ONWMR-20

Lea mempercepat langkahnya sebelum kedua pria gila itu mengikutinya. Dia memberhentikan sebuah taksi, beruntung sekali dia sudah menguasai bahasa disini jadi tidak kesulitan untuk berkomunikasi. Lea meminta sang sopir untuk mengantarnya ke sebuah cafe mewah di pusat kota.

"Hei, aku sangat merindukan suasana disini"

Ini adalah kunjungan ketiga Lea di Paris, memang sudah selama itu dia menjabat sebagai Presdir semenjak usianya menginjak tahun ke 23.

"Bienvenue Mademoiselle, longtemps sans voir" sapa sang manager cafe. Dia selalu mengingat pelanggannya yang satu ini.

(Selamat datang Nona, lama tidak berjumpa)

"Merci, je viens d'arriver en France et je me suis dirigé directement ici"

(Terima kasih, aku baru saja sampai di Prancis dan langsung menuju kesini)

"Asseyez-vous, nous vous preparerons un nouveau menu"

(Duduklah, kami akan menyiapkan menu baru untukmu)

Sambil menunggu pihak cafe menyiapkan makanannya, Lea pun duduk seraya berselancar di sosial medianya. Wanita itu terus saja asyik dengan benda pipih tersebut tanpa sadar pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam cafe. Pria yang selama ini dia cari-cari.

Tapi rupanya pria itu tidak datang sendiri, dia bersama dengan asistennya dan seorang wanita cantik, "Anda ingin makan apa?"

"Apa saja Tuan, saya tidak pilih-pilih makanan kok" jawab wanita itu malu-malu.

"Baiklah, biar Sam yang akan memesankan makanannya. Ayo kita cari tempat duduk" ajaknya kemudian

"Sam, tolong pesankan makanan untuk kami"

Sam mengangkat sebelah tangannya lalu menyantukan jempol dan telunjuk membentuk huruf O "Oke bos!"

Rells mengajak wanita itu untuk duduk di salah satu meja kosong yang berada di paling pojok, terhalang oleh beberapa meja yang memang sedang banyak pengunjung. Pria itu duduk membelakangi Lea.

Lea yang merasakan jantungnya tiba-tiba berdebar refleks meletakan ponselnya, "Ada apa denganku?"

"C'est ta nourriture"

(Ini makanmu Nona)

Lea hanya mengangguk sebagai ucapan terima kasih, "Lebih baik aku makan dengan cepat lalu kembali ke hotel, sepertinya aku kelelahan"

Sementara Rells juga merasakan hal yang sama seperti Lea, "Ck, kenapa jantungku tiba-tiba berdebar seperti ini?"

Rells menatap seorang wanita yang telah ditawari tumpangan olehnya saat di hotel tadi, wanita itu terus menunduk ke layar ponsel yang ada di tangannya, "Apa karena berada di dekatnya? Tapi kenapa berdebarnya saat masuk ke cafe dan tidak dari tadi?"

"Ini makanan anda Nona Monic"

"Terima kasih Tuan Sam"

"Sama-sama"

"Ck, lalu makananku mana?" kesal Rells karena Sam hanya membawakan makanan Monica saja.

"Tenang Tuan, makanan kita akan diantar oleh pelayan nanti"

Benar saja, tak lama kemudian datang seorang pelayan membawa dua piring makanan yang merupakan olahan seafood bernama bouillabaisse khas Prancis.

Entah kenapa saat ingin makan, Rells justru menyempatkan diri untuk menyapu seisi cafe dengan tatapan tajamnya sampai terhenti pada sebuah meja kosong yang sepertinya baru ditinggalkan oleh salah satu pengunjung cafe. Karena saat mencari tempat duduk tadi tidak ada satu mejapun yang kosong kecuali meja yang ditempatinya ini.

"Ck, memang tidak penting!" gerutunya.

"Ada apa Tuan?" tanya Monica.

"Ah tidak apa Nona, saya hanya suka dengan suasana cafenya"

...---...

Jangan tanya Monica siapa, coba flashback ke bab 13. Disana ada seseorang yang nyapa Rells dengan sebutan Tuan Scouth, nah ini dia orangnya 🤭

Oh iya, untuk Bahasa Prancisnya cuma di bab ini aja kok. Kalo gak suka boleh skip dibaca terjemahannya aja langsung ya hehe.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***