Tak bisa dibayangkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh Pak Marwan dan istrinya. Kejadian yang tidak menyenangkan itu datang bertubi-tubi.
Itulah kehidupan tidak selamanya senang dan tidak selamanya sedih. Senang dan sedih datang silih berganti seperti siang dan malang.
Kania hadir menghibur pasangan suami istri ini, dengan kata2nya yang menyejukkan namun tidak bermaksud menggurui.
" Bu Marwan, saya yakin ini karena Allah sayang kepada ibu dan bapak,"
sambil mengarahkan ibu jarinya ke arah Pak Marwan dan istrinya.
" Benarkah Kania, Allah sayang pada kami berdua? "
"Benar bu, karena Allah sayang kepada bapak dan ibu."
"Kenapa begitu Kania, mengapa kalau sayang diberi cobaan begini?"
Kania kembali mengusap punggung istri pak Marwan. Kania pun menjawab dengan berbisik.
"Karena ibu dan bapak masih ditegur oleh Allah, itu tandanya Allah peduli dengan bapak dan ibu."
Danang melihat Kania penuh keheranan, mengapa semudah itu bisa dekat dengan kedua orang tuanya. Padahal sudah banyak yang tahu bahwa kedua orang tuanya adalah orang yang keras.
Hari kedua dari kejadian tersebut adalah hari dimana Pak Marwan harus memberi upah kepada buruh2nya. Padahal keuangan Perusahaan bisnis ini sedang morat marit.
Setelah berunding akhirnya mereka sepakat akan menggadaikan rumah yang mewah itu agar dapat bertahan dalam bisnis ini.
..........................
Ternyata istri pak Marwan belum bisa membaca Alquran, ia tertarik untuk mempelajari Alquran. Ia sangat senang jika Kania yang membimbing dan mengajarinya.
Jadilah setiap hari setelah maghrib Kania menyempatkan diri pergi ke rumah Pak Marwan.
Bertambah beban hati Kania antara menolak dan mengiyakan tapi atas saran dari abahnya Kania setuju juga.
Hal yang paling dihindarinya adalah bertemu dengan Danang. Kania khawatir perasaan sukanya berlebihan dan menimbulkan fitnah yang sangat tidak diinginkannya.
Kania pasti tidak akan setuju membimbing istri pak Marwan, jika ia tahu Danang juga menyukai dirinya.
Hari pertama membimbing istri Pak Marwan hati Kania tidak karuan, karena untuk datang ke rumah yang mewah itu ia harus melewati halaman yang luas.
Ngeri melewati halaman rumah Pak Marwan.
Tiba-tiba ada orang yang memanggilnya.
"Kania.. Kania..."
Kania menoleh ke arah suara, ternyata istri pak Marwan sudah menunggu di depan garasi mobil.
"Lewat sini,"
katanya sambil melambai.
Kania dibawa oleh istri pak Marwan ke kamarnya,
"ayo masuk, ngajinya di kamar ibu aja ya...."
Lalu Kania masuk, alangkah terkejutnya Kania ternyata di dalam kamar itu sudah ada seseorang yang tengah berbaring dan berselimut.
"Jangan kaget ya... Deni sengaja ibu suruh tidur di sini biar gampang merawatnya, dia baru selesai dioperasi.
"Iy...iya bu tidak apa."
Sejak malam itu dan malam-malam selanjutnya istri pak Marwan belajar mengaji kepada Kania selepas maghrib di tempat yang sama.
Suatu malam ketika selesai belajar mengaji, istri pak Marwan pergi ke dapur untuk mengambil minum.
Tiba-tiba Kania dikejutkan dengan suara yang memanggil,
" bu... bu..!"
Ternyata Deni memanggil ibunya.
Kania pun bingung harus menjawab apa. Akhirnya ia beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Deni. Sambil berkata,
"sebentar Kak, ibunya sedang ke belakan."
Deni pun kaget mengapa suaranya berbeda dengan suara ibunya. Ia pun memicingkan matanya, ternyata ada seorang gadis dalam kamar ibunya itu.
Deni kaget dan terperanjat sambil berkata,
"siapa kamu, mengapa ada dalam kamar ini? "
"Saya Kania... ibu yang menyuruh membimbing baca Quran di kamar ini."
Raut muka Deni seperti orang yang marah tapi tak berdaya untuk berkata-kata yang lebih dari bertanya seperti itu karena kepalanya masih pusing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Flo-She
kania wanita yg sholehah
2023-04-07
2
rinasti
Apakah malam-malam sebelumnya Deni tidak menyadari kehadiran Kania?
2023-02-23
1
al-del
ya benar sekali Bu... yang sabar ya Bu...!!!
2023-02-01
1