Tak terasa seminggu sudah berlalu Mentari menjadi seorang istri dan masa cuti nya kerja pun sudah selesai,pagi ini Mentari di repot kan dengan pekerjaan rumah dia sudah bangun subuh untuk menyiapkan semua keperluan Aris dan keluarga nya hingga Mentari harus mencuci baju terlebih dahulu baru dia bisa pergi bekerja.
Mentari membawa bekal untuk dirinya karena memang tidak sempat lagi sarapan takut terlambat datang ke toko.
"Bu...aku berangkat kerja dulu" pamit Mentari pada sang mertua
Mentari di antar kan oleh Aris karena memang Aris juga akan pergi mengojek.
"Mas aku kerja dulu ya,mas yang semangat kerja nya" ucap Mentari menyalami punggung tangan Aris lalu segera masuk kedalam toko roti
Rasa lelah sangat di rasakan oleh Mentari karena dia tak henti-henti nya bekerja di rumah mertua nya itu.
****
"Hanya kamu satu-satunya harapan papa saat ini Bram,kamu harus bisa memimpin perusahaan ini" ujar Pak Mahardika ayah Bram
Ini hari pertama Bram masuk ke perusahaan papa nya, sekian lama dia menimba ilmu di negri orang akhirnya Bram kembali ke tanah air dan siap untuk memimpin perusahaan.
"Papa ingin melebarkan sayap bisnis di Jakarta,papa memiliki Rekan di sana yang bisa di ajak bekerja sama Bram papa minta kamu temui beliau"
"Tapi pa aku belum begitu mengerti"
"Nanti beliau akan mengajarkan mu Bram"
***
"Tari kamu kenapa?" tanya teman Mentari yang juga bekerja di toko roti tersebut
"Kamu sakit?" lanjut Aisah
"Tidak,aku hanya sedikit lelah " jawab Mentari pelan
"Maklum lah Sah pengantin baru " goda Ibrahim yang juga rekan kerja Mentari
Mentari hanya tersenyum kecil menanggapi nya, tubuh nya serasa remuk saat ini ,selain malam dia harus melayani Aris,subuh Mentari sudah harus bangun dia harus menyiapkan semua kebutuhan keluarga Aris.
"Kalau masih capek istirahat saja dulu Tar, nanti malah sakit" ucap Nina
"Nggak papa Nin aku masih kuat kok"
"Jangan terlalu di paksa Tar apalagi kalian masih muda masih banyak waktu untuk bersenang-senang dahulu,jangan cepat-cepat punya anak"
Mentari terdiam sejenak,dia dan Aris tak pernh membahas soal anak,tapi jika dia memang hamil dan melahirkan otomatis Mentari harus siap berhenti bekerja dan mengabdi pada keluarga Aris secara siapa yang akan mengasuh anak nya nanti, pikir Mentari.
"Sedikasih nya saja Nin,aku tidak menunda nya,jika tuhan percaya aku dan mas Aris insya Allah kami siap" jawab Mentari sambil tersenyum
"Cowok nya cakep" bisik Aisyah pada Nina
"Yang mana?" tanya Nina
"Itu...." tunjuk Aisyah lagi
Mentari juga ikut melihat salah satu pembeli yang sedang memilih roti, memang sangat tampan tapi Mentari tidak mau melihat terlalu lama dia sadar kalau dia sudah bersuami.
****
"Maaf nak Bram, Mentari sudah menikah dan saat ini dia sudah tinggal bersama suaminya" ucap Ibu panti membuat jantung Bram lemas perempuan yang sangat dia tunggu sudah menikah.
"Bisa saya minta alamat Mentari bu?" tanya Bram
"Sekali lagi saya minta maaf nak Bram,saya tidak bisa memberi tahu nya karena saya juga tidak tau,kami hanya datang ke resepsi pernikahan Mentari setelah itu tidak pernah bertemu lagi" jawab ibu Panti, memang benar mereka tidak pernah bertemu lagi setelah pernikahan Mentari tapi ibu Panti juga tidak ingin memberi tahu nya karena Mentari sudah menikah,dia takut nanti malah rumah tangga Mentari jadi berantakan.
Akhirnya Bram pamit dengan tangan kosong tanpa tau di mana keberadaan Mentari saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Nyoman Wirati
sangt sisayangkan hanya beda beberapa minggu dari kedatangan bara dan nikahnya mentari
2023-04-06
0
Sulaiman Efendy
KASIAN BRAM, BODOHNYA MENTARI MAU DGN TUKANG OJEK..
2023-01-06
0
Ajusani Dei Yanti
beuu sedih banget
2022-10-28
0