Bab 8

"Maaf sayang, dramanya terlalu panjang jadi ya harus sabar dulu deh. Kamu tau sendiri kan gimana ribetnya ngluluhin cewek kalau lagi marah? Susahnya minta ampun. Tapi sekarang kamu tenang saja, dia nggak bakal ganggu ganggu kita lagi dan pastinya dia akan percaya sama aku. Sekarang kita nikmati kebersamaan ini, aku milikmu sayang dan saat ini hanya kamu dan aku saja" kedua alisnya naik turun seolah memberi isyarat nakal. Icha pun membalasnya dengan senyum manis dan mereka masuk ke dalam kamar. Sesampainya di kamar mereka saling berhadapan, kedua tangan Icha melingkar di leher Erwin sedangan kedua tangan Erwin menyentuh kedua sisi pinggang Icha. Tatapan keduanya bertemu saling memandang dengan kilauan senyum. 

"Sekarang aku mau kamu" bisik Erwin. Mereka pun mulai berpadu dalam lautan impian. Kenikmatan sesaat yang akan membuat mereka menyesalinya seumur hidup. Bukan hanya hukuk manusiawi tapi juga hukum alam. Kebahagiaan yang mereka dapatkan dari hasil penderitaan orang lain, suatu saat nanti akan menjadi bumurang untuk mereka sendiri. Hubungan gelap dengan jalan yang gelap, berjalan saja sulit apa lagi keluar dari kegelapan itu. 

Terkadang kita sulit mengatasi hawa nafsu dalam diri kita sendiri terlebih dari segi percintaan. Hawa panas yang di bawa dari kedua manusia yang terus bergejolak dari diri masing masing membuat akal dan iman melemah seiring dengan ilusi yang ada di otak mereka.

"Apa ini?" Tanpa sengaja Rara menemukan sebuah bunga mawar tergeletak di atas meja riasnya, padahal tadi dia tidak melihat bunga itu kenapa sekarang bisa ada di sana. "Ya ampun pasti mas Erwin yang sengaja menaruhnya di sini, em suami ku sweet banget sih" mengambil bunga itu lalu menciumnya "Bunganya memang sudah agak layu, tapi nggak apa apa wanginya masih tercium. Atau mungkin bunga ini di beli mas Erwin kemarin malam jadi bunganya sampai kelupaan" bunga mawar merah yang sudah layu dan beberapa kelopaknya jatuh menjadi sakti kisah vinta mereka berdua. Tadi malam setelah pertengkaran iru usai, Erwin menawarkan kebahagiaan tiada tara di dunia ini. Rara berharap dengan semua yang terjadi akan membuat hubungan mereka semakin erat. 

"Rara kamu di mana cepat keluar...." Terdengar suara Mirna dari kajauhan. Rara mencoba melihatnya dari celah jendela kamar. Benar saja Mirna masih nangkring di atas motor maticnya sambil melihat ke arah dalam. 

"Iya sebantar" Rara pun keluar kamar lalu membukakan pintu "Ada apa? Ngapain teriak teriak gitu, nggak sopan tau kaya preman aja" celetuk Rara sambil berjalan mendekati Mirna.

"Terserah deh Ra lu mau ngatain gue kaya apa. Saat ini gue punya info penting buat lu ini mengenai suami lu itu" Mirna turun dari motor memperlihatkan sebuah foto.

Kedua bola mata Rara membulat ketika melihat foto tersebut "Maksudnya apa ini, Mir?" 

"Ya, seperti yang kamu lihat. Sengaja aku suruh orang buat buntutin laki lu dan ternyata benar kan, dia itu nggak kerja tapi lagi berduaan sama nih cewek" Di dalam foto itu memperlihatkan kemesraan antara Erwin dan seorang gadis muda. Mereka tengah berpelukan di sebuah ruangan yang lumayan besar, di sana juga terdapat beberapa sofa dan tv yang masih menyala. Benar saja Mirna memerintahkan seseorang untuk mengikuti Erwin, sampai dia keluar duit banyak demi mendapatkam bukti perselingkuhan Erwin. Tapi, setelah dia mendapatkan semua bukti ternyata respon Rara di luar dugaan. Rara yang kemarin nangis nangis karena kecewa dan menuduh suaminya selingkuh sekarang jadi biasa saja kaya nggak percaya gitu. Memang hebat si Erwin itu membuat Rara sampai sepercaya itu.

"Nggak mungkin dia itu pasti kerabat jauh mas Erwin atau hanya kebetulan saja" ucap Rara mencoba bersembunyi dari kecurigaan dalam hatinya. Dia juga tidak akan percaya jika memang itu banar, karena dia sudah berjanji akan selalu percaya sama suaminya.

"Buka mata kamu Ra udah jelas banget suami kamu dalam pelukan wanita lain tapi masih aja belain dia" Mirna kesal dengan sikap Rara, karena sebelumnya dia mengira bahwa Rara akan marah dan memberi hukuman untuk laki laki hidung belang itu atau bahakan minta pisah begitu. Tapi kenapa malah jadi sebaliknya, dia tidak mau percaya meski bukti di depan mata.

"Kamu apaan sih Mir? Aku bilang itu pasti kerabat jauh mas Erwin atau kebetulan ketemu teman lama atau bagaimana gitu. Kamu jangan langsung nuduh suami ku yang bukan bukan ya, lagian apa urusan kamu sampai menyuruh orang buat ngawasin mas Erwin? Punya hak apa kamu" Semua kata kata yang keluar dari mulut Rara membuatnya sakit hati. Awalnya dia hanya ingin memberi tau siapa sebenarnya suami yang dia banggakan itu. Dengan hati kecewa Mirna pun kembali naik motornya "Kamu lihat saja Ra kalau Tuhan sudah membuka jalan kebenaran, gue pastikan kamu bakal menyesal sudah nggak percaya sama gue" Kesal Mirna pun meninggalkan Rara sendirian.

"Nggak mungkin itu pasti hanya slaah paham saja. Lebih baik nanti aku tanya mas Erwin sendiri" 

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

Kalo cinta sudah buta....
🤕

2023-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!