Sang Penggoda

Sang Penggoda

1.Rutinitas

Ruangan yang dipenuhi dengan suara desahan,Meisya menggigit bibir bawahnya.Tangannya menyengkram kuat kain sprei dengan corak bunga.Sedangkan Eros tidak berhenti bermain memberikan kenikmatan kepada sang Istri.

Pergulatan panas di awal hari,Matahari masih sembunyi tidak menampakkan diri.

"Ough..."Meisya menjerit nikmat,ketika Eros mencengkram memainkan gundukan sintal milik Meisya.Meisya mencengkram rambut Eros pelampiasan dari rasa nikmatnya.

"Emps....Mas..."Dengan penuh keringat di pelipisnya Meisha mengerang.Eros tidak berhenti memberi sensasi sentuhan dan dorongan kepada istrinya,yang membuat Meisya terus mendesah.

"Ah...."Pada akhirnya Eros sampai pada puncaknya bersamaan dengan istrinya Meisya.

Eros masih tetap berada diatas tubuh Meisya,Eros memberi kecupan dikening istrinya.Meisya tersenyum menatap suaminya yang sangat dia cintai.

"I Love you.."Ucap Eros tersenyum kepada Meisya yang masih menatap dirinya.Ucapan yang satu ini tidak pernah absen untuk diucapkan dari bibir Eros kepada sang istri.Yang membuat hati Meisya selalu berbunga-bunga.Memang cinta tidak perlu pengakuan,namun dengan ucapan cinta berhasil membuat Meisya menganggap Eros adalah suami yang sempurna baginya dan menganggap lebih mencintai dirinya.

"I Love you to"Meisya membalas ucapannya,yang memang tulus dari hatinya.Dia benar-benar mencintai ayah dari anaknya.

***

Sepertinya matahari telah muncul dan sinarnya menyelusup di celah-celah tirai.Meisya membuka tirai jendela,yang membuat Eros menutup matanya menggunakan lengannya.

"Mas,bangun...sudah siang."Ucap Meisya sambil mengambil kemeja dan dasy yang akan dikenakan suaminya.

"Bunda..."Suara anak kecil berwajah sangat tampan dengan seragam sekolah lengkap tersenyum tepat dipintu kamar.

"Sayang,kau sudah siap.Anak bunda sudah besar,bisa memakai seragam sendiri"Meisya terkejut melihat anaknya Davin,telah siap memakai seragam lengkap.Biasanya Meisya lah yang selalu memakaikan anaknya seragam.Umurnya masih empat tahun,tapi bagaimana dia bisa memakai seragam itu dengan sangat rapi.Memang Davin,dia sangat pintar dan pemikirannya lebih dewasa.

"Tentu bunda,pasti bunda akan bosan memakaikan seragam untuk Davin setiap hari.Sebelum bunda bosan,Davin belajar terlebih dahulu."Ucap Davin yang membuat senyuman lebar tersungging dibibir Meisya .

Meisya menghampiri anaknya,menunduk sehingga tinggi mereka sama,dan mencubit pipi anaknya yang sangat menggemaskan dan tampan.

"Mana bisa bunda bosan.Bunda sangat menyanyangi Davin.Dan ya Davin...karena Davin telah memakai seragam dengan benar dan rapi,bunda akan membelikan Davin es krim setelah pulang sekolah"Ucap Meisya memberi penghargaan karena anaknya yang pintar ini membuatnya terkesan.

"Mas lihatlah kau kalah dengan anakmu,Davin sudah selesai memakai seragamnya sendiri"Ucap Meisya melihat suaminya bangung bergerak melihat Davin.

"Anak siapa dong..Anak ayah Eros"Ucap Eros menggendong anaknya dan ikut berbangga hati juga.

"Tapi ayah,belum mandi Davin"Ucap Meisya tertawa terkekeh melihat putra dan ayah berbeda kepribadian.

"Ia bun,Ayah bau..Davin tidak mau dekat-dekat dengan ayah"Ucap Davin yang masih ada dipangkuan Eros berputar membelakanginya.

"Baiklah,ayah akan segera mandi.Lihatlah nanti siapa yang lebih tampan"Ledek Eros kepada anaknya.

Meisya hanya terkekeh melihat kedekatan Eros dan putranya Davin.Bagaimana dia setampan ini,kalau bukan dari ayahnya Eros.Hidungnya yang mancung dan alis tebal sama dengan ayahnya.

"Tetap Davin lah"Ucap Davin tersenyum sambil melipat tangannya didepan dada.Eros terkekeh melihat sikap anaknya dan menggosok kepala Davin lalu pergi kekamar mandi.

Davin dengan mbok Marni yang baru datang,pembantu sekaligus pengasuh dirumah Meisya.Sedangkan Meisya masih di kamar memasangkan dasi suaminya.

"Mas..Nanti Davin lihat gimana??"Ucap Meisya dengan wajah merahnya karena Eros berhasil merangsangnya melalui kecupan di bibir dan tengkuk leher Meisya.

Hati Meisya berdegup sangat kencang,walaupun sudah lama berumah tangga,tapi sentuhan Eros selalu berhasil membuatnya terangsang.Karena Meisya sangat mencintainya.Menurutnya Eros adalah suami yang sempurna,dia pria yang bertanggung jawab.

"Ah..."Mesya memilih memejamkan matanya ketika Eros mengesap bibirnya.Nafas mereka saling memburu,Eros yang lebih tinggi masih menunduk menikmati bibir istrinya.

Meisya mendorong tubuh Eros,karena jika diteruskan mungkin Davin akan memergoki mereka.Apalagi waktu yang terus berputar,bukan saatnya ini untuk bergulat.Eros akan bersiap ke kantornya bersama Davin yang akan dihantar ke sekolahnya terlebih dahulu.

Sedangkan Meisya juga harus berangkat kerja.Meisya bekerja di butik.Dia sangat telaten dengan pekerjaannya,itulah pemilik butik lebih peduli dengan Meisya dibandingkan dua temannya yang sama-sama sebutik yang juga berkeluarga.

Meisya baru sampai dibutiknya,setelah mengurus suami dan anaknya.Untungya dia bekerja dengan jadwal yang sesuai dengan dirinya.Meisya menyapa Karin dan Bella temannya sebagai karyawan butik juga.Didalam ruangan butik mereka para wanita bekerja sambil bergosip.Namanya juga wanita yang tak luput untuk berbicara.Apalagi mereka tiga sahabat itu saling membicarakan keadaan keluarganya.

"Wih..kalungnya baru ya?"Ucap Bella teman Meisya.Dia cantik,rambutnya berwarna pirang,dengan baju yang menarik sesuai postur tubuhnya yang bagaikan biola.Tentu,karena sampai saat ini dia masih belum memiliki buah hati.Bella menanyakan kalung yang baru terpakai oleh Meisya berwarna putih dengan satu mutiara sebagai perniknya.

"Pasti dibeliin sama suamimu kan"Timpal Karin teman Mesya juga,yang ini lebih polos,namun sebagai seorang desainer dia tampil tak kalah cantik dari Bella.Berbeda dengan Meisya yang bekerja tampa riasan.Dia telah memiliki suami yang sempurna dan telah memiliki putra Davin,jadi Meisya tidak terlalu memikirkan penampilannya.Dia cukup mengumpulkan uang untuk masa depan anaknya.

"Ia..mas Eros semalam memberikan suprise isinya kalung"Ucap Meisya masih memegang kalungnya yang melingkar dilehernya sambil tersenyum mewakili perasaannya yang sangat bahagia.

"Beruntung banget kamu Sya..dibeliin kalung sama suamimu.Boro-boro mas Andre belikan aku kalung,adanya dia cuman suruh aku cuci piring aja"Ucap Karin masih dengan kain ditangannya yang akan dirancang.

"Emang pembantumu kemana rin?sama aku juga.Aku merengek meminta cincin ditoko emas,cuman dijanjiin saja.Sampai sekarang nih...belum juga janjinya ditepati"Ucap Bella.Bella memang sering mengeluh,karena suaminya tidak menuruti permintaannya.Padahal,tidak seburuk itu.Bella adalah wanita yang matre.Dia sering meminta berbagai perhiasan,sedangkan suaminya hanya pegawai kantor dengan bayaran rendah.

"Pembantuku pulang kampung"Ucap Karin mengerucutkan bibirnya.Sahabat yang satu ini,juga sering memuji suami Meisya.

"Kalian bisa aja,sabar Bell mungkin suamimu masih belum punya uang."Ucap Meisya sambil melihat buku pesanan.Memang bukan karena Eros selalu memberikan hadiah,Meisya jadi mencintainya.Tapi karena Eros adalah pria yang bertanggung jawab dan tentu cinta tidak bisa dijabarkan sehingga bisa memperjelas rasa yang begitu besar.Apalagi ditambah Eros adalah menantu idaman bagi orang tua Meisya yang sangat menyukai Eros.

"Oia,bagaimana dengan nyonya linda,dia meminta bajunya model kayag gimana?"Lanjut Meisya.

Terpopuler

Comments

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Menarik

2021-07-14

1

Mimi Irmayani

Mimi Irmayani

keeerenn suka yg panas goni

2020-06-28

1

Kim Taehyung

Kim Taehyung

hai thor semangat ya jangan lupa mampir di novelku:tuan muda jatuh cinta pada nona muda

2020-05-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!