Amira sampai rumah sudah menjelang magrib, saat ia masuk disana sudah ada mertua dan jessica menunggu nya.
" Bagus banget ya, cuma di suruh antar itu aja pulang nya jam segini kemana aja kamu" tanya indira
" Maaf ma...
Belum sempat amira melanjutkan perkataan nya indira sudah marah pada nya
" Aku bukan mama kamu, jadi gak usah panggil seperti itu seharusnya kamu sadar diri lah kamu disini itu cocok nya jadi apa" bentak indira
Sedangkan jessica hanya tersenyum melihat amira kena marah.
" Maaf nya" jawab amira akhirnya.
" Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?"
" Tadi mira pingsan nya jadi dibawa ke rumah sakit "
" Ha lah, bohong dia tu mi aku yakin dia pasti keluyuran biar gak di suruh kerja tuh" ucap jessica
" Gak nyonya, saya berkata benar"
" Saya gak percaya sama kamu, sebagai hukumannya kamu bersihkan rumah ini sampai bersih kalo belum selesai kamu gak boleh tidur, PAHAM" ketus indira.
" Ya nya" jawab amira
Amira pun berjalan menuju dapur untuk mengambil peralatan nya padahal ia sedang sakit badan nya pun terasa lemas namun ia tak punya pilihan lain.
" Non mau kemana bawa itu semua? " tanya si mbok saat melihat amira membawa peralatan kebersihan.
" Mau bersih kan rumah mbok" jawab amira.
" Loh, ini sudah malam non besok pagi aja kerjanya lagian non kayak nya lagi gak enak badan ya wajah non pucat sebaiknya non istirahat dulu"
" Gak usah mbok, nanti nyonya marah sama mira! mira baik-baik aja mbok" jawab amira
" Jangan non biar mbok aja yang bersihkan, non makan aja dulu siap itu istirahat " ucap mbok
" Siapa yang kamu panggil nona mbok? " tanya indira dengan ketus.
" Non amira nya" jawab mbok dengan menunduk
" Dia disini hanya pembantu sama seperti mbok jadi sekali lagi saya mendengar mbok memanggil dia dengan sebutan itu mbok akan saya pecat"
" Ya nya" jawab mbok lesu.
" Sebelum pekerjaan kamu selesai jangan harap kamu bisa makan" bentak indira.
" Baik nya" jawab amira.
Amira pun memulai pekerjaan nya indira menatap nya dengan rasa benci, ia kesal dengan amira entah apa yang ia lakukan sehingga suami nya selalu bertanya tentang diri nya.
Indira pun pergi meninggalkan amira yang membersihkan rumah, ia tidak peduli apakah ia sakit atau tidak.
*
*
*
Sementara itu kemal sedang sibuk mencari amira yang tiba-tiba hilang ia melihat kamar mandi tidak ada di telusuri nya lorong namun tidak ketemu juga.
ia mengaruk kepala, pusing mencari kemana lagi.
" Apa dia sudah pulang ya, tapi keadaan dia masih lemah masa dia sudah pulang " gumam kemal.
" Lebih baik aku tanyakan saja pada resepsionis deh"
Kemal pun turun ke lantai satu untuk bertanya pada resepsionis.
" Permisi" ucap kemal.
" Ya dok, ada apa?" tanya salah satu resepsionis.
" Apa kalian ada melihat wanita yang saya bawa tadi siang lewat sini? tanya kemal.
" Oh, ya dok tadi dia sempat bertanya pasa saya tentang anda, memang ada apa ya dok? "
" Terus dimana dia sekarang? "
" Dia sudah pulang dok, katanya dia gak mau dirawat karena takut majikan dia akan marah kalo gak segera kembali jadi kami izinkan karena administrasi ny pun sudah di bayar"
" Ah, baik lah kalo begitu terima kasih ya"
" Sama-sama dok"
Kemal pun berjalan menuju ruangan danu untuk beristirahat sebentar karena panik tadi ia sampai keliling lantai 5 mencari amira.
Tok...
Tok...
"Masuk" jawab danu
" Bang aku istirahat bentar disini ya!" ucap kemal.
" Boleh" jawab danu tanpa melihat ke arah kemal ia sibuk dengan pekerjaannya memeriksakan dokumen tentang pasien nya.
" Bagaimana dengan wanita yang kamu bawa tadi, apakah dia sudah sadar?" tanya danu.
" Dia sudah pulang bang! " jawab kemal yang sedang berbaring di sofa ruangan danu karena pasien danu sudah habis dan sebentar lagi dia akan pulang jadi tidak akan ada yang masuk.
" Kok kamu kasih pulang sih, dia kan masih sakit bagaimana kamu ini jadi dokter " keluh danu sambil berjalan mendekati kemal dan duduk di sofa singel.
" Dia pulang sendiri bang tanpa aku tahu, aku aja baru tahu saat masuk ruangan nya dia sudah tidak ada"
" Lah kok bisa?"
" Kata resepsionis dia takut dimarahi sama majikan nya kalo gak pulang bang"
" Hemm, kasihan juga dia ya"
" Ya bang"
Saat mereka sedang berbincang iqbal masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu membuat mereka berdua terkejut.
" Danu" panggil iqbal dengan suara keras.
" Ya ampun bal, masuk tuh ketuk pintu dulu napa bikin kaget aja pun" keluh danu.
" Entah nih bang iqbal, untung jantung aku gak copot " seloro kemal sambil mengubah posisi nya menjadi duduk.
" Loh lo ngapain disini mal, bukanya ini belum jam kerja lo ya? tanya iqbal ikut bergabung duduk bersama mereka.
" Tadi gue ada urusan bang, malas pulang jadi nya disini aja deh" jawab kemal.
" Terus lo dari mana aja, dari tadi gak nampak? " tanya danu.
" Oh gue pergi ke swalayan yang di bilang sama mama kemarin untuk cari petunjuk " jawab iqbal.
" Lah, lu serius mau cari dia?" tanya danu antusias.
" Ya serius lah ini demi zahra dan" ucap iqbal.
Kemal yang tak paham tentang apa yang lagi di bahas para abang nya ini nampak bingung.
" Siapa sih bang? " tanya kemal
" Calon istri iqbal lah" canda danu
" Serius lo bang, lo mau nikah bang wah " ucap kemal karena terkejut.
dan danu hanya bisa tertawa melihat respon kemal, sedangkan iqbal nampak melotot melihat mereka sontak saja membuat kemal sedikit takut.
" Jadi lo sudah dapat informasi nya dia tinggal dimana?" tanya danu.
" Belum"
" Terus lo dari tadi cari apa sih"
" Aku baru aja dapat video nya, lo pikir enak cari nya dari cctv padahal ini sudah berapa hari setelah kejadian itu tentu saja butuh waktu" jawab iqbal kesal.
" Ya deh, terus mana video nya gue mau lihat" tanya danu.
" Nih" kata iqbal sambil memberikan ponsel nya.
Danu pun melihat dengan serius video tersebut lalu menaikkan sebelah alis nya.
" Gue kayak pernah lihat nih perempuan lah tapi di mana ya" ucap danu
" Serius lo dan?" tanya iqbal.
" Ya gue serius, tapi dimana ya!" ucap danu
" Coba lo ingat-ingat dan" kata iqbal
" Coba gue lihat bang" pinta kemal, danu pun memberikan ponsel iqbal pada kemal.
Kemal pun melihat video nya lalu berkata.
" Lah ini kan cewek yang gua tolong tadi bang" kata kemal.
" Oh ya, ini cewek yang gue periksa tadi siang" ikut danu.
" Kalian serius?" tanya iqbal.
" Ya" jawab mereka serempak
" Terus dia ada di ruang mana?" tanya iqbal dengan semangat.
" Hemm, soal itu dia sudah pulang bang" jawab kemal dengan ragu.
" Lo tahu dimana rumah dia?"
" Gue gak tahu bang"
" Boro-boro rumah nya nama nya aja dia gak tahu" kata danu.
Kemal memukul tangan danu.
" Kok bisa?" tanya iqbal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
kano
tiga cowok sedang meributkan amira
2023-07-13
0
Hasrie Bakrie
lanjut makin seru
2023-05-26
0
Winnie Irwansyah
lanjutt kaa...aku sukaa
2022-10-24
1