"Iqbal, ini sudah malam. kau mau kemana?" tanya Bu Rohmi
"Bu, Iqbal harus kerumah mbak Ratih, Tiara pingsan dan butuh bantuan Iqbal." jawabnya sambil memakai jaket.
"Kasian sekali Tiara, ya udah hati hati." ucap Bu Rohmi
karena sudah sangat malam, dan sudah tidak ada angkutan, Iqbal memesan ojek yang sering mangkal di gang rumahnya
Saat ini Iqbal sudah berada di rumah Ratih. setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit.
"bagaimana mbak? apa yang terjadi dengan Tiara mbak." tanya Iqbal
"aku juga tidak tau. tiba tiba saja Tiara pingsan. padahal dia tadi baik baik saja."
"kita bawa kerumah sakit mbak." ucap Iqbal
"iya ayoo.."
Iqbal segera membopong tubuh Tiara untuk di bawa kerumah sakit. Ratih berjalan di belakang Iqbal. dan langkah semakin di percepat
Ratih terlihat begitu hawatir.
"Bal, maaf yaa udah ganggu jam istirahat kamu." ucap Ratih
"iya mbak ngga apa apa." jawabnya
"pasti istrimu sangat tidak suka padaku Bal, karena udah ganggu waktu berdua kalian." ucap Ratih
"nggak papa kok mbak. sudah maklum namanya juga kerja sama orang." jawab Iqbal
"jangan begitu Bal, aku kan jadi seperti majikan yang tak tau diri." cebik Ratih
"santai saja mbak." sahut Iqbal
Mereka kini sudah memasuki halaman rumah sakit. Iqbal segera memarkirkan mobil nya. setelah itu Iqbal segera menghampiri Ratih setelah keluar dari mobil. Iqbal segera mengbil Tiara dari pangkuan Ratih.
"Iqbal, kau sudah pantas loh jadi seorang ayah.' ucap Ratih
Iqbal terdiam lalu segera mengangguk. "iya mbak" jawabnya singkat
Tiara segera di tangani oleh dokter. Iqbal dan juga Ratih menunggu di ruang tunggu.
"Bal, terima kasih ya kau selalu ada buat kami." kata Ratih
"Iya mbak sama sama. itu sudah menjadi tugas saya." jawabnya
"Bal, kenapa kalian belum di karuniai anak? kalian baik baik saja kan?"
"iya mbak, kami sengaja menundanya." jawabnya
"ohh.. saya kira Imel bermasalah. sehingga kalian belum di beri momongan."
Iqbal hanya diam. tak ingin menanggapi semua perkataan Ratih. bukan apa apa, hanya tidak ingin Ratih terlalu banyak ikut campur rumah tangganya. lebih tepatnya akan mengolok olok Imel mantan istrinya.
jika Ratih terlalu banyak bicara, tidak menutup kemungkinan Iqbal akan keceplosan jika dirinya sudah cerai.
Iqbal akan sangat malu jika Ratih tau dirinya sudah di jual oleh istrinya pada wanita kaya.
"Bal, kau ngantuk?" Ratih menanyakan hal itu. apakah dia tidak melihat atau lupa. jika seharian ini Iqbal di buat sibuk oleh Ratih. hingga waktu istirahat yang seharusnya Iqbal dapatkan tadi siang. Iqbal melewatkannya.
Dokter keluar. "orang tua Tiara." panggil Dokter jaga IGD.
"iya dik, saya ibunya." jawab Ratih dan segera berdiri
"Tiara tidak apa apa Bu. hanya saja dia seperti minum obat tidur melebihi dosisnya. sehingga dirinya tak bisa menahan kantuk yang begitu berat.
Iqbal yang mendengar keterangan dokter pun mengerutkan keningnya. "obat tidur? selama ini Tiara baik baik saja. tidak memilik riwayat insomnia." batinnya
sedangkan Ratih ternganga tidak percaya dengan keterangan dokter
"obat tidur? itu tidak mungkin dokter. saya tidak pernah memberikan obat tidur untuk Putri saya." Ucap Ratih
"tapi saya tidak nengada ada Bu. emang itu kenyataan nya." jawabnya
"Tiara,, maafin mama udah membahayakan kamu nak" gumamnya lirih. hingga sang dokter pun tak mendengarny
"apa itu akan mbahayakan putri saya dok?" tanya Ratih
"tidak, hanya saja putri anda akan mengalami insomnia untuk beberapa hari kedepan. itu karena putri anda sudah kecandu obat tidurnya." terang dokter lagi.
"Seperti itu dokte? apa tidak ada obat untuk mengatasinya?" tanya Ratih lagi
"Tidak ada Bu. mari keruangan saya, biar saya jelaskan." kata dokter Farrel dan segera melangkah menuju ruangan nya
Ratih segera mengikuti dari belakang. sedangkan Iqbal tetap duduk menunggu di ruang tunggu.
Mereka sudah memasuki ruangan dokter Farrel. " suaminya tidak di ajak sekalian Bu.?" tanya Dokter Farrel
"dia tidak tega melihat putrinya seperti itu dok. dia terlalu shock dengan keadaan putrinya." bohong Ratih
"Begini Bu, obat tidur yang di konsumsi putri ibu dosisnya terlalu tinggi. kemungkinan putri ibu akan tidur cukup lama."
"terus dokter? bagaimana dengan organ organ dalam putri saya? apa semua nya baik baik saja? tidak terpengaruh oleh obat tidur" tanya Ratih hawatir. menyesal sudah melibatkan putrinya
"kelebihan obat tidur akan mengalami yang namanya parasomnia, parasomnia itu gangguan atau masalah perilaku yang muncul saat seseorang sedang tidur. Orang yang menderita parasomnia bisa mengalami gangguan tidur berjalan . dan jika do konsumsinya dalam jangka panjang akan ada munculnya alergi, penurunan daya ingat. dan masih banyak dampak buruknya." terang dokter
"kalo begitu apa yang harus saya lakukan dokter?" tanya Ratih
"kita lihat dulu selama satu Minggu sampai satu bulan. jika putri anda bisa tidur, tidak dengan obat tidur. ibu tidak usah hawatir , namun jika dalam satu bulan harus konsumsi obat tidur. maka putri ibu harus menjalani rehabilitasi." terang dokter
"tapi dokter. putri saya bukan pengkonsumsi narkoba."
"Obat tidur masuk dalam kategori obat penenang Bu. dan obat itu bisa membuat candu untuk yang mengkonsumsi. apalagi dia minumnya dengan dosis tinggi." terang dokter
Ratih menitikkan air mata nya. bagaimana bisa dirinya begitu teledor akan penjagaan pada putrinya.
Awalnya Ratih hanya ingin minta perhatian Iqbal, kesepiaanya membuat dirinya selalu berhalusinasi, Entah kenapa Ratih hanya ingin menjadikan Iqbal sebagai teman hidupnya.
Walau ada beberapa pria yang mencoba mendekatinya. namun hati Ratih hanya terisi oleh Iqbal.
"Mbak, apa yang terjadi?" tanya Iqbal setelah melihat bosnya berjalan kearahnya.
Ratih menangis dalam dada bidang milik Iqbal. Menangis tersedu meluapkan segala kerinduan dan emosiaonalnya akan sosok Iqbal, cinta Ratih untuk Iqbal begitu besar. hanya saja Ratih tidak pernah mengungkapkan. Ratih selalu menunjukkan lewat prilakunya. Iqbal bukan orang polos yang tidak tau kode itu. hanya saja Iqbal sangat mencintai Imel sang istri. yang kini wanita itu tak lebih dari seorang pembunuh. yaa Imel telah membuat hati Iqbal mati.
Iqbal terpaku, ingin sekali dirinya melepas dekapannya Ratih, namun Ratih malah semakin erat. tak punya pilihan lain, Iqbal pun akhirnya membiarkan bosnya berada pada dekapannya.
"dari mana Tiara bisa mendapat obat itu mbak? apa mbak Ratih selama ini mengkonsumsi obat tidur." tanya Iqbal
Ratih mengangguk. Ratih sering mengalami insomnia berlebih. terkadang dalam dua malam dirinya tak bisa memejamkan mata. itu kenapa Ratih menyimpan obat tidur dirumah dengan dosis yang tinggi
Awalnya dirinya memberikan obat tidur untuk Tiara agar Ratih bisa memilki teman ngobrol malam ini. namun malah semua akan berakibat buruk pada putrinya.
"Apa Tiara mengambil sendiri obat tidur itu mbak?" tanya Iqbal
Ratih diam tak bisa menjawab. jika dirinya mengatakan yang sejujurnya pada Iqbal. Ratih yakin jika Iqbal akan membencinya. Seorang ibu yang memperalat anaknya karena keegoisannya. tega mencelakai anaknya sendiri.
"aku tidak tau. tadinya Tiara bilang pusing. lalu ku minta untuk mengambil obat di laci kamarku. dan aku segera menyuruhnya untuk minum. aku tidak tau jika yang ia ambil adalah obat tidurku Bal." bohong Ratih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments