My Husband's Darkness
New york
19:50 pm..
.........
Kota New York, disebut secara setengah bercanda sebagai pusat alam semesta, bergejolak dengan energi, ambisi, dan semangat. Nikmati neon di malam hari di Times Square, hiruk pikuk Grand Central Terminal, atau keasyikan di taman hiburan Coney Island.
Salah satu yang wajib kalian kunjungi adalah Lutz De Facial. Sebuah klinik kecantikan yang sangat ramai di idolakan kaum Sosialita.
Disini, tepat di sebuah wilayah Elite di penuhi kerlapan lampu khas barat dengan para manusia berkulit putih berlalu-lalang dengan Mantel hangat mereka.
"Dokter Kellen!" panggil seorang wanita berambut pendek pada sosok yang tengah membelakanginya di dekat pintu sana. sepertinya wanita memakai Mantel bulu Moca itu tak dengar.
"Dokter Kellen!" ulangnya lagi dan barulah sosok itu berbalik dengan mata ember melebar indah.
"Yah?" tanya wanita berambut panjang pirang kecoklatan itu tak sengaja mengibas rambut menguarkan aroma Vanilla yang sangat khas membuat pria yang tadi ia ajak bicara meleleh.
"Dokter Kel! aku ingin menjalankan Treatment yang biasa."
"Ouh. Miss Barbie!" wanita bernama Kellen itu ingat dengan senyum ramahnya mendekati seorang wanita yang merupakan Klien tetapnya.
"Kenapa tak memberitahuku ingin datang? ini sudah malam dan suhunya memang dingin, kau bisa sakit Miss Barbie. nanti aku di salahkan oleh Manejermu." kelakarnya membuat suasana menghangat.
Ia mengiring wanita cantik itu untuk masuk ke dalam Kliniknya melewati pria yang merupakan penjaga disini.
Pemandangan indah menyapu mata Miss Barbie. ia selalu nyaman dengan dekorasi dan setiap sudut ruangan yang di buat sosok cantik itu.
"Seperti biasa ruangan khusus untukmu. Miss!" membawa tamunya ke sebuah ruangan Treatment yang sudah ada rekannya Agatha si tubuh pendek.
Miss Barbie sangat suka gaya pelayanan Kellen yang sangat Hubble. wanita ini mampu membawa siapa saja masuk dalam area ternyaman yang pernah ada.
"Semua peralatan siap. Dokter!" Agatha menyambut hangat.
"Terimakasih!" ucap Kellen seraya mengiring Miss Barbie ke arah tempat perawatan. berbagai macam alat ada disini dan tentu sangat terjamin kualitasnya.
"Kau sendirian lagi? Dokter!"
"Tidak. disini banyak orang." jawab Kellen ringan. ia melepas Mantel di tubuhnya begitu juga Miss Barbie yang merapikan pakaiannya.
"Maksudku yang lain. Dokter!"
"What do you mean? Miss!" tanya Kellen pura-pura tak mengerti. Agatha tersenyum saja melihat itu sedangkan Miss Barbie menggeleng jengah.
"Husband or boyfriend, Maybe?"
"No. aku tak punya." jawab Kellen lagi melempar senyum panahnya. ia beralih ke belakang kursi Miss Barbie yang duduk dengan santai disini.
Tangan lentik itu bergerak lincah dan telaten menggulung rambut ikalnya keatas. setiap sentuhan kulit lembut dan aroma Vanilla ini menghadirkan rasa hangat dan manis.
"Kenapa tak menjadi Model saja? kau punya segala hal tentang itu. Dokter Kellen!"
"Tidak, aku tak berbakat sepertimu. Miss!" jawab Kellen merendah. jelas jika ia sudah banyak di tawari berbagai macam Agensi termasuk milik Miss Barbie tapi ia enggan beralih profesi.
Kellen mengarahkan Miss Barbie ke ranjang perawatan. ia juga menggulung rambut panjangnya terlebih dahulu agar mudah nantinya.
Ia mencuci tangan dan memastikan semuanya bersih baru Kellen memeggang wajah lembut Miss Barbie yang ia hapus make-upnya.
Semuanya di lakukan dengan bersih. Miss Barbie hanya minta pijat wajah setiap malamnya agar bisa kencang di pagi hari.
"Dokter Kellen!"
"Hm? ada apa?" tanya Kellen seraya mengoleskan Geal lembut di wajah Miss Barbie yang sudah polos. terlihat jelas wanita ini sosok seorang Model.
"Aku akan bertunangan?"
"Woww. Really?"
"Yeah! kau harus datang." tuturnya seraya tersenyum. membayangkannya saja sudah membuat ia bahagia.
"Dengan siapa? apa masih bersama kekasihmu yang dulu kesini?"
"Tidak. ini yang serius."
"Jadi, yang dulu itu bercanda?" sarkas lembut Kellen membuat Miss Barbie terkekeh pelan menepuk lengannya yang tengah bekerja.
"Tidak juga. tapi aku serius dengan ini, kau tahu dia siapa?"
Kellen menggeleng menaikan bahunya acuh. mata tajam dan tegas ini terus fokus pada kegiatannya.
"Aku tak tahu. Miss!"
"Dia anak Keluarga Miller!"
Tangan Kellen terhenti memijat. ia tak asing dengan nama itu tapi agak aneh saat mendengarnya.
"Miller?"
"Yah! dia pembisnis ternama di mana-mana. bahkan, dia yang menjadi Ambasador Produk Cosmetik Agensi kami, dia sangat tampan." jelas Miss Barbie terlihat kasmaran.
Kellen berusaha mengingat. ia rasa pria yang di maksud Miss Barbie ini termasuk pria Konglomerat. pasalnya Keluarga Milller bukan Keluarga biasa.
"Kalau begitu. kenalkan padaku."
"Whatt?? big noo!!" pekik Miss Barbie menggeleng.
"Kenapa? aku juga ingin berkenalan."
"Yang benar saja. dia akan jatuh cinta padamu, secara kau lebih cantik dari pada aku." sambarnya agak kesal.
Kellen hanya menipiskan bibir sensualnya. ia tak tertarik untuk hal satu itu, ia hanya fokus untuk memperluas jangkauan Kliniknya agar sang ayah di rumah sana semakin bangga.
"Tidak akan. dilihat dari manapun kau sangat cantik, Miss Barbie." rendah Kellen seraya menepuk pipi wanita ini.
"Saat kami sudah menikah. baru kalian bisa bertemu. aku harus mencari jalan aman."
"Terserah. tapi, jangan lupa mengundangku." jawab Kellen bersuara santai terus mengerjakan tugasnya.
Setelah beberapa lama berbincang. Kellen sadar jika ini sudah naik pukul delapan malam. ia harus pulang karna ayahnya sendirian di rumah.
"Sudah selesai. Miss!"
"Ouh. sudah hampir 1 jam tapi rasanya begitu cepat." gumam Miss Barbie mendesah lesu. ia bangkit dari baringannya lalu mengambil cermin yang Agatha sodorkan.
Seperti biasa. senyumnya mengembang dikala melihat wajahnya sudah begitu segar dan kencang. wanita ini sangat pandai memanjakan aset wanita.
"Kau sangat berbakat. Dokter Kellen!"
"Terimakasih. lain kali kita bisa mengobrol lebih lama." ucap Kellen melempar senyum indahnya. ia gelisah karna ia akan terlambat untuk makan malam dengan Ayahnya.
Agatha membantu Miss Barbie bersiap kembali. Kellen juga ikut memasang mantelnya karna harus pulang segera.
"Akan-ku transfer ke Rek-mu. Dokter! dan ini..."
Miss Barbie memberikan sebuah kartu. Kellen agak menyeringit tapi ia tetap mengambilnya.
"Miller Company?"
"Yah! aku rasa kau bisa bekerja sama dengan Perusahaan besar calon suamiku. dia suka wanita pekerja keras." jawab Miss Barbie mengakui itu. ia hanya bercanda dengan Kellen yang terlalu menganggap serius.
"Baiklah. akan ku pertimbangkan."
"Harus. ini kesempatan besar agar kau bisa memperluas jangkauan-mu. Perusahaan MC itu besar dan tumbuh mengakar di Spanyol, aku harap kau tak melewatkan kesempatan ini. Dokter Kellen!"
Kellen hanya mengangguk mengantar Miss Barbie sampai ke pintu keluar Klinik. ia menenteng Tasnya tersenyum pada beberapa penjaga disini.
"Manejerku sudah menunggu. aku pergi dulu!"
"Hati-hati." ucap Kellen memberi sapaan hangat. netra embernya menatap kepergian Miss Barbie yang langsung dijaga para pengawal Agensinya.
Setelah mobil Ferrari itu pergi. barulah Kellen membuang nafas halus, ia melihat jam di pergelangan tangan mulusnya.
"Aku harap Dady tak merajuk." gumam Kellen mengulum bibir.
"Dokter! aku akan menutup Klinik, kau pergi saja duluan." Agatha bicara seraya melihat ramainya mobil-mobil di dalam sana.
"Terimakasih. aku pulang dulu. ya?"
"Iya. jaga kesehatan anda."
Kellen mengangguk menepuk bahu Agatha ringan lalu melangkah ke arah Lobby. ia berlari kecil seraya mengeratkan Mantel hangatnya karna suhu semakin menusuk.
Kellen masuk ke mobil Silver miliknya. ia menghidupkan mesin seraya memutar kemudi keluar Lobby.
"Sepertinya salju akan turun lebih awal." gumam Kellen menghidupkan penghangat di Mobil.
Ia mengklakson para petugas keamanan yang mengangguk membiarkan dia keluar. laju kendaraan disini stabil membuat Kellen merasa nyaman.
Ia melihat beberapa pejalan kaki yang tengah berkencan malam-malam begini. ntahlah, Kellen tak suka hal seperti ini.
Drett..
Suara ponselnya berdering. dengan sigap Kellen mengeluarkan benda pipih itu dari dalam tas seraya melihat jalan.
"Apa dady?" gumam Kellen memelankan laju kendaraannya. Ia menyeringit melihat nomor yang asing masuk begitu saja.
"Cepatlah Pulang. Kel! Dadymu kambuh."
"D..Dad!" gumam Kellen terkejut. ia langsung menambah laju kendaraan menyusuri kota di negara Paman Sham ini.
.......
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Dina Marliana
mampirrr maning kak😅🤭
2024-05-18
1
mamahe Lana
aku mampir lagi kak...
2023-06-02
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-04-25
0