Aku pun membantu mbok inem menyiapkan makan malam, dari pada harus berdiam aja.
" Gak usah non, biar mbok aja yang kerja kan"
" Gak apa - apa mbok, mira juga gak ada kerjaan jadi bisa bantuin mbok"
" Nanti mbok kenak marah non"
" Gak akan mbok, mbok tenang aja ya"
akhirnya mbok inem pun menerima bantuan ku untuk membantu nya.
setelah beberapa saat semua masakan pun sudah jadi, aku pun menyusun nya di meja makan lalu bergegas membersihkan diri agar bisa melaksanakan sholat magrib.
Setelah siap sholat magrib aku pun keluar dari kamar lalu menuju ke meja makan.
Ku lihat di sana semua orang sudah duduk bersiap untuk makan.
" Kamu dari mana saja mir, mami cariin dari tadi kok gak ketemu"
"Mira tadi habis dari belakang ma" bohong ku
" Oh, ya sudah ayo kita makan malam dulu"
" Ya ma"
Aku pun mengambil teman duduk di samping mas kevin, aku memang takut namun bila aku tak duduk di sebelah mas kevin nanti orang tua nya akan banyak bertanya.
Aku pun melayani mas kevin selayaknya seorang istri, kuambil kan nasi nya dan lauk nya dia pun hanya diam saja.
Kami pun makan malam bersama dalam hening tak ada suara yang keluar hanya dentingan suara sendok beradu dengan piring.
Selesai makan mereka pun sibuk kembali mami masuk kamar nya Jesika pun masuk ke kamar nya mas kevin ikut sama papi nya ke ruang kerja.
Aku pun membereskan peralatan makan dan membersihkan dapur.
*
Sementara itu kevin dan papi nya sedang berbincang di ruang kerja irfan.
" Kapan papi akan menepati janji?"
" Kenapa buru-buru, kalian saja baru menikah"
" Aku sudah menuruti permintaan papi jadi aku menagih janji papi"
" Sabar dong vin, jalani dulu pernikahan kalian nanti akan papi pikiran lagi"
" Papi mau ingkar janji sama kevin"
" Papi gak akan ingkar janji sama kamu vin, lagian kalian kan baru menikah! nikmati dulu momen kebersamaan kalian"
" Sudah lah pa, kevin cuma butuh kepastian "
" Hah, kamu itu memang keras kepala mirip seperti mami mu"
" Lah nama nya juga kevin anak mami ya mirip lah pa hahaha"
" Ya tapi kenapa kalian dua harus mirip mami sih, gak ada yang mirip papi"
" Mana lah kevin tahu pa, kalo gak minta mami kasih adik buat kami pa mana tahu kali ini mirip papi" ledek kevin
" Boleh juga tuh ide kamu vin, tapi papi lebih mau cucu dari kalian aja lah"
Kevin menelan salvina nya dengan susah niat mau menggoda papi nya malah dia yang kenak.
" Jadi kapan rencana nya kalian mau kasih papi cucu" tanya irfan serius
" Nanti kalo papi sudah tepati janji "
"Kok begitu sih! "
" Lah papi aja begitu sama kevin masa kevin gak begitu sama papi jadi kita imbang"
" Papi gak mau, papi mau dengar kabar baik saat papi nanti pulang dari luar kota"
" Kalo papi tepati janji dulu, aku akan kasih kabar baik buat papi"
" Ok ok, setelah papi pulang akan papi tepati janji nya"
" Papi serius kan"
" Ya "
" Ok deh pi, kevin balik ke kamar dulu ya mau istirahat "
" Ya sudah kalo begitu"
Kevin pun pergi meninggalkan ruang kerja irfan dengan hati yang senang, apa yang dia ingin kan akan segera terwujud.
" Hah, aku sudah gak sabar menunggu hari itu datang" kata kevin sambil berbaring di ranjang yang besar dan kamar yang luas.
Sangat jauh berbeda dengan amira yang tidur
di kamar yang sempit hanya beralaskan ambal tipis.
" Non tidur di sini saja, biar mbok tidur di situ" ucap inem.
" Tidak usah mbok, biar mira tidur disini aja kalo mbok yang tidur disini mbok akan sakit" jelas amira saat ia sedang membentangkan sebuah ambal di lantai.
" Tapi mbok gak tega non" ucap nya dengan sedikit lirih.
Dalam benak mbok inem kenapa istri majikan nya ini harus tidur disini padahal kalo tidak mau tidur sama kan masih ada kamar tamu sedang kan di kamar nya ini cuma ada satu kasur dan cuma cukup untuk satu orang.
" Amira gak apa - apa mbok, amira sudah biasa tidur seperti ini dan mira masih muda jadi gak gampang sakit "
" Ayo mbok kita tidur, besok pagi kita harus bangun cepat kan"
mbok inem pun hanya bisa menganguk saja ia pun pasrah karena istri majikan nya tak mau tidur di kasur nya.
Mereka pun terlelap dalam tidur masing- masing.
Amira bangun terlebih dahulu, ia melaksanakan sholat subuh terlebih dahulu lalu tak lama mbok pun bangun lalu melaksanakan sholat subuh dulu baru lah mereka bersiap membuat sarapan.
Amira pun nampak sangat senang membantu mbok memasak, dalam benak nya secara tidak langsung ia juga membuat kan makanan untuk suami nya.
Bila biasa nya di rumah kevin selalu saja mencaci dan membuang masakan nya disini tak mungkin akan terjadi dalam pikir nya.
Semua makanan sudah selesai mbok menatanya di meja makan sedang kan amira membereskan dapur lalu setelah itu mencuci pakaian kotor.
" Jangan non, biar mbok aja yang cuci" kata inem saat melihat amira sudah mulai mencuci pakaian kotor.
" Sudah biar mira aja mbok, mbok kerja kan yang lain aja atau mbok istirahat dulu sebentar "
" Ya allah non, nanti mbok kena marah sama tuan dan nyonya "
" Gak akan mbok, sudah mbok tenang saja ya" kata amira dan kembali mencuci pakaian nya
' Kenapa gadis sebaik ini di perlakukan buruk oleh den kevin ya' batin mbok inem
Amira sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan seperti ini, jadi bagi nya ini tak sulit setelah selesai mencuci amira pun segera menuju meja makan ia takut kalo keluarga kevin sudah ada di sana semua.
Nampak papi dan mami baru saja turun mereka berjalan menuju meja makan, tak lama di susul dengan jesika yang sudah nampak rapi karena akan pergi kuliah.
" Mana suami kamu mir" tanya mami
Amira bingung mau menjawab apa karena ia tak tahu suami nya sudah bangun atau belum.
" Masih di kamar ma" Jawab ku
" Coba kamu panggil gih, biar kita sarapan sama - sama"
" Ya ma"
Aku pun bergegas menuju atas untuk ke kamar mas kevin namun aku tak tahu yang mana kamar mas kevin.
Di sini ada 4 pintu, kamar orang tua nya kamar jesika dan kamar mas kevin satu lagi aku tak tahu ruangan apa.
" Aduh bagaimana ini, aku gak tahu yang mana kamar mas kevin kalo aku ketuk satu - satu nanti aku ketahuan kalo aku gak tidur dengan mas kevin"
Saat mondar mandir dalam ke bingungan tak lama kevin keluar dari kamar paling ujung membuat amira bernafas lega.
" Mau apa lo disini" ketus kevin sambil mengenakan jas nya ia sangat rapi makin terlihat tampan walau pun wajah nya dingin.
" Mami suruh aku buat panggil mas buat sarapan"
" Ya sudah ayo" ucap nya lalu berjalan duluan.
Akhirnya semua sudah lengkap mereka pun mulai sarapan pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments