Pergi

"Jangan sok kamu Tari kalau tidak ada Aris kamu akan tetap jadi anak panti, di tolong malah ngelunjak" cecar sang mertua

"Bu...aku bisa berdiri sendiri" jawab Mentari mencoba melawan

"Ck....bisa berdiri sendiri,buktikan!! "jawab ibu Aris

Mentari lari dari ke kamar nya dan menyusun semua pakaian nya dari koper.

"Cukup sudah kebodohan ku selama ini,aku tidak akan mengikuti permainan ini lagi" gumam nya sendiri

Mentari keluar dari dalam kamar dengan membawa koper berisikan pakaian nya.

"Jika kamu keluar dari rumah ini kamu bukan lagi istri anak saya Tari"

"Ibu pikir aku takut" tantang Mentari

"Apa-apa an ini Tari" kesal Aris yang baru datang melihat ibu dan istri nya saling tatap dan bersitegang.

"Mas,talak dia mas! dia sudah kurang ajar pada ibu,aku juga tidak ingin berbagi dengan nya" tunjuk Nita

Mentari tersenyum kecut melihat Nita bergelayut manja di lengan suaminya.

"Tari kita bisa bicarakan ini baik-baik dan aku bisa membagi waktu ku bersama kamu dan Nita"

"Selagi hanya aku istri mu kamu tidak bisa membaginya mas apalagi sekarang,aku bukan perempuan bodoh yang bisa kalian jadikan budak di rumah ini"jawab Mentari yang terus melangkah menarik barang nya.

"Jangan bawa apa pun dari rumah ini!"

Kaki Mentari yang sudah hampir menginjak tanah harus ditarik nya kembali setelah mendengar suara sang mertua.

Ibu Aris menarik koper berisikan pakaian Mentari.

"Itu bajuku, Bu."

“Tapi, ini dibeli menggunakan uang Aris bukan!!, Aku tidak rida, kamu membawa barang yang dibeli oleh uang putraku!"sergahnya

"Bu" tegur Aris

"Jika dia ingin pergi biar kan saja Ris palingan juga jadi gembel di luar sana,tapi tidak dengan barang-barang ini"

"Iya mas dia kan sudah di pecat dari pekerjaan nya" timpal Inayah membuat Aris terkejut, dia sendiri tidak tau kapan Mentari di pecat.

"Bu....biar saja jika Mentari ingin membawa barang nya lagi pula kalian tau sendiri kan tidak ada pakaian nya yang bagus,siapa yang akan memakai nya nanti" ucap Aris membuat Nita tersenyum mengejek.

"Iya bu, semua pakaian nya lusuh-lusuh berikan saja" ketus Inayah membuat Ibu Aris tak pikir panjang untuk mendorong koper Mentari ke tanah.

Berada di rumah ini kewarasan Mentari benar-benar di pertaruh kan , berusaha sabar tapi tetap saja di injak,hari ini dia mengambil keputusan sangat berharga dalam kehidupan nya.

"Mau pergi sekarang?"

Mentari mengangkat kepala, melihat pada suara yang dulu sangat dia cintai nya.

"Iya," jawab Mentari singkat.

"Silahkan langkah kan kaki mu keluar rumah ini, dengan kamu keluar menyatakan kalau kamu bukan istri ku lagi,aku menalak mu Mentari" ucap Aris membuat degup jantung Mentari berpacu kencang, tubuh nya bergetar seketika,ntah kenapa air mata nya lolos dari pelupuk mata Mentari padahal ini yang dia inginkan tapi hatinya begitu perih, mungkin rasa cinta itu masih ada hanya saja dia tidak mampu bertahan di dalam istana penuh duka ini.

Nita tersenyum manis menatap sang mertua, keputusan yang di ambil Aris sangat membuat nya bahagia, biarlah jadi istri kedua pada awalnya toh saat ini dia yang menjadi pertama.

"Silahkan, silahkan pergi" ucap Aris tak ingin menoleh pada Mentari

"Baik mas" jawab Mentari mengangguk kecil sambil mengambil koper nya dan segera pergi

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BAGUS LH LO UDH MNTALAK MENTARI, PSTI NNTI LO NYESAL..

2023-01-06

0

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

bagus tari semangat

2022-10-28

0

Yuni Mardini

Yuni Mardini

yes mentari mengambil keputusan yang benar💪💪💪

2022-10-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!