Jangan kasar pada istrimu

"Ibu.." desis Iqbal.

Bu Rohmi segera berbalik. dan melihat putranya yang menatap dirinya heran.

"Ibu, Syakila datang kesini untuk menemui ibu. kenapa ibu berperilaku seperti itu?" tanya Iqbal lembut.

"Ibu tidak ngapa ngapain istrimu Iqbal, ibu hanya ingin membuatkan minum untuk kalian." jawabnya

"Mas, sudah.. nggak usah di ributkan. suatu saat ibu pasti akan menerima ku." Sela Syakila saat suaminya ingin membalas kata kata ibunya.

Syakila segera berjalan menyusul ibunya sembari membawa oleh olehnya kedapur.

"Ibu, Biar Killa yang membuatkan minum." ucap Syakila

"Tidak perlu. tanganmu itu tidak terbiasa di dapur. jadi mana bisa kau buat minum sendiri untuk suamimu." jawabnya ketus

"i .."

"Ibu heran, kenapa ya Iqbal mau menikah dengan wanita gedongan yang tak bisa apa apa. beda dengan Imel menantuku yang dulu. dia sangat cekatan terhadap mertuanya. bahkan sering mengalah. urusan dapur dia bisa tuu menyelesaikan sendiri tanpa ada pelayan di rumah." lagi lagi Bu Rohmi membandingkan dirinya dan Imel

jelas beda, Syakila hidup serba kecukupan dan dari keluarga yang menyayanginya. berbeda dengan Imel wanita itu hidup sendiri setelah orang tuanya meninggal. dan lagi kehidupan Imel setelah menikah tidak ada perubahan, masih bekerja sebagai karyawan resto.

"Ibu,,, sudah lah Bu. jangan di bandingkan Nak Syakila dengan menantu mu yang tak tau diri itu. mana ada seorang istri yang menjual suaminya demi kebahagiaan nya dirinya saja." Tiba tiba pak Pras datang dan langsung menimpali ucapan istrinya

"dia itu juga membaginya untuk bepak. lihatlah bapak sekarang masih hidup juga karena Imel kan?" kembali lagi Bu Rohmi tetap menganggap Imel adalah pahlawan buat suaminya.

Jika Syakila tidak mengabulkan permintaan Imel, sudah pasti Imel tidak akan bisa membantu pengobatan pak Pras.

Iqbal yang mendengar itu hanya diam. tak ingin ikut campur keributan mereka. karena Iqbal tau jika dirinya membela Ibunya, ibunya akan semakin mongolok olok. jika Iqbal membela istrinya, tak ingin Syakila beranggapan jika dirinya sudah mulai peduli padanya dan bisa jadi sang ibu tambah murka.

"kita pulang sekarang." Seru Iqbal sambil menarik tangan Syakila dengan cepat.

"Iqbal, jangan kasar kau sama istrimu Bal," teriak pak Pras.

Sedangkan yang di seru tidak menggubrisnya dan malah semakin cepat langkahnya.

"Iqbal.. uuohhh...." pak Pras tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi. tiba tiba saja dada pak merasa kan nyeri.

"pak, bapak..." teriak Bu Rohmi

Bu Rohmi mendekati suaminya yang sudah terbaring dengan memegang dadanya yang sakit

"Mas, bapak mas.." teriak Syakila. Iqbal menghentikan langkahnya. lalu segera berbalik dan berlari kearah di mana bapak dan ibunya berada.

"bapak..." teriak Iqbal

"Iqbal,," sahut pak Pras

"Ayo mas, kita bawa bapak kerumah sakit" ajak Syakila

Iqbal mengangguk, lalu segera mengangkat tubuh bapaknya dan segera berjalan dengan terburu buru menuju mobilnya.

Mereka segera memasuki mobilnya dan Iqbal segera melajukan mobilnya kearah jalan raya.

Iqbal mengemudi mobilnya dengan panik. belum ingin kehilangan bapak yang sudah sangat berjasa dalam hidupnya. Begitu juga dengan Bu Rohmi dan juga Syakila. "mas, hati hati." ujar Syakila

Iqbal melajukan mobilnya dengan kecepatan lebih cepat.

Tak berapa lama mereka sudah sampai di depan rumah sakit. Iqbal segera keluar di depan UGD.

beberapa petugas segera menolong pak Pras dan segera di tangani oleh dokter jaga UGD

nafas pak Pras sudah mulai tersengal sengal..

"silahkan tunggu di luar pak, Bu. biar kami memeriksa pasien." ucap Dokter.

Iqbal dan juga Syakila duduk berjejer. sedangkan Bu Rohmi begitu sangat panik.

"ibu, duduklah.. jangan hawatir, bapak pasti baik baik saja." Iqbal segera menghampiri ibunya sambil menuntun untuk duduk.

"Ibu belum ingin bapak pergi Bal, ibu masih ingin bersama." ucapnya

"Ibu.. minum ini." Syakila mengangsurkan air mineral untuk mertuanya

Bu Rohmi memandang Syakilla lalu menerima gelas yang di angsurkan pada dirinya. tak ada kata yang di ucapkan dari sekedar terimakasih atau tersenyum. tatapan yang selalu di berikan pada Syakila selalu tatapan yang tidak damai.

"Ada yang bernama Iqbal?" tanya dokter yang memeriksa pak Pras.

"saya dok, bagaimana keadaan bapak saya." tanya Iqbal

"bapak anda ingin bicara dengan anda. silahkan masuk." ucap Dokter

Syakila menunggu di ruang tunggu bersama ibu mertuanya. Syakila mengambil tangan ibu mertuanya. lalu mengenggam nya.

"Ibu tenang ya, bapak pasti baik baik saja." ucap Syakila

Bu Rohmi tetap masih dalam mode slient,

Tut...Tut...Tut..

Iqbal memasuki ruangan di mana bapaknya berada. terdengar suara Elektrocardiogram begitu nyaring di telinganya. Iqbal mendekat dan segera mengecup kening bapaknya. tak berapa pak Pras pun membuka matanya

"Iqbal" gumamnya lirih dan terbata

"Iya pak, bapak akan baik baik saja." ucap Iqbal

"Iqbal, bapak mohon jaga perasaan istrimu. dia tidak bersalah dalam hal ini, kau tak boleh membencinya sebagaimana ibumu membencinya." ucap Pak Pras terbata, detak Jantungnya semakin melemah.

"bapak, bapak tidak usah hawatir, Iqbal tidak akan membencinya, dia adalah istriku. seburuk apapun perangai istriku Iqbal harus mendidiknya." jawab Iqbal

"Iqbal bapak mohon. apapun keadaan nya nanti kau tetap harus bersama Syakila. bapak lihat dia... an.... tuuutttttttt.." terdengar bunyi alat itu begitu nyaring di telinga Iqbal.

"Bapak..." gumamnya "innalilahi wa Inna aihi roji'un." ucap Iqbal lalu segera menutup mata sang bapak yang sudah tak bernyawa.

Iqbal menghapus air matanya, Iqbal keluar dan memanggil dokter.

seorang dokter datang dan ada beberapa petugas rumah sakit.

"Iqbal, bagaimana keadaan bapak?" tanya Bu Rohmi saat melihat putra nya keluar dari ruangan pak Pras

"Ibu, ibu yang sabar yaa.. bapak sudah tiada." lirih Iqbal sambil memeluk ibunya

"tidak mungkin.. bapak tidak mungkin ninggalin ibu Bal." Bu Rohmi histeris mendengar pernyataan jika suaminya telah tiada.

Bu Rohmi menatap Syakila. lalu segera memalingkan wajahnya. kembali memeluk putra semata wayangnya lebih erat. seolah tak ingin di tinggal pergi.

...•••...

2 Minggu telah berlalu kini Bu Rohmi tinggal sendiri, Semenjak mertuanya meninggal suaminya pulang tidak teratur kadang jam 10 malam baru sampai rumah. Syakila tau jika suaminya itu menemani ibunya terlebih dahulu.

Syakila sudah berusaha mengajak agar ikut tinggal bersamanya. mungkin saja sang ibu mau menerima dirinya jika sudah tinggal bersama. dan bisa saling mengenal dan lebih akrab.

Dan suaminya bisa memiliki banyak waktu bersamanya. sudah hampir 2 bulan Syakila menikah dengan Iqbal. namun sang suami belum juga memberikan nafkah bathin pada Syakila.

Syakila sudah sering membahas. namun Iqbal selalu bilang minta waktu sebentar.

Iqbal baru saja masuk kamar di mana dia tidur. Iqbal mencari sosok wanita yang selama ini sudah menemani kesepiannya. namun Iqbal tak menemukan sosok itu.

"Sya .." panggilnya

'Apa semenjak dirinya pulang malam. sang istri juga melakukan hal yang sama.' batinnya

Iqbal merasa bersalah selama ini selalu mengabaikan istri sahnya. dan lebih mementingkan Ibu dan bosnya

"Syaaa... Syakila..."panggilnya lagi.

bahkan Iqbal tidak tau hari ini istrinya memakai pakaian apa dan Pergi dengan siapa. setiap malam saat Iqbal pulang. istrinya sudah tidur. dan saat pagi saat Syakila bangun sang suami sudah pergi kerja

Cekleekkk...

Episodes
1 Bertabrakan
2 Bab 2. Makanan Sisa
3 Bab 3. Menjaga hati sang istri
4 Bab 4. saya mau jual suami saya
5 Pria yang baik dan setia
6 Jodoh siapa yang tau?
7 Detak Jantungnya seperti berhenti
8 Mencereikan suami baik
9 Seorang CEO telah menduduki berita teratas sebagai pelakor
10 Pasti karena di paksa
11 Hati yang mati
12 Pernyataan Cinta
13 Kelihatan nya saja polos
14 Menjual suami untuk jaminan bisnis
15 Hipnotis
16 Semuanya bisa di beli dengan uang
17 Jangan kasar pada istrimu
18 Hanya ada kita berdua
19 Mengundurkan diri
20 Langkah yang beda
21 Benih yang tak di inginkan
22 Menjadikan suami seorang pembantu
23 Pria kejam
24 Keluarga bahagia
25 Menjadi Tawanan sang suami
26 Siapa Anda
27 Makan di luar
28 Ketegasan
29 Pasangan Halal
30 Istri Sombong
31 Bertambah Gila
32 Sensasi panas
33 Aku Cemburu mas
34 Suasana Romantis
35 Tidak suka menginap di rumah mewah
36 Kubeli suamimu 800jt
37 Bawa aku tinggal bersama mu
38 Dokter kandungan
39 Ahiri rumah tangga kita
40 Bendera Permusuhan
41 Istri Arrogant & sombong
42 Nasihat dari Mama
43 Kau itu hanya orang luar
44 Sepertinya dia mencoba menggugurkannya
45 Licik
46 Kau membohongiku
47 Depresi
48 Keputusan
49 Memperlakukan istri
50 Kita besarkan Dia bersama sama
51 Surat Cerai
52 Aku lebih suka mendengarkan kata hatiku
53 Rindu dan Hasrat
54 Bulan Madu
55 Pernikahan dadakan
56 Heeiii...
57 Kemejamu bau keringat balita
58 Ending
59 Extra part
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bertabrakan
2
Bab 2. Makanan Sisa
3
Bab 3. Menjaga hati sang istri
4
Bab 4. saya mau jual suami saya
5
Pria yang baik dan setia
6
Jodoh siapa yang tau?
7
Detak Jantungnya seperti berhenti
8
Mencereikan suami baik
9
Seorang CEO telah menduduki berita teratas sebagai pelakor
10
Pasti karena di paksa
11
Hati yang mati
12
Pernyataan Cinta
13
Kelihatan nya saja polos
14
Menjual suami untuk jaminan bisnis
15
Hipnotis
16
Semuanya bisa di beli dengan uang
17
Jangan kasar pada istrimu
18
Hanya ada kita berdua
19
Mengundurkan diri
20
Langkah yang beda
21
Benih yang tak di inginkan
22
Menjadikan suami seorang pembantu
23
Pria kejam
24
Keluarga bahagia
25
Menjadi Tawanan sang suami
26
Siapa Anda
27
Makan di luar
28
Ketegasan
29
Pasangan Halal
30
Istri Sombong
31
Bertambah Gila
32
Sensasi panas
33
Aku Cemburu mas
34
Suasana Romantis
35
Tidak suka menginap di rumah mewah
36
Kubeli suamimu 800jt
37
Bawa aku tinggal bersama mu
38
Dokter kandungan
39
Ahiri rumah tangga kita
40
Bendera Permusuhan
41
Istri Arrogant & sombong
42
Nasihat dari Mama
43
Kau itu hanya orang luar
44
Sepertinya dia mencoba menggugurkannya
45
Licik
46
Kau membohongiku
47
Depresi
48
Keputusan
49
Memperlakukan istri
50
Kita besarkan Dia bersama sama
51
Surat Cerai
52
Aku lebih suka mendengarkan kata hatiku
53
Rindu dan Hasrat
54
Bulan Madu
55
Pernikahan dadakan
56
Heeiii...
57
Kemejamu bau keringat balita
58
Ending
59
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!