"Rells, apa-apa ini? Kenapa rapatnya kau bubarkan begitu saja hah, kau tahu bukan kalau kita harus segera menyelesaikan laporan itu?" omel Davis-Davis Scouth ayah dari Rells.
"Bukan aku yang membubarkannya" jawab Rells enteng.
"Kau yang memimpin rapatnya Rells!"
"Coba Daddy tanya pada sekretaris gila itu"
"Siapa maksudmu?"
"Siapa lagi kalau bukan Jennie"
"Hah memangnya ada apa dengannya?"
"Ck, ya begitulah. Daddy selalu mempercayakan segala hal padanya. Kurasa Daddy salah menempatkan dia untuk menjadi sekretarisku"
"Jangan sembarangan Rells, dia itu tipe orang yang sangat berkompeten"
"Ya, berkompeten menggodaku. Jika Daddy menginginkanku segera pantas menjabat sebagai Presdir, tolong jauhkan wanita itu dari sekitarku"
"Lalu bagaimana kau bisa cepat paham dengan pekerjaan di kantor hah?"
"Aku akan menyeleksi sekretaris pria saja, aku muak melihat wanita itu setiap hari"
Davis bergeleng, matanya mulai memindai wajah tampan anaknya yang selalu digilai banyak gadis diluar sana tapi selalu saja seperti ini reaksi yang Rells perlihatkan. Entah kenapa anak itu selalu menghindari lawan jenisnya.
Atau mungkin anaknya yang tampan dan rupawan ini mengalami penyimpangan seksual?
"Rells, Daddy ingin bertanya sesuatu padamu"
Rells menaikan sebelah alisnya, bersiap untuk menjawab. Sementara Davis menghirup udara sebanyak mungkin sebelum bertanya, bersiap dengan jawaban anaknya nanti.
"Sebenarnya kau ini normal atau tidak?"
Brak. Rells menggebrak meja kerjanya karena terkejut.
"Kau ingin Daddy cepat mati Rells?!"
"No dad, I'm sorry. Aku hanya terkejut kenapa Daddy mempunyai pikiran seperti itu"
"Bagaimana aku tidak mempunyai pikiran seperti itu. Setiap kali berdekatan dengan wanita kau pasti akan selalu menghindarinya. Apalagi kalau bukan.."
"Astaga aku ini sangat-sangat normal Dad" potong Rells tak habis pikir.
"Lalu kenapa kau selalu menghindari banyak wanita hah?"
"Ck, wanita itu ribet Dad. Lihat saja Daddy yang hampir setiap hari kena semprot dari Mommy"
"Heh jangan salah kau, didalam kamar tetap Mommy yang kena semprot dari Daddy" balas Davis bangga.
"Stop Dad,aku itu masih polos. Oh iya, pintu keluarnya masih ada di tempat yang sama Dad"
"Dasar anak begundal!" gerutu Davis kesal.
...---...
Sepulang dari kantor, Rells tidak langsung pulang. Pria itu menyempatkan diri untuk pergi menemui teman-temannya yang pasti sedang berkumpul di basecamp.
"Dude, lihatlah siapa yang datang" teriak Niel pada yang lainnya. Fokus yang semula tertuju pada layar ponsel masing-masing kini beralih pada seorang pria dengan setelan jas rapi khas orang kantoran.
"Kemana saja kau?" tegur Samuel.
"Sibuk!"
"Woohoo calon presdir kita ini" sindir Jack.
Plak.
"Masih calon!"
Rells melempar paperbag berisi minuman soda lengkap dengan berbagai cemilannya.
"Let's party?" seru Niel.
"No no no" tolak Rells kemudian.
"Why?" tanya ketiganya bersamaan.
"Pokonya tidak bisa, kita atur jadwal di lain waktu saja. Having fun guys, bye" Rells membalik badan lalu melambaikan tangannya bak seorang model pria yang berjalan diatas catwalk.
Jangan tanya kenapa Niel, Jack dan Sam tidak sesibuk dirinya, itu karena mereka semua terlahir sebagai anak bungsu. Yang tentu saja tidak terlalu banyak bertanggung jawab terhadap perusahaan keluarga.
Berbeda dengan Rells yang menjadi putra pertama dan satu-satunya, sementara adiknya adalah seorang perempuan. Jelas Rells lah yang mempunyai tanggung jawab penuh atas perusahaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
itu uget2 Reels
2024-05-10
1
Jana
begundal dan kurang garam dad 😅🤭
2024-05-01
0
Jana
😅😅
2024-05-01
0