Pagi hari yang cerah menyambut hari amira, senyuman manis menghiasi bibir nya.
Hari ini amira sedang membantu mbok memasak karena ada acara arisan di rumah sang mertua.
Dari pagi subuh ia sudah sibuk di dapur namun ia tak mengeluh, ia nampak senang bisa membantu.
Sebelum makan siang sebagian tamu nya sudah ada yang datang, mungkin teman baik nya ya makannya cepat datang.
" Mbok mau kemana?" tanya amira.
" mbok mau antar minuman ini non"
" Biar mira aja mbok"
" Jangan non, non dari tadi sudah bantu mbok pasti non capek biar mbok aja "
" Mira gak capek kok mbok, biar mira aja nanti mbok kecapean "
" Makasih ya non"
" Sama-sama mbok"
Amira pun membawa sebuah nampan yang berisi minuman menuju ruang tamu dimana para tamu mertua nya sedang berkumpul.
"Permisi" ucap amira dengan lembut
Lalu ia meletakkan minuman nya di atas meja kaca.
" Dia siapa jeng, kok aku gak pernah lihat ya" tanya seorang teman indira yang ada di geng arisan sosialita nya.
" Oh, dia pembantu baru kami jeng" jawab indira dengan nada dingin.
Deg
Jantung amira berdegub kencang mendengar jawaban sang mertua, namun ia terus berusaha berfikir positif.
" Silahkan di minum nyonya " kata amira mengikuti kemauan sang mertua.
Amira pun pergi meninggalkan ruang tamu menuju dapur.
Disana amira menghela nafas nya, tubuh nya bergetar karena mendengar perkataan mertuanya.
" Apakah selama ini mami tidak menerima aku ya, makannya sifat mami sangat cuek pada ku" gumam amira.
" Cari dimana pembantu seperti itu jeng kasih tahu dong"
" Dia itu anak saudara si mbok yang ada di kampung jeng sar"
" Apa gak ada lagi saudara nya jeng? " tanya jeng sarah
" Gak ada jeng, cuma satu emang nya kenapa jeng?"
" Haha, jadi mau cari pembantu juga jeng lihat dia tadi, seperti nya dia anak yang baik pakaiannya aja sopan kayak gitu aku suka jeng"
" Ya jeng, lihat wajah nya aja adem banget gitu" sahut yang lain.
" Jangan menilai terlalu cepat jeng, kita kan gak tahu isi hati manusia baik apa buruk" jawab indira yang sedikit kesal karena membicarakan amira.
" Gak mungkin lah jeng, masa model kayak gitu ada niat lain"
" Kita kan tidak tahu jeng"
" Sudah lah, kita mulai arisan nya aja yok semua sudah kumpul nih" sahut yang lain.
Mereka pun memulai arisan nya dengan acara yang lain juga, sampai jam makan siang mereka pun makan bersama yang di layani amira dan si mbok.
Mereka pun menikmati makan siang yang di buat amira dan si mbok.
Setelah selesai makan mereka pun melanjutkan mengobrol tentang apa saja untuk menghabiskan waktu.
Sedangkan amira membereskan meja makan lalu mencuci piring yang kotor.
" Heh, bikin gue jus dong" ucap jessica yang sudah berada di dapur
" Ya jes" jawab amira.
Amira langsung membuat jus segat untuk jessica yang baru pulang kuliah.
" Ini jes" kata amira sambil meletakkan jus di atas meja makan.
" Tolong ya, lo jangan panggil gue jes jes lo itu harus sopan dengan majikan lo harus panggil gue nona PA HAM" bentak jessica
" Ya jes, eh non" jawab amira dengan gugup.
" Sana pergi" usir jessica.
Amira pergi ke dapur, bersandar di dinding mata nya sudah berkaca kaca namun ia berusaha bersabar.
" Ternyata dia juga tidak menyukai aku" ucap nya lirih.
Acara pun selesai semua tamu sudah pulang amira pun membereskan rumah, setelah selesai ia pun kembali ke dapur niat nya mau istirahat di kamar.
Namun ia urungkan karena melihat si mbok membawa secangkir teh hangat.
" Buat siapa mbok?"
" Buat nyonya, non"
" Biar mira aja mbok, soal nya ada yang mau mira tanyakan sama mami juga"
" Oh ya non, nyonya ada di taman belakang ya non" jawab mbok.
" Ya mbok"
Amira berjalan menuju taman belakang mencari mertua nya dan ingin berbicara tentang masalah tadi.
Sesampainya di pintu belakang indira berbicara tentang amira, jadi amira hanya diam saja mendengar kan.
" Kapan sih dia pergi dari sini ma, aku kesal banget lihat dia" tanya jessica dengan kesal
" Kamu Yang sabar dong sayang, kita harus tunggu papi pulang baru bisa usir dia" bujuk indira.
" Terus papi kapan pulang nya, tumben di luar kota lama amat biasa nya juga cuma satu minggu aja"
"Minggu depan papi sudah pulang kok sayang, kamu yang sabar ya "
" Aku tuh malu mi, kalo teman aku pada tahu dia itu kakak ipar aku mau di taruh dimana muka aku mi"
" Ya sayang mami paham, tapi kita gak ada pilihan lain selain menerima dia kalo kita gak menerima dia kasihan abang kamu "
" Papi juga aneh banget, kenapa dia paksa bang kevin menikah dengan perempuan kampung itu sampai mengancam akan mengusir nya, apa sih hebat nya dia" keluh jessica dengan kesal.
" Mami juga gak tahu apa yang sudah di lakukan dia dan keluarga nya itu sampai papi mu seperti itu, huff di kira papi mu dia sebanding dengan kita dengan derajat nya yang orang kampung "
" Aku rasa ya mi, dia itu guna-guan papi mi biar papi menuruti kemauan mereka dan merebut semua harta kita mi"
" Hus, mana ada yang seperti itu" bantah indira yang tak percaya dengan hal seperti itu.
" Lah, mami di kasih tahu gak percaya coba deh mami ingat-ingat kalo papi telepon dia selalu aja menanyakan perempuan kampung itu kan mi itu bukti mi apa lagi mereka itu masih tinggal di kampung pasti banyak yang kayak gitu disana"
' Ya allah fitnah apa ini, kenapa jessica tega berkata seperti itu' batin mira.
" Bisa jadi jes, kalo gitu kita harus cepat membuat papi mu menepati janji nya lalu setelah itu kita usir dia biar kita gak kena sial"
" Ya mi, kalo papi pulang nanti langsung saja suruh abang menagih janji nya untuk memberi kan seluruh perusahaan atas nama nya, sesuai dengan kesepakatan kita karena telah mengizinkan dia menikah dengan bang kevin mi"
Deg..
'' Ternyata aku ini hanya alat transaksi mereka" gumam amira dengan lirih.
Amira pun kembali ke dapur dan memberikan teh hangat tadi pada si mbok, amira pun masuk ke dalam kamar air mata yang ia tahan dari tadi akhirnya pecah juga.
dalam kamar ia terisak, sakit sekali rasanya ternyata pernikahan ini hanya permainan saja bagi mereka.
Mereka tidak menghargai sebuah arti pernikahan yang suci ini.
Dan lebih parah nya mereka semau tidak ada yang menerima kehadiran amira sama sekali yang ada hanya rasa benci yang di berikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments