Kubeli Suamimu
"Sya, bagaimana keadaan kantor?" tanya seorang wanita paruh baya.
"Alhamdulillah ma, semua berjalan dengan lancar. dan untuk peluncuran produk baru akan segera kami atur." jawab wanita muda yang di sebut 'Sya'
'Sya', dengan nama panjang Syakila Ibrahim adalah putri satu satu nya dari pasangan Hasan Ibrahim dengan seorang wanita yang bernama Amelia Ghoffar.
Namun Hasan Ibrahim sudah tidak ada, meninggalkan putri tercintanya dan istri satu satunya, Ibrahim meningal saat Syakila berusia 15 tahun. dan Syakila hanya hidup bersama mama tercinta Amelia Ghoffar
"Ohh ya Sya, nanti malam jangan lembur ya, ada yang ingin mama kenalin sama kamu." ucap sang mama
Syakila menghentikan kunyahannya. lalu memandang mama yang masih asyik dengan ponsel di tangannya
"Ma, siapa lagi yang ingin mama kenalin ke Syakila?" tanya Syakila
"Sayang, ini temen anak mama. Dia seorang dokter," jawabnya
"Ma,, berhentilah jodoh jodohin Killa, Kila tak mau di jodoh jodohin kek gini." protesnya
"Sya, ingat nak berapa usiamu saat ini. mama udah pingin banget nimang cucu, ingat hormon wanita itu terbatas sayang, wanita akan mengalami terbatasan ovulasi atau masa subur," jawabnya
"Iya, Syakila ngerti tapi Syakila nggak ingin di jodoh jodohin." balasnya
"kalo begitu kapan kamu akan membawa calon suamimu pada mama,?" tanya Lia lagi
"Sabar ma, mama tau sendiri Syakila tiap hari urus kantor." jawabnya
"makanya itu Sya, biar mama yang cariin, kamu tinggal Nerima beres " jawabnya
"ma,, nggak ma. Syakila nggak mau, Syakila mau cari sendiri."
"tapi Sya... ok deh kalo begitu. mama kasih waktu 1 Minggu." sambung sang mama
"1 bulan ma, satu Minggu terlalu cepat " bantahnya
"karena itu. biar lebih cepat lebih baik." sahut sang mama
"terserah mama aja. Syakila mau kekantor dulu." sahutnya.
Setelah menyelesaikan sarapannya, Syakila segera berpamitan pada ibunda tercinta.
"jangan lupa, nanti malam." kata Lia mama Syakila lagi
Syakila hanya mendengkus kesal.
...•••••••...
"Mas, bapak kembali sakit, dan harus di bawa kerumah sakit." ucap seorang wanita muda yang berstatus seorang istri
Imelda Akmal adalah istri dari seorang pria yang bernama Iqbal Prastyo. mereka sudah menikah selama 3 tahun. namun belum di karunia seorang anak pun.
bukan karena tidak kasih, namun karena Imel yang belum siap memiliki keturunan . Bagaimana mungkin dirinya akan menerima memiliki anak. jika kehidupan nya saja masih seperti ini.
Mungkin jika kebanyakan orang akan bilang. banyak anak rizki namun tidak bagi wanita cantik satu ini. ada anak malah akan mengurangi rizkinya. belum punya anak saja rizkinya sudah harus terbagi buat kedua mertuanya.
"Iya Mel, kemarin ibu juga bilang, jika bapak membutuhkan biaya" ucapnya lirih.
"kenapa sih mas harus di bawa kerumah sakit. kan bisa di belikan obat warung aja." ucap Imel
"mas juga sudah bilang Mel, tapi kan kamu tau sendiri bapak tidak cocok obat warung." jawabnya.
"terus , apa mas juga kasih uang untuk mereka ?" tanyanya
"maafin mas Mel, bagaimanapun juga mereka orang tua mas, tidak mungkin mas akan membiarkan bapak dan ibu kesulitan." jawabnya
"Mas, ingat aku belum mau memiliki anak itu karena salah satunya kamu selalu menomersatukan orang tuamu, ketimbang istrimu sendiri." kesal Imel
"Sayang, maafin mas ya belum bisa membahagiakan kamu. mas akan berusaha bekerja keras lagi untuk bisa membahagiakan kamu." ujar Iqbal
Imel menatap wajah suaminya, terlihat ada gurat kesedihan di wajahnya. Imel lalu mengangguk, kemudian Imel segera memeluk sang suami.
"Aku bahagia mas, asal selalu ada di dekatmu." ucapnya.
cup... cup .. cup.. Iqbal mengecup pipi kening dan bibir sang istri. betapa bahagianya jika memiliki istri yang penurut dan tidak banyak menuntut.
Iqbal sudah berusaha untuk membahagiakan istrinya. namun entah kenapa setiap akhir pekan sang ibu selaku minta uang dengan alasan bapak harus kontrol
"mas sangat mencintaimu Mel. jangan pernah tinggalkan Mas ya. apa pun keadaan kita, kita harus tetap bersama." ucap Iqbal
"iya mas, aku juga sangat mencintaimu. aku rela hidup seperti ini asal terus bersamamu." jawab Imel
"kalo begitu ayok kita jenguk bapak." ajak Iqbal
Imel mengangguk."aku ganti baju dulu mas." ucapnya
hari ini Imel dan juga Iqbal menghabiskan waktu liburnya untuk mengunjungi kedua orang tua Iqbal. sedangkan orang tua Imel sudah meningal sejak 4 tahun yang lalu l. beruntung Imel memiliki rumah peninggalan orang tuanya. walau tidak mewah tapi sangat nyaman untuk di tempati mereka berdua
...••••...
"Ibu," panggil Imel saat sudah berada di rumah mertuanya
"Imel , Iqbal, kalian datang?" tanyanya
"iya Bu, ini Imel bawain oleh oleh lauk buat bapak dan ibu." Imel walau terkadang kesal pada mertuanya. namun dia tidak pernah lupa membawakan oleh oleh buat kedua orang tua suaminya.
"duuhh kamu selalu menyayangi kami. terimakasih ya nak." ucap ibu Iqbal yang bernama Rahmi
"bagaimana keadaan bapak Bu? apa sudah baikan?" tanya Iqbal
"sudah lebih baik. itu bapakmu sedang nonton tv." ucapnya
"pak ini loh. anak dan menantumu datang."
Saat ini mereka tengah duduk di ruang tengah, mereka sedang menikmati makan siang.
Derrtttt... Derrtttt...
"Sebentar ya pak Bu, bos nya Iqbal telpon." pamitnya
...•••••...
saat ini Iqbal tengah berada di mall. tadi bos wanita nya menelpon untuk mengantarkan ke mall.
Bos wanitanya memang tidak bisa mengendarai mobil sendiri. karena trauma akan kecelakaan 2 tahun lalu yang merenggut nyawa sang suami.
"Bal, kau mau apa? pilih aja biar aku yang bayar." ucap Ratih
"tidak usah Bu Ratih, saya akan menemani saja." jawabnya sambil menggendong Tiara anak dari bosnya
"tidak apa apa Bal, kayak sama siapa aja." ucap Ratih lagi
"terimakasih Bu Ratih. tapi tidak perlu repot repot " jawab Iqbal
"Ayah Ibal ini apa?" tanya Tiara sambil megang rahang Iqbal yang di tumbuhi bulu halus.
"ini namanya jambang sayang," jawabnya. Iqbal sering meminta Tiara untuk tidak memanggil Ayah pada dirinya. namun entah kenapa gadis kecil itu tidak mau.
"Bagaimana keadaan bapak Bal?" tanya Ratih
"sudah lebih baik Bu, bapak sudah di bawa pulang ." jawabnya
"Syukurlah, boleh nggak aku nengok bapak Bal?" tanyanya
"tidak usah Bu, ibu Ratih pasti sangat sibuk." jawabnya
"jangan lah kau panggil ibu Bal. aku kan belum tua tua amat. panggil Ratih aja ya atau mbak, kita kan usianya hampir deket." ucap Ratih
"i..iya Bu,, eehh mbak aja." jawab Iqbal
Mereka lanjut jalan jalan lagi. Tiara minta turun karena ingin membeli sesuatu yang sangat dia suka.
Iqbal dan juga Ratih pun mengikuti dari belakang.
Brugghhh....
"ohhh maaf, nggak sengaja." ucap Wanita yang bertabrakan dengan Iqbal
"tidak apa apa mbak. saya juga minta maaf." jawabnya.
"mbak tidak..." saat Iqbal ingin bicara lagi. tangannya sudah tarik oleh seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ayu Ap
ceritanya bagus kak.
jangan lupa mampir
istri bayaran
2023-01-12
1
Lee
Berpisah karena Mndul mampir kak..
semngat..
like+ favorit...🤗
2022-11-07
2