seperti biasanya,Alex biasanya langsung menarik dirinya ke tempat tidur.Tidak dengan hari ini,raut wajah Alex begitu gusar.

"Sayang ada apa?apa kau tidak senang bertemu denganku?"Tanya Vanya mengikuti Alex yang melewatinya begitu saja.Alex duduk di kursi dengan lemas.

Alex tidak menggubris,ia masih mengingat jelas saat Davin merasa kesakitan waktu di radioterapi.Vanya sudah lama tidak menyentuh kekasihnya.Nafsunya sudah lama membuncang karena rasa rindu yang teramat dalam.Vanya selalu di sibukkan dengan jadwal pemotretan.Mengingat dirinya adalah model terkenal.

Vanya merangkul leher Alex dengan jemarinya yang lentik,berusaha menyentuh bibir Alex.Namun Alex menghindar.Vanya tidak diam di sana saja,membuka jaket Alex dan mencium leher Alex agar terangsang.

"Vanya,aku sedang tidak ingin.Aku lelah"Ucap Alex.Vanya mendengus kesal.Mengapa Alex tiba-tiba menolaknya kali ini.

"Sayang aku rindu kamu"Ucap Vanya terus memaksa.

Namun di tolak kembali.

"Aku sudah bilang,aku lelah van"Ucap Alex tersulut emosi.Alex langsung pergi ke kamar apartement Vanya.Vanya merasa geram karena di tolak mentah-mentah.Sebelumnya Alex tidak pernah menolaknya kalau urusan ranjang.Vanya selalu berhasil menggodanya.Tidak untuk sekarang,kegagalannya membuatnya sangat kesal dan menganggap pasti karena Meisya penyebabnya.

Kerena di akhir-akhir ini Alex sibuk bersama Davin yang seperti anaknya sendiri.

Terlihat Alex sudah memejamkan matanya,walaupun pemikirannya masih kalut.Dia tidak benar-benar tidur,Alex hanya ingin menghindari Vanya.Vanya tidur di samping Alex sambil membelakangi kekasihnya dan hati Vanya selalu mengumpati Meisya.

Terik matahari masuk melalui celah jendela kamar Vanya.Vanya berusaha membuka matanya,lalu memalingkan wajahnya ke samping.Alex sudah tidak ada di sampingnya.Vanya langsung membuka matanya lebar-lebar dan turun mencari kekasihnya di kamar mandi dan di seluruh ruangan apartementnya.

Namun tidak ada satupun yang menunjukkan keberadaannya.Alex sudah pergi meninggalkan Vanya yang tertidur pulas.Alex tidak mau membangunkannya.Jika Alex membangunkannya,pasti Alex tidak akan bisa pergi dari Apartement Vanya.

Vanya melihat ponselnya,Alex mengirim pesan ke Vanya.

Maaf tidak membangungkanmu sayang,Aku tidak tega membangunkan tidurmu yang pulas.Aku sudah berada di kantor.

Vanya langsung membanting ponselnya di kasur,jelas saja Alex sangat membuatnya kesal.Semalam Vanya tidak berhasil menyentuhnya.Dan pagi ini Vanya berniat tidak ingin melepasnya.Namun Alex terlebih dahulu bangun dan langsung pergi.

Vanya begitu kesal,dan lagi lagi mengumpati Meisya dan juga Davin.Percuma dirinya memakai gaun tipis ini,tidak membuat Alex menginginkannya.Kalau bukan karena menghargai Vanya yang telah mengcancel semua jadwal pemotretannya,Alex tidak akan datang semalam.Pikirannya selalu kalut,mana bisa Alex asyik bermalam dengan Vanya.Sedangkan Davin sedang merintih kesakitan.

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

yah...kirain Alex msh bnr2 perjaka....pst nnt Vanya hamil klo tau Alex sllu dkt m Davin..

2023-06-09

0

Aruna Zahrani

Aruna Zahrani

yaaaaah kirain alex cowok yg bnr2 "bersih" rupax hhmmmm no body perfect

2020-12-09

1

Shin Gao

Shin Gao

gara" davin junior alex jg gk mau di mnja,, syg davin bget klo dpt papa kyk bgini enk ya

2020-12-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!