...•••••...
Sudah sangat malam tapi sang suami belum juga pulang, Imel duduk di ruang tamu sambil mengotak atik ponselnya.
Tiba tiba layarnya menyala, dan tertera nama suaminya di sana
"Hallo mas.." sapa Imel
"maafin mas dek, malam ini belum bisa pulang. karena ternyata bos di sini dua hari." jawab Iqbal
"oohh... belum bisa pulang ya, terus mas tidur di mana?" tanya Imel
"mas nginap di hotel dek, tapi jangan hawatir mas di kamar yang beda kok dengan mbak Ratih."
"ya sudah mas, selamat istirahat yaa.. sebenarnya Imel ingin bicara sesuatu. tapi besok saja saat kita bertemu." ungkap Imel lagi
"iya dek, penting banget yaa?" tanya Iqbal lagi
"banget mas, tapi tidak apa apa besok saja." sahut Imel
setelah obrolan selesei Imel segera beranjak kekamarnya. lalu segera menutup semua pintu dan jendela. setelah itu mematikan semua lampu yang tidak terpakai di malam hari.
...•••••...
Ditempat yang beda
Seorang wanita tengah sibuk merencanakan sesuatu. agar sang pujaan hatinya benar benar terjebak dalam permainannya.
Namun dirinya seperti menemukan jalan buntu. Sepertinya sang pencipta tidak memberi jalan yang ia inginkan. padahal selama ini dirinya sudah memancing agar pujaan hatinya itu benar benar menginginkannya. namun emang yang ia cintai adalah pria yang sudah di taklukkan.
Tiba tiba wajah wanita itu tersenyum. sepertinya dia menemukan ide baru.
Wanita itu segera memakai pakaian yang sangat terbuka. malam ini dirinya akan mendatangi tempat hiburan. tentu saja dengan di antar sang sopir
Setelah selesei berpakaian . Wanita itu bercermin dan mematut dirinya.
"Masih cantik, tubuhku juga masih indah," gumamnya lirih.
Ratih wanita itu adalah Ratih. Ratih segera keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar sang sopir.
Tok...tok...tok..
Pintu kamar di buka dari dalam. Iqbal menatap penampilan bos wanitanya itu dengan tatapan heran.
"Bal, aku butuh hiburan malam ini. apa kau bisa mengantarku?" tanyanya
"tapi mbak, ini sudah sangat malam. dan mau pergi kemana?"
"kau bisa mengantarku tidak? kalo tidak biar aku bawa mobil sendiri." ucapnya
Mendengar bosnya sedikit meninggikan volume bicaranya, Iqbal pun menuruti, karena jika sampai di pecat Iqbal belum punya pekerjaan baru.
"baik mbak," ucap Iqbal kemudian Iqbal segera berbalik dan mengambil kunci mobil. tidak lupa Iqbal juga segera memakai jaket yang selalu di bawa kemana mana.
Iqbal mengantar bosnya sesuai peintaan sang bos.
"Belok kiri Bal, lurus aja nanti ada tulisan Diskotik Brilian kita kesitu saja." ucapnya
"mbak yakin mau pergi kesitu?" tanya Iqbal lagi. sebenarnya Iqbal tidak ingin menanyakannya. tapi karena semenjak menjadi sopirnya, Iqbal tidak pernah melihat bosnya pergi ketempat seperti itu. paling hanya pergi ke bioskop itu pun saat Tiara mengajak dan ingin menonton film anak anak terbaru.
"iya, aku butuh hiburan mumpung sedang tidak bersama Tiara." jawabnya
Iqbal segera mencari parkir setelah memasuki area Brilian.
"Saya disini saja mbak." ucap Iqbal
"baiklah, aku masuk dulu." sahut Ratih
Iqbal menunggu di dalam mobil sambil tidur. sehari ini Iqbal sangat sibuk karena harus mengantar Bosnya kemanapun. termasuk tempat yang dulu menjadi tempat pertemuan dengan suaminya. Ratih cerita tentang banyak nya kenangan. dan mengutarakan jika setelah suaminya meninggal Ratih belum ingin menikah lagi. namun ada yang dirinya suka. dan Ratih pun bicara apa adanya jika dirinya telah jatuh cinta pada Iqbal.
Iqbal yang mendapat pernyataan dari bosnya seperti itu, hanya menelan salivanya sendiri.
Iqbal juga bilang untuk tidak terlalu menanggapi hatinya. karena jatuh cinta pada pria beristri itu akan sangat menyiksa. itulah ungkapan Iqbal tadi sore
Iqbal menunggu bosnya hingga suara Kokok ayam itu kembali terdengar.
Iqbal segera masuk dan mencari bosnya. Iqbal mulai tidak tahan dengan aroma ruangan ini. namun Iqbal tidak ingin keluar sebelum menemukan bosnya
Iqbal melihat bosnya tengah bercada tertawa bersama seorang pria asing.
"Mbak Ratih, ayok pulang ini sudah pagi." ajak Iqbal
"ini dia pria yang aku cintai. namun sayang, dia sudah punya istri." rancau Ratih sambil menunjuk nunjuk dada bidang milik Iqbal dengan jari telunjuknya
"Aku sudah mengatakan padanya kalo aku mencintainya. tapi diaaa malahhh bilang.. jikaaa cintakuuu saalaahhh..." Ratih kembali meracau
Iqbal segera membawa bosnya keluar dari gedung yang sangat menyengat. dengan menggandeng tubuh bosnya, sesekali Ratih tertawa saat dirinya akan jatuh.
"apa sih hebatnyah istrih muuh Ba, kenapa kau menolak cintakuuhh .." rancau Ratih kembali dengan suara yang terbata bata dan panjang.
"Akuhh akan memberikan yang kauhh butuhkan.."
"Sudah mbak. kita harus kembali kehotel. mbak Ratih pasti sangat capek kan." ucap Iqbal
...•••••...
Pagi ini begitu sangat indah, Pagi yang penuh semangat untuk menjemput aktifitas nya untuk seharian nanti
wajahnya tersenyum merekah saat membayangkan dirinya akan mendapat uang yang banyak.
Imel tengah mematut diri di depan cermin. bibirnya ia poles dengan lipstik yang selalu ia pakai.
hari ini Imel ijin untuk masuk siang. karena dirinya harus menemui CEO dari perusahaan CV Ghanesa Ibrahim. Perusahaan yang memproduksi kertas dan juga buku buku.
Tadi malam Imel sempat membrosing nama wanita itu. dan ternyata nama panjangnya adalah Syakila Ibrahim. pewaris dan penerus perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1992. sudah dipastikan jika perusahaan itu sangat terkenal.
Setelah selesei dengan riasan wajah yang tidak begitu norak. Imel segera keluar rumah namun sebelumnya Imel mengubungi suaminya terlebih dahulu. jika dirinya sudah menyiapkan makanan untuk sang suami.
Imel menunggu angkuta untuk sampai di tempat tujuan. hingga beberapa menit kemudian yang di tunggu datang juga.
Perjalan tidak begitu jauh. hanya beberapa kilo dari tempat nya bekerja.
Setelah sampai Imel segera turun. dan mengambil nafas untuk mengurangi kegugupannya
Imel berjalan dan langsung di temui satpam yang berjaga di pintu masuk.
"Mbak cari siapa?" tanya petugas keamanan yang di ketahui bernama Yohan
"saya mau menemui CEO perusahaan ini." jawabny
"Apa anda sudah buat janji?" tanyanya
"ya, saya sudah ada janji dengan beliau." jawabnya
"baiklah, tunggu sebentar saya konfirmasi terlebih dahulu dengan sekertaris nya." ucap nya lagi, yang di angguki oleh Imel
"mari mbak, saya antar sampai di lobi, karena Bu Diana sudah menunggu di sana." jawabnya
Imel segera mengikuti langkah Yohan menuju gedung mewah ini.
"Selamat datang, Bu Syakila sudah menunggumu di ruangannya." ucap Diana. lalu segera memimpin langkah Imel
mereka memasuki lift untuk menuju lantai 3. ruangan Syakila dan beberapa pegawai yang memiliki jabatan penting berada di lantai 3. .
Diana segera membuka pintu ruangan bosnya setelah berada di lantai 3.
"Bos, wanita itu sudah ada disini." ucapnya
"langsung masuk saja Di, aku sedang tidak sibuk." jawabnya
"Selamat pagibak Syakila" sapa Imel saat dirinya sudah di persilahkan masuk.
"pagi, duduklah." ucapnya
"kau mau minum apa?" tanya Syakila
"tidak usah, saya hanya mau bicara yang penting saja. dan saya tidak akan lama, karena harus bekerja." jawabnya
"ok, aku mengerti." balas Syakila. 'ternyata wanita ini tidak ada basa basi sediktpun. ok aku menyukai prinsipnya' batin Syakila
"Apa yang ingin kau tawarkan padaku ?" tanyanya
"Saya ingin jual suami saya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments