...~Happy Reading~...
“Ada apa Om?” tanya Chila ketika sudah berada di sebuah kursi yang ia duduki bersama Mike.
“Bagaimana kabar kamu?” tanya Mike berbasa basi.
“Alhamdulilah, Chila baik. Bagaimana dengan Om Mike? Seperti nya juga sangat baik,” ucap Chila sedikit memaksakan senyuman nya.
“Berapa tahun kita tidak bertemu?” tanya Mike yang terus menatap gadis di depan nya, dulu gadis itu begitu kecil, bahkan saat masih sekolah selalu merecoki nya dan menyusahkan nya. Namun, kini gadis kecil nya sudah berubah menjadi gadis dewasa yang sangat cantik, anggun dan tentu saja sholeha.
“Om ngajakin Chila kesini Cuma mau nanya gitu?” tanya Chila tersenyum simpul.
Sikap dan sifat gadis itu sudah sangat jauh berbeda. Bila dulu, Chila selalu cerewet dan manja padanya, namun kini ia merasa sangat asing ketika berhadapan dan berbicara dengan nya.
“Aku hanya ingin mengajak kamu ngobrol santai. Apakah kamu keberatan?” kata Mike balik bertanya.
“Tidak,” jawab gadis itu menggelengkan kepala nya, “Hanya saja, Chila pikir ada sesuatu yang penting yang ingin om bicarakan. Dan juga—“
“Apakah ayah dan bunda kamu sudah mengajak mu berbicara?” tanya Mike memotong ucapan Chila.
“Sudah,” jawab gadis itu menganggukkan kepala.
Wajah nya terlihat biasa saja, tenang dan masih dengan senyuman yang selalu menghiasi wajah nya. Namun Mike bisa merasa bahwa itu adalah senyuman palsu, yang memang sudah melekat pada bibir gadis di depan nya.
“Mengapa om melamar Chila? “ tanya Chila menatap intens pada Mike.
“Apakah kamu menolak ku? Maksud ku, apakah kamu tidak mau menerima lamaran ku?”
“Bukan, hanya saja kenapa harus Chila?” tanya gadis itu dengan memberanikan diri untuk menatap wajah Mike.
“Lalu, kenapa harus bukan kamu?” ucap Mike yang justru membalikkan perkataan Chila.
Terlihat bibir tipis gadis itu kembali terangkat, “Apakah om yakin mau menikahi Chila? Lantas bagaimana dengan hubungan om dan—“
“Tidak bisakah kita membuka lembaran baru tanpa harus mengungkit masa lalu? Aku ingin melamar mu dan menjadikan mu istri serta ibu dari anak anak ku,” ucap laki laki berparas tampan itu dengan to the point, “Haruskah pernikahan harus di dasari oleh cinta? BUkankah mencintai sesama manusia hanya akan saling menyakiti?”
“Aku memang bukan seorang laki laki yang sempurna. Aku bukan seorang ustadz atau laki laki yang taat tentang agama, apalagi romantis. Dan aku yakin, mungkin aku bukanlah laki laki yang sesuai dengan harapan dan kriteria mu. Tapi, tidak bisakah kamu memberikan ku kesempatan?” tanya Mike seraya meletakkan kedua tangna nya di atas meja, dan saat itu juga tangan Arsy yang sempat ia letakkan di atas meja juga ia tarik dan menyembunyikan nya di bawah meja.
“Bisakah om memberikan Chila waktu?” tanya gadis itu lirih.
“Waktu? Berapa lama? Bukankah niat baik akan lebih baik bila di percepat?”
Untuk sesaat, Chila terdiam. Dilema, antara iya dan tidak. Bayangan akan beberapa tahun silam yang masih begitu membekas di hatinya hingga saat ini. Namun, ia juga membenarkan ucapan Mike yang ingin mempercepat niat baik.
Chila kembali mengingat raut wajah orang tuanya yang memang sangat berharap akan pernikahan ini. Meskipun, ayah dan bunda nya mengatakan tidak memaksa. Namun, Chila tahu bahwa mereka sangat berharap agar dirinya segera menikah.
“Kalau memang benar om Mike sudah mantap danyakin dengan keputusan ini. Datanglah lagi ke rumah untuk menemui ayah insyaallah, bila Allah menghendaki, niat om akan berjalan lancar, amin,” tutur Arsy dengan sedikit menundukkan kepala nya.
“Jadi kamu menerima lamaran ku nanti?” tanya Mike sekali lagi ingin memastikan.
“Insyallah, kalau ayah dan bunda memberikan izin, maka tidak akan ada alasan untuk Chila menolak. Chila akan tunggu kedatangan om sama om Farel dan tante Crystal, Chila permisi dulu karena sudah di tunggu teman teman Chila, Assalamualaikum,” ujar Chila segera beranjak dan memilih pergi sebelum jantung nya akan meledak bila terlalu lama berhadapan dengan Mike.
Perasaan yang sudah ia kubur belasan tahun, kini nyatanya langsung kalah ketika mendengar penuturan laki laki itu. Pertahanan Chila terasa runtuh, meskipun ia sedikit ragu dan takut.
'Hamba pasrahkan semuanya kepada-Mu ya Allah.' gumam Chila dalam hatinya seraya berjalan menghampiri para sahabat nya kembali.
Ia percaya, bahwa tidak akan ada kejadian atau peristiwa tanpa adanya campur tangan Allah SWT. Begitupun dengan pertemuan nya dengan Mike malam ini, tentu saja semua karena sudah di atur dan di gariskan oleh Allah untuk nya.
...~To be continue .... ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Nami chan
tetep aja lho, mau buka lembarsn baru jg selesaiin dl embaran lama.
kalo ga dijelasin ama chila bakal ganjel trs
2024-04-30
1
Anita
aq jdx baca mundur...
2023-04-23
2
Aprilia***
bingung mau baca yg mana dulu coz udh pada punya kamar masing2😁😁😁
2023-04-01
0