Menahan rasa

...~Happy Reading~...

Chila menarik napas nya dengan cukup dalam. Ia bergegas mengganti pakaian nya dengan pakaian tidur biasa, yakni sebuah setelan piyama bergambar kartun kuda berponi yang biasa ia kenakan. Tak lupa, ia juga kembali mencepol rambut nya ke atas dan memakai jilbab instan yang akan ia padukan dengan piyama nya.

Setelah itu, ia mengambil air wudhu berniat untuk sholat sunah seperti biasa sebelum tidur, selain itu agar hatinya bisa lebih tenang setelah badai yang baru saja menghantam perasaan nya.

Cklek!

Tentu saja Mike yang mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, ia langsung tersentak dan terkejut, karena Mike mengira bahwa Chila masih berada di bawah. Namun ternyata ia salah, hingga kini wajah nya terlihat begitu pias.

“Loh, om Mike udah disini, kirain masih ngobrol sama temen temen nya?” tanya Chila berpura pura ikut terkejut.

“Aku—“

“Chila mau sholat dulu. Om mandi gih, air sama baju nya udah Chila siapin di dalem,” kata Chila begitu santai dengan senyuman yang terus menghiasi wajah nya.

Menyembunyikan kekecewaan, tentu saja bukan hal yang sulit untuk seorang Arshyla Savina lakukan. Karena sejak kecil ia sudah sering berbohong untuk membuat orang di sekeliling nya bahagia, terutama ayah nya.

Sejak dimana Chila melihat ayahnya marah, menangis bahkan hendak membunuh Oma nya karena sudah menyakiti nya, Arsy semakin pandai berpura pura baik baik saja. Bahkan, saat ia harus berpura pura mencintai Kenzo yang hanya untuk melupakan perasaan nya kepada Mike, itu bisa ia hadapi seorang diri.

Namun, tak bisa di pungkiri bahwa kini hatinya memang sangat benar benar hancur dan kecewa.

“Baiklah,” jawab Mike yang masih menatap istri kecil nya dengan tatapan ragu.

Tentu saja ia takut bila percakapan nya dengan Els beberapa saat yang lalu terdengar oleh Chila. Namun, bila melihat wajah gadis itu yang terlihat biasa saja, Mike juga ragu apakah benar Chila mendengarnya.

Setelah beberapa saat, kini Chila menyelesaikan ritual sholat nya. Andai, Mike tidak ada di dalam kamar ya, Chila sangat ingin menangis dan mengadu pada Sang Maha Kuasa, ia ingin menumpahkan segala rasa sesak di dadanya. Namun, ia tidka melakukan itu karena takut Mike akan tahu bahwa ia menangis. Meski begitu, Chila yakin, bahwa Tuhan pun sudah tau dengan apa yang ia rasakan dan alami saat ini, tanpa harus ia menangis dan mengadu.

Chila beralih untuk membersihkan tempat tidur nya. Agar ia bisa segera istirahat, karena sejujurnya kini tubuh nya juga sangat lelah ingin tertidur. Bukan berarti tempat tidur nya kotor, itu semua karena kini tempat tidur nya penuh dengan kelopak bunga yang sudah di hias sedemikian rupa.

Namun, malam ini tidak akan ada malam pengantin, jadilah Chila memilih untuk membersihkan nya. Lagipula siapa yang mau tidur dengan banyak bunga, memang nya ia sudah mati, batin Chila berdecak, karena ia yakin bahwa ini adalah ulah mama atau kakak ipar nya.

‘Alhamdulilah,” ucap Chila tersenyum lega seraya merentangkan kedua tangan nya ke udara untuk meregangkan otot otot nya yang terasa cukup pegal.

Drrttt Drrttt Drrtt ..

Baru saja Chila hendak merebahkan tubuh nya di tempat tidur, ia mendengar suara getaran ponsel dari atas meja rias nya. Ya, itu adalah ponsel nya, ia pun beranjak dari tmpat tidur untuk mengambil ponsel nya. Yang mana ternyata ponsel nya berada di samping ponsel sang suami.

Dengan cepat,gadis itu menggelengkan kepala nya, ia tidak ingin ikut campur atau kepo dengan isi ponsel tersebut. Ia pun hanya mengambil ponsel nya dan hendak kembali ke tempat tidur, namun tiba tiba sebuah notif masuk membuat ponsel Mike terlihat menyala bersamaan dengan satu buah pesan yang di kirimkan oleh seseorang yang Chila yakini itu adalah mantan kekasih suaminya.

‘Aku mencintai mu Mike, sangat mencintai mu. Aku pikir, ikhlas itu mudah, tapi ternyata susah. Begitu sulit untuk aku membayangkan kamu dan wanita lain menghabiskan malam bersama. Aku hancur Mike, aku hancur!”