Tak terkendali!

Mentari pagi ini cukup hangat untuk menurunkan embun yang tadi malam menempel di dedaunan.

Kemilau kekuningan itu terasa sangat damai menimpa Kediaman besar dengan pilar-pilar kokoh khas Roma yang mendominasi warna coklat tua klasik itu.

Namun. Kehangatan ini tak terasa di dalam Kediaman Miller yang tengah riuh karna usulan Castor tentang mengeluarkan Axton dari ruang bawah tanah.

Tentu saja ini tak di setujui oleh Nyonya Verena yang sangat menentangnya.

"Kau ingin membuat orang di luaran sana tahu tentang dia. Ha??"

"Nyonya! Maaf, tapi mengurung dia terus di bawah sana akan berakibat fatal nantinya." jawab Castor dengan pandangan ke bawah bukti ia patuh.

Nyonya Verena menatap datar Castor yang berusaha meyakinkan Nyonya Verena. Ia ingin Kellen bisa membantu Axton untuk keluar dari kegelapan itu.

"Jika dia sampai keluar dari sana. Dia akan menghancurkan reputasi Miller dan satu Kediaman ini tak akan tenang karnanya."

"Tapi, jika dia lepas. Kita bisa semakin membuatnya depresi. Nyonya!" sambar Castor mencari jalan lain.

Nyonya Verena terdiam sejenak melempar pandangannya ke arah pintu dimana Martinez juga sudah datang ingin berangkat ke Perusahaan.

"Mom! yang Castor katakan itu masuk akal."

"Kau pergi saja bekerja." tegas Nyonya Verena masih kekeh dengan keputusannya. Martinez menghela nafas berjalan maju dengan jas yang masih tergantung di lengannya.

"Aku rasa ini bisa menjadi keuntungan bagi kita. jika nanti ada yang mencurigai, maka kita bisa mengatakan jika Axton sudah pernah kita keluarkan tapi dia malah mengancam nyawa semua orang."

"Kau tak mengerti apapun." tekan Nyonya Verena lalu bangkit dan melangkah elegan melewati Castor yang mengumpat. Sialnya wanita ini sangat susah untuk di pengaruhi.

Melihat kepergian Momynya, Martinez segera menghela nafas kasar. Ia tertarik akan rencana Castor saat mengatakan tentang Axton.

"Tuan!"

"Aku sangat ingin membuat wanita itu kesulitan mengendalikan Axton. Pemandangan indah akan terjadi jika dia keluar dan menghancurkan segalanya." gumam Martinez sangat bersemangat. Mendengar itu Castor memiliki secercah harapan.

"Tuan! Apa kau merasa rencana ini cukup baik?"

"Yah. Asalkan wanita itu sengsara aku akan terus mencari jalan keluarnya." jawab Martinez membuat seringaian tipis Castor tercipta.

"Sebaiknya jangan. Tuan!"

Pandangan tajam Castor beralih pada Groel yang tiba-tiba muncul dari arah pintu sana. Pria dengan jambang tipis nyaris memutih itu menatap Castor bengis.

"Maksudmu?"

"Jika Axton keluar. Maka besar kemungkinan dia akan terbiasa dengan dunia luar." jawab Groel berdiri di belakang Martinez yang terdiam.

Melihat pria itu berfikir. Castor dengan cepat mendekati Martinez yang bisa saja di pengaruhi orang lain.

"Aku rasa, selama bertahun-tahun ini tak ada kemajuan sama sekali. jika dia di keluarkan maka akan menambah amarah Nyonya Verena dan semakin memperburuk citra Axton nantinya."

"Masuk akal!" jawab Martinez pada Castor yang melempar pandangan penuh arti pada Groel yang mengepal.

"Tuan! Kau tak bisa gegabah."

"Gegabah bagaimana? Bagus jika Axton semakin membuat keadaan memanas."

"Tapi. Nyonya bisa marah besar." sangkal Groel membuat suasana bimbang bagi Martinez yang juga perlu waktu meyakinkan Momynya.

"Apalagi bawahan Nyonya pasti akan memantau. Axton!" imbuhnya penuh tekanan.

"Tapi. jika.."

"Cukup!!!"

Martinez menyela bantahan Castor yang mendapat tatapan licik Groel yang segera menyimpan senyum misterius.

"Aku akan memikirkannya. Kalian kembalilah bekerja."

"Baik. Tuan!" ucap Groel menunduk membiarkan Martinez keluar. Saat pria itu telah menjauh barulah ia memandang Castor yang sama-sama menajamkan tatapan.

"Kau begitu ingin mengeluarkannya?"

"Tentu. Aku sangat ingin membahagiakan Tuan Martinez." jawab Castor santai melangkah melewati Groel yang berdecih.

"Atau kau ingin mengkhianatinya."

Langkah Castor terhenti. Ucapan Groel seakan mencurigainya sebagai pengkhianat.

"Aku berdiri di mana aku mau."

"Tak akan ku biarkan." sambar Groel mengibar bendera permusuhan.

Castor hanya acuh melanjutkan langkahnya keluar ruang santai ini. Ia harus menemui Kellen yang tadi pagi keluar karna membersihkan dirinya.

Para pelayan yang melihat Castor menuju Bangunan samping hanya bisa diam menundukan pandangan.

"Kenapa Penjaga Castor menghadap Nyonya?"

"Ntahlah. Tadi Nyonya keluar, sepertinya marah."

Desas-desus mereka namun, seketika memucat kala Castor memandangnya dengan tajam.

"Kalian ingin di laporkan?"

"T..tidak. Maaf..maafkan kami, Tuan!"

Mereka segers membubarkan diri hingga helaan nafas Castor meruak. Ia melanjutkan langkahnya menuju Bangunan di belakang tempat ruang bawah tanah.

Para penjaga di sana langsung menyapa Castor yang merupakan Kepala pengawal Axton.

"Tuan!"

"Ada apa?" Castor terhenti. Ia mendengar suara pukulan di dalam sana membuat para penjaga disini panik.

"Dia kembali kambuh. Sedari tadi mencoba menghancurkan pintu."

"Apa yang kalian lakukan padanya?" geram Castor tapi mereka menggeleng tak mengerti.

"Sedari tadi dia terus mencoba membuka pintu. Kami tak tahu kenapa tapi.."

"Castor!" suara gelisah seorang wanita muncul dari dalam.

Dahi Castor menyeringit melihat wajah cantik Kellen yang cemas mendekat.

"Kau..."

"Buka pintunya. Dia bisa melukai diri sendiri." resah Kellen yang tadi tak di perbolehkan masuk oleh para penjaga disini.

"Kami hanya tak ingin dia lepas dan tak terkendali nantinya. Tuan!"

"Kalian pergilah."

"Tapi.."

"Aku yang akan mengurusnya." sela Castor melewati mereka yang akhirnya pergi meninggalkan daerah bangunan belakang.

Castor menatap Kellen yang sungguh tak bisa tenang mendengar hantaman seseorang di balik pintu besi sana.

"Cepat buka pintunya!"

"Kau yakin?"

Castor hanya memastikan. Jika sudah kambuh begitu akan sulit untuk mengendalikan Axton tanpa obat penenang.

"Aku tak perduli. Dia bisa menyakiti dirinya sendiri. Walau bagaimanapun kita harus membuatnya tenang."

Akhirnya Castor melangkah masuk ke dalam bangunan itu hingga terlihatlah suasana remang karna cahaya dari luar tak bisa masuk secara sempurna.

Braakkk...

"Aaax. Berhenti memukul pintu." teriak Kellen merasakan getaran dari dinding ini.

Castor menarik kuncian rantai di pintu dengan dorongan pukulan Axton menguat dari dalam sana.

"Menjauh dari pintu!"

"Tapi.."

Kellen tersentak saat pintu ini terbuka kasar hampir mengenai bahunya. Kalau tidak sigap Castor menarik lengan Kellen maka wanita ini akan terhantam besi.

"Astaga!" gumam Kellen dengan mata terbelalak melihat darah di pintu besi ini meleleh.

Netra embernya menatap takut sosok yang sudah memandangnya dengan tatapan membunuh. Tubuh kekar yang dibaluti kemeja putih semalam itu terlihat semrawut, hanya satu kancing yang terpasang hingga tonjolan otot kekar di perut dan dada bidangnya terlihat menggoda.

Namun, bukan itu yang harus di fokuskan. Tapi, luka di kepalan tangan kekar Axton yang meneteskan darah ke lantai.

"A.. Ax." gumam Kellen menelan ludah. Ia tadi diam-diam melepaskan diri karna harus mengganti pakaian yang koyak. Tapi tak di sangka respon Axton akan seperti ini.

Deru nafas Axton naik turun dengan berat. alisnya menekuk tajam dengan gigi bertaut rapat menahan emosi yang sudah mengubun.

"P.. Pergi."

"A.. Itu.. Aku.."

Castor mencoba berfikir untuk meredam amukan Tuannya. Bisa saja nanti Kellen kembali kena imbasnya.

"A.. Kita.. Aaaaxxx!!!" pekikan Kellen di akhir kalimat kala Axton menariknya kasar ke dalam sampai tubuhnya membentur daun pintu.

Castor berusaha mendekat tapi Axton menyeret Kellen masuk ke dalam dengan sangat kasar.

"Tuan!!! Tuan berhenti menyeretnya!"

Axton tak perduli. Ia sudah kelap dan hanya ingin Kellen disini, saat tak melihat Kellen di dekatnya tadi emosi Axton seakan membakar tempat ini.

"Lepasss!!!"

Braakkk..

"Tuaaan!!!" suara Castor menggelegar saat melihat tubuh Kellen di banting ke lantai tempat dimana Axton di tahan.

Tentu lagi-lagi Kellen merasa ia akan segera berakhir disini juga.

"Tuan!!"

"C..Cas.." Kellen terbatuk darah memeggangi dadanya yang terbentur lantai.

Castor ingin mendekati Kellen tapi itu semakin menyulut Axton yang sudah tak mengerti apapun.

"Tuan! Sadarlah!"

"Aaaaxxx!!!"

Axton meninju wajah Castor membuat mata Kellen melebar. terlihat rasa takut dan amarah yang besar di manik elang itu membakar semua yang ia pandang.

"Berhenti!!! kau..."

Kellen berusaha bangkit kala Axton memukuli Castor yang tak melawan. Pria itu hanya berusaha menghindar tapi ia memang bukan tandingan Axton.

"A.. Ax.. S..sudah.. Sudah Axton!!"

.....

Vote and Like Sayang..

Terpopuler

Comments

Abigail Chavali

Abigail Chavali

Hadeuh Kellen jgn manggil ax trus
langsung peluk aj ax nya tenggelam kan ke belahan jiwa mu psti axton langsung diem tenang..😏😏

2023-04-19

0

Kinay naluw

Kinay naluw

Ax marah karena Kellen ga ada tambah marah saat liat Kellen di lindungi Castro.

2022-12-29

0

Tri Eni Lestari

Tri Eni Lestari

mengerikan....gimana ya kira kira orang bernama axton ini.....

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Ayahmu Kambuh!
2 Kegundahan Kellen!
3 Paksaan Tuan Benet!
4 Isu Keluarga Miller!
5 Pria menjijikan!
6 Tak menduga!
7 Keluarkan aku!
8 Suara misterius!
9 Monster?
10 Obat apa?
11 Pecandu!
12 Rencana licik Martinez!
13 Amukan Axton!
14 Ancaman mematikan
15 Menuju Pernikahan!
16 Yang sebenarnya!
17 Rahasia Miller!
18 Menyusun staregi!
19 Tak terkendali!
20 Keanehan Axton!
21 Secercah cahaya!
22 Ada apa sebenarnya?
23 Si polos
24 Penembakan?
25 Tak akan ku biarkan!
26 Pelajaran!
27 Taruhan mengerikan!
28 Membunuhnya?
29 Ancaman besar!
30 Apa yang terjadi?
31 Pengaruh obat!
32 Mencoba segala cara!
33 Tempat ini..
34 Bertemu teman lama?
35 Hipnoterapi
36 Melarikan diri!
37 Rasa takut!
38 Kemajuan pesat!
39 Wanita penggoda!
40 Kekacauan Kellen!
41 Bukan Kelainan?
42 IMPIANMU!
43 Bernostalgia!
44 Axton menghilang!
45 Keanehan di hutan
46 Pengganggu!
47 Keberanian Kellen
48 Candu akan rasanya
49 Sampai kapan?
50 Kedatangan Johar?
51 Menahan diri!
52 Meracuni Nyonya Verena!
53 Jangan main-main!
54 Intimidasi yang kuat.
55 Siapa Masimo?
56 Sudah gila!
57 Perasaan yang aneh!
58 Apa yang terjadi?
59 Putra Miller!
60 Aku tak sesabar ini!
61 Kecerobohan Kellen!
62 Merasa canggung!
63 Menahan diri!
64 Sangat tak berguna!
65 Jangan dulu!
66 Ada yang aneh!
67 Sudah mendugganya!
68 Hari ini aku milikmu!
69 Cemburu?
70 Masih ragu!
71 Akan membuka diri!
72 Menemukan sesuatu!
73 Aku mencintaimu!
74 Apa yang kurang?
75 Mencari tahu!
76 Tak semudah itu!
77 Memprofokasi!
78 Ajaran sesat Nicky!
79 Percayakan padaku!
80 Bonus penantian!
81 Ingin Pulang kembali!
82 Mencari Tahu
83 Surat dari siapa?
84 Berat hati meninggalkanmu!
85 Tuan Muda Arogan?
86 Wanita di masa lalu!"
87 Bahaya
88 Apa dia Masimo?
89 Mabuk asmara!
90 Aku Pulang!
91 Tak menerima masa depan!
92 Menguji kesabaran!
93 Jangan mendekat!!
94 Rasa bahagia yang terpendam!
95 Tak akan melepaskannya!
96 Ke Klinik!
97 Membawa ke ranah hukum!
98 Melakukannya dalam diam!
99 Hanyalah Suruhan!
100 Menjatuhkan Kellen!
101 Memaksakan Kontrak!
102 Kekuasaan Miller!
103 Permintaan gila Axton!
104 Penembakan Martinez!
105 Keanehan Miss Barbie!
106 Masimo kembali?
107 Ketakutan di masa lalu!
108 Malam ini?
109 Penyerangan kembali!
110 Berkhianat!
111 Pertarungan sebenarnya!
112 Kenyataan di balik pengkhianatan!
113 Penculikan!
114 Melahirkan penuh kesakitan!
115 Pengorbanan Kellen!
116 Memilih jalan sendiri!
117 Pembalasan yang mengerikan!
118 Dia akan baik-baik saja!
119 Terasa bermimpi!
120 Akan ku tunjukan!
121 Sejarah Kelam Keluarga Miller!
122 Luka masa lalu!
123 Kau?
124 Tak menyangka!
125 Kepulangan kembali!
126 Dimana dia?
127 Kenyataan pahit
128 Ternyata itu kau!
129 Tak akan ku biarkan!
130 Pertemuan!
131 Keputusasaan Martinez!
132 Mabuk-mabukan!
133 Suka atau tidak akan tetap bersamaku!
134 Tak bisa lagi bersaman
135 Mengejarnya!
136 Kericuhan antara dua Keluarga!
137 Kedatangan Isyana!
138 Inilah Miller sesungguhnya!
139 Surat Cinta Author
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Ayahmu Kambuh!
2
Kegundahan Kellen!
3
Paksaan Tuan Benet!
4
Isu Keluarga Miller!
5
Pria menjijikan!
6
Tak menduga!
7
Keluarkan aku!
8
Suara misterius!
9
Monster?
10
Obat apa?
11
Pecandu!
12
Rencana licik Martinez!
13
Amukan Axton!
14
Ancaman mematikan
15
Menuju Pernikahan!
16
Yang sebenarnya!
17
Rahasia Miller!
18
Menyusun staregi!
19
Tak terkendali!
20
Keanehan Axton!
21
Secercah cahaya!
22
Ada apa sebenarnya?
23
Si polos
24
Penembakan?
25
Tak akan ku biarkan!
26
Pelajaran!
27
Taruhan mengerikan!
28
Membunuhnya?
29
Ancaman besar!
30
Apa yang terjadi?
31
Pengaruh obat!
32
Mencoba segala cara!
33
Tempat ini..
34
Bertemu teman lama?
35
Hipnoterapi
36
Melarikan diri!
37
Rasa takut!
38
Kemajuan pesat!
39
Wanita penggoda!
40
Kekacauan Kellen!
41
Bukan Kelainan?
42
IMPIANMU!
43
Bernostalgia!
44
Axton menghilang!
45
Keanehan di hutan
46
Pengganggu!
47
Keberanian Kellen
48
Candu akan rasanya
49
Sampai kapan?
50
Kedatangan Johar?
51
Menahan diri!
52
Meracuni Nyonya Verena!
53
Jangan main-main!
54
Intimidasi yang kuat.
55
Siapa Masimo?
56
Sudah gila!
57
Perasaan yang aneh!
58
Apa yang terjadi?
59
Putra Miller!
60
Aku tak sesabar ini!
61
Kecerobohan Kellen!
62
Merasa canggung!
63
Menahan diri!
64
Sangat tak berguna!
65
Jangan dulu!
66
Ada yang aneh!
67
Sudah mendugganya!
68
Hari ini aku milikmu!
69
Cemburu?
70
Masih ragu!
71
Akan membuka diri!
72
Menemukan sesuatu!
73
Aku mencintaimu!
74
Apa yang kurang?
75
Mencari tahu!
76
Tak semudah itu!
77
Memprofokasi!
78
Ajaran sesat Nicky!
79
Percayakan padaku!
80
Bonus penantian!
81
Ingin Pulang kembali!
82
Mencari Tahu
83
Surat dari siapa?
84
Berat hati meninggalkanmu!
85
Tuan Muda Arogan?
86
Wanita di masa lalu!"
87
Bahaya
88
Apa dia Masimo?
89
Mabuk asmara!
90
Aku Pulang!
91
Tak menerima masa depan!
92
Menguji kesabaran!
93
Jangan mendekat!!
94
Rasa bahagia yang terpendam!
95
Tak akan melepaskannya!
96
Ke Klinik!
97
Membawa ke ranah hukum!
98
Melakukannya dalam diam!
99
Hanyalah Suruhan!
100
Menjatuhkan Kellen!
101
Memaksakan Kontrak!
102
Kekuasaan Miller!
103
Permintaan gila Axton!
104
Penembakan Martinez!
105
Keanehan Miss Barbie!
106
Masimo kembali?
107
Ketakutan di masa lalu!
108
Malam ini?
109
Penyerangan kembali!
110
Berkhianat!
111
Pertarungan sebenarnya!
112
Kenyataan di balik pengkhianatan!
113
Penculikan!
114
Melahirkan penuh kesakitan!
115
Pengorbanan Kellen!
116
Memilih jalan sendiri!
117
Pembalasan yang mengerikan!
118
Dia akan baik-baik saja!
119
Terasa bermimpi!
120
Akan ku tunjukan!
121
Sejarah Kelam Keluarga Miller!
122
Luka masa lalu!
123
Kau?
124
Tak menyangka!
125
Kepulangan kembali!
126
Dimana dia?
127
Kenyataan pahit
128
Ternyata itu kau!
129
Tak akan ku biarkan!
130
Pertemuan!
131
Keputusasaan Martinez!
132
Mabuk-mabukan!
133
Suka atau tidak akan tetap bersamaku!
134
Tak bisa lagi bersaman
135
Mengejarnya!
136
Kericuhan antara dua Keluarga!
137
Kedatangan Isyana!
138
Inilah Miller sesungguhnya!
139
Surat Cinta Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!