Meisya masih berkutat dengan hobinya,merancang busana di rumahnya.Di apartementnya terdapat ruangan khusus mengasah kemampuannya dalam mendesain busana.Setiap hari Meisya tidak pernah absen untuk pergi ke ruangan tersebut.
Putranya sudah awal tidur,di sela-sela kepenatannya Meisya masih sibuk mendesain.Tiba tiba ponsel miliknya berdering.
"Halo..Karin??"Ucap Meisya mengangkat telfonnya yang sepertinya dari Karin sahabat Meisya yang dulu sebutik dengannya.
"Gimana kabarmu sya?"Ucap Karin di balik ponselnya.Sudah lama Meisya tidak mendengar suara sahabatnya ini.
"Alright Karin ... how are you? (Baik Karin..kamu gimana kabarnya?)"Ucap Meisya.
"I'm fine miss..hahaha..yaelah logatmu udah berubah ya sya,keponakan kesayanganku kemana?"Tanya Karin terkekeh dengan Meisya yang telah berubah.
"Hahaha..biar biasa rin,Davin?dia sudah tidur..Davin akhir-akhir ini tidur lebih awal"Ucap Meisya.
"Kapan kamu selesaikan sekolah desainmu?aku sudah sangat rindu dengan keponakanku yang menggemaskan itu"Ucap Karin merindukan Davin.
"Masih awal rin,sekitar 1 tahun lagi.Sabar ya"Jelas Meisya
"Jangan lupa bawaian aku oleh-oleh sya"Ucap Karin.
"Ia nanti aku bawain,kalau gak lupa.haha"Meisya terkekeh kembali.Dia tak pernah berhenti tertawa jika bersama dengan temannya yang satu ini.
"Masa sama temen sendiri lupa.Bawain sekalian cowok bule,buat gantiin ayahnya Davin"Ucap Karin nyeleneh.
"Ist..ngawor mu rin.Bunda saja,itu cukup buat Davin."Ucap Meisya.
"Kamu kan masih muda Sya,banyak juga yang mau sama kamu.Disini aja temen kita yang satu kampus dulu pada tanyain kamu.Dan kamu dapat salam dari Robet"Ucap Karin.
"Gak tertarik aku.Aku fokus gedein Davin rin"Ucap Meisya mengingat Robet teman satu kampusnya yang memang ngejar-ngejar Meisya dari dulu.
"Ya udah sya..Aku masih lanjut ngerancang pesanan customer ni,nanti seandainya ada waktu luang lagi.Aku usahain hubungin kamu ya sya..Bye sya"Jelas Karin.
"Ok rin,Bye rin"Ucap Meisya memutuskan sambungannya.
***
Seperi biasanya,Davin sedang menunggu bundanya Meisya untuk menjemputnya.Ia duduk berdua dengan Alex.Jam segini adalah waktu rehat Alex bekerja,dia selalu keliling ke luar untuk mengatasi rasa bosannya.Alex selalu menemukan Davin yang duduk dengan rasa bosan menunggu di jemput.Jadi Alex selalu menghampirinya.Toh berbicara dengan Davin itu nyaman,walaupun usianya masih dini,tapi Alex sangat menyukainya.Alex juga merasa tidak aman bagi anak usia Davin duduk sendiri di depan sekolah.
Begitu pun dengan Davin,dia yakin bahwa Alex orang yang baik,tidak seperti yang bundanya katakan.Bersama Alex juga Davin merasa senang.Mumpung bundanya masih belum menjemputnya Davin tidak masalah untuk berbicara sedikit dengan Alex.
"Om..Davin haus"Ucap Davin menelan ludah sambil melihat tukang es krim di sebrang sana.
Alex melihat Davin yang mengamati tukang Es krim"Kau mau es krim?"Ucap Alex mengerti.
"Ia om,tapi gimana kalau bunda datang"Ucap Davin.
"Gak papa Davin,hanya di sebrang sana.Yuk kita kesana sebentar"Ucap Alex menarik pergelangan tangan Davin.
Disisi lain Meisya sedang terburu-buru,Meisya terlambat lagi untuk menjemput putra kesayangannya.Dengan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh,Meisya menuju ke sekolah Davin.
Sesampai di depan sekolah Davin Meisya tidak melihat Davin putranya lagi.Meisya mendengus kesal,sambil melihat di sebrang sana ternyata Davin dan pemuda itu lagi membawa dua eskrim yang berada ditangan Davin.
Lalu Meisya berjalan kaki menuju Davin.Tiba-tiba saja ada sepeda motor yang melintas dengan cepat ke arah Davin.
"DAVIN...."Meisya teriak,ingin menjangkau putranya yang jauh.Namun Alex yang ada di samping Davin menyelamatkannya.Alex lah yang terlempar.Meisya berlari ke arah Alex.
"Om Alex..hiks..."Davin menangis melihat Alex terluka dibagian tangannya yang tergores terbentur jalan trotoar dan juga kakinya yang sepertinya terkilir.
"Kamu gapapa?"Tanya Meisya melihat keadaan Alex.
"Ah..gapapa kok"Ucap Alex yang sepertinya hanya mengalami luka ringan.
"Davin jangan menangis sayang.Om Alex gapapa.."Ucap Alex.Meisya terkesan dengan Alex yang sepertinya memang orang baik.Ternyata selama ini, prasangka buruk terhadap Alex tidak benar.
Meisya membopong Alex ke dalam mobilnya.Mengobati Alex di dalam sana.Untung saja ada obat p3k yang selalu tersedia didalam mobilnya.
"Ah..."Alex meringis kesakitan menahan betadine yang diteteskan kelukanya.
"Maaf..sakit ya"Ucap Meisya mengoles luka Alex dengan pelan menggunakan kapas.
Sedangkan Alex menahan perihnya,namun perihnya hilang berkat wajah Meisya yang cantik dan teduh.Alex tidak berhenti menatapnya.Sedangkan Davin melihat bundanya mengobati Alex.
"Ehem..."Meisya berdehem ketika Meisya sadar kalau Alex sedang memperhatikan dirinya.
"Cantik"Ucap Alex tersenyum lebar keceplosan,mulutnya kini tidak bisa di ajak kompromi.Seakan pujian itu keluar suka hati.
"Aw..."sekarang Alex merintih kesakitan saat Meisya menekan karena merasa kesal di puji.Hanya Meisya yang tidak mau di puji cantik.Meisya berfikir pria seperti itu semua.
"Hahaha...Bunda kasian om Alex"Ucap Davin yang memperhatikan mereka berdua,yang duduk di kursi belakang mobil.
Lalu Meisya mengurut kaki Alex yang terkilir.
Krak..krak...
"Aw..ah"Alex tidak habis berfikir,itu sangat menyakitkan.
"Coba berdiri"Ucap Meisya kepada Alex yang duduk di sebelah mobilnya.
"Hebat..sudah enakan,tapi waktu di pijat sakit banget"Ucap Alex keluar mobil dan berdiri sambil menggerakkan kakinya.
"Rumahmu di sebelah apartement ku kan,sekalian pulang bareng aku.Apalagi tanganmu masih belum sembuh,gak bisa nyetir"Ucap Meisya menawarkan setelah Alex duduk kembali ke dalam mobil.
"Ia benar om Alex"Ucap Davin senang bisa pulang dengan Alex.
"Baiklah"Ucap Alex tidak menolaknya.Padahal mobilnya masih ada di kantornya.Alex bisa menghandlenya.Alex kan pemilik kantor terbesar di Amerika.Hanya Davin tidak mengetahuinya.
"Terima kasih sudah menolong putra saya"Ucap Meisya kepada Alex sambil menyetir mobilnya.
"Aku gak tau harus berbalas budi bagaimana denganmu,Davin adalah penyemangatku,aku gak tau kalau hidup tanpa dia bagaimana"Jelas Meisya.Davin begitu berarti baginya.
"Ia gapapa...bukannya manusia harus saling tolong menolong ya"Ucap Alex.
"Ia benar,sekali lagi terima kasih"Ucap Meisya kepada Alex yang berada disebelahnya.
Merekapun telah sampai di apartement.
"Apakah kau yakin bisa sendiri keapartementmu?"Ucap Meisya merasa cemas melihat Alex belum pulih sepenuhnya.
"Ia tak masalah..Aw..."Alex berteriak kesakitan ketika turun dari mobilnya.Padahal itu hanya action Alex agar Meisya dan Davin mampir ke dalam apartementnya.
"Aku antar kamu aja ya"Ucap Meisya menopang lengan kekar Alex menuju lantai apartement Alex.Tentu Alex tidak menolak.Memang itu tujuan Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Lina aja
lanjut
2022-05-12
0
AvifahDevi Nasti
cuit cuiiit 😀
2021-05-27
0
Momy Victory 🏆👑🌹
modusss nih Alex 🤭🤭🤭
2020-12-28
0